My Greget Husband - Bab 655 Alam Tao Tanpa Batas

Di atas gunung Genggu, Yogi Chen yang menggunakan jubah sederhana duduk di bawah pohon persik datar sumber spiritual bawaan lahir. Gunung itu dipenuhi dengan taburan bunga persik yang berguguran!

Di hadapannya ada satu nampan peralatan minum te. Setelah dilihat lebih jelas, ternyata itu terbuat dari batu pencerahan Tao!

Teh yang disajikan juga merupakan teh pencerahan Tao sumber spiritual bawaan lahir kelas terbaik.

“Hormat kepada Guru Agung!”

Ketujuh orang itu mendarat satu per satu. Masing-masing memberi hormat kepada Yogi Chen.

Alam Chaos juga disebut sebagai alam Keagungan. Dapat menentukan segala sesuatu yang akan terjadi kepada semua mahluk di dunia ini.

Baginya, mengendalikan Sungai Waktu seperti sedang bermain-main saja.

“Duduklah!”

Yogi Chen tersenyum. Tujuh buah kursi batu muncul di udara.

“Terima Kasih Guru Agung!”

Celestial Grandmaster Hong duduk duluan. Meskipun yang lain juga tampak bersemangat, tetapi mereka tidak membiarkan hal itu tampak dari luar.

Tidak terlalu banyak hal yang dapat Yogi Chen sampaikan kepada mereka. Segala sesuatu yang terjadi saat dia menjadi Guru Agung sudah sangat jelas.

Mereka hanya duduk-duduk, minum teh dan mengobrol biasa saja.

Mereka semua merasa Yogi Chen yang duduk di sana tampak kabur. Wajahnya tidak tampak dengan jelas!

Sesungguhnya ini adalah tingkat kekuatan pembinan yang sudah terlampau tinggi.

Dia juga tidak sengaja menutup-nutupinya. Ini adalah pencitraan dari kebenaran ilahi.

Tanpa dia sadari, dia sudah melampaui Chaos.

Celestial Grandmaster of Tao and Ethics bertanya dengan hormat: “Izin bertanya kepada guru Agung. Apakah sekarang ini Anda sudah mengalami pelepasan?”

Enam orang lainnya pun memandang Yogi Chen dengan tatapan penuh harap.

Apakah dia sudah terlepaskan dari Chaos?

Dari berbagai sudut pandang, sepertinya dia sudah mengalami pelepasan. Tetapi di atas Chaos masih ada lagi alam tingkatan!

“Belum!”

“Bagaimana baru bisa mengalami pelepasan!”

“Harus lihat, pelepasan yang kamu cari adalah pelepasan jiwa dan batin atau pelepasan raga dan fisik.”

Yogi Chen tersenyum. Dia saja belum mengalami pelepasan. Mana bisa dia menjawab pertanyaan ini.

Celestial Grandmaster of Tao and Ethics berpikir sejenak: “Terima kasih Guru Agung.”

“Izin bertanya kepada Guru Agung. Di atas Chaos apakah masih ada alam tingkatan yang lebih tinggi?”

“Alam Tao tanpa batas!”

Puti mencermati kata-kata ini: “Alam seperti apa yang disebut dengan alam tanpa batas?”

“Alam tanpa batas!”

“Apa?”

“Aku bilang: Alam tanpa batas!”

Yogi Chen mengulanginya sekali lagi.

Wajah Puti tampak kebingungan. Aku tahu bahwa alam memang tidak memiliki batas. Tetapi aku ingin tahu dengan pasti alam apa yang tingkatnya berada di atas Chaos!”

“Pffff…”

Celestial Grandmaster Nuwa mendadak tertawa: “Saudara Puti, maksud Guru Agung, alam yang berada di atas Chaos namanya alam tanpa batas!”

“Oh, oh, oh!”

Puti tersenyum pahit dan menggeleng-gelengkan kepalanya. “Puti mengerti. Terima kasih Guru Agung. Terima kasih Saudari Nuwa.”

Tawa ini membuat mereka merasa tekanan mereka akhirnya sedikit terangkat.

Mereka juga tidak lagi bertanya kepada Yogi Chen, ada alam apa lagi di atas alam tanpa batas.

Karena yang paling hebat di antara mereka pun baru mencapai tingkatan setengah Chaos. Untuk melangkah keluar dari sana tidak tahu masih membutuhkan berapa tahun lamanya.

Mereka kembali menanyakan beberapa pertanyaan. Setelah Yogi Chen menjawabnya satu per satu, akhirnya mereka pamit pulang.

Setelah mereka semua pergi, Yogi Chen agaksedikit merasa sepi dan hening. Dia merasa selama perjalanan pembinaan, dia merasa sangat kesepian. Terkadang dia bisa memiliki teman bertapa, tetapi karena mereka tidak bisa mengikuti perkembangannya yang terlalu pesat, lama-kelamaan mereka semua menjauh.

Atau bisa juga dibilang, mereka tidak ada yang berani berdampingan dengan dirinya.

Contohnya Sandi Gu.

Perlu diketahu, sejak Yogi Chen menaklukkan Chaos, dia selalu mengurung diri.

Setelah itu dia selalu bertapa dalam pengasingan dan baru keluar sekarang.

Contohnya lagi, Kuishe, Huoguang, Lingyuan, Wuji dan yang lainnya. Bila dia menganggap mereka saudara yang setara, apakah mereka masih akan menerimanya?

Mana berani!

Karena mereka merasa tidak sanggup!

Sungguh-sungguh merasa tidak sanggup dan tidak layak.

Tetapi segala sesuatu di dunia ini ada pengecualian, contohnya tiga ekor binatang kecil itu!

Umar Guan, Judika dan Deon sudah berhasil mencapai tingkat pencipta.

Bagi mereka Yogi Chen adalah tuan pemilik mereka. Dan seterusnya akan menjadi seperti itu.

Meskipun sudah bertahun-tahun ini mereka jarang bertemu. Tetapi sifat malas mereka masih juga belum berubah.

Judika berbaring tengkurap di bawah pohon persik datar itu. Bila lapar dia memakan buah persik dan sewaktu haus dia akan minum dari mata air suci.

Umar Guan sedang berusaha keras dalam pembinaannya. Dia berharap agar lebih cepat menembus tingkat Celestial Grandmaster.

Sedangkan teknik peleburan yang dibina oleh Deon membuat kemampuan tempurnya melampaui batas.

Untuk melawan 100 orang mungkin masih sulit, tetapi untuk melawan 80, jelas tidak aka nada masalah.

Deon berbaring di atas tanah dengan pusar menghadap ke langit. Siapa yang menyangka bahwa raga aslinya adalah seekor serigala.

Tetapi setelah dilatih seperti seekor anjing, ada baiknya juga.

Yogi Chen mengusap perutnya dengan pelan dan marah sambil tersenyum: “Apalagi masalah yang kalian bertiga timbulkan?”

Ketiga binatang kecil itu tidak tahu sudah mencelakakakn berapa banyak orang selama mereka membabi buta di dalam galaksi.

Tetapi mereka bertiga memiliki kedudukan tinggi. Mereka adalah binatang peliharaan sang leluhur. Kedudukannya setara dengan leluhur dan keluarga leluhur. Jadi masalah apapun yang mereka timbulkan tidak ada yang berani mengurusinya.

Untungnya mereka bertiga tidak akan berbuat kejahatan. Bila tidak, Yogi Chen sendiri yang akan turun tangan menhabisi mereka.

“Hehehe. Tidak ada yang dapat berhasil lolos dari pandangan Tuan.”

Deon tertawa. Wajahnya jadi mirip anjing husky.

“Jalankanlah pembinaan kalian dengan baik. Tingkat kekuatan pembinaan kalian yang serkarang ini mana ada gunanya.”

Deon tidak berani bersuara.

Peliharaan keluarga lain bisa membantu tuan mereka untuk bertarung. Tetapi mereka bertiga, hanya bisa ikut tuannya untuk makan dan minum enak. Tidak bisa membantu apa-apa!

Tingkatan pencipta mungkin sangatlah kuat di hadapan orang lain. Tetapi menurut Yogi Chen tidak ada apa-apanya. Kena bersinnya pun mungkin mereka akan tertiup mati.

“Pergilah dan panggillah kedua pemalas itu ke sini!”

Deon membalikkan badannya dan pergi berlari masuk ke dalam hutan persik.

Sebentar saja, Judika yang baru saja selesai makan hingga perutnya menggelembung itu datang menghampirinya sambil berjalan lenggak-lenggok. Umar Guan masih lebih baik. Setidaknya dia menjalani pelatihan fisik. Seluruh sisik yang menepel pada tubuhnya berkilauan di bawah cahaya sinar matahari.

“Tuan!”

Umar Guan tersungkur di bawah kaki Yogi Chen.

“Tuan…”

Judika agak kesulitan menunduk di atas lantai. Tubuhnya yang gendut itu terhempas ke lantai dan membuat debu-debu di sekitanya beterbangan.

Si kepala baja, Judika, yang dulu langsung turun tangan bila ada yang tidak dia setujui itu pergi ke mana? Apakah ini adalah seekor babi?

Yogi Chen sampai mencurigai dirinya telah memelihara seekor siluman babi.

“Lancang. Dari mana datangnya siluman babi ini!”

Yogi Chen sengaja tampak marah dan berkata kepada Deon: “Angkatlah dia ke dalam tungku pembakaran. Kita bakar saja yang satu ini!”

Deon melihat Yogi Chen mengedipkan matanya dan seketika itu juga mengerti maksudnya. Dia tertawa di dalam hari dan cepat-cepat mengambil rak tungku bakar!”

Lalu dia membuka mulut danmenyemburkan api sejati matahari.

Umar Guan juga dengan tengil melihat ke arah Judika: “Wah, gendut sekali siluman babi ini. Setelah dikuliti pasti rasanya enak sekali!”

Judika bengong melihat mereka semua: “kalian berdua sudah gila. Ini aku Judika Si Kepala Baja!”

“Tuan, aku adalah Judika! Aku bukan siluman babi!”

Judika panik sambil menatapi rak tungku bakar yang dipenuhi dengan bara api yang berkobar-kobar. Dia pun teringat saat-saat dia mengikuti Yogi Chen dan bersama-sama makan barbekyu.

“Kalau kamu bukan siluman babi, memangnya kamu terlihat seperti apa? Judika tidak gendut dan bodoh sepertimu!”

Yogi Chen menarik Pedang Chaos keluar dan menancapkannya di atas tanah dan berkata: “Deon, ambil pedang ini dan gunakanlah untuk membuang darahnya terlebih dahulu supaya dia tidak menderita!”

“Baik, Tuan!”

Deon tertawa terbahak-bahak. Judika saking ketakutannya sampai ingin bangkit dari atas tanah. Tetapi dia tiba-tiba tersadar tubuhnya sangat berat seperti gunung batu.

Batinnya sangat ketakutan. Pantas saja Tuan selalu tidak mau memedulikannya. Tiap hari dia hanya membiarkannya makan-makan dan minum-minum. Seolah dia ingin memeliharanya sampai gemuk, lalu memakannya.

“Tuan. Aku bersalah. Aku sungguh-sungguh bersalah. Jangan bunuh aku…”

“Tuan, siluman babi ini berpura-pura menjadi Judika. Kesalahannya bertmbah satu lagi. Lebih baik kalau kita potong dulu tangan dan kakinya. Biarkan dia merasakan kesakitan yang tidak tertahankan, baru habisi dia dengan satu tebasan pedang.”

“Tuan, jangan dengarkan dia. Dagingku bau. Tidak enak dimakan…”

Judika sangat ketakutan sampai kehilangan kendali.

Umar Guan memang pantas mati. Pasti ini semua karena dia iri dia terlihat lebih tampan, dan dia lebih disayang.

Deon berjalan sampai ke dekat Pedang Chaos. Dia menggunakan seluruh kekuatannya, tetapi dia sadar bahwa pedang sakti itu sama sekali tidak bergeming.

Canggung sekali.

“Tuan, pedang ini terlalu berat. Aku tidak bisa menariknya…”

Yogi Chen baru teringat bahwa pedang itu adaah senjata ajaib Chaos. Deon baru mencapai tingkatan pencipta, tentu saja dia tidak bisa menggunakannya.

“Sudahlah. Aku saja yang melakukannya!”

Yogi Chen menggenggam gagang pedangnya dan mengayunkannya kea rah Judika.

“Tuan…”

Judika berteria. Kedua kakinya gemetaran lalu saking takutnya dia pingsan.

Mereka bertiga seketika itu juga tertawa terbahak-bahak.

Mahluk ini masih saja seperti dulu. Bodoh dan pengecut.

…………………………………………………………………………………………………

Setelah pergi meninggalkan hutan persik, Yogi Chen pergi ke Sekolah Marga Chen.

Sekaran ini anak cucu keturunan utama Sekolah Marga Chen sudah mencapai ratusan juta orang.

Tetapi karena nenek leluhur Windy Xia yang menjadi kepala sekolah, tidak ada anak-anak yang berani membangkang.

Bagaimana pun juga bila nenek leluhur mengajar, mana ada junior yang berani ikut campur?

Mereka hanya bisa merasa senang.

“Aduh. Kamu memang cari mati. Di sini adalah sekolah. Bagaimana kalau ada orang yang melihatmu?”

Yogi Chen mencubit dagu Windy Xia: “Aku sudah memasang pembatas. Tidak akan ada orang yang menemukan kita.”

“Huh. Aku benar-benar tersiksa olehmu.”

Windy Xia mendengus: “Saat menjadi guru, kamu menyiksaku. Sekarang aku sudah menjadi kepala sekolah, tetapi kamu masih menyiksaku!”

Yogi Chen tertawa terkekeh-kekeh. Hatinya merasa sangat puas. Naga betina ganas yang dulu itu sekarang sudah menjadi anak kucing yang jinak.

Bahkan melahirkan tiga putra dan tiga putri untuknya.

Setelah mereka selesai, Windy Xia bersandar di atas dada Yogi Chen: “Apakah ada sesuatu yang ingin kamu katakan?”

“Memang ada!”

Yogi Chen berkata: “Sekarang aku sedang kebingungan!”

“Jadi aku ingin meminta petunjuk dari Ibu Guru Xia.”

“Memangnya seperti ini caramu untuk meminta pelajaran?”

“Hehehe. Komunikasi yang lebih mendalam baik untuk jiwa dan raga!”

Yogi Chen melambaikan tangannya: “Jangan terlalu memusingkan hal-hal kecil seperti ini!”

Windy Xia mencubit pinggangnya. Kemudian dia diam dan menunggu kata-kata Yogi Chen selanjutnya.

Sering kali setipa Yogi Chen hendak melakukan sesuatu, dia pasti akan memberitahu mereka dan membicarakannya dengan mereka.

Tetapi kali ini dia hanya bertanya kepada dirinya seorang. Dirinya adalah isnterinya, dan juga gurunya. Status ini membuat Yogi Chen lebih saying padanya.

Meskipun ini semua hanyalah perasaannya saja.

“Aku tidak tahu apaka aku harus membangun akses antara dunia ini dengan dunia di luar Chaos.”

“Maksudmu, di luar Chaos masih ada dunia lain?”

Windy Xia tertegun sejenak.

“Betul. Masih ada dunia yang berkali-kali lipat lebih besar daripada Chaos!”

Yogi Chen berkata: “Bila dunia itu terhubung ke sini, kemungkinan orang-orang dunia luar dapat menemukan Chaos. Setelah mereka menemukan Chaos kemungkinan Chaos akan dijajah oleh bangsa lain.”

Kerajaan Chaos bertarung dengan Chaos dan menjarah sumber daya Chaos.

Banyak Chaos yang hancur lenyap di bawah jajahan kaki baja mereka.

“Bila tidak tehubung. Apakah mereka tidak akan menemukan kita?”

Windy Xia balik bertanya.

“Tidak akan. Hanya saja dunia ini akan mengalami kemunduran sebanyakbeberapa ribu tahun.”

Apa yang dilihat dan didengar Yogi Chen di dalam Chaos, tidak semuanya dia ceritakan kepada mereka. Bahkan dia tidak memberi tahun Michelle Su.

Alam tingkatan Yogi Chen di kehidupannya yang lampau bahkan lebih tinggi jauh daripada Yogi Chen yang sekarang. Tetapi biarpun demikian, dia juga hanya membunuh adik perempuan yang mencelakakan Michelle Su dan membuat tulang belulangnya menjadi awak kapal.

Lalu dia terjun ke dalam lembah tak berdasar Chaos dan di dalam mimpinya menggunakan kekuatan supranatural reinkarnasi dan berevolusi di dalam Chaos World. Mengalami reinkarnasi yang berulang-ulang.

Kemampuan Kerajaan Chaos sangat hebat. Dan mereka tidak pernah berhenti mencari adik perempuannya.

Dalam keraguannya, dia merasa bahwa suatu hari nanti di masa yang akan datang, akan terjadi sebuah perang besar.

Kemampuannya yang sekarang ini belum cukup untuk menghadapi seluruh Kerajaan Chaos.

Segala ssesuatu yang ‘dia’ ketahui tentang kerajaan Chaos memiliki ratusan guru tingkat alam Keagungan. Selain itu juga ada sepuluh raja yang berada di tingkat alam tanpa batas. Dan konon, di atas sepuluh raja iru masih ada seorang Kaisar.

Mengenai seberapa tinggi alam tingkatan Kaisar itu, tidak ada orang yang tahu.

Ada yang bilang tingkat alam kehampaan. Ada juga yang bilang tingkat alam pengembalian.

Yang pasti sangat hebat. Seperti satu hembusan bersinnya bisa menggetarkan Chaos World yang jumlahnya tak terhingga.

Tingkat kekuatan pembinaannya saat ini hanya setara dengan keberadaan jenderal tingkat satu di kerjaan Chaos.

Bila ingin mempertahankan diri dari mereka, setidaknya dia harus mencapai tingkatan alam tanpa batas!

Novel Terkait

My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu