My Greget Husband - Bab 319 Menyerang Aliran Lima Racun

Tengah malam, Zander Yao kembali mencelakai Yogi Chen.

Dengan kasar memasukkan 5-6 batang ginseng darah ke dalam mulut Yogi Chen.

Mungkin dia terlalu percaya dengan kemampuan dia sendiri, dia sama sekali tidak curiga kalau Yogi Chen bisa menerobos titik saraf dirinya sendiri.

Di saat menunggu Yogi Chen mengunyah dan menelan ginseng darah, dia tanpa sadar mengerutkan alis matanya, dan mencium aroma yang terbang di udara: "Bau apa ini?"

Mendengar perkataan ini, Yogi Chen langsung keringat dingin.

Untung saja sebelum Zander Yao datang, dia sudah menghapus jejak yang tertinggal di ranjang kayu.

Melihat luka-luka di badan Yogi Chen, dia pun mencibir, lalu dari kantongnya mengeluarkan sebuah jamur Ganoderma, memaksa Yogi Chen menelannya, lalu meninggalkan ruang obat itu.

Menunggu Zander Yao pergi, Yogi Chen akhirnya merasa lega.

Malam ini harus pergi dari sini, kalau begini terus, reiki dan darahnya pasti akan diisap sampai habis.

Sampai di sini, bisa dikatakan kekuatan super dari badan iblis, kalau diganti dengan orang lain, meskipun telah memakan ginseng darah, pertumbuhan darah pasti tidak setara dengan kecepatan darah mengalir keluar.

Sepertinya, ke depan harus lebih giat dalam melatih badan iblisnya.

Tapi, hal yang paling penting sekarang adalah membuka saraf tenaga dalam.

Dia sambil mengumpulkan tenaga dalam, sambil menghubungkan reiki yang berada di sekitar pusar.

Di saat ini, saraf tenaga dalam sudah terbuka dua per tiga, hanya perlu sekuat tenaga baru bisa langsung membuka semua saraf.

Di saat dia sedang konsentrasi membuka saraf, Sally Yao diam-diam masuk ke dalam.

"Kak, cerita dongeng kepada aku lah..."

Sambil berkata, ada aroma wangi yang berhembus, lalu badan yang seksi pun mendekatinya.

"Bocah kecil, kamu jangan ganggu ya!"

"Aku tidak peduli, aku mau kakak mendongeng kepada aku." Sally Yao dengan marah berkata: "Kamu tidak mau mendongeng, kalau tidak mau mendongeng, sekarang aku langsung mencari ayah aku, suruh dia membunuhmu!"

"Kamu... Baik.. Baik.. Aku mendongeng."

Hanya memiliki ayah yang mempunyai tingkat Kembali ke Alam saja, apa yang perlu disombongkan?

Yogi Chen menahan rasa marahnya, berpikir setelah selesai mendongeng, langsung membujuk dia pergi saja.

Setelah 20 menit kemudian, dongeng putri duyung sudah selesai diceritakan.

"Sudah, dongeng sudah habis, kamu cepat pergi." Kata Yogi Chen yang sudah kehilangan kesabaran.

"Kak, satu dongeng lagi dong, boleh tidak? Satu saja!" Sally Yao terbaring di badan Yogi Chen dan terus memohon.

"Aku... Baiklah, satu lagi ya." Yogi Chen menahan amarahnya, dan mendongeng lagi: "Sudah, sudah puaskan?"

"Kak, bolehkah aku di sini menemani kamu?"

Apa?

Mendengar perkataan ini, Yogi Chen langsung terduduk: "Tidak boleh, pergi kamu sekarang."

Bercanda apa ini, saraf tenaga dalamnya sudah hampir terbuka, andai saja dia masih tetap di sini, dia bagaimana bisa kabur?

"Tidak mau.. Aku mau tinggal di sini. Kamu mengusir aku, aku sekarang pergi mencari ayahku..."

Ayah, Ayah, Ayah lagi!

Seketika Yogi Chen langsung emosi.

Langsung memukul pantatnya dengan kuat.

Piak!

"Kamu masih tidak mau pergi, hati-hati aku menghukum kamu."

"Heng..."

"Pukul saja, lagipula juga sudah pernah dipukul, kalau berani pukul aku sampai mati saja."

Sambil berkata,dia pun terbaring di ranjang kayu dan menunggingkan pantatnya.

"Tidak takut ya!"

Yogi Chen tersenyum dingin, kalau begitu jangan salahkan aku.

"Kak, apa yang ingin kamu lakukan? Jangan... Tidak... Hiks..."

Suara tangisan pun terdengar dari mulutnya.

"Kalau kamu ingin Ayah kamu mengetahuinya, kamu teriak lebih kuat, sampai saat itu kita berdua akan sama-sama mati."

"Piak!"

Bukannya kamu sudah begini, aku akan memuaskan kamu!

Andai saja di saat ini ada cahaya lampu, pasti akan terlihat bola mata Yogi Chen berubah menjadi merah.

Ini adalah sepasang mata yang bagaimana?

Tidak berperasaan, penuh dengan kekejaman, penuh dengan nafsu seksual, penuh dengan kekerasan.

"A..."

Sally Yao dengan sekuat tenaga menutupi mulutnya agar tidak mengeluarkan suara apapun.

Di luar banyak murid-murid yang terus patroli di luar pemukiman hutan, siapapun pasti tidak akan mengira di dalam ruangan penyimpanan obat yang kecil itu, wanita sakti mereka sedang ditekan oleh orang lain.

Tidak tahu lewat berapa lama, Yogi Chen merasa dari perut ke bawah merasa kaku, dia pun langsung terbaring lemas di atas ranjang kayu tersebut.

"Kak... Ampuni aku, aku pergi, sekarang juga pergi.."

"Kamu sudah memancing nafsu aku, sekarang ingin pergi?"

Yogi Chen tersenyum dingin, dan mulai bertindak lagi.

"A..."

Tidak tahu lewat berapa lama lagi, di dalam ruang penyimpanan obat terdengar suara teriakan kecil.

Akhirnya berhenti.

Yogi Chen menggeleng-gelengkan kepalanya.

Baru saja apa yang terjadi? Dia merasa dirinya berubah menjadi orang lain, tidak berperasaan dan kejam.

Kehilangan kesadaran ini, membuat dia sedikit khawatir.

"Kak, akhirnya kamu kembali normal... Aku pergi, sekarang langsung pergi!"

Sambil berkata, dia pun merapikan pakaiannya, terpincang-pincang meninggalkan ruang penyimpanan obat.

Setelah dia pergi, Yogi Chen menenangkan hatinya, lalu duduk bersila di atas ranjang, bersiap membuka titik sarafnya.

Huft.

Setelah Yogi Chen berusaha sekuat tenaga, akhirnya semua nadi terbuka.

Akhirnya reiki pun dengan lancar dan mulus mengalir keseluruhan badannya.

Pergi!

Yogi Chen pelan-pelan mendorong pintu ruangan, kondisi pemukiman hutan di saat ini, diselimuti oleh kabut tebal, hanya terlihat sedikit cahaya buram, sisanya tidak kelihatan.

Dia menebak, sekarang seharusnya subuh jam 1 atau jam 2. Orang-orang yang ada di pemukiman hutan pun tidur pulas, murid-murid yang patroli pun sudah capek, adalah kesempatan yang bagus untuk melarikan diri.

Dia pelan-pelan melompat dan menempel di dinding, dia memakai baju hitam gelap, sama seperti setetes tinta masuk ke dalam kolam tinta, tidak kelihatan.

Menunggu saat murid-murid patroli sedang berganti shift, Yogi Chen langsung dengan cepat lari keluar.

Setelah diculik oleh Zander Yao, dia pun menghafal jalur jalan di dalam hati.

Sambil memikir jalur jalan, sambil berlari dengan cepat, setelah lari puluhan kilometer, baru mencari batu besar dan duduk di atasnya beristirahat.

Hahaha...

Akhirnya dia berhasil kabur.

Di saat ini dia hanya ingin berteriak kuat ke arah langit.

Di saat dia ingin teriak untuk melepaskan semua kilesa di dalam hati, di depannya tidak jauh dari dia tiba-tiba ada cahaya api.

Apa?

Mereka sudah menyadari bahwa dirinya sudah kabur?

Yogi Chen langsung terkejut, langsung lompat dari batu besar ke bawah.

Tidak, mereka seharusnya bukan anggota dari Zander Yao, mereka segerombolan sangat rapi tertib, berbaris ke belakang seperti seekor naga, dan sepertinya mereka sedang berburu-buru.

Malam-malam begini, kenapa bisa ada orang sebanyak ini?

Yogi Chen bersembunyi di belakang batu besar, asalkan dia tidak bersuara, seharusnya tidak akan ketahuan.

Pelan-pelan mereka jalan mendekat, dari cahaya api yang mereka bawa, Yogi Chen melihat jelas wujud rupa mereka.

Pakaian yang mereka pakai sangat aneh, seharusnya adalah pakaian tradisional suku minoritas Nanjiang.

Yang lebih anehnya adalah di punggung mereka semuanya membawa pedang Longbow Scimitar (sejenis pedang sabit).

“Semuanya berhenti sejenak!”

Di saat ini, seorang pria kekar pimpinan mereka berteriak, dan semua orang langsung menghentikan langkah-langkah mereka.

“Pimpinan Zhang, apa yang terjadi?” Tanya ketua keluarga Wang, Tiger Wang.

“Kita sudah mau sampai di daerah aliran lima racun, sekarang kita padamkan semua obor api, agar kita tidak ketahuan.” Kata Dino Zhang.

“Apa yang dikatakan pimpinan Zhang benar.” Ketua keluarga Li menganggukkan kepala: “Semuanya, padamkan obor api.”

Setelah mendengar perkataan ini, orang yang di belakang bersamaan memadamkan obor api yang dibawa. Sekitar ribuan orang, hanya menyisakan sebatang obor api saja, obor api yang di tangan Dino Zhang.

“Sebelum menyerang Aliran Lima Racun, kita harus menyusun rencana terlebih dahulu.”

Dino Zhang langsung lompat ke batu besar yang berada di samping dan berkata: “Semua sahabatku, hari ini adalah hari kita membalas dendam kita, kita harus membunuh Zander Yao, memusnahkan Aliran Lima Racun. Sampai saat itu, tidak ada orang yang bisa menekan kita lagi.”

Setelah mendengar perkataan ini, semua orang awalnya merasa bimbang langsung bersemangat.

“Dengar-dengar anak perempuan Zander Yao adalah gadis tercantik di Nanjiang, saat kita menyerang, pasti harus baik-baik bermain dengan dia.” Di saat ini, dari segerombolan orang tidak tahu siapa yang berkata demikian, langsung membuat semuanya tertawa terbahak-bahak.

“Iya, asalkan kita bisa membunuh Zander Yao, anak perempuannya terserah kalian ingin diapakan.”

“Wah, Pimpinan Zhang hebat!”

Perkataan Dino Zhang ini, langsung meningkatkan semangat semua orang.

Bajingan, bocah itu bukannya anak perempuan Zander Yao?

Ini bukannya ingin menyelingkuhkannya?

Mendengarkan perkataan ini, Yogi Chen langsung memindahkan kakinya, namun hal yang tidak terduga terjadi, dia memijak ranting pohon.

“Piak!”

Suara yang kecil ini terdengar oleh telinga Dino Zhang: “Siapa?”

Hati Yogi Chen berdebar, apakah akan ketahuan?

Di saat ini, jarak mereka dengan tempat persembunyian Yogi Chen hanya ada 4-5 meter saja, andai saja mereka datang mengepung, Yogi Chen juga tidak ada pasti bisa kabur dengan selamat.

“Siapa itu? Cepat keluar!”

Seketika mimik wajah semua orang langsung menjadi tegang.

Yogi Chen keringat dingin, kalau tidak, dia kabur terlebih dahulu.

Di saat dia ingin kabur, tiba-tiba dari pepohonan berjalan keluar satu orang.

Dia menjinjing celananya, dengan muka canggung berkata: “Pimpinan.. Ini aku, tadi sedang buang air kecil.”

“Brengsek, tidak tahan lagi ya?” Dino Zhang langsung lompat turun dari batu besar, lalu memarahi pria itu.

“Sudah, sudah, tidak ada apa-apa, hanya menakuti sendiri saja.” Tiger Wang melambai-lambai tangannya.

Yogi Chen pun ikut lega, baru saja dia hampir lompat keluar.

“Jalan!”

Dino Zhang berjalan di paling depan, memadamkan obor api, membawa segerombolan orang berjalan ke daerah Aliran Lima Racun.

Melihat segerombolan berjalan jauh, hati Yogi Chen menjadi kacau.

Ikut atau lari?

Si bocah gila itu, sudah mencambuknya dan sudah meracuninya, dan juga merupakan orang yang suka kasar, untuk apa menolongnya?

Dan Zander Yao, adalah iblis jahat, setiap hari membiarkan cacing Gu menghisap darahnya.

Biarkan mereka mati saja.

Namun, setelah kepikiran pemukiman dalam hutan itu akan diserang oleh segerombolan ini, bocah kecil itu akan dipermainkan oleh para pria-pria itu, hatinya sangat sedih sekali.

Dasar, pergi ikut melihat saja.

Yogi Chen menghembuskan napas, hatinya sangat terlalu baik sekali.

Terus mengikuti mereka dari belakang, Yogi Chen tidak berani terlalu dekat.

Perjalanan sekitar satu jam, segerombolan orang sampai di pemukiman dalam hutan.

Sekarang sudah sekitar subuh jam 3, suasana pemukiman dalam hutan sangat tenang sekali, karena waktu ini adalah waktu semua orang tertidur pulas.

“Semuanya, serbu!”

“Serang!”

Murid penjaga pintu yang sedang tidur bersandar di dinding tanah, mendengar suara keributan, dia langsung terbangun.

Masih belum sempat membunyikan peringatan darurat, langsung ditembak panah mati oleh orang yang di bawah.

Maju!

Dino Zhang langsung lompat masuk ke dalam, dinding yang pendek ini bagi dia sangat gampang.

Langsung mengeluarkan pedang sabit itu, membunuh murid-murid aliran Lima Racun.

“Buka pintu!”

“Gedebuk”

Pintu gerbang akhirnya terbuka, ribuan orang serbu masuk ke dalam.

“Dum! Dum! Dum!”

Gong dipukul. Murid-murid patroli melihat ada orang yang datang menyerang, dengan kuat berteriak: “Bangun, ada orang yang menyerang!”

Suara keributan ini memecahkan ketenangan dalam pemukiman dalam hutan, anggota aliran lima racun yang tertidur langsung terbangun.

Mereka belum sempat memakai baju, api besar sudah membakar rumah.

“Cepat, padamkan api, rumah sudah terbakar.”

Pemukiman dalam hutan ini semuanya terbuat dari kayu, sangat mudah terbakar. Mereka juga membawa minyak, memudahkan api untuk membakar rumah.

“Serang! Semuanya, ayo pergi cari Zander Yao!”

Melihat pemandangan di depan ini, seperti neraka dalam dunia, membuat bulu kuduk Yogi Chen berdiri.

Melihat segerombolan orang ini terus menyerang ke dalam.

Gawat, Bocah kecil itu!

Yogi Chen khawatir, langsung menyerbu masuk juga.

Novel Terkait

Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu