My Greget Husband - Bab 210 Bersatu Padu

Jam 8 malam, Yogi Chen datang ke pengurusan Klub Tianshan Organisasi Dragon God di Sichuan.

Klub Tianshan juga merupakan tempat yang dipakai Bruce Tan pertama kali melayani Yogi Chen.

Klub ini sebenarnya dioperasikan oleh Organisasi Dragon God.

Lantai 3 klub tidak dibuka untuk publik, hanya anggota Organisasi Dragon God saja yang bisa naik ke atas.

Lobi lantai 3 sangatlah besar hingga ribuan meter persegi.

Di dalam lobi itu sudah dipenuhi dengan orang berjumlah lebih dari 400!

Orang-orang ini adalah anggota Organisasi Dragon God. Di tengah-tengah lobi, terdapat 2 baris kursi kayu berwarna merah, sedangkan di baris atasnya hanya ada 2 kursi kuno kerajaan.

Di belakangnya, ada sebuah patung persembahan Lord Guan dengan tinggi 2 meter lebih.

Yogi Chen duduk di sebelah kiri, sedangkan wakilnya yaitu Derren Kui duduk di sebelah kanan.

Yang duduk di kursi kayu merah itu tetap saja adalah anggota inti dari cabang organisasi di Sichuan. Totalnya ada 6 orang!

Anggota biasa duduk di kedua sisi lobi.

“Aku ingin mengumumkan satu hal!” Setelah semuanya lengkap, Yogi Chen pun berkata: “Mulai hari ini, semuanya bersiap-siap untuk perang. Kita akan pergi menyerang keluarga Shen di Kota Dongnan hingga semua anggota keluarga mereka musnah!”

Setelah berkata demikian, Yogi Chen melihat Derren Kui yang ada di sampingnya, lalu bertanya: “Wakil organisasi Zhang, jelaskan kondisi keluarga Shen!”

Derren Kui memiliki marga Zhang. Di acara yang resmi seperti ini, Yogi Chen tentu saja tidak boleh langsung memanggilnya dengan nama sebutan.

“Lapor tuan, keluarga Shen di Kota Dongnan adalah keluarga aristokrat kedua yang memiliki anggota keluarga berjumlah 860 orang, di antaranya ada 260 adalah anggota keluarga dalam dan 600 lainnya merupakan anggota keluarga luar! Pemimpin keluarga Shen bernama Dendy Shen yang memiliki anak laki-laki semata wayang bernama Corten Shen.”

“Di antaranya, Dendy Shen si pemimpin keluarga mempunyai tingkat menengah kelahiran. 3 adik laki-laki Dendy Shen, yaitu Jack Shen, Nico Shen, dan Padri Shen rata-rata merupakan pendekar dengan tingkatan kelahiran sempurna…Selain itu, setengah dari anggota keluarga dalam merupakan pendekar tingkat masa depan lanjut dan setengahnya lagi merupakan pendekar tingkat masa depan menengah, sedangkan anggota keluarga luar sebagian besar adalah pendekar tingkat masa depan awal!”

Hmm…

3 orang tingkat kelahiran sempurna?

Mendengar hal ini, tak sedikit orang yang menghirup napas dingin!

Ditambah Dendy Shen, berarti total ada 4 pendekar tingkat kelahiran. Selain itu, ada pula beberapa anggota keluarga dalam Shen yang juga merupakan pasukan yang kuat.

Masih ada 600 anggota keluarga luar, meski ilmu para anggota keluarga luar ini tidaklah tinggi, tetapi mereka juga tidak bisa dibandingkan dengan orang biasa pada umumnya.

Tak heran setelah Arifin Li dihajar, keluarga Li tidak berani mengadu kekuatan mereka. Kekuatan ini jelas tidak sebanding dengan kekuatan keluarga lain.

Raut wajah Derren Kui juga serius, lalu berkata: “Tuan, 3 orang ini tidaklah mudah untuk dihadapi. Mereka merupakan pasukan keluarga Shen yang paling tinggi.”

Tingkat kelahiran sempurna?

Yogi Chen mengerutkan alisnya. Tingkat kelahiran sempurna, ini benar-benar merupakan masalah besar!

“Di samping itu, selain dari 3 orang ini, masih ada beberapa keluarga kecil yang mendukung keluarga Shen. Jadi, jika menghadapi mereka semua pasti akan sangat merepotkan!”

Yogi Chen menganggukkan kepala. Ia tidak berbicara cukup lama, hanya tidak berhenti memukul-mukul meja dengan tangannya, terlihat jelas bahwa ia sedang berpikir keras.

Di lantai 3 yang luas itu, suasananya seperti tidak ada kehidupan, sunyi senyap. Para anggota di sekitar pun bahkan tidak berani menghembuskan napas keras-keras, takutnya akan mengganggu sang tuan berpikir.

“Jika kita menyerang keluarga Shen, ada berapa kemungkinan untuk menang?” Kata Yogi Chen tiba-tiba.

Derren Kui berpikir keras, lalu menjawab: “Di markas kita total ada 388 anggota. Jika dibandingkan dengan keluarga Shen, kita masih kalah orang. Aku berada di tingkat kelahiran menengah, 6 anggota inti sisanya masih di tahap kelahiran awal. Tuan, anda…”

“Aku tingkat kelahiran lanjut!” Kata Yogi Chen memotong pembicaraan Derren Kui.

“Kalau begitu, kita di sini ada 6 orang yang berada di tingkat kelahiran awal, 1 orang tingkat kelahiran menengah, dan 1 orang tingkat kelahiran lanjut. Di antara para anggota, ada 10 orang tingkat masa depan sempurna, 100 orang tingkat masa depan lanjut, 100 orang tingkat masa depan menengah, dan 170 lagi sisanya adalah tingkat masa depan awal!”

“Jika berhadapan secara langsung, kemungkinan kita untuk menang tidak terlalu besar, kecuali kita meminta bantuan kepada organisasi lainnya. Namun, saat ini 6 aliran besar sedang bermasalah dengan kita sehingga tidak besar kemungkinan mereka akan datang membantu kita!”

Berbicara sampai sini, Derren Kui berhenti sebentar, lalu berkata lagi: “Walau demikian, hamba sempat menanyakan bahwa anak semata wayang Dendy Shen beberapa waktu ini ditikam 400 tusukan lebih oleh seseorang, bahkan kemaluannya pun dipotong. Sekarang, anak pemimpin keluarga sudah menjadi orang cacat, mereka otomatis tidak akan menyuruh seorang yang cacat untuk menjadi pemimpin keluarga. Berdasarkan berita yang hamba dengar, kondisi di dalam keluarga Shen sekarang ini sudah berkembang. Tidak sedikit orang yang berharap Dendy Shen melepaskan jabatannya sebagai pemimpin keluarga!”

“Oh? Ada masalah seperti ini juga?”

“Benar, jika aku tidak salah menebak, 3 adik laki-laki Dendy Shen akan segera melakukan penyerangan untuk merebut takhta tersebut.”

Lalu, wajah Derren Kui pun memancarkan senyum yang penuh percaya diri. Ia berkata: “Kita hanya perlu mengutus orang untuk melakukan kontak dengan anggota keluarga Shen yang lain, lalu memporakporandakan anggota dalam keluarga Shen. Pada saat yang tepat, kita pasti bisa melenyapkan seluruh keluarga Shen.”

“Bagus sekali!” Yogi Chen menganggukkan kepala dan berkata: “Jika kita melakukan sesuai rencanamu, kita harus memecah belah kekuatan keluarga Shen hingga batas maksimal. Sebaiknya, kita buat beberapa keluarga kecil yang mendukung keluarga Shen ketakutan dan memutus pemberian bantuan, lalu satu per satu kita serang. Keluarga Shen yang sedang dalam pertikaian tidak perlu kita pusingkan lagi.”

“Baik, siap laksanakan perintah tuan!”

Yogi Chen tertawa sambil berkata: “Baik, karena sudah begini, maka aku sebagai tuan organisasi juga tidak boleh pelit. Barang siapa bisa membunuh anggota keluarga luar Shen, aku akan memberi hadiah 1 juta RMB (sekitar 2 miliar rupiah). Barang siapa bisa membunuh anggota keluarga dalam Shen, aku akan memberi hadiah 3 juta RMB. Barang siapa bisa membunuh salah satu dari Dendy Shen, Jack Shen, Nico Shen, dan Padri Shen, aku akan memberi hadiah 10 juta RMB untuk satu orang!”

Wah!

Setelah Yogi Chen selesai mengatakan demikian, sontak suasana pun menjadi riuh!

Para anggota yang hadir memancarkan sorot mata seperti serigala yang kelaparan.

Membunuh 1 anggota keluarga luar hadiahnya 1 juta RMB, membunuh 1 anggota keluarga dalam hadiahnya 3 juta RMB, hadiah ini besar sekali!

Alasan kenapa mereka masuk ke dalam Organisasi Dragon God bukanlah karena uang.

Meski Yogi Chen tidak memberi mereka hadiah, mereka juga akan tetap maju di garis depan demi dirinya. Sekarang, ada hadiahnya, sekejap timbul rasa seperti prajurit yang rela mati demi sahabatnya di hati mereka.

“Hamba berani mati!” Derren Kui cepat-cepat berlutut satu kaki.

“Mati demi tuan! Jika tidak bisa memberantas keluarga Shen, hidup hamba sia-sia!”

6 anggota inti, 300 lebih para anggota satu per satu berlutut dengan satu kaki dengan suara yang menggema menggetarkan langit.

Yogi Chen tersenyum tanpa berkata apa-apa. Ia tahu 300 lebih orang yang ada di sini semuanya bersatu hati dengan tekad yang sama.

......

Setelah memberi perintah, Yogi Chen pun kembali ke rumah sakit untuk merawat Michelle Su.

Pagi hari hari kedua, Yogi Chen bangun pagi. Masih ada 2 hari hingga Michelle Su boleh keluar dari rumah sakit.

Tidak ada gunanya juga Yogi Chen yang berdiam diri di rumah sakit sehingga Michelle Su menasihatinya untuk pergi ke sekolah lebih awal.

Mau tidak mau harus dibilang bahwa di rumah sakit beberapa hari ini, perasaan di antara kedua orang tersebut mendadak muncul. Beberapa malam ini, Yogi Chen selalu tidur dengan merangkul Michelle Su.

Ini juga membuat Yogi Chen bisa merasakan kelembutan dan kehangatan.

Sesampainya di sekolah, murid-murid di dalam kelas juga kira-kira sudah lengkap semua. Arifin Li juga langsung duduk di kursinya.

Melihat Arifin Li, Yogi Chen berjalan dengan gembira ke arahnya.

Pada saat ini, Arifin Li juga melihat Yogi Chen. Ia langsung berdiri dan bertanya: “Yogi, ke mana saja kamu selama libur kemerdekaan? Aku telepon tidak diangkat, kukirim pesan Wechat juga tidak dibalas!”

Yogi Chen menepuk pundak Arifin Li, lalu tersenyum sambil berkata: “Aku terlalu asyik bermain saat libur kemerdekaan sehingga lupa membalas pesan. Ini salahku, nanti aku traktir kamu makan!”

Yogi Chen tidak berencana memberitahunya tentang kejadian Michelle Su yang terluka.

Masalah ini biarkan saja ia sendiri yang menyelesaikan.

Arifin Li tidak menaruh rasa curiga padanya, lalu tersenyum sambil menganggukkan kepala. Dulu, Yogi Chen bilang akan mentraktir dirinya makan, tetapi tertunda karena Michelle Su. Kali ini, ia pasti bisa minum bir bersama Yogi Chen.

Setelah lukanya sembuh, ia belum sempat minum bir dengan senang hati.

Trreett! Trreett!

Saat kedua orang tersebut sedang berbincang dengan asyiknya, tiba-tiba ponsel Yogi Chen bergetar.

Yogi Chen melihat ponselnya, ada pesan masuk dari Diana Sima yang berisi: Apa ada waktu kosong setelah pulang sekolah? Aku akan traktir kamu makan! Melihat isi pesan itu, Yogi Chen mengelus-elus hidungnya. Diana Sima masih ingat utang mentraktir dirinya?

Pada kesempatan yang lalu, setelah menolak Diana Sima, Yogi Chen pun meminta akun Wechat Diana. Yogi Chen saja sudah hampir lupa perihal ini, tak disangka ia masih ingat.

Namun, ia hari ini benar-benar tidak ada waktu luang karena setelah pulang sekolah, ia masih harus pergi ke rumah sakit untuk merawat Michelle Su.

Setelah berpikir sejenak, Yogi Chen menjawab: “Maaf, malam ini aku ada urusan, lain kali saja, ya!”

Setelah menerima pesan itu, Diana Sima tercengang. Ia ternyata ditolak!

Hal ini membuatnya sedikit tidak senang. Ini merupakan kali pertamanya ia mengajak orang untuk makan bersama, tetapi ditolak.

Jika saja orang-orang yang mengejarnya itu tahu, pasti akan sangat marah karena ada orang yang berani menolak ajakan wanita idaman mereka.

Baru saja membalas pesan, bel jam masuk pelajaran pun berbunyi.

Sinta Wen, guru pelajaran pengobatan kuno yang mengenakan jubah putih berjalan masuk sambil membawa keterampilannya di bidang medis.

Begitu lembutnya hingga membuat para murid laki-laki di kelas sontak menjadi bersemangat.

Sinta Wen, namanya lembut seperti orangnya, tidak hanya sifatnya saja yang lembut, rupanya pun juga sangat manis dan cantik. Selain itu, cara bicaranya juga lemah lembut, benar-benar seorang perempuan yang anggun.

Saat ini, Sinta Wen meletakkan bukunya di atas mimbar, lalu berkata: “Murid-muridku, sebelumnya aku sudah memberi penjelasan tentang pengobatan kuno. Hari ini, aku akan mengajarkan kalian bagaimana cara membedakan tanaman obat herbal dan kombinasinya. Karena itu, pelajaran hari ini akan kita lakukan di toko obat herbal!”

Ilmu bela diri dan medis tidak saling membeda-bedakan, seorang ahli pengobatan kuno yang ilmunya tinggi tidak tentu merupakan pendekar yang hebat, tetapi pendekar dengan ilmu yang hebat pasti memahami ilmu pengobatan kuno.

Di dalam toko obat herbal, terdapat banyak sekali hingga ribuan lebih tanaman obat herbal, dari tanaman notoginseng hingga bunga Tianshan yang berharga, Yogi Chen ternyata masih bisa melihat bahan-bahan yang cukup langka di sini, membuatnya sangat antusias.

Properti kampus 6 aliran besar ternyata benar-benar luar biasa, bahan obat yang begitu berharga ini ternyata digunakan untuk bahan ajaran siswa.

Semua orang melihat tanaman obat herbal di atas talenan dengan penasaran.

Sinta Wen berdiri di depan talenan tersebut dan berkata: “Sekarang, di hadapan masing-masing orang sudah ada 30 tanaman obat herbal, di antaranya yaitu notoginseng, multiflora, tanaman ranti…”

Sinta Wen mengambil satu per satu bahan tersebut, lalu menjelaskan secara detail mengenai khasiat dan kegunaan masing-masing tanaman.

Sampai saat semuanya bisa mengenali bahan-bahan obat dengan tepat dan bisa mengungkapkan khasiatnya, Sinta Wen pun tersenyum dan berkata: “Sekarang semuanya sudah tahu bahan-bahan obat ini namanya apa, kalau begitu berikutnya, aku akan mulai merebus “Sup Blood Flow”. Kalian harus lihat dan dengarkan baik-baik.”

Novel Terkait

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu