My Greget Husband - Bab 52 Lieyang Technology

Sesampainya di rumah Nia Yu, di tangan Yogi Chen sudah ada beberapa bungkus bahan-bahan obat yang sudah dibalut dengan kertas minyak.

Di dalam buku tertulis bahwa penyulingan pil/obat paling baik menggunakan tungku penyulingan. Jika tidak ada tungku tersebut, boleh menggunakan pot tanah liat yang biasa digunakan untuk merebus obat, hanya saja khasiat obatnya akan sedikit melemah.

Untuk sementara ini, tungku penyulingan tidak perlu dipikirkan.

Maka, hanya bisa menggunakan pot tanah liat untuk menggantikannya.

Setelah menuang bahan-bahan obat dengan takaran dan dosis yang tepat, Yogi Chen pun mulai membuat pil penyelamat.

Pada saat ini, manfaat teknologi zaman sekarang pun terlihat jelas. Penyulingan pil penyelamat ini sangat memperhatikan besar kecilnya api dalam proses pembuatan. Untuk hal ini, jika memakai kompor pasti akan lebih mudah dikendalikan.

Waktu pembuatan pil penyelamat ini sedikit lebih panjang, yaitu 2 jam. Karena bosan, Yogi Chen pun mengeluarkan buku yang berjudul "Fengshui Pakua Kanyu" dan mulai membacanya dengan seksama.

Buku tentang fengshui ini sangat bagus. Ia yang awalnya mengira bahwa buku ini akan sangat sulit dipelajari, tetapi tak disangka malah dari hal-hal yang sederhana beralih ke hal-hal yang mendalam, membuat Yogi Chen semakin fokus membacanya.

Sembari membaca, Yogi Chen tak tahan dan melihat tata letak kamar Nia Yu, lalu menyesuaikan satu per satu tata ruang kamar itu dengan yang ada di buku.

Setengah jam kemudian, Yogi Chen menarik suatu kesimpulan bahwa tata ruang kamar Nia Yu sangatlah masuk akal. Meski fengshui yang ada tidak begitu bagus, tetapi juga tidak terlalu buruk.

Tak terasa, 2 jam pun berlalu.

Yogi Chen menutup bukunya, mematikan api, lalu dengan tak sabar ia membuka penutup pot tanah liat itu.

Di saat ia membuka penutup tersebut, aroma wangi merebak keluar dari dalam pot.

Benar-benar ajaib, jika dipikir dengan logika, di dalam pot tersebut ada obat herbal sehingga aroma yang seharusnya keluar adalah aroma obat herbal yang menyengat, tetapi yang keluar dari dalam pot tersebut justru adalah aroma wangi.

Ia pun bergegas melihat ke dalam pot tersebut. Di dalamnya ternyata benar-benar ada sebuah pil berwarna ungu kehitaman. Hal ini membuat hati Yogi Chen bergejolak dan bersemangat.

Setelah membereskan barang-barang yang ada di dapur, Yogi Chen cepat-cepat membungkus pil penyelamat itu, lalu kembali ke ruang tamu.

Ia melihat-lihat jam, ternyata sudah dini hari. Karena takut ada sesuatu yang terjadi pada Nia Yu tengah malam, Yogi Chen pun langsung berbaring di atas sofa dan tertidur semalaman.

Hari kedua, langit cerah, Nia Yu yang ada di dalam kamar pun terbangun karena haus.

Ia berjalan ke ruang tamu dan mendapati Yogi Chen yang badannya menggulung di atas sofa.

“Eh, kenapa kamu masih belum pergi?” Nia Yu berjalan ke arah Yogi Chen dan menggoyangkan badannya.

Yogi Chen membuka matanya yang masih mengantuk. Melihat Nia Yu yang berdiri di sebelahnya, ia pun mengusap matanya sambil berkata: “Kamu sudah bangun.”

“Iya.” Nia Yu menganggukkan kepala. “Kenapa kamu masih belum pergi?”

“Kamu begitu lemah, aku takut pil penguras tenaga itu ada efek sampingnya, makanya aku……” Yogi Chen mengelus hidungnya, lalu berdiri dari sofa.

Wajah Nia Yu memerah, teringat akan dirinya yang kemarin malam ternyata tidur satu atap dengan seorang laki-laki, membuat wajahnya sedikit panas. Ia pun berkata: “Terima kasih.”

“Tidak masalah.” Kata Yogi Chen, lalu ia melihat Nia Yu dan muncul sedikit kecurigaan. “Bukankah kamu bilang harus 20 jam baru tubuhmu bisa pulih dan bisa bergerak? Sekarang 10 jam saja belum sampai.”

“Ini bukan apa-apa, jika saja aku bisa menembus tingkat kelahiran, 2-3 jam saja juga bisa pulih.” Dengan cepat, ia pun memperlihatkan senyum pahitnya. Mencapai tingkat kelahiran bukanlah hal yang begitu mudah dilakukan, sudah berapa banyak seniornya yang berhenti di tingkat masa depan sempurna ini. Meski dirinya memiliki kualifikasi yang cukup bagus, tetapi mencapai tingkat kelahiran ini tidak segampang menjentikkan jari tangan.

Hati Yogi Chen sedikit bergetar. Ia tersenyum sambil berkata: “Bukannya hanya tingkat kelahiran? Apa susahnya.”

Nia Yu tercengang, lalu menggelengkan kepala tak berdaya sambil berkata: “Tingkat Kelahiran tidak segampang itu, aku menghabiskan waktu 10 tahun untuk bisa sampai di masa depan sempurna. Jika mau mencapai tingkat kelahiran, jangan harap bisa mencapainya dalam waktu 1-2 tahun saja. Pembinaan sama sekali tidak semudah seperti yang kamu bayangkan. Kalau kamu tidak mengerti, jangan bicara sembarangan.”

Yogi Chen mengangkat bahunya, lalu mengambil pil yang sudah dibungkusnya itu dari sakunya dan berkata sambil tersenyum: “Aku punya sebuah pil dan seharusnya bisa membantumu.”

Pil?

Pil apa? Nia Yu tertegun.

Yogi Chen membuka kertas minyak itu dan tampak pil ungu kehitaman di dalamnya.

Melihat pil ini, pandangan Nia Yu pun seketika tersedot oleh pil tersebut.

“Ini…ini pil apa?” Tanya Nia Yu tak mengerti.

Yogi Chen awalnya ingin mengatakan bahwa ini adalah pil penyelamat, tetapi ia berpikir lagi, pil ini juga baru kali pertama dibuatnya. Ia juga tidak tahu apakah benar ada efek dan khasiatnya atau tidak. Kalau sampai tidak ada khasiatnya, hal ini benar-benar memalukan. Ia pun berkata: “Aku juga tidak tahu ini pil apa. Temanku yang memberikan pil ini padaku.”

Setelah itu, ia kembali menambahkan: “Awalnya masih ada 1 pil lagi, tetapi pil itu sudah kumakan…”

Belum selesai berbicara, Nia Yu langsung mengambil pil itu dari tangan Yogi Chen dan memasukkannya ke dalam mulutnya.

Meski ia tidak tahu apakah pil ini memiliki manfaat atau tidak, tetapi Yogi Chen pasti tidak akan melukai dirinya. Bagi Nia Yu, Yogi Chen bukan hanya sekedar pembawa hoki bagi dirinya, tetapi juga merupakan penolongnya. Jika kemarin malam bukan Yogi Chen yang datang menyelamatkannya, dirinya sepertinya sudah tidak perawan lagi.

Yogi Chen memperhatikannya dengan serius, matanya terpancar secercah penantian.

1 menit pun berlalu, Yogi Chen bertanya: “Bagaimana? Apakah kamu merasakan sesuatu?”

Nia Yu menggelengkan kepala dan berkata: “Sama sekali tidak merasakan apa-apa.”

Wah, kenapa bisa sama sekali tidak ada rasa?

Aku tidak mungkin membuat sebuah obat palsu, kan? Pil penyelamat ini tidak mungkin menipu orang, kan.

Melihat Yogi Chen yang sedikit canggung, Nia Yu pun mengerti isi hatinya, lalu berkata: “Aku tidak apa-apa, kamu jangan khawatir.”

Yogi Chen menggaruk kepalanya dengan canggung. Baru saja ia akan berbicara, siapa sangka di saat ini telepon Nia Yu berbunyi. Rupanya, pihak kepolisian yang meneleponnya dan memintanya segera kembali ke markas.

Yogi Chen juga tidak berkata banyak. Setelah berpamitan dengan Nia Yu, ia pun langsung turun ke bawah.

Baru saja mobil yang dikendarainya keluar dari perumahan, Michelle Su meneleponnya.

“Yogi Chen, kamu ada di mana?” Baru saja telepon diangkat, terdengar suara Michelle Su yang gelisah dari seberang telepon. “Ada masalah di rumah!”

“Kenapa?” Tanya Yogi Chen, hatinya cemas.

“Teman ayahku yang bernama Jack itu tiba-tiba menghilang. Semua uang keluarga, ayahku…Ah, sudahlah, tidak ada gunanya juga memberitahumu.” Belum sempat Michelle Su selesai bicara, telepon langsung dimatikan.

Michelle Su sedikit kesal, ia tidak mengerti kenapa dirinya menelepon Yogi Chen. Setelah ia memberitahunya tentang kejadian ini, lalu apa? Yogi Chen juga tidak bisa membantunya.

Setelah teleponnya ditutup, Yogi Chen sama sekali tidak marah. Ia dari awal sudah tahu perihal Kliver Su yang menggunakan seluruh modal keluarga Su untuk investasi.

Guru Jack yang dibicarakan itu jelas-jelas merupakan seorang penipu. Kejadian ini merupakan kejadian penipuan.

Akan tetapi…Michelle Su merupakan anak dari Kliver Su. Orang ini sudah menyakiti dirinya, sekarang ia pun mengikutsertakan anak dan istrinya. Yogi Chen tidak tahu harus berkata apa lagi.

“Ah.”

Yogi Chen membuang napas, lalu berkata: “Sudahlah, lagipula ini juga urusan suami istri. Aku akan membantumu sekali lagi.”

Setelah itu, ia pun mencari sebuah nomor telepon di kontak ponselnya. Nomor ini sudah hampir 5 tahun tidak pernah dihubunginya.

“Direktur Chen, apa perintahmu?” Setelah telepon diangkat, terdengar suara yang sangat tegas dan penuh rasa hormat.

“Edwin, aku ingin kamu membantuku mengurus sesuatu hal.” Kata Yogi Chen.

Nama panjang Edwin adalah Edwin Ding, ia merupakan presdir Lieyang Technology. Dari luar, ia memang adalah presdir perusahaan, tetapi bos sesungguhnya adalah Yogi Chen.

5 tahun silam, Yogi Chen menaruh investasi dan mendirikan Lieyang Technology. Semua kekuasaan dan kontrol penuh diserahkan kepada Edwin Ding untuk mengelolanya.

Ia menghabiskan waktu 5 tahun untuk membuat Lieyang Technology dari sebuah perusahaan kecil, perlahan berkembang menjadi perusahaan ilmiah dan teknologi terkemuka di seluruh negeri.

Tentu saja, urusan investasi Lieyang Technology selain melibatkan Edwin Ding, tidak ada orang lain yang tahu, bahkan keluarga Chen pun tidak tahu kalau ada sebuah perusahaan ini di bawah nama Yogi Chen.

“Katakan saja, aku pasti akan mengurusnya.” Kata Edwin Ding bersemangat. Sudah 5 tahun berlalu, akhirnya Yogi Chen menghubungi dirinya.

Sama dengan Albert Zhao, Martin Zhou, dan yang lainnya, Edwin Ding pada awalnya juga merupakan seseorang yang tidak memiliki apa-apa. Jika bukan karena kepercayaan yang diberikan Yogi Chen, sampai saat ini ia mungkin saja masih terus kerja lembur tanpa kenal waktu dengan gaji yang hanya beberapa ribu RMB saja.

“Kamu segera atur orang untuk pergi ke kediaman keluarga Su di Kota Xichuan, lalu…”

Yogi Chen sembari berbicara, Edwin Ding sembari mengambil kertas dan mencatat. Ia takut dirinya melewatkan sesuatu. Setelah Yogi Chen selesai berbicara, Edwin Ding menganggukkan kepala dan berkata: “Aku mengerti, Direktur Chen, sekarang aku akan pergi mengurusnya.”

“Baik.” Yogi Chen menganggukkan kepala, lalu berhenti sejenak dan kemudian berkata kepada Edwin Ding: “Edwin, beberapa tahun ini kamu bekerja dengan sangat baik dan tidak mengecewakanku.”

“Direktur…Direktur Chen…” Mendengar pujian Yogi Chen, tenggorokan Edwin Ding seketika tersendat sampai ia tidak bisa berkata apa-apa…

Novel Terkait

Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu