My Greget Husband - Bab 14 VVIP Card

“Gold… Golden Violet VVIP Card?”

“Itu kartu apa, aku tidak pernah mendengarnya sama sekali!” beberapa anggota Su pun bertanya.

Tetapi begitu Carmila Xu berkata seperti itu, pandangan semua orang pun tertuju pada kartu yang digenggam oleh pelayan itu.

Kartu Bank itu terlihat sangat mewah, keseluruhan kartu itu berwarna ungu, permukaan kartu itu dibuat dari benang-benang halus emas, dan keseluruhan kartu itu dibuat menggunakan emas ungu, serta di belakang kartu itu tertulis nama: Yogi Chen.

Itu benar-benar adalah Golden Violet VVIP Card!

Kalau Golden Card Hendri Su hanya perlu deposit sebanyak 10 juta RMB (sekitar 20 miliar rupiah), kalau begitu kartu Golden Violet VVIP Card ini pun depositnya mencapai 20 Miliar RMB.

Kartu Hendri Su dan Yogi Chen jauh miliaran juta.

Golden Violet VVIP Card ini Martin Zhou saja tidak bisa mengurusnya, dan kemungkinan orang-orang Xichuan juga tidak bisa mengurusnya.

Michelle Su dan Julia Tang pun terkejut oleh kata-kata Carmila Xu, mereka hanya terdiam dan terbengong melihat kartu itu.

“Pihh, siapa yang tahu itu kartu asli atau kartu palsu, bisa jadi kartu itu adalah kartu palsu!” dalam segerombolan orang-orang itu, keluar pernyataan yang tidak tahu dari mana asalnya.

Satu kalimat itu seketika membuka semua pembicaraan orang-orang.

“Betul, seseorang yang miskin seperti dia, bagaimana mungkin bisa mempunyai kartu itu!”

“Iya betul, dia pasti menyuruh orang lain untuk membuat kartu itu.”

“Iya betul, pasti begitu.”

Dengan begitu, semua orang pun mengungkapkan keragu-raguan mereka.

“Yogi Chen, walaupun kamu itu orangnya panikkan seperti sampah, tetapi tidak perlu juga berpura-pura seakan kamu itu punya banyak uang.” Hendri Su kembali mengejek: “Di dunia ini hanya ada dua hal yang tidak bisa disembunyikan, yang pertama adalah batuk, yang kedua adalah miskin, jadi kamu, bagus mengaku saja, dasar sampah.”

Kata-katanya tidak dimasukkan Yogi Chen ke dalam hati, dia hanya tersenyum tanpa berbicara.

Saat itu pula Michelle Su berjalan ke arahnya, dengan tatapan yang melihat kepergian pelayan itu, dia memegang lengan Yogi Chen dan berkata: “Cepat, cepat ambil kembali kartu itu, kamu berikan kartu palsu kepada orang, sangat memalukan sekali.”

“Ambil kembali? Kenapa harus ambil kembali!?” Yogi Chen tertawa dan berkata: “Bagaimana jika benar-benar bisa menggeseknya?”

Kata-katanya mengundang seluruh tawa penonton di sana.

“Hahahaha, sungguh lucu sekali!”

“Aduh, tolong bantu aku, perutku sakit karena tertawa.”

“Beri kartu palsu ke orang, bagaimana mungkin bisa digesek?”

“Jangan tertawa, bagaimana jika benar-benar bisa menggeseknya……”

……

Setelah membayar tagihan, keluarga Su pun berpulangan, setelah menunggu tamu-tamu yang tinggal sedikit, Martin Zhou pun perlahan menarik Yogi Chen untuk masuk ke mobilnya.

“Tuan muda, sudah sepuluh tahun tidak berjumpa… anda sudah tumbuh besar…” Martin Zhou kesenangan hingga tidak tahu ingin berkata apa, dia sambil mengendarai mobil, sambil berbicara kepada Yogi Chen.

“Kamu… sungguh hebat, tidak salah aku menilai orang lain.” Kata Yogi Chen dengan datar.

“Ini semua karena kebaikan anda, jika tidak ada bantuan anda pada saat itu, maka tidak ada Martin Zhou yang sekarang.” Mendengar pujian dari Yogi Chen, Martin Zhou pun merasa senang seperti anak-anak.

“Tetapi, sekarang kamu ingin membawaku kemana?”

“Anda duduk tenang saja, nanti anda juga tahu…” Martin Zhou kesenangan hingga tangannya pun bergemetaran.

“Tampaknya rahasia sekali…” Yogi Chen pun mengenakan sabuk pengamannya dan berbicara dengan suara kecil.

“Hei, kamu jangan terlalu senang, mengendarailah dengan baik… dan berhati-hatilah…”

Mobil pun berjalan sangat kencang dan berhenti di depan pintu utama Muse bar, bar ini adalah bar termewah di kota Xichuan.

Jika datang ke sini tidak membawa 80 juta RMB, jangan harap untuk bisa masuk ke dalam.

Setelah turun dari mobil, tampak banyak sekali mobil sport yang berhenti di area pintu utama bar, orang-orang ini kebanyakan datang kesini untuk bersantai ria atau pun mencari mangsa.

“Kenapa kita ke sini?” Yogi Chen menaikkan alisnya karena dia tidak menyukai tempat yang ribut dan kotor seperti ini.

“Di sini ada orang yang anda kenal.” Martin Zhou tertawa dan berkata: “Apakah anda masih Albert Zhou? Bos Muse bar ini adalah dia.”

Albert Zhou?

Setelah berpikir sejenak, Yogi Chen pun teringat akan orang ini.

Beberapa tahun yang lalu ketika dia masih menjadi tuan muda keluarga Chen, dia pernah berhubungan dengan orang ini, saat itu Albert Zhou hanyalah seorang karyawan biasa yang tidak menonjol. Karena pernah sekali kata-katanya membuat orang terkejut, Yogi Chen merasa bahwa orang ini bisa dibimbing menjadi orang hebat, maka saat itu dia mengusulkannya menjadi ketua pengawas.

Dua tahun lamanya dia belajar di bawah arahan Yogi Chen, lalu Albert Zhou mengundurkan diri dan membuka bisnis sendiri.

“Tuan muda, anda masuk terlebih dahulu, dan tunggulah aku di ruang privat.” Kata Martin Zhou: “Aku dan Albert Zhou sudah menyiapkan sebuah hadiah untukmu, dan hadiah ini pasti kamu sangat menyukainya.”

Belum sempat Yogi Chen menjawab, Martin Zhou pun membalikkan tubuhnya dan pergi.

“Martin Zhou ini…” Yogi Chen menggelengkan kepalanya dan berjalan masuk ke dalam bar.

Tidak salah lagi jika bar Muse adalah bar terbaik di kota Xichuan, sampai-sampai nona penyambut tamu mereka adalah wanita-wanita cantik yang terpilih.

Saat ini perasaan Yogi Chen sangat baik, dia tersenyum dan berjalan ke dalam.

Tempat duduk bar saat ini sudah penuh oleh orang-orang, suara-suara tempo musik pun memasuki telinga setiap pria dan wanita di dalam itu hingga mereka menggoyangkan tubuh mereka.

Wah, kenapa dirinya sendiri tidak seperti itu, apakah ketinggalan zaman? Yogi Chen pun berpikir sejenak, tetapi sebaiknya dia menemukan ruangan privat itu dulu.

Dan saat dia sedang mencari ruangan privat itu, terdengar suara seseorang yang dia kenal dari belakangnya: “Hei, bukankah ini Yogi Chen? Berani sekali kamu membohongi Michelle Su dan mencari hiburan di bar?”

Yogi Chen terdiam dan mencari asal suara itu.

Yang dia lihat adalah seseorang perempuan dengan tubuh ramping, memakai celana kulit hitam ketat dan berdiri di belakangnya.

Cahaya di bar sedikit gelap, setelah sedikit mendekat Yogi Chen pun menyadari bahwa wanita ini adalah Brenda Li.

“Aku pikir siapa, ternyata adalah wanita yang aku kenal dua hari lalu.” Tawa Yogi Chen: “Sudah melihatku, kamu masih tidak cepat-cepat memanggilku ayah!”

“Diam kamu!” raut wajah Brenda Li sedikit terdiam, karena ingin mendapatkan tanda tangan kontrak, dia sengaja mengundang klien terbesarnya untuk minum di bar ini, karena jika perjanjian itu telah ditandatangani, dia bisa menghasilkan uang hingga mencapai dua juta RMB.

Dia tidak menyangka bahwa dia bisa bertemu dengan Yogi Chen hari ini.

“Kamu percaya tidak aku telepon Michelle Su sekarang?”

“Kamu mau telepon ya telepon, lagi pula aku tidak berbuat apapun dan juga tidak berbuat hal yang salah untuknya, jadi untuk apa aku takut?” Yogi Chen pun tertawa, sedikit pun tidak takut akan ancamannya.

“Kamu…” kata-kata Brenda Li seketika tersumbat. Karena tidak bisa mengancam Yogi Chen, dia pun mengejek dan berkata: “Bar Muse seperti ini bisa dimasuki oleh orang miskin sepertimu? Kamu tidak takut jika nantinya kamu tidak bisa membayar tagihannya, dan nanti masih harus Michelle Su yang harus membayar semuanya?”

“Untuk apa kamu peduli aku punya uang atau tidak?” Yogi Chen bercanda dengannya: “Yang aku ingin tahu, kapan kamu akan memanggilku ayah!”

“Hei anak kecil, berani sekali kamu berkata seperti itu dengan nona Li! Mau aku mengajarimu?” pada saat itu, tidak tahu darimana bisa muncul seseorang pria yang tampak kekar, berdiri di samping Brenda Li dan berkata: “Nona Li, apa perlu aku mengajarinya bagaimana menjadi orang?”

Brenda Li pun tertawa dan berkata: “Yogi Chen, kamu tahu tidak siapa pria kekar di sampingku ini? Dia adalah ketua pengamanan di bar Muse ini, kalau kamu meminta maaf padaku, maka aku akan melepaskanmu, bagaimana?”

Ketua pengawas ini bernama Adivin Sun, dan kebetulan dia adalah klien besar Brenda Li.

Kata-kata bagusnya sih ketua keamanan, kata-kata yang tidak enak didengar dia hanyalah mandor.

Adivin Sun tubuhnya tinggi besar, raut wajahnya tampak seperti orang yang garang, dan namanya masih dikenali oleh tempat hiburan di kota Xichuan.

Di tempat seperti ini, bermacam-macam orang pun ada, jika tidak ada orang yang mengatur, pasti tidak akan bisa.

“Hei anak kecil, kamu tidak dengar kata-kata nona Li? Cepatan minta maaf!” sorot mata Adivin Sun pun terlihat galak dan berbicara dengan nada tinggi.

Minta maaf?

Yogi Chen tersenyum dan menggelengkan kepalanya, dia hanya bertanya: “Permisi numpang tanya, di mana ruang private disini?”

“Oh, kamu berjalan lurus ke depan, sampai di ujung, kamu akan menemukannya!” Adivin Sun dengan sigap meresponnya.

“Terima kasih.” Yogi Chen menganggukkan kepalanya dan berjalan ke arah ruang private itu.

Saat itu pula Adivin Sun tersadarkan, dan dengan tergesa-gesa berkata: “Bajingan kamu anak muda, berhenti kamu!”

Novel Terkait

Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu