My Greget Husband - Bab 36 Daftar Hitam (Blacklist)

Apa lagi karyawan wanita yang tadi mengusir Yogi Chen, wajahnya pun lebih terlihat bersalah, dia kira telinganya salah dengar dan dia pun bertanya: “Manajer Shen, aku tidak salah dengar, kamu menyuruhku untuk memanggil kembali pria yang tidak berguna itu?”

“Diam kamu, apa yang tidak berguna?” Eric Shen pun melotot ke arahnya dan dengan marah berkata: “Kalau orang itu tidak berhasil kamu ajak kembali, maka kamu tidak perlu bekerja lagi.”

Mira Guo pun seperti merasa bersalah, hanya karena tidak bisa memanggil kembali pria yang tidak berguna dan hanya bergantung hidup kepada istrinya, ya seharusnya tidak apa-apa, apa hubungannya dengan pekerjaannya.

Tetapi melihat wajah Eric Shen yang begitu marah, Mira pun tidak berani lagi berkata apapun dan dengan sigap berlari keluar seperti orang lain.

Beberapa menit kemudian, Mira Guo pun menemukan Yogi Chen berada di sebuah warung tidak jauh dari toko Marcedes Benz 4S.

Dia pun sangat gembira dan dengan cepat berjalan ke depan Yogi Chen: “Tuan, tolong anda kembali ke toko, ini adalah perintah dari manajer Shen!”

Yogi Chen pun dengan santai memakan sepotong Tahu busuk (Makanan khas China, Chou Doufu), bau yang menyengat itu pun hampir saja membuat Mira Guo ingin muntah, dia benar-benar tidak mengerti kenapa manajer Shen bersikeras untuk menyuruh si miskin ini kembali ke toko, benar-benar sudah tidak waras lagi.

“Kenapa, bukankah tadi kamu yang mengusirku keluar? Dan sekarang kamu menyuruhku untuk kembali? Memangnya kamu kira aku segampang itu?”

Mendengar kata-kata Yogi Chen, Mira pun semakin merasa bersalah dan kesal, kalau saja ini tidak berhubungan dengan karirnya, dia tidak akan datang kemari walaupun mau dibunuh.

“Tuan, sebelumnya adalah kesalahanku, memang sikapku yang tidak baik, dan semoga anda mengampuniku. Kalau anda tidak ikut denganku kembali, maka karirku pun tidak akan terjamin lagi.”

“Apa hubungannya diriku dengan pekerjaanmu?” Yogi Chen melihatnya dan berbicara dengan datar.

Mira Guo mengigit bibir di bawahnya, dan kedua matanya tampak seperti adanya kabut berkaca-kaca, dia pun menundukkan kepalanya dan berkata: “Tuan aku mohon kepadamu, tadi memanglah kesalahanku, kalau anda ikut denganku, terserah anda mau memarahiku seperti apa.”

Yogi Chen yang tidak bisa melihat air mata wanita, dia pun menghela napas: “Heh, sudahlah sudah, mari kita pergi.”

Sesampainya mereka di toko, Mira Guo pun dengan sopan menuntun Yogi Chen ke dalam kantor.

“Tuan Chen!”

Baru saja dia duduk, Eric Shen pun langsung menyambutnya dengan senyuman.

“Orang ini lebih cepat membalikkan wajahnya dari pada membalikkan buku, orang-orang yang tidak tahu akan mengira dia pandai mengubah wajahnya, tetapi hari ini semuanya pun sudah tampak jelas watak aslinya.” Yogi Chen duduk di atas sofa dengan tidak segan, dia pun berkata: “Ada apa, cepat katakan, aku sangat sibuk dan tidak punya waktu untuk menemanimu mengobrol.”

Eric Shen mengerti maksud dari kata-katanya, dia pun menahan amarahnya dan berbicara dengan perlahan: “Permisi bertanya Tuan Chen, apakah anda kemari untuk mendiskusikan sesuatu?”

Yogi Chen tidak menjawab, tetapi dia langsung membuka resleting tas ranselnya dan mengeluarkan sebuah dokumen dari dalam tasnya, serta melemparkannya di atas meja.

Eric Shen mengambil dan membaca dokumen itu, seketika dia pun terkejut dan dari dahinya bercucuran keringat dingin, dengan sigap dia pun langsung berdiri dan membungkukkan badannya menghormat kepada Yogi Chen: “CEO Chen, kejadian tadi adalah salahku, aku yang terlalu memandang rendah orang-orang, mohon ampuni aku...”

“Berhenti! Aku tidak perlu sikap seperti itu!” Yogi Chen memotong kata-katanya dan berkata: “Sebelum aku pergi, aku sudah katakan kepadamu agar jangan menyesal, tetapi apa yang kamu katakan? Kamu menyuruhku untuk segera lenyap dari hadapanmu, kalau kamu menyesal, bersujudlah di lantai dan memanggilku dengan sebutan ayah!”

Eric Shen pun tertawa pahit: “CEO Chen, aku pantas mati, ini semua karena aku merendahkan orang lain, mohon anda untuk berlapang dada dan mengampuniku sekali ini saja.”

“Hehe...” Yogi Chen tersenyum dan menggelengkan kepalanya, dia pun mengulurkan tangannya mengambil dokumen yang berada di meja, lalu menyimpannya kembali ke dalam ranselnya.

Melihat Yogi Chen yang menyimpan kembali kontrak tersebut, Eric Shen pun semakin kebingungan, kali ini benar-benar kontraknya akan dibatalkan, kalau diketahui oleh Presdir besar, bukankah nantinya dia akan mati.

Tidak boleh, tidak boleh biarkan dia pergi!

Eric Shen pun menggeramkan giginya, sikunya melemas dan bersujud di hadapannya, serta berteriak ke arah Yogi Chen: “Ayah!”

Saat itu, tidak peduli lagi kehilangan muka dan kehormatan, dia hanya berharap agar Yogi Chen bisa mengampuninya.

Toko Mercedes Benz ini sudah mengeluarkan 1 miliar 200 juta RMB (Sekitar 2,4 Triliun Rupiah) agar bisa mendapatkan nama merek, kalau kerjasama ini gagal, perusahaan tentu saja memintanya untuk bertanggung jawab, dan takutnya pada saat itu untuk makan saja dia sudah tidak punya uang lagi.

“CEO Chen, apakah anda sudah puas?” Eric Shen bersujud di lantai dengan wajah yang tersenyum terpaksa.

“Begitu baru benar, lagipula seorang pria perkasa dan sudah menjadi seorang suami, tentu saja kata-katanya harus ditepati.” Yogi Chen pun manganggukkan kepalanya dengan puas.

Dan saat itu pula, Nana Sun saat membawa mobil barunya pulang dalam perjalanan, dia pun baru menyadari bahwa tasnya ketinggalan di toko Mercedes Benz 4S itu.

Karena itu, dia memutar kembali ke arah toko tersebut untuk mengambil tasnya, setelah mengambil tasnya dia baru teringat bahwa tadi dia terlalu terburu-buru sehingga belum sempat meminta nomor kontak Eric Shen.

Dengan buru-buru dia pun pergi mencari Eric Shen untuk meminta kontaknya, belum lagi dia memasukki ruangan kantor, dari jendela yang transparan tersebut pun memperlihatkan situasi di dalam ruangan.

Nana Sun saat itu pun langsung terdiam.

Apakah dirinya sedang ilusi sekarang?

Orang yang duduk di sofa itu bukankah Yogi Chen?

Kenapa manajer Shen bersujud di lantai?

Lalu... sepertinya baru saja dia mendengar manajer Shen memanggil Yogi Chen dengan sebutan... ayah, apakah dia tidak salah dengar?

Tangannya pun masih melayang di udara dan tidak tahu apakah harus mengetuk pintu atau tidak.

Dan saat Nana Sun sedang ragu-ragu, Eric Shen pun menyadari kehadiran Nana, wajahnya memerah dan dia langsung bersikap seperti burung unta, lalu langsung menundukkan kepalanya dalam-dalam, “CEO Chen, mohon anda tunggu sebentar, aku akan keluar sebentar.”

“Tunggu.” Yogi Chen memanggil Eric dan melihat ke arahnya: “Aku orangnya sangat sederhana dan tidak terlalu suka banyak orang yang tahu akan identitasku yang sebenarnya, jadi saat nanti dia bertanya, kamu sudah tahukan harus menjawab apa?”

“Anda tenanglah, aku tidak akan membocorkan identitas anda yang sebenarnya.”

Eric Shen bisa menjadi manajer wilayah kota Xichuan, tentu saja dia bukanlah orang bodoh, dan dia pun langsung mengerti apa maksud dari Yogi Chen.

Sesampainya di luar, Eric Shen pun kembali bersikap seperti manajer, dengan kebingungan dia melihat Nana Sun: “Bukankah kamu sudah pulang, kenapa masih...”

“Ah! Jadi begini, tasku ketinggalan di sini, dan aku kembali untuk mengambil tasku.” Dia berkata sambil menggoyangkan tas yang berada di tangannya, setelah itu dia pun menunjuk Yogi Chen di dalam kantor dan bertanya: “Ada apa, kenapa kamu bersujud kepadanya dan meminta maaf? Bukankah tadi dia sudah pergi, kenapa masih...”

“Oh, ini...” otak Eric Shen pun dengan cepat berputar, dan dengan cepat pula dia mendapatkan alasan: “Tadi dia bersikeras mengatakan bahwa uangnya terjatuh di sofa bawah kantor ini, dan aku hanya membantunya mencari uang itu.”

“Oh, ternyata begitu.” Jawab Nana Sun dan kembali berkata dengan nada mengejek: “Memangnya orang seperti ini bisa membawa berapa banyak uang keluar, aku rasa dia sengaja kembali untuk membuat salah paham. Aku katakan kepadamu ya, orang seperti ini jangan terlalu dipercaya, lebih baik kamu langsung melapor ke polisi saja.”

Setelah berkata seperti itu, Nana Sun pun langsung mengeluarkan ponselnya dari dalam tas dan ingin melapor.

Eric Shen pun dengan cepat menghentikannya: “Tidak perlu, tidak perlu, jika nanti melapor malah akan mempengaruhi bisnis toko, lagipula di luar banyak sekali tamu-tamu yang sedang melihat mobil, jika nanti melapor, dikira mereka entah apa yang kita lakukan.”

“Oh, maaf, aku tidak memikirkannya sampai situ.” Nana Sun langsung meminta maaf karena dia terlalu tergesa-gesa, sampai-sampai dia tidak memikirkan bahwa melaporkan polisi bisa mempengaruhi bisnis toko itu.

“Tidak apa-apa, kamu juga bermaksud baik.” Dalam hati Eric Shen pun ingin sekali menjewernya, itu adalah CEO Magic Entertainment Group dan kamu hanyalah sahabat Michelle Su, jika memang tidak tahu identitas dia sebenarnya tidak apa-apa, tetapi sekarang kata-katamu sangat keterlaluan, ini sama saja seperti mematikanku.

“Oh ya benar, tadi aku pergi dengan buru-buru sampai-sampai lupa menambahkan kontak Wechat kamu (Aplikasi media sosial).” Nana Sun tersenyum sambil mengeluarkan ponselnya: “Tambahkan pertemananlah, lain kali jika ada pergerakkan dari Michelle Su, aku bisa kapan pun mengatakannya kepadamu.”

Begitu mendengar kata-katanya, punggung Eric pun bercucuran keringat dingin, jika saja ada yang meminjamkannya sepuluh kali lipat keberanian, dia pun tetap tidak berani untuk menyentuh Michelle Su, karena dia adalah istri dari CEO Magic Entertainment Group.

Dia sudah memikirkannya matang-matang, lain kali dia akan menjaga jarak dengan Nana Sun, wanita ini terlalu polos, bisa jadi lain waktu dia malah menyusahkan dirinya.

Wajah Eric Shen pun tampak mengeluarkan senyuman terpaksa dan berkata: “Maaf ya, hari ini aku keluar dengan terburu-buru, jadinya ponselku ketinggalan di rumah, lain kali saja baru tambahkan.”

“Oh, begitu, baiklah.” Jawab Nana Sun dengan tersenyum, dia benar-benar mengira bahwa ponselnya tinggal di rumah: “Kalau begitu aku berikan saja ID Wechatku, kamu tulislah, nanti kamu tambahkan saja setelah pulang ke rumah.”

“Baiklah kalau begitu.”

Setelah Nana Sun pergi, dengan senyuman dingin Eric Shen pun membuang kertas yang bertuliskan ID Wechat ke dalam tong sampah.

Nana Sun juga tidak akan kepikiran bahwa Eric sudah memasukkannya ke dalam urutan orang-orang di daftar hitam (Block/Blacklist).

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu