My Greget Husband - Bab 251 Penyelidikan

Hari kedua di pagi hari, Yogi Chen dan Michelle Su datang ke Perguruan tinggi Harapan.

Baru masuk ke kelas, Yogi Chen merasa suasana kelas aneh.

Semua orang berkumpul bersama, seperti sedang mendiskusikan sesuatu.

Pada saat ini, Arifin Li menahan bahu Yogi Chen, dengan misterius berkata: "Yogi, baru-baru ini ada terjadi suatu peristiwa besar di sekolah!"

Peristiwa besar apa?

Yogi Chen dengan penasaran memandang Arifin Li.

"Aku beritahu padamu, guru bela diri di kelas heaven ke-20 Wiwin Qiang telah hilang."

Apa?

Mendengar berita ini, hati Yogi Chen sedikit terkejut, sial, kenapa begitu cepat diketahui bahwa dia menghilang?

Sial, tidak mungkin sudah di cek sampai ke dirinya?

Dalam hatinya berpikir, tapi mukanya malah mengeluarkan ekspresi yang kaget: "Tidak, kapan ini terjadi?"

"Ini kejadian 2 hari ini, "Arifin Li berkata: "Awalnya guru seni bela diri kelas heaven 20 tidak datang terus menerus, murid masih mengira dia izin jadi tidak menghiraukannya. Tapi ini berturut-turut tidak bertemu dengan dia, sekolah mulai memperhatikannya, setelah dicek oleh sekolah, Wiwin Qiang kemungkinan telah dibunuh."

"Dibunuh? Tidak.., tidak mungkin?" Yogi Chen berkata.

"Hehe... Siapa yang tahu, tapi orang yang membunuh Wiwin Qiang mempunyai nyali yang besar, kali ini seperti menusuk sarang lebah." Arifin Li tertawa dan berkata: "Enam aliran besar terhubung, meskipun Wiwin Qiang orangnya sangat bernafsu, mendapat komentar yang buruk dari para guru dan murid, tapi bagaimanapun juga dia adalah guru di perguruan tinggi Harapan. Diperkirakan sekolah akan menyelidiki satu per satu dalam 2 hari ini."

Sial, selidiki satu per satu?

Benar-benar takut apa yang terjadi dan langsung terjadi.

Tapi Yogi Chen berpikir lagi, Wiwin Qiang sudah menjadi mayat dan bahkan ampas pun tidak tersisa lagi, kalau diselidiki satu persatu juga bisa ditemukan apa?

Memegang gagasan ini, dua pelajaran pertama baru saja berlalu.

Pelajaran ketiga adalah pelajaran Windy xia.

Hari ini Windy Xia memakai rok panjang yang sopan, rambut yang diikat tinggi dengan karet rambut.

Sederhana dan elegan, sangat menarik.

Di belakang Windy Xia diikuti seorang yang berkepala botak, dia sekali masuk, semua murid di kelas terpana.

Ini bukannya Wiwin Qiang? Kenapa dia bisa di sini?

Sekolah bukannya berkata dia telah hilang?

Pada saat ini, murid di kelas kebingungan.

"Semuanya mohon tenang!" Windy Xia melihat sekeliling siswa dan berkata: "Ini adalah guru seni kelas 10, Roni Xiang! dia adalah adik dari Wiwin Qiang, dia datang untuk menyelidiki kematian Wiwin Qiang, harap semuanya kerja sama!"

Setelah berkata, padangan Windy Xia menghadap ke Yogi Chen.

Hati Yogi Chen tertegun, Roni Xiang dan Wiwin Qiang sangat mirip, mereka seperti dikeluarkan dari satu cetakan.

Melihat sekilas Roni Xiang, dia hampir memanggilnya.

"Sekarang semua orang ikut aku." Roni Xiang berkata pada semua murid, lalu meninggalkan tempat, murid di kelas satu per satu dengan sikap tidak ihklas berdiri dan mengikutinya keluar.

Roni Xiang membawa mereka ke satu rumah kecil yang gelap, menyelidikinya satu per satu.

Setelah murid masuk, Roni Xiang akan memberikan mereka beberapa pertanyaan, jika tidak ada masalah maka akan dilepaskan.

Tapi saat beberapa wanita sudah masuk, wajah mereka menjadi merah, sekilas dilihat sudah diketahui bahwa Roni Xiang genit pada mereka.

Sial, Roni Xiang ini benar-benar adik dari Wiwin Qiang, kenafsuan ini berada di jalur yang sama.

Dengan cepat, sudah giliran Yogi Chen.

Membuka pintu rumah, Yogi Chen masuk ke dalam.

Rumah kecil yang gelap ini hanya ada sebuah meja, dua bangku, cahaya redup yang bersinar di atas meja, ini membuat Yogi Chen teringat dengan ruang sidang.

Sial, tempat gelap dan aneh ini, masih ingin memainkan taktik psikologis.

Setelah Yogi Chen duduk, Roni Xiang bertanya: "Apakah nama kamu Yogi Chen? 5 hari yang lalu kamu dimana?"

"5 hari yang lalu aku telah izin, menangani hal-hal di perusahaan." Yogi Chen berpikir dan menjawab, 5 hari yang lalu dia kebetulan sedang rapat di hiburan fantasi.

"Apakah kamu mengenal kakak aku?"

"Kenal!" Yogi Chen menganggukan kepala.

"Aku mendengar murid heaven kelas 20 berkata, ada satu kali kamu konflik dengan kakak aku, apakah benar?"

"Benar, kira-kira setengah bulan yang lalu." Yogi Chen menganggukan kepala, tidak menyembunyikannya, lagipula saat itu ada 2 murid di kelas yang melihatnya.

"Keberanian kamu sangat besar, berani melawan guru secara terbuka di sekolah." Ekspresi Roni Xiang menjadi murung: "Cepat katakan, kakak aku dimana?"

"Guru Xiang, kakak kamu dimana, mana aku tahu?" Yogi Chen berkata sambil melambaikan tangannya.

"Kamu masih tidak ingin mengakuinya? Hehe! Roni Xiang tertawa dingin, mengeluarkan selembar foto: "Kamu katakan padaku, orang yang ada di foto ini kamu atau bukan?"

"Foto? Foto apa?" Yogi Chen tertawa, tapi hatinya malah panik, dia berusaha untuk tetap tenang, lalu mengambil foto tersebut.

Haish!

Dia mengeluarkan sedikit senyuman.

Sial, foto ini sangat gelap, terlihat buram.

Di lihat dengan teliti, diatas foto ada bayangan yang buram.

Sial, masih ingin menipu dia?

Yogi Chen mendorong foto tersebut ke hadapan Roni Xiang, tertawa dan berkata: "Guru Xiang, foto ini begitu buram, tidak terlihat apapun, kenapa menurut kamu ini adalah aku? Kamu benar-benar lucu."

"Kamu...."

Roni Xiang yang ditunjuk oleh Yogi Chen tidak bisa mengeluarkan kata-kata lagi, sejauh ini kelihatannya Yogi Chen yang paling mencurigakan.

Karena selama Penguruan tinggi Harapan berdiri, hanya Yogi Chen yang pernah konflik dengan kakaknya.

"Kamu tunggu, aku akan menyelidikinya." Roni xiang menggertakkan giginya sambil memandang Yogi Chen, kemudian berteriak ke luar pintu: "Selanjutnya!"

"Aku berharap guru dapat cepat menemukannya." Setelah berkata, Yogi Chen berdiri dan jalan keluar dari rumah kecil yang gelap.

Saat dia jalan keluar dari rumah, punggungnya sudah basah karena keringat.

Sekarang Roni Xiang sudah mencurigai dia, hari kedepannya dia harus lebih berhati-hati lagi, sekali salah berkata akan habis semua.

Setelah waktu bergantian, berita menghilangnya Wiwin Qiang semakin heboh, ada yang berkata kultus jahat yang bersembuyi di sekolah ini untuk membunuh guru. Ada juga yang berkata Wiwin Qiang terlalu genit dan menyinggung beberapa orang, jadi dibunuh diam-diam.

Intinya, sekarang orang-orang di Perguruan tinggi Harapan semuanya panik, sampai guru pun dibunuh, mereka murid-murid ini apakah masih ada jaminan aman?

Saat itu sore hari, sudah ada sepertiga murid yang izin.

Melihat kondisi ini, pemimpin sekolah khawatir, dan mengeluarkan suara, dalam waktu 3 hari menemukan pelaku.

Dan penjaga sekolah ditambahkan 1x lipat, bahkan jika ada kultus yang menyerang, tidak akan bisa masuk dalam waktu lama.

Jadi, murid-murid yang izin akan percaya dan tetap datang ke sekolah.

Sore hari pelajaran kedua, Yogi Chen di panggil Windy Xia ke kantor.

"Tutup pintu!"

Yogi Chen menganggukan kepala, membalikkan badan menutup pintu, Windy Xia tiba-tiba menampar tanpa peringatan.

Phakk!

Suaranya garing dan keras.

Sial, kenapa wanita ini, kenapa main pukul saja?

Yogi Chen menutup mukanya dan mengeluarkan senyuman yang pahit: "Guru Xia, apakah aku ada menyinggung kamu?"

"Kamu beberapa hari ini kemana? Kenapa tidak datang belajar, apakah sedang sembunyi dari aku?" Windy Xia duduk di kursi, berkata dengan wajah dingin.

Secara jujur, beberapa hari ini dia terus berpikir ingin menelepon ke Yogi Chen, tapi firasat wanita berkata, tidak boleh menelepon.

Ditunggu-tunggu sampai sudah hari kelima!

Melihat sikap Windy Xia yang begitu dingin, Yogi Chen buru-buru menggelengkan kepala dan berkata: "Bukan, kenapa aku harus bersembunyi dari kamu. Beberapa hari ini perusahaan mengalami masalah, jadi aku tidak datang, ini sudah selesai, jadi aku datang belajar lagi bukan?"

Mendengar perkataan Yogi Chen, ekspresi Windy Xia sedikit murung, lalu berkata: "Apakah kamu pulang untuk bercerai dengannya?"

Ini....wanita ini membuat aku bagaimana menjawab?

Bercerai, tidak mungkin bercerai, seumur hidup tidak akan cerai.

Melihat wajah Yogi Chen yang kepahitan, ekspresi Windy Xia mulai dingin lagi: "Kamu tidak melakukannya bukan?"

"Benar!"

"Hmm, kalau kamu tidak bisa mengatakannya, aku dapat pergi mencari dia!"

"Jangan-jangan, jangan sampai!" Yogi Chen buru-buru menjawab: "Guru Xia, buah yang dipetik paksa tidak akan manis, aku tahu aku bersalah padamu, tapi aku bisa memberikan kompensansi kepada anda, asal aku bisa melakukannya..."

"Phakkk!"

Yogi Chen belum selesai berbicara, Windy Xia memberinya tamparan lagi.

"Kamu menganggap aku wanita apa? Pelacur?" Nada suara Windy Xia sangat dingin, dingin sampai tidak ada kehangatan sama sekali.

"Aku... aku tidak begitu...Guru Xia, bukan seperti yang kamu pikirkan..." Yogi Chen merasa sangat sulit.

"Bagaimana?" Windy Xia tertawa dingin: "Kalian laki-laki bukankah sama semua? Bendera merah di rumah tidak akan jatuh, tapi bendera warna-warni berkibar di luar (yang artinya adalah suka bermain wanita di luar)."

Yogi Chen ingin melawan perkataannya, tapi mulutnya tidak bisa mengeluarkan kata apapun.

Kalau mengatakan dirinya setia?

Perkataan ini terlalu munafik.

Dikatakan murahan juga salah!

Petunjuk Carmila Xu pada dirinya bukankah sudah sangat jelas? Tapi dia sengaja tidak menerimanya.

"Kenapa? Sakit karena perkataan aku? Ini adalah akar dari perilaku pria!" Windy Xia memandang Yogi Chen berkata: "Jangan bilang, kamu tidak ingin memeluk kiri dan kanan!"

"Tidak, yang kamu katakan benar!" Yogi Chen menggelengkan kepala: "Tapi aku tahu tidak boleh, ini juga menyakitkan bagi Michelle Su, bagi kamu juga menyakitkan, tidak adil bagi setiap orang."

Yogi Chen tertawa: "Aku Yogi Chen mendapatkan kebaikan kamu, benar-benar berkat dari leluhur aku, kamu sangat cantik dan memiliki tingkatan yang tinggi, kalau dibilang tidak suka pasti ini perkataan palsu."

"Sudahlah, tidak usah berbicara lagi." Windy Xia berkata: "Ada kalimat ini sudah cukup, aku berikan kamu 2 bulan untuk bercerai, setelah 2 bulan kemudian, kita tentukan hari untuk menikah."

Sial!

Kenapa menjadi kembali lagi?

Yogi Chen tidak bisa berkata apa-apa lagi, otak wanita ini terlalu hebat mengembalikan perkataan.

"Guru Xia... apakah boleh berikan aku waktu lagi?" Yogi Chen tersenyum kepahitan, sifat Windy Xia ini, jika 2 bulan kemudian tida bercerai dengan Michelle Su, tidak tahu wanita ini akan bertindak apa lagi.

Jika tidak bisa menghentikannya, jadi menundanya saja, bisa menunda sehari ya sehari.

Sial, wanita itu terlalu memaksa.

Benar-benar tidak ada kesempatan untuk berdiskusi.

Melihat wajah Yogi Chen yang begitu tidak senang, Windy Xia berkata: "Kenapa? Tidak puas?"

"Aku...."

Haishhh!

Yogi Chen baru ingin berbicara, tiba-tiba dengan sebuah gerakan membuat dia tertekan di lantai.

Sial!

Dalam hati Yogi Chen sangat menyesal, kalau tahu begini, aku akan memberikan pil pembersih pada wanita ini lebih lama sedikit.

Sekarang begini, kemampuan wanita ini kembali lagi, tanpa bersuara langsung dengan satu gerakan membuatnya tertekan di lantai.

"Puas atau tidak?"

"Puas, puas! Guru Xia, cepat biarkan aku berdiri!"

Novel Terkait

CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu