My Greget Husband - Bab 78 Jebakan

Michelle Su tak tahan lagi, lalu bertanya: “Yogi Chen, kamu dan Edwin Ding…”

Yogi Chen tersenyum sambil berkata: “Dia adalah temanku.”

Setelah mengatakan demikian, ia tidak juga memberikan kesempatan bagi Michelle Su untuk lanjut bertanya. Ia berkata: “Hari sudah siang, aku harus pergi bekerja, hari ini masih ada banyak pekerjaan yang belum terselesaikan.”

Yogi Chen berdiri, lalu berbalik badan dan berjalan keluar dari lobi.

Di dalam mobil, Yogi Chen merasa sedikit gelisah. Ia pun mengirimkan pesan kepada Michelle Su, katanya: “Surat hak kepemilikan saham harus kamu pegang erat-erat. Meski nyonya besar memohon padamu, kamu tetap tidak boleh menyerahkannya. Mulai saat ini, kamu bebas, semua keputusan keluarga Su bergantung padamu.”

Michelle Su membaca pesan dari Yogi Chen, tanpa berpikir panjang ia membalasnya: “Paham.”

Dari kemarin hingga hari ini, Michelle Su telah menilai jelas seluruh anggota keluarganya itu.

Demi kepentingan keluarga, mereka mengorbankan dirinya untuk pergi menjilat orang lain. Dia, Michelle Su, bukanlah seorang dewa. Ia tahu harus berbuat apa.

Setelah menerima balasan Michelle Su, Yogi Chen tersenyum, lalu meninggalkan kediaman keluarga Su.

Baru saja sampai di lantai bawah Magic Entertainment Group, sebuah nomor telepon tak dikenal memanggil.

Yogi Chen ragu sejenak, kemudian mengangkat teleponnya.

“Halo, apakah ini Tuan Yogi Chen?”

Terdengar sebuah suara laki-laki yang serak dan berat dari seberang telepon.

“Siapa kamu? Ada perlu apa mencariku?” Kata Yogi Chen sambil mengernyitkan alisnya.

“Hehe, Tuan Chen jangan gugup.” Orang tersebut tertawa sambil berkata: “Randy Li yang memperkenalkanmu padaku.”

“Randy Li bilang kalau Tuan Chen punya pil penyelamat dan setelah makan pil itu akan bisa mencapai tingkatan lebih tinggi dalam pembinaan diri. Aku sangat membutuhkannya. Tuan Chen sebut saja berapa harganya.” Kata orang tersebut dengan segan.

Wah, kenapa mulut si Randy Li ini begitu cepat?

Meski membuat pil penyelamat ini tidaklah sulit, tetapi ia tidak berniat untuk menyebarluaskannya.

Pil yang begitu ajaib ini sangat mudah menjadi dambaan orang lain. Ia tidak ingin merepotkan dirinya sendiri.

Di samping itu, ia sebelumnya juga telah membuat 2 butir pil, yang satu dijual ke Randy Li dan satu lagi diberikan kepada Calvin Cao. Saat ini, di tangannya sudah tidak ada pil lagi.

Bahkan jika sekarang mau membuatnya juga memerlukan waktu beberapa jam.

Ia pun berpikir sejenak, karena orang ini dikenalkan Randy Li, maka ia pasti merupakan murid 6 aliran besar. Jika langsung memberi penolakan, takutnya malah akan merepotkan diri sendiri.

Ia berhenti sejenak, lalu menjawab: “Jika kamu benar-benar menginginkannya, datanglah besok.”

“Baik, Tuan Chen ternyata memang tidak bertele-tele.”

“Jangan senang hati terlalu cepat dulu.” Yogi Chen berkata datar: “Aku takut kamu tidak sanggup membelinya.”

Orang tersebut pun tertawa, lalu berkata: “Tuan Chen tenang saja, uang bukan menjadi masalah. Kamu sebutkan saja dulu berapa harga pil ini agar aku bisa menyiapkan uangnya.”

“2 milyar RMB (sekitar 4 triliun rupiah)!”

Sebelumnya, ia menjual pil itu seharga 1 milyar RMB kepada Randy Li. Pemuda itu bahkan tidak mengedipkan matanya ragu. Dari sini bisa dilihat bahwa pil ini begitu berharga bagi para pertapa ini dan pastinya tidak bisa diukur dengan uang.

“Baik, 2 milyar RMB, kita sepakati bersama! Besok aku akan kembali menghubungi Tuan Chen.” Mendengar harga yang ditawarkan Yogi Chen, orang tersebut pun bahkan tidak menghabiskan waktu untuk ragu-ragu dan langsung menyetujuinya, dari nada bicaranya bahkan terdengar gembira!

Setelah menutup telepon, Yogi Chen bergumam, apa mungkin dirinya memberi harga terlalu rendah?

Wah, ini 2 milyar RMB, bahkan menjual keluarga Su saja harganya tidak setinggi ini.

Yogi Chen memarkirkan mobilnya, lalu naik lift ke atas.

Saat hampir sampai di ruang kerja, Lili Mi berjalan keluar dari dalam ruang kerja.

“Direktur Chen, ada 2 tamu yang datang mencarimu, mereka sudah menunggu beberapa waktu di dalam ruang kerja.”

Tamu?

Yogi Chen merasa sedikit heran, lalu mendorong pintu dan berjalan masuk.

Ketika ia melihat orang yang duduk di sofa itu, ia pun sontak bersemangat.

“Ayah, ibu, kenapa kalian bisa ada di sini?”

Di sofa ruang kerja, ada sepasang suami istri paruh baya. Meski pakaiannya biasa saja, tetapi dikenakan dengan sangat rapi.

Kedua orang ini adalah Anton Chen, ayah Yogi Chen, serta ibunya yang bernama Tina Gu.

2 tahun yang lalu, Yogi Chen diusir dari keluarga, kedua orang tuanya pun turut serta diusir keluar.

Beberapa tahun ini, mereka terus bertahan hidup di desa. Setiap kali ada kesempatan, ia pasti pulang ke rumah untuk menengok orang tuanya.

“Yogi, beberapa hari yang lalu paman keduamu datang mencariku. Dia bilang akan menyerahkan Magic Entertainment Group padamu. Aku tidak percaya, maka itu aku datang kemari untuk memastikan.” Kata Anton Chen dengan sangat gembira.

“Yogi, beritahu ibu, apakah kamu sekarang ini benar-benar merupakan presdir Magic Entertainment Group?” Tanya Tina Gu, ia masih belum berani mempercayainya.

Yogi Chen tersenyum, lalu berkata: “Ibu, aku sekarang ini benar-benar merupakan presdir Magic Entertainment Group. Mengenai kejadian 2 tahun lalu, paman ke-2 sudah pernah meminta maaf padaku. Magic Entertainment Group ini diserahkan langsung oleh paman ke-2, semua sahamnya juga atas namaku.”

Melihat kerutan di wajah kedua orang tuanya, Yogi Chen merasa pilu. Ia pun berkata: “Ayah, ibu, 2 tahun ini aku membuat kalian khawatir dan tidak tenang. Aku memang bukan anak yang berbakti. Untuk selanjutnya, aku pasti akan berbakti pada kalian. Sekarang, semuanya sudah lewat, kita sekeluarga pasti bisa hidup semakin enak.”

Anton Chen membuang napas panjang, lalu berkata dengan penuh hasrat: “Baguslah kalau memang kesalahpahaman itu sudah diselesaikan. Dengan begini, aku dan ibumu juga sudah tidak khawatir lagi.”

“Ayah, ibu, karena kalian sudah datang ke sini, kalian tidak perlu lagi kembali ke desa.” Kata Yogi Chen.

Walaupun di desa sangat tenang dan udaranya juga segar, tetapi bagaimanapun juga tidak terlalu praktis.

Orang tuanya dulu hidup mewah di keluarga Chen dan tidak pernah melewati hari-hari yang sulit. 2 tahun ini, penderitaan dan pahitnya kehidupan yang diterima mereka, Yogi Chen pun mengerti. Untuk hari-hari ke depan, ia pasti akan lebih berbakti kepada mereka.

Anton Chen melihat istrinya, lalu menganggukkan kepala dan berkata: “Boleh juga, 2 tahun ini kami terus berdiam diri di desa dan tidak pernah pergi mengunjungi keluarga. Kalau sudah tua, orang akan bisa bernostalgia. Nanti aku dan ibumu akan kembali ke kediaman keluarga untuk menjenguk mereka.”

“Kalau begitu, nanti aku akan mengantarkan kalian ke sana.”

Anton Chen melambaikan tangannya dan berkata: “Tidak perlu, aku dan ibumu juga bukannya buta jalan. Sekarang kamu mengurus begitu banyak orang di dalam perusahaan ini, pastinya akan sangat sibuk. Aku dan ibumu sudah sangat lama tidak datang ke kota, nanti aku akan pergi jalan-jalan dengannya. Kalau ada perlu apa-apa, aku akan menghubungimu.”

Melihat ayahnya yang bersikeras tidak ingin diantarkan, Yogi Chen pun hanya bisa menyetujuinya. Ia lalu mengeluarkan ponsel dan tanpa memperlihatkan ekspresi apa-apa mentransfer 20 juta RMB (sekitar 40 miliar rupiah) ke tabungan ayahnya.

Setelah mengantarkan kedua orang tuanya ke luar, Yogi Chen mengambil pot tanah liat untuk merebus obat dari ruang istirahat kantor, lalu mulai menyuling pil penyelamat.

Kediaman keluarga Chen, Kota Sichuan.

Taksi berhenti di depan pintu vila. Anton Chen dan Tina Gu turun dari mobil. Mereka melihat vila yang ada di depan mata mereka. Hati mereka dipenuhi rasa yang campur aduk, akhirnya mereka pulang.

Begitu kedua orang itu turun dari mobil, satpam yang ada di pos depan pintu berdiri dan berkata dengan sedikit heran: “Tuan besar, nyonya besar?”

Mendengar sebutan yang tak asing itu, Anton Chen tersenyum dan berkata: “Sudah lama tidak berjumpa!”

Beberapa menit kemudian, Alvyn Chen yang mendapat kabar pun langsung membawa Sandy Chen, Silvi Liang, dan anggota keluarga Chen lainnya kemari.

Di dalam lobi.

Alvyn Chen menggenggam erat tangan Anton Chen dan berkata: “Kakak, akhirnya kamu pulang. Nanti aku akan menyuruh orang untuk membersihkan kamar kalian yang dulu.”

Pada saat Yogi Chen sekeluarga diusir keluar, Alvyn Chen sebenarnya juga merasa sangat bersalah.

Tetapi, hatinya juga sedikit tidak tenang. Ia pun berpikir dalam hati: “Kakak kali ini kembali bukan berniat untuk merebut kembali posisi kepala keluarga, kan?”

Ia melihat-lihat Anton Chen, lalu berkata sambil menggertakkan giginya: “Kakak, dalam 2 tahun terakhir saat kamu tidak ada di sini, aku menggantikan posisimu sebagai kepala keluarga. Sekarang, kamu sudah kembali, posisi kepala keluarga ini kamu…”

Belum selesai ia berbicara, Anton Chen langsung melambaikan tangan dan memotong pembicaraan, katanya: “Adik kedua, 2 tahun di desa membuatku berpikir dan memahmami bahwa posisi sebagai kepala keluarga ini lebih cocok disandangkan padamu. Melihatmu yang membawa keluarga menjadi semakin makmur saja, aku sudah sangat senang. Kali ini, aku dengar-dengar kesalahpahaman antara kalian dan Yogi Chen sudah diselesaikan, karena itu aku datang kemari untuk menjenguk.”

Saat mendengar Anton Chen menyebut nama Yogi Chen, raut wajah anggota keluarga Chen yang lain pun satu per satu berubah.

Tidak terkecuali Alvyn Chen.

Apalagi Yanto Chen yang berdiri di sebelahnya, raut wajahnya semakin masam.

Sudah beberapa hari lewat dari pernikahan Yanto Chen.

Pada hari-hari ini, kejadian Yogi Chen yang menodai Nina Mu itu sudah sampai ke telinga para anggota keluarga.

Jika 2 tahun yang lalu Yogi Chen hanyalah mendapat kebencian dari mereka, kalau begitu sekarang namanya ini sudah dikenal orang dengan reputasi buruk.

Tepat di saat ini, Silvi Liang berdiri dan berkata: “Kalian sekeluarga sudah begitu lama keluar dari keluarga ini, ternyata sekarang masih punya muka kembali ke sini!”

Raut wajah Anton Chen berubah, lalu berkata: “Kurang ajar, apakah ini caramu berbicara kepada tetua?”

Silvi Liang tersenyum meremehkan, lalu berkata: “Tetua? Aku ini tidak punya senior sepertimu. Jujur saja, anak kalian si Yogi Chen itu 2 tahun silam diam-diam mentransfer dana keluarga untuk kepentingan pribadi dan pergi masuk menjadi anggota keluarga Su yang tidak sederajat. Keluarga Su hanyalah sebuah keluarga tidak dipandang, bukankah hal ini membuat keluarga Chen kita ini mendapat malu?”

Berbicara sampai sini, Silvia Liang berhenti sebentar, lalu kembali melanjutkan: “Sudah cukup mempermalukan keluarga Chen, siapa sangka binatang yang tidak lebih baik dari babi dan anjing ini bahkan membuat saudaranya sendiri juga ikut menanggung malu!”

Mendengar ucapan Silvia Liang yang menyakitkan ini, Tina Gu pun bangkit berdiri, lalu berkata sambil mengerutkan alisnya: “Hal menyakitkan apa yang diperbuat oleh anakku? Kamu sebaiknya bicara yang jelas!”

Senyum dingin tersungging di bibir Silvia Liang. Ia lalu melihat-lihat Sandy Chen. Sandy Chen mengerti isyarat itu, lalu berjalan ke depan dan berkata pelan: “Paman, bibi, kalian sepertinya tidak tahu, kakak…kakak di malam pernikahan Yanto telah…telah menodai mempelai perempuan!”

Apa?

Ucapan Sandy Chen yang masuk ke telinga kedua orang tersebut sama halnya seperti badai petir di tengah langit yang cerah.

Wajah Anton Chen dan Tina Gu seketika berubah drastis dan langsung serempak bangkit berdiri!

Novel Terkait

Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu