My Greget Husband - Bab 653 Dia Ditemukan

Dia dapat merasakan dengan jelas bagaimana si tengkorak dan si pemanggil maut kebingungan.

Belum sempat merasa senang, ada tubuh-tubuh roh yang menyerbu turun dari atas kapal kematian.

Peti-peti mati yang tadinya tertutup rapat mulai terbuka kembali. Ada bermacam-macam mayat hidup yang merangkak dari dalamnya.

Tingkat kekuatan pembinaannya beragam. Ada yang tingkat tinggi, ada yang tingkat rendah. Yang paling rendah adalah tingkatan pencipta tahap awal. Yang paling tinggi sudah mendekati Chaos.

Dalam sekejap mata mereka sudah memenuhi sekitarnya.

Sial!

Banyak sekali mereka!

Mata Yogi Chen terbelalak.

Arleus Yogi tertawa: “Sudah berapa lama Chaos berada, tidak ada satupun yang mengetahuinya. Juga tidak ada yang tahu sudah berapa lama mahluk-mahluk ini sudah berapa lama melayang-layang di dalamnya. Tentu saja jumlahnya lebih banyak dari kita.”

“Tetapi apa gunanya juga berjumlah banyak. Mereka hanya seperti semut saja. Bila kebetulan ada roh murni, bisa kita jadikan asupan nutrisi untuk peningkatan kita.”

“Pisau golokku sudah tidak sabar lagi.”

Buddha Yogi tersenyum. Jelas-jelas hal yang dia katakan itu sedikit ambigu, tetapi dia selalu membuatnya terkesan sangat jelas.

“Jangan sampai habis-habisan melakukan pemurnian!”

“Mana bisa. Penduduk tanah suci Buddha masih terlalu sedikit, kebetulan roh-roh murni ini akan mengalami pemurnian.”

Pembinaan yang di lakukan Buddha Yogi adalah ilmu sihir kekuatan supranatural yang paling murni.

Tentu saja semua ini masih berada di bawah arahan kesadaran Yogi Chen.

“Serang!”

Satu perintah dari Yogi Chen, puluhan ribu belahan dirinya sendiri mulai menyerang.

Mereka menyerang dengan kekuatan supranatural tenaga Tao hingga seluruh Chaos porak poranda.

“Arleus Yogi, Buddha Yogi. Kalian masing-masing jaga mereka. Si tengkorak itu serahkan padaku!”

Sambil berkata demikian, Yogi Chen mengangkat tinjunya dan menghantamkannya kepada si tengkorak.

Level 4!

Kita lihat saja berapa banyak tinjuku yang dapat kamu tahan!

Dhuak! Dhuak! Dhuak!

Dalam sekejap mata kedua orang itu sudah saling bertukaran jutaan tinjuan.

Bayangan tubuh Yogi Chen mundur ke belakang. Tetapi si tengkorak tua itu tidak mengejarnya: “Oh, ternyata kamu tidak bisa turun dari kapal ini, ya?”

Api jiwa di dalam mata si tengkorak itu sekilas tampak memadam.

“Ternyata begitu!”

Yogi Chen tertawa: “Kamu bukanlah orang yang memancarkan aura ini. Jadi di dalam Chaos ini masih ada lagi keberadaan yang jauh lebih hebat darimu. Benarkah?”

“Tidak menjawab? Kamu tidak menjawab aku juga sudah dapat menyimpulkannya.”

“Level 5!”

Sambil berteriak, tinjuan Yogi Chen melaju bagai seekor naga. Ruang dimensi Chaos itu bergetar dengan sangat kencang. Bahkan hingga menimbulkan gelombang riak.

Chaos bukanlah ruang dimensi yang paling stabil. Itu artinya di atas Chaos masih ada ruang dimensi dengan level yang lebih tinggi lagi.

50 triliyun sel berikatan satu sama lain. Tinjunya itu bagai kilatan cahaya. Kebenaran ilahi yang tidak terhingga. Satu dan tanpa batas.

“Wus!”

Kali ini si tengkorak tidak berhasil menahannya. Seluruh lengan tulang belulangnya berubah menjadi bubuk tulang dalam sekejap.

Tanpa berkurang kekuatannya, tinjuan itu juga mengenai badan kapal yang tampak reyot. Tetapi kapal ini memantulkan kembali serangannya itu.

Yogi Chen tidak menduga hal itu akan terjadi. Kapal tua ini tampak nyaris rusak, tetapi di luar dugaan masih sangat mantap.

Tapi kalau dipikir lagi masuk akal juga. Bisa berlayar triliyunan tahun di dalam Chaos dan dapat memuat sekian banyak roh murni, mana mungkin tidak mantap.

Dengan cepat, lengan si tengkorak tumbuh kembali. Nyala api jiwa di dalam matanya berkedip-kedip seolah sedang menertawakan Yogi Chen.

“Kamu tidak bisa turun dari kapal. Apakah kamu adalah roh senjata kapal ini?”

Yogi Chen tersenyum lebar. Senyumannya membuat si tengkorak merasa panik.

“Oh, sekali lagi tebakanku benar.”

Yogi Chen berkata: “Kalau demikian biar aku tebak lagi. Kamu sesungguhnya hanyalah awak kapal ini, dan orang yang benar-benar mengendalikannya masi bersembunyi di balikmu?”

“Jadi asalkan aku bisa menghancurkan kapal ini, artinya kamu juga akan lenyap!”

Setelah berkata demikian, Yogi Chen mengumpulkan seluruh tenaga di dalam tubuhnya. 60 triliyun sel saling berikatan. Kekuatan ini bahkan bisa meledakkan Chaos. Sungguh membuat orang ngeri melihanya.

Dia ingin mencoba-coba apakah kekuatan fisik murni dapat menghancurkan kapal itu.

Harusnya sih bisa.

Wus!

Satu tinjuan mendarat di badan kapal dan memecahkan lapisan penutup pelindung kapal yang baru saja dipusatkan. Serangan itu menghantam pinggiran badan kapal. Tempat yang mengenai serangan hancur seperti kaca dan terdapat garis-garis retakan yang rapat!

“Hancurlah!”

Dari dalam perutnya keluar tenaga yang dahsyat. Sekali lagi kekuatannya meningkat.

Kekuatan yang bisa menghancurkan Chaos langsung membuat kapal itu menjadi berkeping-keping. Juga muncul retakan pada tulang-tulang Si tengkorak yang berada di atas kapal itu.

Krak, krak, krak!

Suara derik retakan tulang yang membuat orang merinding terdengar. Roh murni yang tidak terhitung jumlahnya merambat keluar dari tulang-tulang itu. Dan juga dari badan kapal yang retak.

Apa yang sudah lama disebut sebagai kapal kematian sudah menjadi sejarah di bawah serangan Yogi Chen. Yogi Chen langsng menghapuskan keberadaan kapal itu dari akarnya.

Dia mengulurkan tangannya dan menangkap roh-roh murni yang tercecer itu ke dalam tangannya.

Kemudian dia mengambil satu bagian dari pecahan kapal dan mulai menganalisa siapa pengendali sesungguhnya di balik semua ini!

Sementara itu, Arleus Yogi dan Buddha Yogi juga bertarung sengit dengan si pemanggil kematian.

Kalau dipikir-pikir dia tidak punya banyak harapan.

Satu Chaos, tiga pejuang Chaos. Mana mungkin dia bisa mengungguli mereka?

Masi ada satu lagi pemegang kendali di balik layar. Hanya Yogi Chen yang begitu mendalami alam roh sehingga bisa menemukan jalan Tao yang tidak sama dengan orang banyak.

“Raga asli sudah menyelesaikan bagiannya, sebaiknya kita bergerak dengan lebih cepat.”

Kata Arleus Yogi.

“Aku mengerti.”

Buddha Yogi menganggukkan kepala: “Jurus telapak dewa!”

Dengan satu tapak, wanita berkerudung merah itu masuk ke dalam tanah suci Buddha.

Aura Demon yang ganas itu nyaris mengkontaminasi mahluk-mahluk roh di dalam tanah suci Buddha.

“Ganas sekali. Dasar iblis!”

“Pria yang lagi aku hadapi ini juga monster!”

Kata Arleus Yogi.

“Cepatlah kendalikan dia!”

Usia tanpa batas, cahaya tanpa batas, Buddha tanpa batas!

Buddha Yogi terus menerus membacakan mantra-mantra kitab Sang Buddha.

Ditambah dengan kekuatan iman dan kepercayaan yang tidak terhingga, akhirnya dia berhasil mengendalikan iblis wanita itu.

“Coba aku lihat bagaimana rupamu!”

Buddha Yogi mengulurkan tangannya dan membuka kerudung merah wanita itu.

“Sial. Ternyata dia adalah monster tanpa wajah!”

Di bawah kerudung merah itu tampaklah sebuah kepala tidak berwajah.

Lagipula pada saat kerudung itu diangkat, iblis wanita itu menyusut menjadi selembar kertas putih.

Buddha Yogi tercengang: “Kertas putih!”

“Arleus Yogi. Iblis wanita ini adalah selembar kertas putih!”

Arleus Yogi juga baru saja membunuh pria itu. Dia tersenyum pahit dan berkata: “Monster ini juga hanyalah sebuah mainan!”

Peti-peti itu juga berangsur-angsur menjadi kosong dan akhirnya lenyap dari penglihatan!

Kedua orang itu saling menatap!

Apa yang sebenarnya terjadi?

Mereka membereskan dan menyimpan semua roh-roh murni dan mayat hidup di sekitar mereka lalu terbang kembali ke sisi Yogi Chen.

Sementara itu Yogi Chen sedang menganalisa siapa sebenatnya pemegak kendali di balik layar itu.

“Ketemu!”

Yogi Chen menolehkan kepala ke arah barat daya dan mengeluarkan telunjuknya. Di langit muncul sebuah terowongan!

Ayo!

Yogi Chen mengumpulkan kembali semua inkarnasinya. Kali ini dia membawa Arleus Yogi dan Buddha Yogi masuk ke dalam terowongan.

Tidak tahu berapa dalam terowongan ini. Hitam dan gelap. Membuat orang merasa tidak nyaman!

Tadinya mereka mengira bahwa terowongan itu sangat panjang, tetapi belum jalan seberapa jauh, mereka berjalan memasuki sebuah kamar yang nyaman.

Kamar itu tersusun dengan sangat cantik dan menyenangkan. Seperti… kamar pengantin?

Bagaimana mungkin ada kamar pengantin di sini?

Kelambu-kelambu berwarna merah menutupi dua orang yang sedang berbaring di atas ranjang. Kedua orang itu memiliki aroma tubuh yang asing tidak asing.

“Buka!”

Kelambu-kelambu merah itu pun terbuka.

Sepasang mempelai yang mengenakan jubah merah sedang berbring di atas ranjang.

Wajah kedua orang itu ditutupi cadar merah. Ketiga orang itu saling memandang satu sama lain.

Apa yang sebenarnya sedang terjadi.

“Buka apa jangan buka?”

Yogi Chen agak sedikit ragu dan ngeri.

Seolah setelah cadar itu dia buka, akan ada suatu hal mengerikan yang terjadi.

“Biarkan aku saja yang melakukannya. Aku hidup sebagai biksu. Kalau bukan aku yang masuk neraka, siapa yang akan masuk neraka?”

Buddha Yogi maju ke depan.

Sesungguhnya Yogi Chen cukup mengatakannya, maka kedua kain yang menutup wajah mereka akan terbuka tetapi...

“Kamu saja!”

Yogi Chen menarik napas dan menahannya.

Buddha Yogi mengangguk. Mengulurkan tangannya dan menyingkap cadar wajah si pria.

Saat mereka bertiga melihat tampang pria itu, mereka semua tercengang. Apalagi Yogi Chen, tampangnya seperti habis disambar petir.

Tidak. Tidak mungkin!

Bagaimana mungkin!

“Buddha Yogi, cepat buka yang satunya!”

Buddha Yogi di dalam hatinya juga sedang bermeditasi menenangkan diri. Dengan cepat dia menyingkap cadar kedua!

Wajah itu tampak sangat cantik. Tetapi Yogi Chen sangat mengenal wajah itu. Itu adalah wajah milik Michelle Su!

Buddha Yogi terdiam, dan raut wajah Arleus Yogi tampak galau. Tangan Yogi Chen dia kepalkan dengan sangat erat.

Satunya adalah wajahnya sendiri, dan yang satunya lagi adalah wajah Michelle Su. Apa yang sebenarnya terjadi!

Apakah ini kenyataan?

Atau hanya ilusi belaka?

Atau ini hanyalah bagian dari rencana si pemegang kendali.

Yogi Chen bergegas masuk ke dalam seperti orang gila dan meraba ‘diri’-nya sendiri. Sepertinya masih teraba hangat.

Yang tidak ada hanyalah napas dan detak jantung.

Seperti baru saja meninggal.

“Arleus Yogi. Simpulkan, cepat simpulkan semua ini!”

Arleus Yogi tidak bersuara. Dia mencoba menganalisa segala sesuatunya dalam keheningan. Sedangkan Buddha Yogi berdiri di sebelahnya. Hatinya terenyuh.

Yogi Chen seperti orang gila. Dia membolak-balikkan seluruh isi kamar.

Dan pada saat itu dia melihat sepucuk surat yang terletak di atas meja.

Di atasnya tertulis: “Yogi Chen. Untuk pribadi!”

Wus!

Seketika itu juga isi kepala Yogi Chen menjadi kosong melompong.

Dia merobek amplop surat itu sambil gemetaran. Kemudian mengeluarkan surat yang ada di dalamnya dan mulai membaca.

“Maafkan aku untuk menemuimu dengan cara seperti ini. Saat kamu melihat surat ini, aku sudah tiada. Aku tahu benakmu pasti dipenuhi dengan banyak pertanyaan.”

“Selanjutnya, aku akan membuka keraguanmu satu per satu!”

“Aku tahu saat ini perasaanmu pasti sangat galau. Tetapi memang benar, seperti apa yang sedang kamu pikirkan sekarang. Aku adalah kamu. Kamu adalah aku… atau lain kata, aku adalah dirimu yang dulu!”

Aku yang dulu?

Yogi Chen terduduk di sana dan hatinya dipenuhi dengan berbagai pertanyaan.

Dengan masih gemetaran, dia mengambil obat berharga Chaos dari dalam cincin pemuat barangnya dan melintingnya seperti rokok. Dia menghisapnya lalu kembali membaca surat itu dengan seksama.

“dahulu kala, dulu sekali, bahjan dunia ini masih belum memiliki Chaos. Aku adalah seorang penghuni biasa di sisi lain Chaos World. Benar. Namaku adalah Yogi Chen!”

“Cerita ini sedikit brutal. Dalam proses pembinaanku, aku mengenal Michelle Su. Dia adalah seorang puteri Kerajaan di luar Chaos.

“Kisah seperti katak beracun memakan daging angsa (menginginkan sesuatu yang berada di luar jangkauan) juga ada di dunia itu dan itulah yang terjadi pada diriku.”

“Demi hidup bersamaku, dia membuang semua statusnya yang berhubungan dengan Kerajaan. Dia diusir dan namanya dicoret selamanya dari catatan Keluarga Wang. Bahkan pada saat dia di usir dari Kerajaan, adik perempuannya menjebaknya sehingga dia mencabut sumber spiritual Chaos.”

“Tetapi Michelle tidak peduli akan semua itu. Dia hanya berharap agar dia bisa hidup bersamaku.”

“Lalu cobaan tidak berhenti sampai di sana. Setelah dikucilkan, kami harus menghadapi orang-orang Kerajaan yang mengejar-ngejar hendak membunuh kami. Lalu aku membawa Michelle terjun ke jurang kematian!”

“Kami…”

Surat itu sangat panjang. Yogi Chen sudah selesai membacanya.

Dia mengetahui bahwa dirinya yang sedang buron membawa tunangnannya terjun ke dalam tempat kebinasaan Chaos. Tempat itu adalah tempat dimana Chaos kembali. Dan di tempat itu pula Michelle Su demi bersamanya mati di dalam dekapannya.

Di dalam keputus asaan itu, dia membawa tunangannya terjun ke dalam tempat kebinasaan Chaos.

Tetapi dia tidak pernah terpikir bahwa di dalamnya dia akan mendapatkan kesempatan lain.

Dia menggunakan Chaos Shade untuk mengunci sisa-sisa kehidupan di dalam tubuh tunangannya itu, tetapi semuanya sia-sia saja. Roh murninya sudah tercecer. Meskipun dia sudah menguasai kebenaran ilahi dan sudah menguasai Chaos, tetap saja dia sudah tidak bisa menolong dirinya lagi.

Maka dari itu dia memutuskan untuk mengambil resiko dengan kekuatan supranatural bermimpi reinkarnasi. Dia akan menggunakan nyawanya sendiri sebagai taruhan untuk menciptakan suatu Chaos World.

Tujuannya adalah agar dia bisa menemukan roh murni tunangannya.

Dia akan bereinkarnasi berkali-kali di dalam mimpinya, apakah hanya demi menemukannya?

Jadi apakah ini mimpi?

Bukan. Ini bukan mimpi. Ini adalah galaksi alam semsta yang nyata!

Chaos juga nyata. Semua ini nyata.

Yogi Chen terdiam untuk waktu yang cukup lama.

Kemudian Arleus Yogi sudah bisa menyimpulkan hasi analisanya: “Nyata. Semua ini nyata!”

Yogi Chen tidak bersuara, tetapi dia membagikan informasi.

Kamar itu hening sejenak.

“Dialah yang menciptakan kapal itu, sedangkan si tengkorak itu adalah adik perempuannya.”

“Si pemanggil maut juga tercipta dari proyeksi alam kesadarannya.”

“Pantas saja ini semua hanya sandiwara. Tentu saja ini adalah sebuah sandiwara!”

Novel Terkait

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu