My Greget Husband - Bab 326 Kehidupan Baru

Suara tangis dan desahan terus terdengar,

Diiringi dengan keluarnya suara burung.

Setelah itu aula pun berubah menjadi tenang kembali.

“Kakak, apakah kamu bisa menemaniku 2 hari lagi?”

Sally Yao berbaring di atas tubuh Yogi Chen, dengan jari yang lembut memainkan dada Yogi Chen.

“2 hari saja, boleh ya?”

Yogi Chen tertawa pahit, melihat wajah Sally Yao dia tidak tega untuk menolaknya, kemudian berkata: “2 hari terakhir!”

“Benarkah?”

Sally Yao sangat bahagia.

“Ayo kakak, kita lanjutkan, waktunya sudah tidak banyak....”

Baru saja berkata, dia langsung kembali berubah menjadi ksatria wanita.

“Kamu selalu membuatku sesak....”

Belum sempat selesai berkata, mulutnya ditutup oleh bibir seorang gadis, tiba-tiba merasa ruangan itu berubah menjadi musim semi.

Di saat yang sama, belakang kediaman keluarga Chen di kota Xichuan.

Semua murid gunung Emei sudah panik.

Sumirna Fang langsung berkata: “Cepat, cairan ketuban nona Mu sudah mau pecah, cepat telepon ambulans.”

“Tidak bisa, sudah tidak sempat.”

Saat ini Nina Mu sudah hampir pingsan, Sumirna Fang memanggil beberapa murid untuk mengangkat Nina Mu ke atas ranjang.

“Apa yang ingin kamu lakukan?”

Sumirna Fang berkata: “Kondisi tubuh nona Nina terlalu lemah, takutnya tidak sempat menunggu ambulans sampai.”

“Maria, cepat berikan tenaga dalam mu pada dia, aku akan membantu dia melahirkan!”

“Tidak bisa, aku tidak setuju.”

Menerima Nina Mu saja sudah sangat baik, sekarang masih ingin membantu Yogi Chen melahirkan keturunannya, memikirkannya saja membuat dia sesak.

“Kepala...kepala biara, aku mohon padamu, tolong selamatkan aku....” Di saat sedang lemah, Nina Mu menangkap tangan Sumirna Fang: “Selamatkan anakku...”

Sumirna Fang dibuat terharu oleh sikap ibu Nina Mu, dia menganggukkan kepala dan berkata: “Nona Mu, tenang saja, aku pasti akan melakukan yang terbaik.”

“Cepat, ambilkan air panas. Cara beberapa makanan untuk menyuapi nona Mu.”

Sambil memerintah murid, dia memasukkan tenaga dalamnya ke tubuh Nina Mu.

Merasa ada energi panas yang masuk ke dalam tubuhnya, Nina Mu juga sedikit lebih sadar.

“Lebih kuat, nona Mu!”

“Aaa....”

Nina Mu kesakitan hingga membuat wajahnya berantakan, serta tangan yang memegang selimut itu mengeluarkan uratnya.

“Semangat, kepala anaknya sudah keluar.”

“Aaa....”

Kembali terdengar sebuah teriakan.

Maria yang berada di samping sudah tidak sanggup melihatnya.

“Aku yang akan memberikan tenaga dalam, kamu konsentrasi saja untuk proses kelahirannya.”

Setelah berkata, dia langsung berjalan ke samping Nina Mu, lalu meletakkan tangannya di pundak Nina Mu.

“Iya.”

“Nona Mu, istirahat dulu sebentar, kita akan langsung melahirkan anak ini.”

Kebanyakan murid dari gunung Emei lahir di atas gunung, meskipun Sumirna Fang tidak pernah melahirkan anak, tapi dia pernah melihat bagaimana bibi di sana melakukan proses melahirkan.

Nafas Nina Mu sudah terengah-engah, tubuhnya sudah dipenuhi dengan keringat, serta bibirnya sudah menjadi putih.

“Aaa...”

Setelah teriakan itu, akhirnya anak tersebut lahir.

“Sudah lahir, adalah seorang anak perempuan yang cantik.”

Sumirna Fang meletakkan anak tersebut di sisi Nina Mu, melihat si kecil, perasaan hubungan darah itu langsung naik.

“Sumirna Fang, lebih baik kita pergi memanggil tuan Chen, sekarang anak sudah lahir, dia juga tidak cocok berada di sini.” Kepala Biara Maria berkata dengan wajah yang dingin.

“Tidak bisa!”

“Tidak boleh!”

Kata Sumirna Fang dan Nina Mu serentak.

Nina Mu sambil menangis berkata: “Kepala Biara Maria, aku mohon jangan, mereka pasti akan merebut anak ini.”

Sambil mengerutkan keningnya Kepala Biara Maria berkata: “Tidak mungkin mereka akan membunuh anak dari tuan Chen?”

Baru saja berkata, tiba-tiba terdengar langkah kaki dari luar, dari suaranya sepertinya telah datang tidak sedikit orang.

Ada yang datang.

Sumirna Fang dan Maria melihat ke arah pintu.

“Tok, tok, tok!”

Pintu kamar telah diketuk, Sandy Chen berteriak dari luar pintu: “Kepala Biara Maria, Kepala Biara Sumirna, apakah aku sudah boleh masuk?”

“Silahkan masuk, tuan Chen.”

Setelah pintu terbuka, Sandy Chen bersama dengan Silvi Liang, Ibra Chen dan puluhan orang keluarga Chen lainnya memasuki kamar.

Saat ini kamar tersebut masih di penuhi dengan aroma darah yang menyengat, sehingga tidak sedikit orang langsung menutup hidung mereka.

“Apakah anaknya sudah lahir?”

Sandy Chen tertawa, terlihat kebahagiaan dari wajahnya, lalu berkata pada Kepala Biara Maria: “Benar-benar telah merepotkan Kepala Biara menjaga adik iparku.”

Kepala Biara Maria hanya diam, dan sedikit memberi hormat.

Silvi Liang melangkah maju lalu berjalan ke arah ranjang, wajahnya langsung tersenyum melihat anak yang tertidur itu: “Nina, telah membuat kamu lelah, hari ini kami datang untuk membawamu pulang.”

“Tidak, aku tidak ingin pulang dengan kalian.”

Nina Mu memeluk erat anak tersebut, sambil menggelengkan kepala berkata: “Kalian ingin melukai anakku.”

Wajah Silvi Liang langsung terdiam ketika mendengar perkataannya, tapi setelah itu berkata dengan tersenyum: “Nina, apa yang kamu katakan, kami adalah saudaramu, tidak mungkin menyakiti anakmu?”

“Nina, kamu tenang saja, kami jamin kami tidak akan melukainya.”

“Benar, kakak ipar ketiga, kami ini adalah paman dan bibi dari anakmu, tidak mungkin kami melukainya.”

Semua anggota keluarga Chen satu persatu membujuk Nina Mu.

Tapi karena kejadian sebelumnya, membuat Nina Mu tidak mempercayai perkataan mereka.

“Tidak, aku tidak akan pergi.” Nina Mu berkata dengan tegas: “Aku akan terus berada di sini menunggu kedatangan Yanto Chen.”

Aihh!

“Nina, meskipun kata-kataku ini sedikit kejam, tapi sepertinya aku harus memberitahumu, Yanto dia sudah meninggal, kamu jangan berharap lagi.” Sandy Chen berjalan ke samping Silvi Liang, dan melihat Nina Mu dengan tulus dan berkata: “Sebelumnya karena kami tidak berhati-hati sehingga membuat kamu terluka, tapi sekarang kami sudah tahu salah. Tolong berikan kami 1 kesempatan untuk menebus kesalahan kami?”

“Yanto belum mati, dia belum mati, dia pasti akan datang menjemputku.”

“Kenapa kamu masih tidak mengerti?” Sandy Chen sedikit kesal, tapi di depan Maria dan Sumirna Fang, dia tidak berani macam-macam.

“Nina, apakah kamu sudah yakin tidak ingin pergi dengan kami?” Wajah Silvi Liang berubah menjadi buruk.

“Kecuali jika Yanto menjemputku, jika tidak aku tidak akan pergi dari sini.”

“Kakak ipar ketiga, kenapa kamu begitu keras kepala, kenapa tidak tahu aturan?” Sandy Chen kemudian berkata: “Di sini kamu sudah begitu lama merepotkan Kepala Biara, apakah kamu masih berani berada di sini?”

“Benar, kenapa kamu begitu kerasa kepala?”

“Kamu seperti itu, orang malah mengira jika kerluarga Chen yang menyiksa kamu.”

Beberapa menit yang lalu semua orang keluarga Chen dengan sopan membujuknya, tapi beberapa menit kemudian semua orang langsung menyalahkannya.

Dalam hati Nina Mu tertawa dengan dingin, ini adalah keluarga Chen.

“Apakah kalian ingin aku mengatakannya, apa yang dilakukan Yanto?”

Baru saja kata-kata tersebut keluar, Sandy Chen dan yang lain langsung terkejut, setelah itu wajah mereka semua menjadi buruk.

“Sudah, jangan katakan lagi, karena kami tidak ingin pulang bersama kami, kami juga tidak akan memaksa.” Sandy Chen berkata pada Nina Mu: “Semoga kamu bisa menjaga dirimu.”

Setelah itu mereka langsung pergi.

Ibra Chen dan yang lain mengikutinya dari belakang dan pergi.

“Aiih, awalnya ingin membantunya tapi ternyata diperlakukan seperti ini.”

Setelah berpura-pura mengatakan sesuatu, Silvi Liang pergi dengan sepatu heelsnya.

Setelah orang itu pergi dari belakang rumah, mereka langsung pergi ke ruang rahasia tempat kakek keluarga Chen mengurung diri.

Mereka sama sekali tidak mengira, jika Nina Mu bisa menggunakan masalah ini untuk mengancam mereka.

Salah perhitungan, memang sudah salah perhitungan.

Nina Mu tahu tentang perihal masuknya keluarga Chen ke Organisasi Dragon God, jika dia memberitahukan masalah ini pada Kepala Biara Maria.

Maka keluarga Chen akan musnah.

“Kita jangan terlalu gegabah dulu, jangan mengusiknya, jika tidak dia mulai menggila dan benar-benar memberitahukan masalah ini bagaimana?”

Alvyn Chen sangat khawatir, jika dari awal seperti ini dia membiarkan Yanto Chen, dari awal harusnya dia membunuh anak itu, jika seperti seharusnya tidak akan ada masalah seperti ini?

“Menurutku, lebih baik kita langsung......”

Ibra Chen memperlihatkan gerakan memotong leher.

“Tidak bisa, tidak bisa.” Silvi Liang langsung berkata: “Apakah kamu mengira orang dari Gunung Emei itu bodoh? Jika mereka tahu jika keluarga Chen kita telah membunuh Nina Mu, menurutmu apakah mereka tidak akan menegakkan keadilan?”

Ini....

Ibra Chen memegang kepalanya dengan wajah yang canggung.

“Kalau begitu bagaimana? Jika anak itu hidup sehari saja, kita keluarga Chen juga sehari tidak bisa menaikkan kepala kita.”

“Benar, kita tidak boleh membiarkan benih itu hidup!”

“Sudahlah, kalian jangan ribut.” Dengan kesal Sandy Chen berteraik pelan: “Kalian pergilah, jika kalian begitu hebat.”

Setelah itu tidak ada yang berani berkata lagi.

Aihh!

“Coba saja dari awal kakek tidak membiarkan kita masuk ke Organisasi Dragon God.”

“Benar, mungkin karena sudah berumur, kakek menjadi ceroboh!”

“Sedikit menyesal, seharusnya kita dari awal menolaknya.”

Saat ini, tidak tahu siapa yang berbicara, semua jadi ikut berkata seperti itu/

Mendengar perkataan mereka, dalam hati Alvyn Chen juga setuju, sebenarnya dia tidak setuju saat dulu kakek menyuruh mereka untuk bergabung dengan Organisasi Dragon God.

Tapi kekuataan dari kakek sangatlah besar, jadi tidak ada gunanya jika dia menolaknya.

“Sudah, apakah ada orang seperti kalian yang berkata seperti itu pada kakek?” Alvyn Chen berpura-pura seperti pemimpin keluarga: “Jika sekali lagi aku mendengar kalian mengatakan sesuatu yang buruk tentang kakek, aku tidak akan mengampuni kalian.”

Melihat kepala keluarga yang marah, semua orang langsung menutup mulutnya.

“Aii, aku memikirkan sebuah ide yang bagus!”

Semua orang langsung melihat Ibra Chen: “Ide apa?”

“Cepat katakan Ibra!” Sandy Chen langsung bertanya.

Sebenarnya, di antara semua orang dialah yang paling panik, karena jika membiarkan anak ini tumbuh besar, cepat atau lambat masalah ini akan terungkap.

Jika seperti itu, mereka akan disalahkan dan akan dibuang oleh semua orang.

Dan semua hal yang dia lakukan sekarang, akan dirampas.

Dan jangan harap lagi bisa menjadi kepala keluarga Chen.

“Setelah Yanto mati, kondisi jiwa Nina Mu tidak terlalu baik, dan harapan dia satu-satunya hanyalah anaknya. Jika kita mencuri anaknya, menurut kalian apakah dia akan hancur? Apakah akan gila?”

“Tapi bagaimana kalau dia mengungkapkan semua rahasia kita?” Tanya seseorang dengan khawatir.

“Biarkan saja dia mengungkapkannya, dia sudah gila, mana ada orang yang mempercayai kata-kata orang gila?”

“Benar, asalkan kita bisa membuat dia gila, murid dari Emei juga tidak mungkin akan mempercayai kata-katanya.”

Wajah Sandy Chen terlihat bahagia, lalu memukul pundak Ibra Chen: “Hebat juga kamu.”

“Tapi, banyak sekali murid Emei di belakang, bahkan untuk mendekatinya saja sangat sulit, bagaimana cara menculiknya?”

“Benar!”

Tidak sedikit orang melampiaskan kekesalannya.

Ibra Chen tertawa dan berkata: “Aku ada cara!”

Jam 10 malam, sebuah bayangan hitam datang ke perbatasan depan dan belakang rumah.

“Bertha, Bertha.”

Panggil bayangan hitam itu dengan pelan.

“Kak Ibra.”

Sebuah angin yang harum datang dan langsung masuk ke dalam pelukan bayangan hitam itu.

“Bertha, kakak sudah sangat merindukanmu.”

“Kakak Ibra, aku juga sangat merindukanmu.”

“Jangan berkata terlalu banyak dulu, biarkan kak Ibra memeriksa tubuh dulu.”

1 Menit kemudian, bayangan hitam itu bergetar, dan terengah-engah di atas tubuh Bertha.

“Kak Ibra, apakah masih belum keluar?” Tanya Bertha.

“Aku...belum, kamu tunggu sebentar, biarkan aku berkonsentrasi dulu!”

Novel Terkait

Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu