My Greget Husband - Bab 304 Rumahku Hanya Ada Aku Sendiri

Jam 8 malam, Yogi Chen berdua berbaring di atas sofa.

"Suami, apakah mau beritahu identitas kamu ke ibu?"

"Tunggu lagi saja." Yogi Chen berkata: "Terlalu banyak yang terjadi belakangan ini, aku takut dia tidak terbiasa."

Ibu mertua sudah menerima begitu banyak pukulan, jangankan dia, Yogi Chen saja sedikit tidak bisa menerima.

Kalau dibilang, dia juga merupakan wanita yang kasihan.

Suami sendiri sering di luar, dia sendiri yang membesarkan anak perempuannya. Yang paling parah adalah suaminya sendiri mengambil uangnya untuk menghidupi wanita lain, pada akhirnya ada anak dengan wanita itu.

Untuk wanita manapun ini merupakan pukulan yang sangat menghancurkan dirinya.

Tidak dapat dibayangkan hal yang dirasakan ibu mertua selama ini

Terutama hari ini, suami dia bawa kekasihnya pulang, dan mengusir dirinya di depan wanita itu, ini pasti merupakan penghinaan seumur hidup.

Ini kalau terjadi di orang lain, sudah hancur dari awal.

Tapi, walaupun pada detik terakhir, dia juga tidak memberitahu masalah ayah mertuanya menipu uangnya.

"Ah, kalau begitu tunggu beberapa saat lagi." Michelle Su berpikir, lalu berkata: "Beberapa hari ini aku tidak pergi ke sekolah deh, aku temani ibuku di rumah, agar dia tidak terlalu kesepian."

Dia dalam hati sangat khawatir, takut ibunya akan lakukan hal yang melukai diri sendiri.

Mengenai sekolah, Yogi Chen mengingat Windy Xia.

Wanita ini meminta dia bercerai dengan Michelle Su dalam 2 bulan, waktunya sudah lewat setengah, dan masih tidak ada perkembangan.

Bercerai dengan Michelle Su itu tidak mungkin, selamanya tidak akan cerai.

Bagaimana?

"Suami, beberapa hari ini aku mau temani ibu tidur, jadi agak menyulitkan kamu." Setelah bicara dia mencium Yogi Chen lalu berdiri: "Aku pergi tidur dulu ya, kamu istirahat secepat mungkin."

Yogi Chen tertawa dan mengangguk.

Melihat punggung istrinya, dia mulai berpikir.

Drrt...

Di saat ini, ponsel dia bergetar.

Notifikasi dari tambahan kontak baru Wechat.

"LING mengirim permintaan teman kepada kamu."

Dari foto profil adalah seorang wanita.

Yogi Chen mengerutkan alis, ini siapa?

Tidak kenal, langsung ditolak.

Tidak lama kemudian, ponsel dia bergetar lagi: Kakak ipar, terima aku, terima aku...

Melihat pesan ini, Yogi Chen tidak berkata, jangan-jangan yang menjual video tidak benar?

Berpikir sampai situ Yogi Chen pun langsung blokir dia.

Saat ini, di sisi lain.

"Maaf, kamu sudah diblokir..."

"Hm, tidak mau tambah kontak ya tidak usah tambah, apa hebatnya!" Sambil bicara, gadis itu dengan kesal melempar ponselnya ke samping.

Tapi dengan cepat, dia mengambil ponsel lagi, dan buat akun baru.

Setelah masukkan nama akun orang, gadis mengirim pesan: "Kakak ipar, tambahkan aku jadi kontak lah!"

"Jangan mengirim pesan kepadaku lagi, aku tidak jual video, juga tidak beli teh!"

"Apa itu jual video dan beli teh? Aku ini adik ipar kamu!" Gadis itu dengan kesal menjawab.

"Bohong, terus bohong!"

"Aku tidak bohong, aku benar-benar adik ipar kamu!"

Setelah mengirim pesan, dia sudah tidak dapat balasan, setelah dia lihat ternyata akunnya tidak melakukan verifikasi jadi pesan yang bisa dikirim terbatas.

Melihat orangnya tidak mengirim pesan lagi, Yogi Chen langsung menyetel ponsel dia jadi tanpa suara.

Tepat di saat ini, ponsel dia nyala lagi, merupakan telepon dari Arifin Li.

"Yogi, sudah tidur belum? Ayok pergi minum!"

Setengah jam kemudian, Yogi Chen sampai di rumah Arifin Li.

Baru saja masuk, Arifin Li langsung menyambutnya dan tinju dada Yogi Chen: "Kamu bocah, beberapa hari ini kamu pergi ke mana lagi, juga tidak datang ke kelas."

"Belakangan ini aku pergi ke luar negeri untuk kerjaan, baru saja pulang lusa kemarin."

Kejadian belakangan ini dia juga tidak nyaman untuk menceritakannya, terpaksa berbohong.

"Ayo minum!"

Arifin Li juga tidak banyak tanya, dia menarik Yogi Chen untuk duduk.

Menuangkan satu gelas penuh anggur dia berkata: "Kamu belakangan ini tidak berada di Xichuan, pasti tidak tahu apa yang terjadi."

Dia sambil bicara angkat gelasnya dan bersulang dengan Yogi Chen: "Beberapa hari yang lalu, Enam aliran besar gagal menyerang Organisasi Dragon God, tidak hanya begitu, Master Shiming dari Pimpinan Utama Institut Dharma meninggal dunia, Wakil kepala aliran Emei Kepala Biara Jinglian juga terluka parah. Kali ini takutnya sudah tidak ada orang yang bisa menghalangi Organisasi Dragon God."

Yogi Chen minum sedikit dan menunjukkan ekspresi pura-pura kaget: "Tidak mungkin."

"Mana mungkin aku bohong ke kamu. Sekarang sudah tersebar di sekolah, dan masih ada hal yang lebih mengagetkan." Arifin Li berkata: "Yogi, Organisasi Dragon God sudah menyebarkan kalau pada akhir bulan mereka akan melelang Pil Penyelamat."

Pil Penyelamat?

Bagaimana mereka bisa punya?

"Siapa yang tahu?" Arifin Li meletakkan gelas, dan berkata: "Dan juga, sekolah kita pada akhir bulan akan mengadakan pertandingan bela diri, sepertinya nanti akan ada banyak orang yang datang."

Pertandingan bela diri?

Yogi Chen sedikit penasaran, kalau ini dia tidak tahu."

"Iya, sepertinya juara 3 besar akan langsung diterima di enam aliran besar, dan juga ada penghargaan yang besar." Sambil bicara, tatapan Arifin Li seperti ada cahaya: "Aku sudah daftar, Yogi kamu mau daftar juga tidak?"

Aku?

Yogi Chen tersenyum dan menggeleng: "Tidak usahlah."

"Sudah tahu kamu tidak ingin. Tapi aku sudah mendaftarkan kamu, nanti langsung pergi ikut pertandingannya saja."

Apa?

Sudah mendaftarkan aku?

Yogi Chen tersenyum pahit, sungguh peduli, bahkan sudah didaftarkan.

Hahaha...

Arifin Li menepuk pundaknya dan berkata: "Sebenarnya yang aku ingin ikut bukan pertandingan bela diri, tapi pertandingan Star King yang akan diadakan Organisasi Sun and Moon di kota Beihai."

Mengapa Organisasi Sun and Moon juga ikut?

Yogi Chen mengerutkan alis, Robby Yin mengapa tidak memberitahu dia?

"Pertandingan Star King. apa itu?", Yogi Chen bingung.

"Organisasi Sun and Moon mengadakan pertandingan Star King, hanya juara 3 besar yang mungkin mendapatkan posisi Star King di Organisasi Sun and Moon."

"Tidak semudah itu." Yogi Chen lansgung menghabiskan minuman beralkohol yang ada di gelas dia, dan berkata: "Apakah kamu tahu apa tingkatan para Star King di Organisasi Sun and Moon?"

"Setidaknya juga pendekar tingkatan return tahap awal, kamu pergi juga hanya umpan meriam."

Bukan menjatuhkan Arifin Li, ini kenyataan, dia hanya berada di tingkat awal kelahiran, mau bertanding dengan apa?

Mendengar perkataan ini, Arifin Li diam tidak berkata, lalu tersenyum pahit; "Kemampuan aku masih terlalu rendah, sebenarnya baik itu enam aliran besar, atau kultus jahat, asalkan ada kemampuan, juga tidak butuh mencari dukungan sampai seperti itu, dirinya sendiri merupakan dukungan terbaik."

Yogi Chen setuju dan mengangguk: "Benar, asal ada kemampuan, kita sendiri adalah dukungan diri sendiri."

"Ayo, minum!"

"Minum!"

Malam ini, Yogi Chen juga tidak tahu dirinya sudah minum berapa banyak, yang penting di meja banyak botol anggur.

"Arifin? Begitu saja sudah mabuk?"

Yogi Chen dengan setengah sadar tengkurap di meja melihat Arifin Li yang sudah tidak sadar: "Kamu bukannya bilang buat aku mabuk, mengapa kamu kalah duluan."

Setelah memanggil Agnes Song turun, Yogi Chen berkata beberapa langsung pamit.

Baru saja jalan keluar beberapa langkah, Yogi Chen sudah sadar.

Ah, tingkatan sudah tinggi, ingin mabuk pun susah.

Tadi dia setidaknya telah minum 2 sampai 2.5 kg arak putih, tapi hanya merasa sedikit pusing, dan sekarang sudah sadar.

Kekuatan jurus Clan Willow, bisa dilihat dari ini.

Putaran Sun and Moon berputar sendiri, esensi dari Sun and Moon sudah diserap, menjadi energi dingin tenaga dalam.

Tenaga dalam di titik akupuntur tiga inci dibawah pusar terus bertambah, dengan kecepatan ini, hanya butuh beberapa hari saja, dia sudah bisa mencapai tingkat return dengan sempurna.

Dari tingkat masa depan sampai tingkat return dia menggunakan waktu kurang dari setengah tahun, titik penghambat di mata orang lain sama sekali tidak ada bagi dia.

Seperti jendela yang terbuat dari kertas, ditusuk sedikit saja sudah pecah.

Sudahlah, ikuti arus saja.

Dia pun jalan di samping danau, tiba-tiba dari jarak yang tidak jauh ada suara seorang wanita minta tolong: "Tolong, tolong..."

Di sekitar ini adalah daerah villa orang kaya, jarang ada orang.

Sekarang juga merupakan tengah malam, sangat jarang ada orang yang lewat dari sini.

Dia jalan ke arah suara itu datang, dan melihat seorang pria gemuk sedang menimpa wanita di mobil depan, dan tangannya terus meraba tubuh wanita itu.

"Jangan panggil lagi, irit tenaga saja, di sini adalah daerah orang kaya, sangat jarang ada orang yang datang." Pria itu tertawa menjijikkan, lalu mulai melepaskan tali pinggangnya.

"Direktur Jia, aku minta tolong, ampuni aku, ampuni aku..." Nara Bao dalam hati takut dan juga menyesal, kalau tahu begitu dia tidak akan datang ke sini.

"Nara, aku sudah lama menyukai kamu, kamu biarkan aku lakukan sekali, asalkan kamu mau menuruti aku, besok aku akan pergi ke tempat kamu untuk buka rekening dan masukkan 3 juta RMB (sekitar 6 miliar rupiah), bagaimana?" Justin Jia terus memberi tawaran untuk memancing dia.

"Tidak mau, tidak mau...."

Sudah ada 1 miliar RMB (sekitar 2 triliun rupiah) yang diberikan Yogi Chen, 3 juta RMB (sekitar 6 miliar rupiah) sudah tidak ada apa-apanya.

"Tidak mau? Tenanglah, sebentar lagi kamu akan mau." Setelah bicara, dia sudah mau menimpanya, detik ini tiba-tiba ada tangan yang mencekik leher dia. Seperti sedang mengangkat ayam kecil.

"Siapa, cepat lepaskan aku!" Justin Jia sudah ketakutan sampai berkeringat dingin, di tempat yang begitu gelap, tiba-tiba ada sebuah tangan yang mengangkat dirinya, siapa coba yang tidak takut.

Yogi Chen lalu tertawa dingin, tidak bicara dan langsung melempar dia ke hamparan bunga di samping seperti sedang menanam pohon.

Nara Bao juga kaget.

Di saat dia melihat jelas orang yang datang, dia langsung bengong.

"Tuan... Tuan Chen? Mengapa kamu bisa di sini!"

"Pakai baju ini." Yogi Chen melepaskan jaket dia untuk menutupi tubuh Nara Bao.

Wajah dia pun jadi merah, dan buru-buru memakai baju itu, untuk menutupi auratnya.

"Terima, terima kasih, Tuan Chen!" Nara Bao melihat Justin Jia yang pingsan di samping, dalam hati dia berpikir, kalau bukan karena Yogi Chen muncul di waktu yang tepat, dia hari ini pasti tidak akan bisa kabur.

"Bang!"

Dia berjalan ke samping Justin Jia, dan menendang selangkangan dia dengan keras.

"Aw!"

Justin Jia teriak kesakitan, sadar dari pingsan, lalu dia pingsan lagi.

Melihat itu, Yogi Chen merasa bagian selangkangannya dingin, ditendang sepatu hak tinggi, si gemuk ini sudah pasti hancur.

Setelah kejadian semalam, Nara Bao jalan ke samping Yogi Chen, dan memberikan hormat sekali lagi: "Benar-benar terima kasih."

Yogi Chen melambaikan tangan: "Sudah, lain kali jangan datang ke tempat yang sepi seperti ini."

"Iya." Nara Bao mengangguk, dan menjelaskan: "Nama dia Justin Jia, merupakan salah satu klien aku, dia bilang ingin buka rekening di tempat aku dan masih tidak terlalu paham dengan detailnya, jadi dia membohongi aku untuk datang ke sini. Tuan Chen, aku benar-benar tidak ada hubungan dengan dia sama sekali, aku juga tidak pernah ada kekasih, benar, kamu percaya aku...."

Dia juga tidak tahu mengapa dirinya mengatakan itu semua, dia hanya tidak mau Yogi Chen salah paham.

"Ayo jalan, aku percaya kamu." Yogi Chen tertawa dan berkata: "Aku antarkan kamu pulang."

"Bagaimana boleh, itu terlalu merepotkan."

"Menjadi orang baik sepenuhnya, kamu lihat rok kamu sudah sobek seperti itu, sudah begitu malam kalau ketemu orang jahat, bagaimana?"

Melihat senyuman ramah Yogi Chen, detak jantung Nara Bao semakin cepat.

"Kalau begitu, merepotkan kamu ya."

"Rumah kamu dimana?"

"Fairview Garden." Nara Bao memberi tahu alamat rumahnya.

Yogi Chen tahu tempat ini, tidak terlalu jauh.

Setelah keluar dari komplek villa, Yogi Chen menghentikan satu taksi, beberapa kemudian mobil itu berhenti di depan gerbang komplek kecil.

"Tuan Chen, apakah mau datang duduk di rumahku?" Nara Bao menggigit bibir, dan berkata: "Rumahku hanya ada aku sendiri."

Novel Terkait

Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu