My Greget Husband - Bab 213 Bagaimana Dia Bisa Ada di Sini?

Dua hari kemudian, Yogi Chen dibangunkan oleh suara telepon Sinta Wen. Saat Yogi Chen melihat waktu, saat itu masih menunjukkan pukul lima, di luar masih gelap, bahkan langit pun belum terang!

“Yogi Chen, hari ini Kompetisi Apoteker Kota Beihai akan dimulai, aku menunggumu di sekolah.” setelah selesai berbicara, dia menutup teleponnya.

Kalau berkendara dari Kota Xichuan ke Kota Beihai dibutuhkan waktu sekitar 2 jam.

Sialan, cepat bangun!

Yogi Chen seperti ikan yang melompat keluar dari air, dia berbalik di ranjang langsung berdiri.

…..

Setengah jam kemudian, Yogi Chen yang pergi ke gerbang sekolah, dan Sinta Wen sudah lama menunggunya.

Yogi Chen turun dari mobil dan berjalan, “Guru Wen, ayo jalan!”

Sinta Wen tersenyum, dan naik ke mobil Yogi Chen.

“Oh iya, ngomong-ngomong, Kompetisi Apoteker ini diadakan di mananya Kota Beihai?” Yogi Chen membuka navigasi bertanya.

“Diadakan di Paviliun Tengwang Kota Beihai!” jawab Sinta Wen.

Paviliun Tengwang di Kota Beihai sangatlah terkenal, bahkan sudah dijadikan simbol bangunan Kota Behai.

Saat Yogi Chen dan Sinta Wen sampai di Paviliun Tengwang, alun-alun depan Paviliun Tengwang itu sudah dipenuhi oleh orang-orang. Di tengah-tengah kerumunan itu sudah dipajang lengkap dokumen pemerintah, totalnya ada 108 lembar.

Di setiap dokumen pemerintah itu diletakkan juga sebuah wadah berkaki tiga untuk menyuling obat. Di setiap halaman depan dari dokumen pemerintah itu ada banyak sekali bahan obat!

Tidak kurang dari puluhan ribu bahan obat-obatan China, bahkan Yogi Chen melihat buah molo dan bunga Tianshan.

Sial!

Ini sudah terlalu berlebihan, terlalu banyak bahan obat-obatan!

Enam aliran besar tentu saja sangat kaya. Tidak bisa dibandingkan dengan orang-orang kecil.

Dari bahan obat-obatan yang ada, Yogi Chen dapat melihat kalau kompetisi apoteker kali ini, enam aliran besar itu sangatlah sungguh-sungguh. Bisa dikatakan kopetisi kali ini adalah pertemuan besar dari apoteker.

Meskipun apoteker secara sembarangan ditarik keluar, dan mereka adalah tamu kehormatan. Sehingga, kali ini bukanlah hanya orang Jiangnan, bahkan orang di luar juga datang ke sini, mereka datang hanya untuk melihat saja melihat apoteker dan meminta obatnya!

Seiring berjalannya waktu, alun-alun Paviliun Tengwang juga semakin ramai.

Dilihat dari kejauhan, semuanya hanya kepala-kepala orang lain.

Yogi Chen melihat banyak orang-orang yang tidak asing di antara orang-orang ini.

Calvin Cao, Nia Yu, Danzel Chu, Fernando Yu… dan lainnya! Bisa dibilang kalau semua keluarga baik dari Xichuan mengutus orang untuk datang. Karena bagaimanapun, di sini ada sangat banyak apoteker, dan bisa berteman dengan satu atau dua itu akan menjadi keuntungan untuk keluarga. Dan kalau sampai bisa mengundang apoteker untuk melayani keluarganya, maka keluarga itu seperti sedang terbang menuju langit ke tujuh.

Dan pada saat yang sama, Yogi Chen mengikuti Sinta Wen masuk ke belakang panggung perlombaan itu.

Kompetisi apoteker kali ini ada enam sekte, dan setiapnya mengirimkan enam belas orang untuk berpartisipasi, setiap apoteker membawa trainee penyuling obat mereka sendiri.

Sinta Wen berada di urutan delapan puluh delapan, angka beruntung.

Pukul sembilan lewat dua puluh menit, seorang wanita cantik sambil memegangi mikrofon beralan memasuki panggung, dengan senyuman berkata, “Halo semuanya, aku adalah host dari Kompetisi Apoteker kali ini. Perlombaan akan segera dimulai, dan sebelum perlombaan ini dimulai, aku akan membacakan aturannya dulu!”

“Kompetisi ini diikuti oleh 108 apoteker. Penilaiannya ditentukan oleh juri dengan skor maksumal 70 poin!” berkata sampai sini, host perempuan itu berhenti sebentar, dan kemudian baru melanjutkan, “Sekarang, mari kita sambut 7 orang juri penilaiannya!”

Saat selesai bicara, ada enam orang juri penilaian dari enam aliran besar naik ke atas panggung.

Mereka adalah Master Shikong dari Shaolin, Ketua Qinglian dari Wudang, Kepala Biara Maria yang diutus oleh Emei, ketua Jiudai yaitu Vicky Wu dari Gaibang, Infinite Sword mengutus yang biasa di kenal dengan Kelsen si pedang maut, dan masih ada Petua Hazel He yang merupakan utusan dari Huashan.

Dan yang paling terakhir naik ke panggung adalah ketua dari Asosiasi Kedokteran Kuno, Marcel Qin!

Gila, bahkan ketua dari Asosiasi dari Asosiasi Kedokteran Kuno juga muncul.

Semua orang menunjukkan antisipasi mereka.

Menurut kabar yang beredar, ketua dari Asosiasi Kedokteran Kuno ini adalah seorang yang wanita yang sangat cantik, hingga julukannya adalah Dewi Medis!

Saat semua orang menjulurkan panjang leher untuk melihat, ada seorang wanita cantik yang dengan lembut perlahan berjalan ke atas panggung.

Yang membuat orang tidak bisa mengalihkan pandangan mereka adalah sepasang kaki rampingnya yang seperti sumpit, dengan bagian pinggul yang ketat memperlihatkan bentuk tubuh yang mempersona, dan payudaranya yang montok. Wajahnya lancip, matanya indah, matanya tajam panjang dan tidak kecil, bentuk hidungnya indah, bibirnya kecil, alisnya tajam, rambut hitam mengkilap yang berada di bagian belakang tubuhnya, kecantikan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Wanita cantik ini ialah ketua dari Asosiasi Kedokteran Kuno, Marcel Qin!

Glekk!

Para lelaki yang berada di tempat itu tidak bisa menahan diri untuk menelan air ludahnya.

Sial, wanita ini terlalu cantik! Kecantikannya sangatlah tidak manusiawi!

Cuittt-cuitt!

Anak-anak orang kaya yang berada di bawah panggung itu terus menatap Marcel Qin, tidak bisa mengalihkan pandangan mereka. Mereka melihat wanita yang mendampingi mereka datang, sama sekali tidak bisa dibandingkan.

Sampai Marcel Qin duduk, host wanita itu melihat sebentar waktu, dan berkata, “Waktunya kompetisi sudah tiba, dipersilakan para apoteker yang mengikuti kompetisi.”

Saat selesai berkata, apoteker membawa trainee apoteker mereka berjalan masuk. Yogi Chen dan Sinta Chen berada di baris ke delapan puluh delapan.

Hampir semua apoteker adalah lelaki, hanya sedikit apoteker wanita. Bahkan kalaupun ada apoteker wanita, mereka terlihat sangat menyentuh.

Saat Yogi Chen dan Sinta Wen keluar, terdengarlah suara siulan di sana.

“Sial, ada seorang apoteker yang sangat cantik!”

“Wah, tidak aku sangka guru Wen, dia datang mengikuti kompetisi apoteker!”

Para penonton yang datang itu ada cukup banyak murid Sinta Wen, sehingga ketika dia muncul, banyak tepuk tangan yang meriah.

“Sial, kenapa ada Yogi Chen berdiri di sebelah Guru Wen?” tidak tahu orang mana dari kerumunan yang berteriak kalimat ini!

Lalu semua orang menatapnya! Dan mereka tertegun ketika melihat Yogi Chen yang berdiri di sebelah Sinta Wen.

“Astaga, bagaimana menantu itu ada di sini!”

“Apa masih perlu dibicarakan, tentu saja dia trainee Guru Wen!” Calvin Cao tidak bisa menahan tawanya, dan berkata pada Danzel Chu, Fernando Yu dan lainnya.

Nia Yu yang berada di sebelah mengerutkan kening dan berkata, “Bisakah kalian memiliki sedikit wibawa?”

Sejujurnya, dia bukan datang dengan Calvin Cao, tapi datang dengan Kepala Biara Maria, dan ini membuat ingin minta cuti.

Saat perjalanan dia bertemu dengan Calvin Cao, di hatinya tahu kalau dia dan Calvin Cao sudah putus. Dia sama sekali tidak mengerti cara pikir otak Calvin cao, apakah menjadi seorang trainee penyulingan obat itu hal yang memalukan? Kalau dia tahu seberapa terhormatnya seorang apoteker, bisa belajar menjadi trainee dan tinggal bersama dengan apoteker, maka itu adalah suatu kehormatan.

Jika trainee beruntung, maka bisa menjadi apoteker. Bahkan kalau hanya apoteker baru sekalipun, mereka akan menadi tamu kehormatan di keluarga-keluarga besar.

Saat ini, tiba-tiba ponsel Nia Yu berdering, adalah pesan dari Kepala Biara Maria, memintanya untuk datang ke stan juri menemuinya!

Kepala Biara Maria kenapa mencarinya pada saat seperti ini? Nia Yu merasa aneh, tapi karena ini adalah perintah dari petuah, dia harus pergi.

“Nia, kamu mau kemana!” melihat Nia Yu bangkit, Calvin Cao langsung bertanya.

“Ada urusan!” kata Nia Yu dengan dingin dan langsung pergi meninggalkannya.

Setelah tiba di kursi juri, Kepala Biara Maria menarik tangan Nia Yu, sambil tertawa memperkenalkannya ke juri lain. Terlebih saat dia melihat Nia Yu yang duluan jadi pertapa tingkat kelahiran, ini membuatnya semakin senang.

Untungnya sekarang ini kompetisinya telah resmi dimulai, seluruh apoteker yang mengikuti lomba sedang memilih bahan obat-obatan, Kepala Biara Maria menarik Nia Yu ke samping, “Nia, aku tanya padamu, jelaskan padaku Yogi Chen itu siapa? Bagaimana dia bisa datang ke sini?”

Beberapa hari ini hatinya sudah memikirkan hal ini, dia terhenti di tingkat kelahiran tahap sempurna selama empat sampai lima tahun, kalau kali ini dia bisa mendapatkan pil penyelamat, dia mungkin akan kembali ke keadaannya semula.

“Ini…” Nia Yu merasa ragu. Sebenarnya dia sangatlah terkejut dengan ketidak hadiran Sumirna Fang kali ini, dia tidak menyangka kalau yang datang adalah Kepala Biara Maria.

Meskipun Sumirna Fang juga termasuk sesepuh, tapi hubungannya dengan Sumirna Fang lebih dekat, dan hubungannya dengan Kepala Biara Maria biasa saja.

Dia juga tidak menyangka, kalau Sumirna Fang akan memberitahukan masalah Yogi Chen yang memiliki pil penyelamat kepada Kepala Biara Maria, ini di luar pemikirannya.

“Masih belum sampai?” Kepala biara Maria bertanya dengan sedikit rasa kecewa.

“Bukan… Tidak, dia sudah datang!” Nia Yu menggigit bibirnya dan menunjuk sesuatu yang berjarak dekat, “Di barisan delapan puluh delapan itu adalah trainee Yogi Chen!”

Kepala Biara Maria melihat ke arah yang ditunjuknya, dan sangat senang, dia langsung dengan cepat menemukan Sandy Chen dan lainnya.

Kali ini, Kepala biara Maria diundang untuk datang, dan setelah Keluarga Chen mengetahuinya, Tuan Besar Chen meminta Kepala Biara Maria untuk membawa Sandy Chen bersamanya.

Tuan Besar Chen melakukan ini dengan alasan yang sederhana. Dia berharap apoteker peserta kompetisi ini bisa melihat kalau sebenarnya Kepala Biara Maria itu sudah menerima undangan Keluarga Chen, dan ini adalah tugas Kepala Chen.

Kepala Biara Maria tentu saja tahu maksud Tuan Besar Chen, dan untuk membalas Keluarga Chen, dia menerimanya, dan kali ini datang. Dia tidak membawa utusan Emei, karena mereka adalah tanggung jawab Perguruan Tinggi Harapan, dan itu adalah tugas mereka.

Kali ini yang datang adalah Sandy Chen dan istrinya, dan juga Yanto Chen dan dua orang dari Keluarga Chen lainnya.

Sandy Chen berjalan ke depan Kepala Biara Maria, sambil tersenyum, “Kepala Biara Maria memanggil, aku tidak tahu harus bagaimana!”

“Tuan Chen terlalu sungkan!” Kepala Biara Maria mengibaskan tangannya dan berkata pada Sandy Chen, “Tuan Chen, setelah pertandingan ini selesai, Tuan Chen dipersilakan datang ke barisan ke delapan puluh delapan!”

“Barisan VIP nomor delapan puluh delapan?” Sandy Chen tertegun, lalu mengangguk, “Tentu saja.”

Mendengar perkataan Sandy Chen, Kepala Biara Maria tersenyum, “Aku di sini berterima kasih pada Tuan Chen.”

“Tidak masalah, tidak masalah!” Sandy Chen tersenyum dan melambaikan tangannya, “Ini bukan masalah besar, hanya mengundangku kesana saja, ini masalah sepele.”

Bicara sampai sini, Sandy Chen merasa sedikit aneh, apa kehebatan apoteker di baris delapan puluh delapan ini sampai membuat Kepala Biara Maria secara khusus mengundangnya.

Setelah memikirkannya, Sandy Chen mulai mencari tempat kompetisi itu dan saat dia melihat barisan delapan puluh delapan itu, matanya terbelalak.

Sial, wanita itu sangat cantik!

Dan detik berikutnya, dia melihat Yogi Chen di sebelah wanita cantik itu langsung tertegun!

Dia langsung berteriak, “Gila, kenapa bisa ada Yogi Chen di sini!”

Novel Terkait

Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu