My Greget Husband - Bab 80 Pimpinan Rumah Sakit

“Kak Jacky, usir dia keluar.” Kata suster dengan tatapan dingin dan menunjuk Yogi Chen.

“Kamu diam!” Teriak Jacky Zhao terhadap suster tersebut.

Teriakan ini langsung membuat suster tersebut diam dan takut.

“Tuan muda Chen!”

Jacky Zhao melangkah maju dengan sopan berkata: “Tuan muda Chen, kamu jangan emosi, suster ini tidak pernah berjumpa dengan anda, kamu jangan perhitungan.”

Yogi Chen mengerutkan kening, melihat orang yang di depannya ini, dia tidak mengenalnya kenapa bisa dipanggil tuan muda Chen?

Tapi ini juga bukan salah Yogi Chen, karena di pesta pernikahan Yanto Chen yang datang semuanya orang yang kaya atau orang yang berkuasa. Orang kecil seperti Jacky Zhao, dia tidak mungkin mengingatnya.

“Yogi Chen?”

Di saat itu, ada suara lembut yang muncul dari belakangnya.

Yogi Chen memutar kepalanya, melihat dokter wanita cantik yang memakai jubah putih dokter, terus memandang dia.

Eh!

Dia bukannya Yanni Lan, dokter cantik yang pernah berjumpa di pesta pernikahan Yanto?

Kalau dia tidak salah ingat, Yanni Lan bukannya ketua bagian di rumah sakit Rakyat? Kenapa sekarang bisa berada di rumah sakit Prima?

Yang dia tidak ketahui adalah dua hari Yanni Lan diutus pimpinan ke rumah sakit Prima, setelah selesai akan kembali ke rumah sakit Rakyat.

Dia melihat pasien yang dipasang tabung oksigen yang berada di samping Yogi Chen, orang ini seharusnya adalah ayah dia?

Di saat itu, semua orang datang melihat keramaian.

“Anak muda zaman sekarang, orang tua sudah dalam kondisi parah, bahkan tidak sanggup membayar biaya operasi, Hah....”

“Iya, tidak berguna sekali!”

“Sudah, dia juga sangat kasihan!”

“Heh! Kamu tidak pernah dengar satu kata, orang yang kasihan pasti ada sisi yang dibenci!”

Yogi Chen mengabaikan cemooh orang yang ada di sekitar, yang paling penting adalah membiarkan rumah sakit mengatur operasi kepada ayahnya.

Dia berjalan ke hadapan Yanni Lan dan berkata: “Dokter Lan, bisa periksa ayah aku?”

Yanni Lan menganggukkan kepala dan berjalan ke samping Anton Chen, setelah memeriksa dengan muka berat berkata kepada Yogi Chen: “Penyakit jantung ya! Ini kondisi sedikit krisis, harus segera menjalankan operasi.”

Setelah Yogi Chen mendengar, hatinya pun berdebar: “Dokter Lan, bolehkah anda yang menjalankan operasi ayah aku ini?”

“Sudah, jangan banyak berkata lagi.” Yanni Lan langsung berbicara dengan suster yang ada di sampingnya: “Dorong pasien ke dalam ruang operasi, aku akan langsung memimpin operasi ini.”

Di saat itu suster langsung cemas: “Ketua Lan, dia belum membayar biaya operasi.”

Di saat bicara, dia menatap Yogi Chen dengan tatapan meremehkan.

Si miskin ini kenapa bisa berkenalan dengan ketua Lan. Dan apa yang dipikirkan oleh ketua Lan, tidak membayar biaya sudah menjalankan operasi.

Yanni Lan menatap suster: “Nyawa penting atau uang penting? Dan aku percaya dia pasti bisa membayarnya.”

Di saat dia menghadiri pesta pernikahan keluarga Chen, dia mendengar orang lain berkata Yogi Chen adalah tuan muda keluarga Chen. Belakangan ini dia baru mengeluarkan 5 miliar RMB (sekitar 10 triliun rupiah) mendukung keluarga.

Dia sampai 5 miliar RMB saja bisa dikeluarkan, dan hanya 800 ribu RMB, dia mana mungkin tidak bisa membayarnya.

“Ketua Lan!” Suster ini terlalu cemas, melihat orang yang ada di depannya ini bukan seperti orang kaya kenapa ketua Lan begitu percaya dengannya? Mungkin karena hati ketua Lan terlalu baik, jika pria ini tidak bisa membayar biaya ini, maka ketua Lan harus membayar biaya operasi kali ini.

Namun ketua Lan sudah berkata begitu, sebagai seorang suster dia juga tidak berhak melarangnya, hanya bisa dengan emosi mendorong Anton Chen masuk ke ruang operasi.

Sebelum masuk ke ruang operasi, Yanni Lan menatap Yogi Chen dan berkata: “Kamu tenang saja, aku akan berusaha sekuat tenaga aku.”

Setelah itu, pintu ruang operasi pun tertutup.

Lampu di luar ruang operasi nyala, bertanda operasi dimulai.

Orang yang melihat keramaian melihat tidak ada yang terjadi lagi, mereka pun ikut bubar.

Jacky Zhao dengan muka ketakutan berjalan ke hadapan Yogi Chen: “Tuan muda Chen, kamu masih ada yang perlu dibantu? Kalau tidak ada, aku...”

Yogi Chen melambaikan tangan: “Pergilah.”

“Baik.” Jacky Zhao seperti mendapatkan pemaafan dari Tuhan, dia pun membawa bawahannya pergi.

Setelah semua orang pergi, Yogi Chen menghela napas dan duduk di samping ibunya dan bertanya: “Ibu, apa yang terjadi? Bukannya aku sudah mengirim uang sebesar 20 juta RMB ke kartu ATM ayah, ketika pergi jalan-jalan kenapa tidak memakainya?

Tina Gu menghela napas: ‘Aiya, ayahmu itu terus ingin pulang, tidak ada niat untuk berjalan-jalan.”

Yogi Chen menganggukkan kepala: “Kalau begitu kenapa ayah bisa begini?”

Kesehatan ayah bukannya sangat sehat, kenapa bisa tiba-tiba jantungan?

Mimik wajah Tina Gu berubah namun tidak langsung menjawab, dia pun menatap Yogi Chen dan bertanya: “Yogi, jujur dengan ibumu ini, di hari pernikahan Yanto Chen, kamu ada melakukan apa?’

Yogi Chen tercengang: “Tidak, aku tidak melakukan apapun.”

Eh, mungkinkah ayah jantungan gara-gara kaca Pakua itu? Tidak mungkin, rumah besar keluarga Chen dan villa Yanto Chen di tempat yang berbeda, jadi tidak mungkin karena kaca Pakua.

Setelah Tina Gu mendengarkan jawaban Yogi Chen, mukanya berubah lagi: ”Itu kan, Ayahmu gara-gara mereka makanya jadi jantungan.”

Yogi Chen langsung bertanya: “Apa? Memangnya apa yang dikatakan oleh saudara-saudara keluarga?”

“Mereka mengatakan di malam pernikahan Yanto Chen, kamu melecehkan istri Yanto Chen.”

Tina Gu dengan nada sedih berkata: “Ayahmu tidak bisa menerima, lalu berdebat dengan mereka akhirnya jantungan.”

Apa?

Aku melecehkan istri Yanto Chen?

Apa yang sebenarnya terjadi?

Di saat ini, pikiran Yogi Chen kosong, dirinya langsung tercengang.

“Ibu, itu istrinya Yanto Chen, adik ipar aku. Aku mana mungkin melakukan hal yang memalukan ini.” Yogi Chen terus menenangkan hati ibunya: “Pasti ada kesalahpahaman, di hari pernikahan Yanto, hari belum gelap aku sudah meninggalkan pesta.”

Setelah mendengar perkataan anaknya, dia pun merasa tenang: “Kamu anak aku, aku mengerti sikap kamu, aku dan ayahmu percaya dengan kamu. Tapi mereka sangat yakin mengira kalau masalah ini adalah kamu yang melakukan, bahkan Yanto Chen juga berkata demikian.”

Yogi Chen sadar, masalah ini pasti orang lain mencelakainya, dia pun menghirup napas, di saat ingin berkata, lihat seorang pria paruh baya memakai jubah putih dokter berjalan mendekati mereka.

“Kenapa ini? Aku mendapatkan informasi,bahwa ada orang yang ingin membuat keributan?”

Ade Qian, pimpinan rumah sakit Prima berjalan kemarin dan bertanya.

Di saat itu, suster yang berada di sampingnya langsung dengan nada kecil di telinganya berkata.

“Apa? Yanni Lan keterlaluan sekali, belum membayar biaya sudah menjalankan operasi, keterlaluan sekali.” Ade Qian mengerutkan kening dan menunjuk ruang operasi: “Cepat, panggil Yanni Lan keluar, dia hanya dokter yang diutus ke sini saja. Dia tidak berhak menjalankan operasi di rumah sakit Prima ini. Dan rumah sakit ada peraturan, dia berani sekali melanggarnya, jangan mentang-mentang memiliki teknik medis yang tinggi sudah boleh sembarangan bertindak!”

Suster yang berada di samping langsung melihat jam dengan ragu-ragu berkata: “Pimpinan, Ketua Lan sudah masuk lama, mungkin sekarang operasi sudah dimulai...”

Dia belum selesai berkata, Ade Qian langsung menatapnya: “Sekarang tidak memanggilnya keluar, jadi harus menunggu dia selesai menjalankan operasinya? Lagi pula biaya operasi sebesar 800 ribu RMB(sekitar 1,6 miliar rupiah) kamu yang membayarnya?”

“Kalian siapa yang berani masuk!” Di saat ini, Yogi Chen sudah tidak tahan dia pun bangkit dengan tatapan dingin menatap Ade Qian: “Kamu coba!”

“Siapa ini? Berlagak sekali!” Ade Qian melihat Yogi Chen dari atas sampai bawah, melihat penampilannya semua barang murahan, lalu mengerutkan keningnya.

Yogi Chen dengan nada dingin berkata: “Yang sedang dioperasi adalah ayah aku. Dan aku sudah mengatakan aku akan membayar biaya operasi ini, kamu jangan terus menekan.”

Ade Qian mencibir: “Hehe, kamu saudaranya ketua Lan? Ingin menjalankan operasi dengan cara tidak perlu membayar? Aku beritahu, tidak mungkin!”

“800 ribu RMB (sekitar 1,6 miliar rupiah) kan?” Yogi Chen tersenyum lalu mengeluarkan kartu ATM langsung dilemparkan ke badan Ade Qian.

Apa?

Ini? Ini bukannya Golden Violet VVIP Card?

Setelah Ade Qian melihat kartu ATM ini, bulu kuduknya langsung berdiri.

Suster yang ada di sampingnya terkejut, mereka tidak kenal dengan Golden Violet VVIP Card, namun Ade Qian tidak mungkin tidak mengenalnya.

Namun, dari penampilan yang tidak melebihi 200 RMB (sekitar 400 ribu rupiah) ini, kenapa bisa memiliki Golden Violet VVIP Card?

Ade Qian sangat tidak percaya.

“Heh! Kamu mengira mengeluarkan Golden Violet VVIP Card palsu ini sudah bisa menakuti aku?”

Ade Qian dengan senyuman dingin melemparkan kartu ATM ke suster yang ada di sampingnya: “Ini, coba kamu gesek, lihat berhasil membayarnya atau tidak!”

Novel Terkait

 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu