My Greget Husband - Bab 367 Menikah

Adney Di mengadah ke atas dan melihat ada sesosok orang yang melesat turun dari atas langit.

“Jangan-jangan orang ini datang untuk menantangku?”

Baru saja hal ini mncul di dalam benaknya, tiba-tiba saja ada suatu energi besar yang menghantamnya hingga pingsan!

“Pang!” suaranya membahana.

Arena pertandingan itu hancur berkeping-keping. Daratan bergetar hebat, dan debu-debu berterbangan menyelimuti arena pertandingan itu. Orang-orang di sekitarnya juga terbatuk-batuk tanpa henti.

“Uhuk…uhuk…uhuk… aku merasa seperti tercekik.”

“Apa yang sedang terjadi?”

Orang-orang tidak ada yang mengerti apa yang terjadi. Pengurus rumah Keluarga Yuan juga terpelanting jauh.

Setelah lewat beberapa saat, debu-debu mulai menghilang. Lalu tampaklah lubang besar beberapa meter dalamnya di tengah-tengah arena pertandingan.

Ada sosok seorang pria berkepala botak dengan baju yang terlihat compang-camping, duduk di dasar lubang. Dan ada orang yang tertimpa dan menjadi alas duduknya. Orang itu tidak lain adalah Adney Di.

Adney Di terlihat terperangkap di dasar lubang itu, tampak setengah mati.

Sesaat area itu menjadi sangat hening.

Orang yang terlihat seperti biksu ini datang dari mana?

Apakah dia juga datang kemari untuk mengikuti kompetisi mencari jodoh?

Ekspresi orang-orang di sana dipenuhi rasa heran dan ingin tahu.

“Di… Di mana ini?”

Orang itu tampak kebingungan. Dia melihat orang-orang di sekelilingnya dengan aneh.

Sejenak, dia sadar kembali. Dia bergumam: “Aku Yogi Chen. Aku baru saja menembus tingkat pelepasan dan menyebrangi badai petir kesengsaraan. Tetapi kekuatannya terlalu besar, sehingga ruang hampa itu meledak pecah dan aku terpelanting sampai ke tempat ini.”

Sambil berkata demikian, matanya berkeliling dengan lincah.

Dia langsung melihat ke dalam diri untuk mengerti keadaan tubuhnya sendiri. Di dalam Istana Nimaru-nya (titik akupuntur, pusat pengendalian energi yang ada di bagian kepalanya), orang-orang kecil itu sekarang kekuatan spiritualnya sangat lemah. Dia mengeluarkan pengurai pikirannya, kira-kira menghitung diameter energinya, hanya tersisa sepuluh meter.

Energi yang berputar di dalam saluran peredaran reiki-nya terkuras habis, kering kerontang. Dari delapan meridian luar yang ada, tujuh di antaranya telah rusak.

Di dalam medan elixir, inti jiwanya juga sudah bersiap-siap menghadapi kehancuran.

Seketika itu juga Yogi Chen merasa cemas. Entah butuh waktu berapa lama agar semuanya dapat kembali seperti semula?

“Tuan Muda!”

Beberapa pelayan Keluarga Di berteriak: “Keledai botak, cepat angkat bokongmu dari atas tubuh tuan muda kami!”

Keledai botak?

Apakah mereka sedang memanggilnya?

Yogi Chen mengusap-usap kepalanya. Tidak ada apa-apa. Sehelai rambut pun tidak ada!

Ya ampun, Tuhan. Menyebrangi ruang hampa telah menjadikan dirinya seperti ini, dia masih dapat menerima. Sekarang bahkan rambutnya pun ikut hilang semua?

Melihat Yogi Chen tidak menjawab. Seorang pelayan Keluarga Di yang tubuhnya tinggi besar mengambil sebuah tombak berujung pedang dan bejalan menghampirinya. “Keledai botak, kepalamu akan aku hantam sampai hancur!”

Kehendak dunia telah memaksa Yogi Chen untuk datang ke dunia asing ini. Bahkan hingga menghilangkan seluruh rambut di kepalanya. Sekarang malah ada sekelompok orang-orang yang memanggilnya keledai botak.

Dalam sekejap itu juga dia mengamuk.

Dia menggunakan pengurai pikirannya untuk menyapu keadaan sekitar. Orang-orang ini tingkat pembinaan meditasinya rendah. Kira-kira di bumi setara dengan yang sudah menyelesaikan tingkatan masa depan. Berani sekali dia menantangnya beradu senjata?

Meskipun saat ini kemampuannya sudah nyaris tidak bersisa. Tetapi tubuh dan dagingnya yang kekar bukanlah tubuh lemah yang hanya bisa dipermainkan begitu saja!

Karena marahnya, Yogi Chen hendak bangkit berdiri. Tetapi dia menemukan bahwa tubuhnya seolah sedang mengangkut beban yang beratnya ribuan kilo. Dia sama sekali tidak sanggup berdiri.

Perasaan ini…. Seperti saat dia sedang menembus tingkatan pelepasan dan kehendak dunia menolaknya.

Sial… mengapa ini bisa terjadi?

“Wus!”

Tombak berujung pedang yang tebal dan besar itu membawa suara hembusan angin langsung mengarah dan menghantam kepala Yogi Chen. Banyak wanita-wanita di sekitar sana yang tadinya sedang mengamati mereka, merasa ketakutan hingga memenjamkan mata.

Dengan satu hantaman ini, si biksu muda itu kepalanya pasti akan pecah berkeping-keping.

Tentu saja, di antara mereka juga ada orang-orang berhati gelap dan menyukai tantangan. Mereka tidak sabar ingin menyaksikan kejadian di mana pelayan Keluarga Di menghancurkan kepala biksu itu.

“Crang!”

Tombak berujung pedang yang beratnya puluhan kilo itu menghantam kepala Yogi Chen. Tampak percikan bunga-bunga api dan terdengar bunyi hantaman logam.

Lalu ada suatu gelombang getaran berbalik melalui tombak berujung pedang itu. Pelayan Keluarga Di yang terkena getaran tersebut, genggaman tangannya merenggang dan tidak bisa menggenggam tombak berujung pedang itu dengan mantap.

Apa?

Pelayan itu tampak terkejut. Matanya terbelalak nyaris keluar.

I… ini, bagaimana mungkin ini terjadi?

Keras sekali kepala biksu ini. Padahal tombak berujung pedang ini beratnya hingga puluhan kilo.

Di dalam benaknya, memecahkan kepalanya akan kurang lebih seperti memecahkan semangka. Tidak sesulit itu.

Tetapi kenyataannya sangat mencengangkan.

Orang-orang yang mengerumuni mereka juga keheranan. Bahkan sebelum sempat mendengar teriakan orang-orang yang terkejut, para wanita yang tadinya ketakutan hingga memejamkan mata pun telah membuka matanya.

Keributan di tempat itu dalam seketika kembali hening. Seperti ada yang menekan tombol pause.

“Aku tahu, biksu ini pasti berlatih pembinaan jurus kepala baja!”

Saat itu, tidak tahu siapa di antara orang-orang itu yang berteriak: “Coba kamu pukul dia di bagian yang lain, jangan pukul kepalanya!”

Siapapun juga tahu, saat para biksu masuk ke dalam kuil, yang pertama kali mereka bina adalah ilmu-ilmu kungfu kaotis, jurus kepala baja, jurus lonceng emas. Ini adalah jurus-jurus kungfu dasar untuk tingkat pemula.

“Tidak ada gunanya. Lebih baik pakai pisau saja. Biksu kecil ini usianya masih cukup muda. Sehebat apapun kungfu kaotik-nya, pasti tidak akan bisa menangkal pisau!”

“Benar, benar, benar! Pakai pisau saja!”

Setelah berkata seperti itu, pelayan itu menyerbu ke belakang, matanya tampak memberikan isyarat. Sesaat itu juga ada yang melemparkan sebilah pisau golok bercincin ke arahnya.

Pelayan itu mengambil pisau golok tersebut. Pandangan matanya terlihat sangat dingin: “Keledai botak. Aku tanya kamu untuk yang terakhir kalinya. Apakah kamu akan mengangkat bokongmu dari sana?!”

Yogi Chen juga merasa marah. Bajingan. Dia juga ingin beranjak dari sana, tetapi apa daya, dia tidak sanggup bergerak!

Melihat Yogi Chen masih juga belum bergeming dari sana, pelayan itu tertawa dingin: “Baik. Hari ini aku akan memutuskan kepalamu dengan sekali tebas!”

Sambil berkata demikian, dia berjalan dengan langkah-langkah besar. Dia mengangkat pisau golok tersebut dan menebaskannya.

“Nona… biksu itu akan segera mati!”

Jena Yu karena terlalu ketakutannya menutupi matanya dengan tangan. Dia tidak berani melihatnya.

Tiba-tiba seperti ada sekelebat pencerahan di dalam benak Agnes Yuan. Dia terpikirkan satu cara. Cara yang sangat baik!

Dia mengambil sebuah jarum perak, kemudian dia jentikkan. Jarum itu melesat seperti seutas cahaya keperakan yang terbang.

Syut. Seperti menembus udara dan mengenai pisau golok bercincin itu. Jarum itu menembus permukaan pisau golok dan menembus tubuh pelayan itu.

Crak, crak, crak!

Pelayan Keluarga Di mulai mundur selangkah demi selangkah. Pisau golok yang berada di tangannya mulai hancur berkeping-keping. Byur. Tiba-tiba mulutnya terbuka dan dia memuntahkan banyak darah segar.

Dengan ngeri matanya melihat ke segala arah dan mencari-cari: “Siapa. Siapa yang membantunya di balik layar. Kalau berani, keluarlah!”

“Siapa yang memberimu nyali sebesar itu sehingga kamu berani menyerang calon suamiku ini?”

Saat itu, muncul suara kasar yang terdengar sangat marah.

Mendengar suara itu, pelayan ini langsung menundukkan kepalanya. Dia mengenalinya. Suara itu adalah suara milik nona besar Keluarga Yuan yang jelek dan kasar.

Bisa dibilang, lengannya lebih tebal daripada paha pria. Suaranya kasar, dan kadang-kadang dia berkumis!

“A… aku bersalah!”

Pelayan itu tidak berani menjawab lebih lanjut. Dia langsung menyingkir ke samping.

Mendengar suara itu, para orang banyak ingin tertawa tetapi tidak berani. Suara wanita macam apakah ini. Jelas-jelas ini adalah suara pria kekar yang kasar.

Tidak sedikit wanita-wanita yang belum menikah di sana diam-diam menertawainya. Mana ada wanita berusia dua-puluhan yang belum menikah menyebut dirinya sendiri ‘Madam’.

Mungkinkah karena Nona Besar Keluarga Yuan bukan hanya tampangnya saja yang jelek, tetapi usianya pun tua?

Mereka berspekulasi hal-hal yang buruk di dalam hati mereka masing-masing.

“Pengurus rumah Mei. Apakah kamu masih belum mau mengumumkan hasilnya?”

Sambil berkata demikian, Nona Besar Yuan mendengus dingin.

Dengan panik dan terburu-buru, pengurus rumah Mei berlari dari antara kerumunan orang banyak. Panik sekali dia. Bagaimana mungkin menantu kebanggaan Keluarga Yuan adalah seorang biksu?

Apakan ini tidak akan menjadi bahan tawa orang-orang?

“Cepat, pergilah dan beritahu Tuan Besar.”

Pengurus rumah Mei tidak bisa mengambil keputusan untuk urusan ini. Dia sibuk menyuruh bawahan-bawahannya untuk menghubungi kepala keluarga mereka, Deni Yuan.

Pengurus rumah Mei berdiri di tengah-tengah reruntuhan itu. Pandangannya menyapu sekeliling tempat itu. Dia berkata: “Apakah masih ada orang yang ingin menantang?”

Seluruh arena itu hening. Tidak ada satu orang pun yang maju.

Kalau saja nona besar Keluarga Yuan belum membuka mulut, mungkin masih ada orang yang akan mencoba menantangnya.

Tetapi setelah nona besar Keluarga Yuan angkat bicara, orang-orang yang bersungut-sungut dan licik itu semua langsung kehilangan nafsu untuk kaya mendadak.

Lagipula pria mana yang mau tidur bersama wanita yang lebih perkasa dari mereka?

Pengurus rumah Mei merasa canggung. Dia berdehem: “Aku tanya sekali lagi, apakah ada yang masih mau maju untuk tantangan ini. Aku akan menghitung sampai sepuluh. Apabila tidak ada lagi orang yang maju, maka orang… si botak ini, adalah menantu terpilih Keluarga Yuan!”

Dia tidak tahu nama Yogi Chen. Kalau dia memangilnya biksu kecil sepertinya tidak terlalu baik. Untuk mempermudah ya dia langsung saja memanggilnya si botak.

Kamu yang botak! Seluruh anggota keluargamu botak!

Yogi Chen dengan kesal menggertakkan giginya.

Tetapi setelah cukup lama duduk di sana, akhirnya dia mengerti. Sepertinya dirinya telah salah serang dan salah masuk ke dalam... sebuah arena kompetisi mencari jodoh!

Terlebih lagi, bokongnya menduduki sang pemenang kontes ini hingga pingsan.

Dan, yang barusan bicara tadi adalah wanita yang diperebutkan dalam kompetisi mencari jodoh ini?

Bulu kuduk Yogi Chen rasanya berdiri semua!

“Eh, itu. Salah paham. Salah paham. Aku hanya kebetulan saja lewat di sini. Aku bukan datang ke sini untuk ikut kompetisi mencari jodoh!”

Yogi Chen berteriak kepada pengurus rumah Mei: “Aku sungguh-sungguh hanya kebetulan lewat saja. Kalian jangan salah!”

Kemudian, bagaimanapun dia berteriak, tidak ada yang memedulikannya.

Orang-orang di sekelilingnya menertawai dia. Akhirnya kamu bisa merasa takut juga. Rasakan! Sudah terlambat!

Tepat pada saat itu, bawahan Keluarga Yuan datang tergopoh-gopoh menghampiri mereka. Dia membisikkan beberapa kalimat ke telinga pengurus rumah Mei.

Pengurus rumah Mei menganggukan kepalanya. Berhubung tuan besar berkata segalanya dia serahkan kepada nona besar, maka terserah nona besar saja.

Mendengar maksud nona besar tadi, sepertinya dia lumayan tertarik dengan si biksu kecil ini.

“Sekarang aku umumkan. Kompetisi pencarian jodoh ini telah berakhir. Pemenang kali ini adalah si botak. Dia adalah menantu terpilih Keluarga Yuan.”

Sambil berkata demikian, dia melambaikan tangan. Tujuh atau delapan bawahan Keluarga Yuan berdatangan dan mengangkat Yogi Chen dari tempatnya. “Antarkan Paman pulang ke rumah untuk menyelesaikan upacara pernikahan, lalu langsung dilanjutkan dengan bermalam di kamar pengantin!”

Apa?

Hari ini juga langsung mengadakan upacara pernikahan dan masuk kamar pengantin? Apa tidak terlalu cepat!

Yogi Chen melongo bodoh. Orang-orang di sekitarnya pun juga termangu.

Nona besar Keluarga Yuan ini tampaknya ‘haus’ sekali.

“Hey kalian, cepat lepaskan aku. Aku sungguh-sungguh hanya numpang lewat. Lagipula aku sudah menikah. Aku sudah punya isteri dan anak!”

Mendengar hal ini, bawahan-bawahan itu tertawa terbahak-bahak: “Paman, Anda jangan bercanda. Biksu seperti Anda mana mungkin sudah berkeluarga. Dari mana Anda bisa punya isteri dan anak!”

“Anda tenang saja, jangan takut. Nona besar kami… orangnya cukup lembut kok. Anda jangan mempercayai kata-kata orang lain.”

Sambil menghibur Yogi Chen, bawahan-bawahan itu mengangkatnya dengan langkah-langkah yang ringan dan mantap, pergi meninggalkan tempat itu.

Mendengar percakapan antara Yogi Chen dan bawahan itu, orang-orang yang menyaksikan kompetisi ini tertawa semakin keras: “Biksu sudah menikah. Keajaiban Ilahi. Apakah biksu ini benar-benar boleh melanggar larangannya?”

“Kalau saja hal ini diketahui oleh para prajuit biksu Tao di Kuil Xuankong, biksu kecil ini akan mengalami penyiksaan!”

Kerumunan orang-orang itu mengikuti pengurus rumah Mei dan berbondong-bondong pergi ke arah mansion Keluarga Yuan. Sepanjang perjalanan mereka memukul gong dan gendang. Berita ini tersebar dengan sangat cepat. Sebentar saja, sudah tersebar di seluruh City of Fearlessness.

“Eh, apakah kamu sudah dengar? Kompetisi mencari jodoh untuk nona besar Keluarga Yuan sudah selesai. Mempelai prianya adalah seorang biksu!”

“Tidak mungkin. Biksu juga bisa berpartisipasi dalam kompetisi mencari jodoh? Bukannya menyalahi aturan?”

“Dengar-dengar, nona besar Keluarga Yuan terlahir dengan pinggul besar dan pinggang bulat. Sekali makan dia sanggup menghabiskan 3 ekor sapi, 4 ekor kambing dan 10 ekor bebek!”

“Yang benar saja? Apakah dia monster? Apakah biksu kecil itu sanggup menghadapinya?”

“Yuk pergi. Dengar-dengar Keluarga Yuan hari ini akan mengadakan acara pernikahan. Ayo kita lihat!”

Para pedagang besar dan kecil di seluruh jalanan dan lorong-lorong tidak ada yang menjalankan bisnisnya. Semua berbondong-bondong untuk pergi menuju masion Keluarga Yuan!

Novel Terkait

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu