My Greget Husband - Bab 370 Menemui Ayah Mertua
Yang terkuat di antara mereka hanya mencapai tingkat masa depan tahap sempurna, bagaimana mungkin mereka bisa menahan tekanan kekuatan tak terbatas dari Yogi Chen.
Meskipun dia terluka parah, tetapi kemampuan alam tingkatannya masih ada.
“Kamu…tunggu saja, aku akan memanggil pengurus rumah, lihat saja apa yang akan terjadi padamu!” teriak wanita itu.
Wanita itu berteriak pada Yogi Chen dan berlari keluar dengan cepat. Setelah beberapa saat, pengurus rumah Mei pun datang mengikutinya.
Wajah pengurus rumah Mei menjadi muram ketika melihat pelayannya tergeletak di tanah, “Ada apa dengan kalian? Ini adalah kamar nona muda, siapa yang mengizinkan kalian masuk? Apa kalian sudah bosan hidup?” kata pengurus rumah Mei dengan tidak senang.
Kata-kata pengurus rumah Mei membuat beberapa pelayan gemetar, mereka tadi dibujuk oleh wanita pencari jodoh itu, dan untuk sesaat mereka lupa bahwa ini adalah kamar nona besar.
Keluarga Yuan memiliki peraturan yang sangat ketat, dan pelayan yang menerobos masuk kamar nona besar akan dihukum setidaknya seratus pukulan kayu. Jika tidak mati, mereka juga akan kehilangan setengah nyawa mereka.
Salah satu pelayan berkata, “Peng…Pengurus rumah, kami…paman tidak pergi menemui Tuan, jadi kami datang ke sini untuk mengundangnya.”
“Ya, pengurus rumah, paman sangat sombong dan memberontak, dia tidak menghormati Tuan, karena itu kami marah dan datang ke sini!”
Sebelum datang, wanita pencari jodoh itu sudah menceritakan kejadian yang terjadi itu dengan melebih-lebihkannya.
Ketika bertemu dengan tatapan Yogi Chen, dia tiba-tiba terkejut. Mata itu sedalam jurang maut, dan hanya dengan satu pandangan membuatnya merasa tidak tenang.
Kata-kata teguran yang awalnya ingin dia katakan juga tersumbat di tenggorokannya.
“Bahkan jika statusku rendah, aku juga suami dari nona besar kalian, paman kalian!” kata Yogi Chen.
Yogi Chen melihat sekeliling dan berkata dengan tenang, “Memangnya kalian siapa? Beraninya berlagak di depanku?”
“Apa Keluarga Yuan yang bermartabat tidak mempunyai aturan rumah? Atau kalian sama sekali tidak menghormati nona besar kalian?!” kata Yogi Chen lagi.
Nada bicaranya sangat tegas, dan semua orang tidak berani menjawabnya.
Di Keluarga Yuan, selain Deni Yuan, orang yang memiliki status tertinggi tentu saja adalah nona besar.
Nona besar adalah kesayangan Tuan, siapapun yang berani menyinggung perasaannya akan disiksa dengan kejam.
Pengurus rumah Mei tidak menyangka bahwa biksu kecil ini sangat pandai berbicara, hanya dengan beberapa kata saja sudah bisa menempatkannya pada posisi yang menguntungkan.
Memang benar, dia adalah menantu pria yang tinggal di rumah pihak wanita, tapi memangnya kenapa?
Dalam hal status, dia adalah majikan dan mereka adalah pelayan, dan tidak ada yang bisa menyangkal itu!
Yogi Chen tersenyum dengan sinis ketika melihat semua orang diam, “Tidak masalah jika kalian bisa menempatkan posisi kalian dengan jujur, tetapi jika kalian ingin mencari perhatian denganku, aku akan menemani kalian sampai akhir. Lihat saja, aku atau kalian yang lebih penting!”
Wanita pencari jodoh dan para pelayan itu ketakutan, mereka merasa seluruh tubuh mereka kedinginan.
Mengapa menantu pria yang tinggal di rumah pihak wanita keluarga mereka berbeda dengan menantu pria orang lain?
Dia hanya berdiri di sana tanpa bergerak, tetapi membuat orang merasakan tekanan yang sangat kuat.
Pengurus rumah Mei menatap Yogi Chen dengan tatapan yang dalam, lalu menoleh ke arah wanita pencari jodoh dan para pelayan, “Kurang ajar, masih tidak berlutut dan bersujud untuk mengakui kesalahan kalian pada paman? Jika masalah ini sampai didengar oleh Tuan nanti, aku juga tidak bisa menyelamatkan kalian!” teriaknya dengan tegas.
Wanita pencari jodoh dan para pelayan pun berlutut di tanah dengan cepat, mereka ketakutan hingga seluruh tubuh mereka gemetar.
“Paman, aku bersalah, tolong maafkan aku!” kata wanita pencari jodoh itu.
Kedua wanita pencari jodoh itu berlutut di tanah dan bersujud dengan tergesa-gesa, tidak ada lagi arogansi seperti sebelumnya.
Para pelayan juga seperti itu.
Sepertinya kedepannya tidak akan ada yang berani menantang Yogi Chen lagi
Namun, Yogi Chen tetap diam.
“Paman, semua ini karena aku tidak bisa mendisiplin para pelayan, aku meminta maaf pada anda!” kata pengurus rumah Mei.
Pengurus rumah Mei memberikan hormat dan tatapan pada Yogi Chen. Jika dia cerdik, dia pasti tahu apa yang harus dilakukannya.
Jika tidak, dia punya cara untuk membuatnya kesulitan di Keluarga Yuan.
Ekspresi Yogi Chen pun membaik, “Pengurus rumah Mei terlalu sungkan, beberapa orang sembrono inilah yang melakukan kesalahan, itu tidak ada hubungannya denganmu”, kata Yogi Chen.
“Aku dengar istriku bilang, pengurus rumah Mei sangat setia pada keluarga Yuan, dan bahkan ayah mertua pun juga menghormatimu. Setelah aku bertemu denganmu hari ini, rupanya memang seperti yang mereka katakan!” kata Yogi Chen lagi.
Setiap orang harus saling membantu dan mendukung, jika ingin tinggal di rumah Keluarga Yuan, dia harus berteman baik dengan Pengurus rumah Mei.
Pengurus rumah Mei sangat senang mendengar kata-kata Yogi Chen, “Nona besar terlalu berlebihan, pelayan tua sepertiku tidak pantas menerimanya”, kata Pengurus rumah Mei.
Dia dibesarkan di Keluarga Yuan, bisa dibilang dia telah mengabdikan hidupnya untuk Keluarga Yuan. Setelah mendengar kata-kata Yogi Chen kali ini, hatinya semakin terharu, dan merasa usahanya selama bertahun-tahun tidak sia-sia.
“Hei, pengurus rumah Mei jangan terlalu merendahkan diri sendiri, istriku tidak pernah menganggapmu sebagai pelayan, melainkan sebagai seorang paman”, kata Yogi Chen.
“No…nona muda benar-benar mengatakan itu?” kata pengurus rumah Mei tidak percaya.
Matanya memerah dalam sekejap. Dia mengingat kembali beberapa tahun ini, nona besar memang selalu memanggilnya Paman Mei. Dia tidak pernah merendahkannya sama sekali karena statusnya, sebaliknya malah sangat menghormatinya.
“Tentu saja!” kata Yogi Chen.
“Jika pengurus rumah Mei tidak keberatan, kedepannya aku juga akan memanggilmu Paman Mei!” kata Yogi Chen lagi.
Usia Yogi Chen yang sebenarnya sudah lebih dari 40 tahun. Pengurus rumah Mei berambut putih abu-abu, dan kemungkinan sudah mencapai 60 tahun, memanggilnya paman juga bukanlah suatu kerugian.
Pengurus rumah Mei menyeka tetasan air mata dari sudut matanya, dan melambaikan tangannya dengan cepat, “Paman, tidak boleh, tidak boleh…”
“Baiklah, aku sudah memutuskannya, jadi Paman Mei tidak perlu mengatakannya lagi”, kata Yogi Chen.
Yogi Chen mengatakannya dengan tegas.
Pengurus rumah Mei merasa sangat senang di dalam hatinya, dan tatapannya pada Yogi Chen juga menjadi lebih lembut. Tidak peduli apakah Yogi Chen menantu pria yang tinggal di rumah pihak perempuan atau bukan, dia tetap suami nona besar.
Di masa depan, anak dari nona besar dan dia akan menjadi ahli waris keluarga Yuan, jadi kenapa dia harus menyulitkan dia?
Selain itu, keluarga Yuan memang tampak makmur, tapi jumlah keluarga mereka sangat sedikit, dan hanya ada nona besar sendirian.
Saat memikirkan itu, pengurus rumah Mei berkata pada wanita pencari jodoh dan para pelayan di sebelahnya dengan tidak senang, “Jika kedepannya terjadi hal seperti ini lagi, aku akan mengupas kulit kalian!”
Sekelompok pelayan semakin bersujud ke bawah di tanah, dan tak berani mengangkat kepala mereka.
Tuan besar dan nona besar memiliki hati yang baik, dan mungkin tidak akan memberikan hukuman yang berat, tetapi pengurus rumah Mei berbeda, semua pelayan keluarga Yuan, siapa yang tidak takut padanya?
Setelah memberi mereka pelajaran, pengurus rumah Mei berkata dengan tersenyum, “Paman, di hari pertama, kamu harus mendatangi Tuan besar untuk menyajikan teh dengan hormat”, katanya.
“Aku tahu”, jawab Yogi Chen.
“Pengurus rumah Mei, kemarilah…ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu!” kata Yogi Chen dengan tersenyum pahit.
Dia mengecilkan suaranya dan berkata, “Bisakah kamu meminta mereka untuk membawakanku makanan dulu, kemarin malam terlalu…”
Mendengar itu, pengurus rumah Mei menunjukkan ekspresi “aku mengerti” dan berkata, “Ayo, bawakan makanan untuk paman!”
“Baik!” jawab para pelayan.
Mereka mengangguk dan pergi seolah melarikan diri.
“Ingat, bawakan makanan yang mengandung energi spiritual, jika bukan makanan yang mengandung energi spiritual, itu tidak ada khasiatnya!” kata Yogi Chen menambahkan.
Pengurus rumah Mei tidak melarang hal itu dan hanya menyetujuinya satu per satu.
Beberapa saat kemudian, para pelayan membawakan sarapan yang lezat.
Tanduk rusa, sarang wallet, penis harimau, ginseng, dan makanan tonik lainnya.
Makanan ini mengandung banyak energi spiritual, dan pastinya tidak sebanding dengan hidangan kemarin malam.
“Paman, apakah ini cukup?” tanya pengurus rumah Mei.
“Cukup, cukup, cukup!” jawab Yogi Chen.
Yogi Chen makan dengan liar, “Pengurus rumah Mei, kalau tidak kamu pergi sibuk dulu, dan datang ke sini setelah aku selesai makan!” kata Yogi Chen.
Pengurus rumah Mei mengangguk dan berkata, “Baiklah, paman bisa meminta pelayan untuk mencariku, setelah itu, aku akan membawamu menemui Tuan besar.”
Setelah mengatakan itu, dia melangkah dan pergi.
“Huuuuhh!”
Yogi Chen menghela napas panjang, akhirnya semuanya sudah pergi!
Dia segera melepaskan pikirannya, dan memasukkan ginseng dan tanduk rusa yang ada di atas meja ke dalam mulutnya.
Aliran nutrisi energi spiritual terus-menerus disalurkan ke bagian di seluruh tubuhnya.
Akhirnya dia mendapatkan sesuatu yang dia harapkan, aliran energi spiritual yang terus-menerus melembabkan saluran peredaran reikinya yang kering, dan gravitasi yang ada ditubuhnya berkurang secara bertahap.
Gravitasi dunia ini benar-benar tidak normal, dan sangat sulit untuk bergerak tanpa energi spiritual. Jika bukan karena tubuh fisiknya yang kuat, mungkin ia sudah dihancurkan oleh gravitasi dunia pada saat mendarat di dunia ini.
Setelah memakan belasan makanan bergizi, tenaga reiki Yogi Chen pulih sepersepuluh. Meskipun dia tidak bisa memperbaiki saluran peredaran reiki dan inti jiwanya, tetapi setidaknya dia sudah bisa berjalan, meskipun hanya bisa berjalan dengan perlahan.
Untuk memahami dunia ini, dia harus memahami sistem pembinaan serta sejarah dunia ini.
Tetapi semua itu akan dia pikirkan setelah selesai bertemu dengan ayah mertuanya.
Yogi Chen merasa sangat aneh mengenakan jubah. Ketika dia berjalan, dia merasakan angin bertiup di bawah selangkangannya, dan itu membuatnya merasa tidak nyaman.
Dia memanggil seorang pelayan dan bertanya dimana pengurus rumah Mei berada, dan akhirnya dia pun menemukan pengurus rumah Mei di bawah bimbingan pelayan.
“Paman Mei, tolong bawa aku menemui ayah mertua!” kata Yogi Chen.
Pengurus rumah Mei memandang Yogi Chen dari atas ke bawah. Penampilan Yogi Chen sangat elegan, kulitnya halus dan lembab, dan terlihat sangat tampan. Dia sama sekali tidak seperti biksu kecil, melainkan seorang pria bangsawan yang rendah hati.
“Paman, ikuti aku!” kata pengurus rumah Mei.
Yogi Chen mengikutinya dari belakang. Setelah melewati koridor dan belokan yang tak terhitung jumlahnya, akhirnya mereka sampai ke sebuah halaman yang luas.
Di kursi kuno kerajaan, ada seorang pria paruh baya berpakaian sutra dan satin yang duduk di sana, dan di sampingnya berdiri pemuda-pemuda berotot dengan energi yang kuat, mereka mengenakan pakaian yang kokoh dan seluruh tubuh mereka mengeluarkan aura pembunuh.
Setelah berjalan masuk, Yogi Chen bahkan mencium bau darah yang kuat!
Namun, itu bukan bau darah manusia, Yogi Chen masih bisa membedakannya.
“Tuan, paman sudah datang!” kata pengurus rumah Mei.
Dia memberi hormat dan dengan sadar berdiri di samping.
Sementara Yogi Chen memandang Deni Yuan, Deni Yuan juga memandang Yogi Chen.
Ekspresinya tiba-tiba menjadi muram melihat sosok Yogi Chen yang seperti pecundang lemah, dia terlihat sangat tidak puas.
Sepertinya ayah mertuanya ini juga orang yang menilai orang dari penampilannya.
Tanpa berpikir terlalu banyak, Yogi Chen melangkah maju dan memberi hormat, “Aku datang melihat ayah mertua!” katanya.
“Kamu Yogi Chen?” tanya Deni Yuan.
“Benar!” jawab Yogi Chen.
Yogi Chen menjawabnya dengan ringan.
“Mengapa kamu tidak berlutut saat melihatku?” tanya Deni Yuan.
Dia memukul meja, dan berkata “Apa kamu tidak mengerti peraturan?”
Setelah dia mengatakan itu, pemuda-pemuda kuat di belakangnya menatapnya dengan tajam, tekanan yang sangat kuat keluar dari tubuh mereka, seolah-olah ingin menekan Yogi Chen untuk berlutut di tanah.
Tetapi ide mereka memang ditakdirkan untuk gagal, karena Yogi Chen adalah orang kuat dengan tingkatan pelepasan. Meskipun dia tidak tahu bagaimana cara pembagian tingkatan mereka, tetapi setidaknya Yogi Chen tidak merasakan ancaman dari mereka.
Tidak ada ancaman, artinya mereka tidak lebih hebat dari dirinya sendiri!
“Ayah mertua tidak memperlakukanku sebagai menantu, jadi mengapa aku harus berlutut padamu!” kata Yogi Chen.
Yogi Chen menatap langsung ke Deni Yuan tanpa rasa takut.
“Lancang!” teriak salah satu pemuda kuat itu.
“Cepat berlutut dan mengakui kesalahanmu pada kepala keluarga!” teriak pemuda kuat lainnya.
Pemuda kuat itu satu per satu teriak pada Yogi Chen.
Pengurus rumah Mei tampak terkejut dan dengan cepat berkata, “Paman, mengapa kamu membuat kegaduhan sekarang? Berlututlah dan akui kesalahanmu pada Tuan!”
Di Keluarga Yuan, kata-kata Deni Yuan lebih besar dari apa pun, siapa yang berani menantangnya?
Yogi Chen tidak bergerak, kedua tangannya berada di belakang punggung, dan dia tidak takut sama sekali.
Ekspresi Deni Yuan yang awalnya marah, kemudian terkejut, dan sekarang bahkan ada sedikit senyuman.
“Menarik, menarik sekali!” kata Deni Yuan tersenyum.
Deni Yuan tersenyum dan berkata, “Aku tidak tahu darimana keberanianmu berasal atau bagaimana kamu melawan tekanan kuat itu, tapi setiap orang memiliki rahasia mereka sendiri… Aku tidak peduli darimana kamu berasal dan mengapa kamu bisa muncul di kompetisi seni bela diri mencari menantu untuk putriku, tetapi karena kamu sudah memasuki pintu Keluarga Yuan-ku, maka kamu harus mematuhi aturan Keluarga Yuan-ku. Apa kamu bisa melakukan itu?”
Novel Terkait
Aku bukan menantu sampah
Stiw boyAir Mata Cinta
Bella CiaoHis Second Chance
Derick HoHarmless Lie
BaigeCinta Yang Berpaling
NajokurataBaby, You are so cute
Callie WangCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinMy Greget Husband×
- Bab 1 Makhluk Sampah
- Bab 2 Sepeda Listriknya Dihancurkan
- Bab 3 Memfitnah
- Bab 4 Dewi Cantik
- Bab 5 Perusahaan Hiburan
- Bab 6 Tetua Keluarga Su
- Bab 7 Tatapan Mata Yang Ganas
- Bab 8 Nenek keluarga Su
- Bab 9 Pelanggan VIP
- Bab 10 Sky City
- Bab 11 Menyanjung
- Bab 12 The Black Card (American Express Centurion Platinum)
- Bab 13 Mencelakai
- Bab 14 VVIP Card
- Bab 15 Hotel Dinasti
- Bab 16 Kalung
- Bab 17 Kebenaran
- Bab 18 Kontrak yang Dibatalkan
- Bab 19 Nenek Keluarga Su Ulang Tahun
- Bab 20 Negosiasi
- Bab 21 Kesayangan
- Bab 22 Light Imperial Jade
- Bab 23 Barang Asli
- Bab 24 Orang yang Suka Mengoleksi Barang Antik
- Bab 25 Penentuan
- Bab 26 Keluar dari Keluarga Su
- Bab 27 Kesakitan Luar Biasa
- Bab 28 Mutiara Luminous
- Bab 29 Diam
- Bab 30 Bermimpi
- Bab 31 Ketua Tim
- Bab 32 Menyelamatkan
- Bab 33 Pria Lain?
- Bab 34 Orang Berbakat
- Bab 35 Mengikuti
- Bab 36 Daftar Hitam (Blacklist)
- Bab 37 Kembali ke Rumah
- Bab 38 Tamparan di Wajah
- Bab 39 Memotret Gambar
- Bab 40 5 Juta RMB
- Bab 41 Mengerti Barang Antik
- Bab 42 Berguru
- Bab 43 Kecewa
- Bab 44 Kebenaran
- Bab 45 Cemburu
- Bab 46 Biar Aku Mencobanya
- Bab 47 Porselen Yuan
- Bab 48 Ketahuan
- Bab 49 Jurus 8 Pukulan
- Bab 50 Perguruan
- Bab 51 Pil Penyelamat
- Bab 52 Lieyang Technology
- Bab 53 Menambah Kemalangan Orang
- Bab 54 1 miliar RMB
- Bab 55 Hal Baik
- Bab 56 Rini Li
- Bab 57 Aku Percaya
- Bab 58 Akhirnya Berakhir
- Bab 59 Keuntungan Berlimpah
- Bab 60 Difitnah
- Bab 61 Reuni Teman Sekolah
- Bab 62 Membandingkan
- Bab 63 Terbalik
- Bab 64 Berita Menyebar
- Bab 65 Melompat Dua Tingkat
- Bab 66 Cesar Di
- Bab 67 Putus Asa
- Bab 68 Pertarungan
- Bab 69 Aku Mohon Padamu
- Bab 70 Menyulitkan
- Bab 71 Bos Besar Muncul
- Bab 72 Organisasi Sun and Moon
- Bab 73 Pedang Berharga
- Bab 74 Kitab Dewa Sun and Moon
- Bab 75 Tulus
- Bab 76 Seluruh Anggota Keluarga Mengecam
- Bab 77 Peralihan Kepemilikan Saham
- Bab 78 Jebakan
- Bab 79 Dalam Kondisi Krisis
- Bab 80 Pimpinan Rumah Sakit
- Bab 81 Melihat dari Kejauhan
- Bab 82 Jika Berani Jangan Pergi
- Bab 83 Kamu Sangat Hebat
- Bab 84 Krisis Akan Datang
- Bab 85 Belanja
- Bab 86 Pedang Perunggu
- Bab 87 Membeli dan Menjual dengan Paksa
- Bab 88 Bunga Hippeastrum Rutilum
- Bab 89 Pil Nyawa Yin Yang
- Bab 90 Menjadi Pengurus Organisasi
- Bab 91 Kesalahpahaman
- Bab 92 Dimaafkan
- Bab 93 Menarik Uang
- Bab 94 Penjahat yang Kejam
- Bab 95 Datang ke Gunung Dong Lagi
- Bab 96 Mengganti Sandera
- Bab 97 Dua Orang di Dalam Rumah
- Bab 98 Upacara Pembukaan
- Bab 99 Membuat Obat Penangkal
- Bab 100 Qin Killer
- Bab 101 Acara Outdoor
- Bab 102 Perlombaan
- Bab 103 Serangan Ikan Hiu
- Bab 104 Ada Satu Lagi
- Bab 105 Pertarungan
- Bab 106 Sun and Moon
- Bab 107 Arifin Li
- Bab 108 Pilihan Sendiri
- Bab 109 Ada Masalah
- Bab 110 Aku Percaya Padanya
- Bab 111 Berpura-pura Menjadi Hebat
- Bab 112 Gambar
- Bab 113 Jebakan Naga
- Bab 114 Runtuhnya Gua
- Bab 115 Menolong
- Bab 116 Tuan Besar Chen
- Bab 117 Marah Besar
- Bab 118 Tiga Kakak Beradik
- Bab 119 Perampokan
- Bab 120 Tertembak
- Bab 121 Meraih Pujian
- Bab 122 Tidak Punya Hak
- Bab 123 Batu Giok Mutton Fat Fade
- Bab 124 Mengaku Salah
- Bab 125 Hukuman Jarum
- Bab 126 Pergi Mati
- Bab 127 Melatih Seluruh Orang Keluarga
- Bab 128 Konflik Lagi
- Bab 129 Masalah Semakin Meningkat
- Bab 130 Pemaksaan
- Bab 131 Pemerasan
- Bab 132 Konyol
- Bab 133 Pelepasan Jabatan
- Bab 134 Tingkat Masa Depan Telah Sempurna
- Bab 135 Live Streaming
- Bab 136 Pelelangan
- Bab 137 Yongky Wu
- Bab 138 Pelelangan Dimulai
- Bab 139 Putaran Kedua
- Bab 140 Obat Kadaluarsa
- Bab 141 5,5 Miliar RMB
- Bab 142 Menembus Tingkatan
- Bab 143 Jangan Mengantar ke Rumah Sakit
- Bab 144 Pergi
- Bab 145 Untuk Kamu
- Bab 146 Syarat
- Bab 147 Tolonglah
- Bab 148 Mata-Mata Beraksi
- Bab 149 Bruce Tan
- Bab 150 Pembantaian
- Bab 151 Pembunuhan Tengah Malam
- Bab 152 Meminjam Barang untuk Menghiburmu
- Bab 153 Dream Park
- Bab 154 Rumah Terbaik
- Bab 155 Cincin Naga
- Bab 156 Hentikan
- Bab 157 Menolong
- Bab 158 Bertemu Joni Zhen Kembali
- Bab 159 Jangan Pergi
- Bab 160 Wanita Kasar
- Bab 161 Jony Zhen Menjadi Lemah
- Bab 162 Vas Bunga Kemarik Ru
- Bab 163 Penculikan
- Bab 164 Cari Mati
- Bab 165 Meminta Menjadi Guru
- Bab 166 Tuan Muda Shen
- Bab 167 Kamu Tidak Perlu Peduli
- Bab 168 Tidak Tahu Hidup Atau Tidak
- Bab 169 Istri Ketua Organisasi
- Bab 170 Orang Sakti
- Bab 171 Racun Bereaksi
- Bab 172 Kemasukan Iblis
- Bab 173 Bertarung Sampai Mati
- Bab 174 Tangan Kosong
- Bab 175 Transaksi
- Bab 176 Darah Dibalas dengan Darah
- Bab 177 Koyo Permata Giok Hitam
- Bab 178 Pulih
- Bab 179 Kemegahan
- Bab 180 Kembali Memohon Pil
- Bab 181 Wanita Galak
- Bab 182 Pulanglah Bersamaku
- Bab 183 Merekam TikTok
- Bab 184 Jurus Mengambang
- Bab 185 Pikir Apa Lagi?
- Bab 186 Apakah Kamu yang Mencurinya?
- Bab 187 Kurobek Mulutmu
- Bab 188 Cepat Minta Maaf
- Bab 189 Meminta uang
- Bab 190 Akankah Itu Berfungsi dengan Baik
- Bab 191 Mencari Masalah Lagi
- Bab 192 Kultus Jahat Melakukan Kejahatan
- Bab 193 Menyebalkan
- Bab 194 Tamu Tidak Diundang
- Bab 195 10% Saham
- Bab 196 Persaingan Mendadak
- Bab 197 Merendahkan orang
- Bab 198 Jurus Shaolin
- Bab 199 Tingkat Kelahiran Tahap Lanjutan
- Bab 200 Toni Zhang
- Bab 201 Terbongkar
- Bab 202 Apakah Kamu Gila?
- Bab 203 Bunga Bermekaran
- Bab 204 Blessing of Venus
- Bab 205 Kaca Pelindung
- Bab 206 Membantuku Untuk Mencari Seseorang
- Bab 207 Bermain Kartu untuk Menghilangkan Kekhawatiran
- Bab 208 Ketakutan Sampai Kaki Menjadi Lemas
- Bab 209 Masalah Selesai dengan Aturan Daerah Tersebut
- Bab 210 Bersatu Padu
- Bab 211 Aku juga Mau Minum
- Bab 212 Rahasia Besar
- Bab 213 Bagaimana Dia Bisa Ada di Sini?
- Bab 214 Apa Kamu Sedang Mempertanyakanku?
- Bab 215 Obat yang Berubah Bentuk
- Bab 216 Obat Berubah Menjadi Suara
- Bab 217 Aku Menyukai Dia
- Bab 218 Kebenaran
- Bab 219 Seorang Pengecut
- Bab 220 Halte Deine Bracelet
- Bab 221 Sudah Waktunya
- Bab 222 Gosip
- Bab 223 Perusahaan Jinlin
- Bab 224 Lukisan Clouds and Smoke Stacks
- Bab 225 Cucu Generasi ke 20 Song Huizong
- Bab 226 Si Busuk
- Bab 227 Memijat
- Bab 228 Si Tuan Kurus
- Bab 229 Muncul Masalah
- Bab 230 Anak Angkat
- Bab 231 Kamu Akan Menolaknya?
- Bab 232 Kitab Pengajaran Menantu
- Bab 233 Rencana Baru Magic Entertainment Group
- Bab 234 Bersulang Kepada Tokoh Besar
- Bab 235 Menyelesaikan Masalah Lama dan Masalah Baru
- Bab 236 Bercerai dengannya
- Bab 237 Gambar Alis
- Bab 238 Berikan Obat Ajaib
- Bab 239 Konspirasi Organisasi Dragon God
- Bab 240 Perubahan yang Mengejutkan
- Bab 241 Aku Tidak Ingin Terjadi Sesuatu Padamu
- Bab 242 Apa Kamu Merendahkanku
- Bab 243 Kerasukan Setan
- Bab 244 Menghapus Dosa
- Bab 245 Rencana dari Kakek
- Bab 246 Bencana Keluarga Chen
- Bab 247 Menyelamatkan Ibu atau Anak
- Bab 248 Permintaan
- Bab 249 3 Miliar RMB
- Bab 250 Merasa bersalah
- Bab 251 Penyelidikan
- Bab 252 Windy Xia yang Ganas
- Bab 253 Kembalinya Ayah Mertua
- Bab 254 The Garden
- Bab 255 Penggenap Angka
- Bab 256 Seperti Keberadaan Tuan Besar
- Bab 257 Rumah itu Telah Disegel
- Bab 258 Batu Permata yang Hilang
- Bab 259 Kantor Keamanan Sunny
- Bab 260 Ledakan
- Bab 261 Mendaki Gunung Kunlun
- Bab 262 Sandera
- Bab 263 Menjelajahi Penjara di Malam Hari
- Bab 264 Kompetisi Mencari Jodoh
- Bab 265 Energi Pelindung Tubuh
- Bab 266 Malam Pertama (1)
- Bab 267 Malam Pertama (2)
- Bab 268 Jalan Rahasia
- Bab 269 Kematian Leon Long
- Bab 270 Menyerang Organisasi Dragon God
- Bab 271 Pembunuhan
- Bab 272 Kematian Arthur Deng
- Bab 273 Menghadap Ketua Organisasi
- Bab 274 Penyelamatan (1)
- Bab 275 Penyelamatan (2)
- Bab 276 3 Wanita Dalam 1 Drama
- Bab 277 Malu dan Marah Sampai Ingin Mati
- Bab 278 Pembunuhan
- Bab 279 Mengambil Pil Penyelamat untuk Bertahan Hidup
- Bab 280 Perkumpulan Mahasiswa
- Bab 281 10 Miliar
- Bab 282 Julia Tang Mulai Menggila
- Bab 283 Kembalikan Uang Itu Kepadaku
- Bab 284 Langsung berlutut
- Bab 285 Ingin Bercerai
- Bab 286 Kejujuran Yogi Chen
- Bab 287 Krisis Ibu Mertua
- Bab 288 Ibu Mertua dalam Bahaya
- Bab 289 Kebenaran yang Sebenarnya
- Bab 290 Mengenal Leluhur
- Bab 291 Ayah Yu Masuk Rumah Sakit
- Bab 292 Komunikasi Spiritual
- Bab 293 Sudah Hidup
- Bab 294 Kontes Konferensi Beladiri
- Bab 295 Perjodohan
- Bab 296 Meledak
- Bab 297 Dua Ratus Enam Puluh Ribu
- Bab 298 Menantu Hebat
- Bab 299 Ramuan Penawar Racun
- Bab 300 Randy Li Pulang
- Bab 301 Ayo Kita Buat Anak
- Bab 302 Dihapus dari Silsilah Keluarga
- Bab 303 Ibu Mertua Bertobat
- Bab 304 Rumahku Hanya Ada Aku Sendiri
- Bab 305 Kakak ipar
- Bab 306 Keahlian Memasak Nara Bao
- Bab 307 Kunjungan Siska Liu
- Bab 308 Penyakit Naomi
- Bab 309 Cacing Sutra Gu
- Bab 310 Tingkat Return Tahap Sempurna
- Bab 311 Raja Cacing Gu
- Bab 312 Yogi Chen Ditangkap
- Bab 313 Ini Urusanku
- Bab 314 Sayap Ketujuh
- Bab 315 Sally Yao
- Bab 316 Permainan
- Bab 317 Kunjungan di Tengah Malam
- Bab 318 Menghukum Sally Yao
- Bab 319 Menyerang Aliran Lima Racun
- Bab 320 Melawan Musuh
- Bab 321 Perkelahian
- Bab 322 Masa Lalu Nanjiang
- Bab 323 Lebih Baik Aku Bersalah pada Orang Lain
- Bab 324 Penindasan yang Kuat
- Bab Membiarkanmu Melihatku Berbuat Seenaknya
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Meminta Pertanggung Jawaban
- Bab 328 Mempermalukan Wajah
- Bab 329 Meninggalkan Keluarga Chen
- Bab 330 Membuka Perusahaan
- Bab 331 Tolong Sampaikan Pesanku
- Bab 332 Pengakuan
- Bab 333 Citra Mu Telah Datang
- Bab 334 Berita
- Bab 335 Akhir yang Pahit
- Bab 336 Bersujud, Menyembah, dan Mengakui Kesalahan
- Bab 337 Menyelamatkan Nara Bao
- Bab 338 Kembalinya Yanto Chen
- Bab 339 Bertha Kabur
- Bab 304 Apa Ini yang Dinamakan Keadilan?
- Bab 341 Aku Mencintaimu
- Bab 342 Pedih
- Bab 343 Hadiah (1)
- Bab 344 Hadiah (2)
- Bab 345 Raut Wajah
- Bab 346 Dialah yang Presdir
- Bab 347 Perkembangan yang Pesat (1)
- Bab 348 Perkembangan yang Pesat (2)
- Bab 349 Perkembangan yang Pesat (3)
- Bab 350 Perkembangan yang Pesat (4)
- Bab 351 Setengah Perjalanan Menuju Tingkatan Kembali ke Alam
- Bab 352 Arena Pertandingan
- Bab 353 Melawan Roni Xiang
- Bab 354 Menuntut Kesalahan
- Bab 355 Kepergian Marcella Su
- Bab 356 Lima Lawan Satu
- Bab 357 Yogi Chen, Aku Mencintaimu
- Bab 358 Tubuh Iblis
- Bab 359 Pergi Ke Pulau Ice Fire
- Bab 360 Aku Adalah Legenda
- Bab 361 Pembuatan Pil Berhasil
- Bab 362 Rini Li Bergabung
- Bab 363 Konferensi Tao
- Bab 364 Pendiri Seni Beladiri
- Bab 365 Penerobosan Tingkatan
- Bab 366 Retakan Ruang Hampa
- Bab 367 Menikah
- Bab 368 Masuk Kamar Pengantin
- Bab 369 Tidak Bisa Ditantang
- Bab 370 Menemui Ayah Mertua
- Bab 371 Mainland of Gods and Demons
- Bab 372 Menunjukkan Kehebatan
- Bab 373 Membuka Tungku dan Membuat Pil
- Bab 374 Toko Qibao
- Bab 375 Sayap Kesembilan
- Bab 376 Pil Pengembalian Energi Dalam
- Bab 377 Siapa yang Tahu
- Bab 378 Aku Pria Atau Wanita?
- Bab 379 Makan Obat Dengan Gila
- Bab 380 Orang Sialan
- Bab 381 Pisau Mata Dewa
- Bab 382 Tanaman Obat Jamur Harta karun Qibao
- Bab 383 Si Kepala Baja dari Klan Gold Gobbler
- Bab 384 Panen Besar
- Bab 385 Gabriel Ning Tuan Muda Penguasa Tertinggi
- Bab 386 Pertanggung jawaban (1)
- Bab 387 Pertanggung jawaban (2)
- Bab 388 Menyerang Rumah Penguasa Tertinggi
- Bab 389 Membunuh Saudara Demi Kehormatan
- Bab 390 Pria Menjadi Pembunuh
- Bab 391 Mencubit Hingga Hancur
- Bab 392 Bakal Pedang
- Bab 393 Yao Guang Mansion
- Bab 394 Seni Pedang Tanpa Nama
- Bab 395 180 Energi Pedang
- Bab 396 Harapan Keluarga Pang yang Berambisi
- Bab 397 Kekuatan yang Hebat
- Bab 398 Kaisar Silver Fox
- Bab 399 Pertarungan
- Bab 400 Tubuh dan Jiwa yang Musnah
- Bab 401 Jiwa Iblis yang Diambil
- Bab 402 Surat Cerai
- Bab 403 Kembali Mengunjungi Toko Qibao
- Bab 404 Kitab Thousand Punishment
- Bab 405 Magic Weapon Pemecah Formasi
- Bab 406 Membunuh Siluman
- Bab 407 Sky Demon telah Bangun
- Bab 408 Peningkatan Mata Dewa
- Bab 409 Menerobos Tingkat Master Iblis
- Bab 410 Pencarian Pengantin Pria Lagi
- Bab 411 Serangan Malam
- Bab 412 Membunuh Binatang dengan Tanpa Henti
- Bab 413 Menembak Raja Iblis
- Bab 414 Bencana Binatang Buas Mundur
- Bab 415 Kedatangan Empat Kaisar Iblis
- Bab 416 Mengutus Pasukan
- Bab 417 Rahasia dari City of Fearlessness
- Bab 418 Lonceng Penangkal Iblis
- Bab 419 Bunyi Lonceng yang Kedelapan
- Bab 420 City of Fearlessness Terbobol
- Bab 421 Perang Dimulai
- Bab 422 Dengan Petir Langit Membina Fisik
- Bab 423 Satu Melawan Lima
- Bab 424 Senjata Tao Kelas Terbaik
- Bab 425 Mengetahui Identitasnya
- Bab 426 Dia Adalah Yogi Chen
- Bab 427 Penerobosan Tingkatan (1)
- Bab 428 Penerobosan Tingkatan (2)
- Bab 429 Penerobosan Tingkatan (3)
- Bab 430 Penerobosan Tingkatan (4)
- Bab 431 Mengukur Kemampuan
- Bab 432 Jutaan Batu Energi
- Bab 433 Sebab dan Akibat
- Bab 434 Sampai di City Of Fearlessness
- Bab 435 Tidak Membedakan Baik atau Buruk
- Bab 436 Kaisar Trenggiling Bertindak
- Bab 437 Bertemu Musuh
- Bab 438 Sangat Cemburu
- Bab 439 Kematian Fox Hu
- Bab 440 Tiba di Seal Demon Mountain
- Bab 441 Tanah Pun Jangan Dilepas
- Bab 442 Roh Api Return Heaven
- Bab 443 Pemikiran yang Luas
- Bab 444 Kekuatan dari Tenaga Tabu
- Bab 445 Berhasil
- Bab 446 Menanyakan Jalan untuk Menggapai Kesempurnaan
- Bab 447 Bandit Pasir Kuning
- Bab 448 Yang Terkuat Adalah Penguasa
- Bab 449 Pembagian Kekuasaan
- Bab 450 Ahli dalam Bidang Berlagak
- Bab 451 Transaksi Lagi
- Bab 452 Memulai Bertapa
- Bab 453 Bencana Roh Senjata
- Bab 454 Karius Diao
- Bab 455 Langsung Dipermasalahkan
- Bab 456 Pertarungan yang Sengit
- Bab 457 Membunuh Pertapa Qianyu
- Bab 458 Pagelaran Penerimaan Siswa
- Bab 459 Klan Suci Pedang Wuji
- Bab 460 Pertarungan yang Sengit
- Bab 461 Pertaruhan Antara Sesepuh
- Bab 462 Memanggang Daging di Tempat
- Bab 463 Pedang Tanpa Darah
- Bab 464 Menghancurkan Setengah Senjata Dewa
- Bab 465 Sesepuh Klan Dalam
- Bab 466 Sesi Membuka Hadiah
- Bab 467 Kekuatan Magis yang Kuat
- Bab 468 Bangkitnya Konflik
- Bab 469 Membunuh Yanhu
- Bab 470 Satu Mati dan Satu Melarikan diri
- Bab 471 Menggunakan Rumput Energi Pedang
- Bab 472 Tujuh Puluh Persen Ilmu Perpedangan Thunder Bolt
- Bab 473 Yogi Chen Suka Menipu
- Bab 474 Membuka Era Baru
- Bab 475 Lampu Arwah 9 Inci
- Bab 476 Tianjian Pavilion
- Bab 477 Membiarkan Kamu Tiga Serangan
- Bab 478 Iblis Jahat Yogi Chen
- Bab 479 Aliran Pedang Dalam dan Aliran Pedang Luar
- Bab 480 Tugas Klan
- Bab 481 Markas Iblis Campuran
- Bab 482 Menyelundup Sekali Lagi
- Bab 483 Membunuh Pimpinan Iblis
- Bab 484 Murid Baru, Sarvis Mo
- Bab 485 Sekte Nahai
- Bab 486 Pertempuran Besar Dimulai
- Bab 487 Serangan Fatal
- Bab 488 Kemusnahan
- Bab 489 Tombak Raja Laut
- Bab 490 Pembalikan Yin dan Yang
- Bab 491 Kutukan
- Bab 492 Gunung Luojia
- Bab 493 Pertama Kali Memasuki Area Terlarang
- Bab 494 Formasi Ilusi
- Bab 495 Protagonis Aliran Bahan Limbah
- Bab 496 Aura Beruang Hitam
- Bab 497 Klan Henggu
- Bab 498 Adik Seperguruan
- Bab 499 Kakak Seperguruan Tolong Aku
- Bab 500 Penghancuran Massal
- Bab 501 Air di Kolam yang Dalam
- Bab 502 Kekuatan Sempurna
- Bab 503 Changliu Memasuki Area Terlarang
- Bab 504 Pulau Sky Wolf
- Bab 505 Perombakan Pulau
- Bab 506 Terjadi Perang Lagi
- Bab 507 Aura Segel Tao
- Bab 508 Memasuki Kuburan Pedang
- Bab 509 Upacara Pembukaan Klan
- Bab 510 Badai Petir Kesengsaraan yang Aneh
- Bab 511 Buah Tao
- Bab 512 Muncul Tiga Bunga di Kepala
- Bab 513 Dengan Mudah Membunuh Tingkat Alam Roh
- Bab 514 Pertarungan Akhirnya Berakhir
- Bab 515 Jalan Mendapatkan Keuntungan
- Bab 516 Perubahan Dimulai dari Sekte Nahai
- Bab 517 Lelang Dimulai
- Bab 518 Penawaran Gila
- Bab 519 Akumulasi Ribuan Tahun
- Bab 520 Lebih Cepat dari Merampok
- Bab 512 Pemilihan Peran
- Bab 522 Kemajuan Pesat Klan
- Bab 523 Percobaan Berhasil
- Bab 524 Rencana Tahap Kedua
- Bab 525 Memaksa Orang untuk Melakukan Hal Baru
- Bab 526 Pengaruh
- Bab 527 Memulai Pembinaan
- Bab 528 Ini Semuanya Hanya Fana Saja
- Bab 529 Buddha Dharma Selalu di Dalam Hati
- Bab 530 Masalah Ini Terselesaikan
- Bab 531 Datang ke Seal Demon Mountain Lagi
- Bab 532 Hati Demon King
- Bab 533 Kuburan Pedang
- Bab 534 Semuanya Binasa
- Bab 535 Kembali ke Asal Muasal
- Bab 536 Memanggil
- Bab 537 Kabut Lenyap
- Bab 538 Hamil
- Bab 539 Inti Jiwa Tahap Sempurna
- Bab 540 Gunung Fangcun
- Bab 541 Dasar Pembuatan Klan
- Bab 542 Kusuma Zhao
- Bab 543 Jalan Tao Yogi Chen
- Bab 544 Mendatangi Klan Zihuo
- Bab 545 Mendaki ke Puncak
- Bab 546 Aliran Real God
- Bab 547 Mantra Sembilan Putaran Tubuh Emas
- Bab 548 Langsung Menantang
- Bab 549 Universe Punch
- Bab 550 Kabur
- Bab 551 Bertarung Sekuat Tenaga Melawan Nianhua
- Bab 552 Agnes Yuan Melahirkan
- Bab 553 Henry Ye Pulang ke Kampung Halaman
- Bab 554 Menindas dengan Kekerasan
- Bab 555 Janji Tiga Tahun
- Bab 556 Menerobos Segalanya
- Bab 557 Perkembangan Awal
- Bab 558 Tingkat Semi Kedewaan
- Bab 559 Membuka Landasan baru
- Bab 560 Kekuatan Super Tingkat Inti Jiwa
- Bab 561 Mendapatkan Roh Api
- Bab 520 Master Demon Tao
- Bab 563 Bertarung dengan Siwon Paid
- Bab 564 Pain Punch
- Bab 565 Huayu Tao King
- Bab 566 Membuka Sky Cave
- Bab 567 Celestial Grandmaster of Tao and Ethics
- Bab 568 Mengirimkan Tantangan
- Bab 569 Seri
- Bab 570 Menjabat Sebagai Master Klan
- Bab 571 Semua Klan Datang Memberi Ucapan Selamat
- Bab 572 Aura Tao ke Sembilan Puluh Sembilan
- Bab 573 Leluhur Memberikan Harta
- Bab 574 Kenedy Yuan
- Bab 575 Penyempurnaan Aura Tao
- Bab 576 Kembali ke Kota Luzhou Utara
- Bab 577 Akhirnya Saling Berkenalan
- Bab 577 Pendidikan dari Seorang Ayah
- Bab 579 Membunuh Chris Yuan
- Bab 580 Membunuh Agus Wang
- Bab 581 Alam Mimpi Menjadi Satu
- Bab 582 Klan Naga Air
- Bab 583 Tidak Mirip Apapun
- Bab 584 Yogi Chen Pergi
- Bab 585 Dani Chen
- Bab 586 Pertempuran Besar Akan Dimulai
- Bab 587 Mendi Ning
- Bab 588 Kompetisi
- Bab 589 Memikat Hati Gadis
- Bab 590 Tingkat Kesuksesan Awal Raga Suci Dewa Brutal
- Bab 591 Semua Menunjukkan Kekuatan Magis
- Bab 592 Raga Suci Muncul
- Bab 593 Bunuh Herry Song
- Bab 594 Pertempuran Antar Saudara
- Bab 595 Tingkatan Kesucian Beraksi
- Bab 596 Tingkatan Kesucian Hanya Sebatas Ini
- Bab 597 Leluhur Keluarga Chen
- Bab 598 Kekuatan Magis Pengatur Waktu
- Bab 599 Superposisi Waktu
- Bab 600 Senior, Mohon Jangan Membunuh aku
- Bab 601 Penjarahan Besar-Besaran
- Bab 602 Perampokan
- Bab 603 Peri Rubah Ekor Sembilan
- Bab 604 Menelan Roh Murni
- Bab 605 Kausalitas Karma
- Bab 606 Pupil Dewa
- Bab 607 Si Konyol Bima Chen
- Bab 608 Mencapai Kesucian
- Bab 609 Perpisahan
- Bab 610 Bandit Antar Bintang
- Bab 611 Tunduk
- Bab 612 Perang Besar Ketiga Suku
- Bab 613 Wilayah Bintang Biduk
- Bab 614 3000 Tamu di Tao Place
- Bab 615 Pengudusan
- Bab 616 Semua Orang Mendapatkan Pengudusan
- Bab 617 Putus Asa
- Bab 618 Henry Ye Masuk Gua Gelap
- Bab 619 Mencapai tingkatan Pencipta
- Bab 620 Akhirnya Pulang
- Bab 621 Hembusan Napas yang Mematikan
- Bab 622 Dia Adalah Kakek Kamu
- Bab 623 Keluarga Li
- Bab 624 Lengan yang Putus Tumbuh Kembali
- Bab 625 Ceramah untuk Terakhir Kalinya
- Bab 626 Kembali Ke Galaksi Utama
- Bab 627 Langit Runtuh
- Bab 628 Tingkat Setengah Maha Tinggi
- Bab 629 Galaksi Utama Maha Tertinggi
- Bab 630 Situs Kecelakaan Besar
- Bab 631 Kembali ke Bisnis Lama
- Bab 632 Pembatas Kompas
- Bab 633 Pedang Chaos
- Bab 634 Dewa Sejati Tanpa Kepala
- Bab 635 Istana Abadi
- Bab 636 Pencarian Harta Karun
- Bab 637 Menjadi Buddha Kecil
- Bab 638 Kembali ke Dubhe Star
- Bab 639 Dewa Sejati yang Mengejar Kapal
- Bab 640 Membuat Sesuatu Dari Udara Kosong
- Bab 641 Muncul Lagi Tingkatan Maha Tertinggi
- Bab 642 Henry Ye Sudah Kembali
- Bab 643 Mencapai Tingkatan Celestial Grandmaster
- Bab 644 Menuju Chaos
- Bab 645 Kapal Berhenti Berlayar
- Bab 646 Ketemu Ian Qiu
- Bab 647 Masih Ada Orang Lain
- Bab 648 Sebelum Memulai Bertapa
- Bab 649 Metode Persepsi Dewa Yang
- Bab 650 Buddha Hidup
- Bab 651 Menempati Tubuh
- Bab 652 Akulah Kebenaran Ilahi
- Bab 653 Dia Ditemukan
- Bab 654 Hanya Demi Dia
- Bab 655 Alam Tao Tanpa Batas
- Bab 656 Jherman Luo
- Bab 657 Pinggiran Dunia Chaos
- Bab 658 Meninggalkan Tempat Binasa
- Bab 659 Wajib Militer Wilayah Zhao
- Bab 660 Yang Mulia
- Bab 661 Pertempuran Thousand Commander
- Bab 662 Pertandingan Wilayah Utara
- Bab 663 Ambisi Wendy Zhao
- Bab 664 Basic Operation, Don’t Be Surprised
- Bab 665 Pembinaan Terbalik
- Bab 666 Membunuh Guiyi
- Bab 667 Tentara Pemberontak Pecah
- Bab 668 Hati Yogi Chen yang Sakit
- Bab 669 Pertempuran Keluarga Ji
- Bab 670 Kekuatan Besar Menyerang Perbatasan
- Bab 671 Kalah Sebelum Bertempur
- Bab 672 Pertempuran Kekaisaran di Mulai
- Bab 673 Memperebutkan Keberuntungan
- Bab 674 Pagoda Tinkling
- Bab 675 Pertempuran Babak Penentuan di Mulai
- Bab 676 Senjata Perang
- Bab 677 Pertempuran Dimulai
- Bab 678 Kemenangan di Depan Mata
- Bab 679 Kekalahan Besar Pasukan Aliansi
- Bab 680 Membahas Bekerja Sama
- Bab 681 Tidak Mau Menunduk
- Bab 682 Gerbang Segala Keajaiban
- Bab 683 Bersatu Menangkal Angin
- Bab 684 Mengepung Bintang Kaisar
- Bab 685 Penderitaan Yang Muncul
- Bab 686 Pelepasan
- Bab 687 Serangan Gabungan
- Bab 688 Melihat Pertunjukan
- Bab 689 Kebangkitan Roh
- Bab 690 Kematian Kaisar Ji