My Greget Husband - Bab 255 Penggenap Angka

Pada saat ini, tampak seorang wanita mengenakan pakaian kantoran hitam yang dipadukan sepatu heels merah berjalan.

“Siska, kemarilah.”

“Kak Vero, apa kamu ada sesuatu yang mendesak?” Siska Liu berkata, “Aku saat ini sedang memberikan penjelasan rumah kepada temanku….”

Belum selesai bicara, Vero Xu langsung memotong ucapannya, “Kalau aku suruh kemari ya kamu harus kemari, apa perlu banyak bicara.”

“Baiklah… kalau begitu!” Siska Liu melihat Michelle Su, “Michelle, kamu tunggu sebentar, teman kantorku ada urusan mencariku.”

“Tidak apa-apa, kamu duluan saja, aku lihat-lihat sendiri dulu.” Michelle Su tersenyum, lalu mengambil brosur real estat dan membacanya.

Berjalan sampai ke sebelah sisi Vero Xu, Siska Liu bertanya, “Kak Vero, kenapa?”

“Siska Liu, bagaimana aku katakan padamu?” Vero Xu menunjuk Yogi Chen dan melanjutkan, “Kamu lihat orang itu yang memakai pakaian seperti itu, bagaimana mungkin dia mampu membeli rumah? Sekali lihat saja sudah tahu kemiskinannya! Bukankah aku sudah bilang, kamu harus belajar melihat orang dengan seksama, jangan semua orang kamu ladeni. Kamu sudah berapa lama disini, satu rumahpun belum ada yang kamu jual, bagaimana kamu bisa seperti ini, bagaimana nanti aku memberikan laporannya kepada kepala bagian?”

“Tapi kak Vero… Mereka adalah temanku….”

“Teman apa, kurangilah berteman dengan orang yang seperti itu.” Vero Xu berkata, “Nanti kamu jelaskan dengan sembarang saja, aku ingin fokus pada pelanggan yang berprospek.”

“Tapi… Tapi…”

“Sudahlah, aku tahu mukamu tidak tebal, aku akan membantumu mengatakannya!” sambil berbicara, dia berjalan.

Melihat keadaan ini, Siska Liu langsung buru-buru mengikutinya.

“Kak Vero, aku kenalkan dulu, ini teman sekolahku, namanya Michelle Su. Ini suaminya, Yogi Chen!”

“Michelle Su, ini adalah Kak Vero, ini adalah orang yang membawaku masuk ke industri ini. Kamu panggil dia Kak Vero juga tidak apa-apa.” kata Siska Liu saling memperkenalkan mereka.

“Kak Vero, aku ingin membeli rumah dengan pencahayaan yang bagus, kalau bisa ada 4 kamar dan 2 ruang tamu, apa kamu ada rekomendasi?” setelah diperkenalkan, Yogi Chen langsung bicara pada intinya.

Vero Xu memperhatikan dandanan Yogi Chen, lalu mengertukan alisnya.

Pakaiannya seperti ini, bagaimana mungkin bisa membeli rumah dengan pemandangan yang bagus! Dan tidak bisa dimengerti juga kenapa dia bisa mendapatkan istri secantik itu.

“Tuan Chen, rumah kami The Garden sedang dalam perbaikan, dan harga terendahnya pun minimal itu 10.000 RMB lebih (sekitar dua puluh juta rupiah) dan kalau ingin yang berkamar 4 dan dua ruang tamu, munkin bisa sampai 140 meter persegi, apa anda mau? ” Vero Xu bertanya dengan lembut.

“Apa bisa pergi melihatnya dulu?”

“Kalau tidak, kami The Garden ada mengeluarkan apartemen terbaru, dan pembayaran awal hanya beberapa puluh ribu RMB saja.” kata Vero Xu dengan ragu.

“Tidak perlu Kak Vero.” Michelle Su tersenyum dan melanjutkan, “Langsung bawa saja ke rumah yang punya 4 kamar tidur 2 ruang tamu.”

Vero Xu merasa tidak senang, karena mereka tidak mendengarkannya, dan masih ingin pergi melihat 4 kamar tidur 2 ruang tamu, apa tidak tahu perlu berapa? Pembayaran di muka bahkan bisa sampai empat ratus ribu atau lima ratus ribu RMB lebih (sekitar 800 juta sampai 1 miliar rupiah), bagaimana mungkin mampu?

Dan pada saat itu, dari luar berjalan masuk seseorang lelaki dengan tuxedo dan jam tangan emas. Di belakangnya ada seorang wanita dengan makeup yang tebal.

Saat Vero Xu melihatnya, dia langsung menarik Siska Liu untuk menyambutnya, “Tuan dan Nyonya, silakan masuk.”

Saat kedua orang itu sampai di ruang pameran, Vero Xu memberikan penjelasan dengan senyuman, “Saya tidak tahu tuan dan nyonya suka rumah yang seperti apa. Kami di sini ada rumah yang dari seratus meter persegi sampai empat ratus meter persegi. Tapi tuan sekali lihat saja sudah tahu kalau tuan adalah orang sukses, sehingga aku akan menyarankan rumah utama kami, terdiri dari lima kamar dan tiga ruang tamu, luas totalnya sampai dua ratus sepuluh meter pesegi.”

Pria ini terlihat berusia empat puluhan, dan wanita yang di sebelahnya itu seperti wanita simpanan.

Benar saja, selesai Vero Xu berkata, wanita di sebelah pria itu berbisik, “Sayang, ayo lihat-lihat!”

“Baiklah.” Lelaki paruh baya itu menepuk tangan wanita itu, dan berkata pada Vero Xu, “Bawa kami lihat-lihat, kalau memang puas, maka kami akan membelinya.”

Wajah Vero Xu menunjukan rasa gembiranya, dia berkata pada Siska Liu dengan cepat, “Cepat Siska, kamu cari kepala bagian ambil kuncinya, bawa tuan ini pergi untuk melihat rumahnya.”

Siska Liu menggigit bibirnya, melihat Michelle Su yang berada di sampingnya, dan berkata, “Kak Vero, kalau tidak, kamu bawa saja tuan ini, aku masih harus melayani Michelle Su…”

“Apa kamu ini bodoh?” Vero Xu paling benci orang yang tidak mau berkembang, sehingga dia berkata, “Kamu sudah lama mengobrol dengan mereka, kalau memang mereka mampu membelinya, mereka pasti sudah membelinya dari awal, apa perlu kamu buang-buang air liurmu itu?”

Saat ini, pria paruh baya itu sudah tidak sabar, dan berkata pada Vero Xu, “Pergi lihat atau tidak? Bukannya mau ambil kunci?”

“Ini mau pergi ambil, ini mau jalan!” Vero Xu tersenyum pada pria paruh baya itu, dan segera berkata pada Siska Liu, “Apa kamu tidak dengar kata tuan ini, kenapa masih belum bergerak!”

“Masih berdiri saja seperti orang bodoh di sini? Cepat pergi!” Vero Xu mulai cemas, dia langsung mendorong Siska Liu, “Apa kamu tidak ingin membuat kesepakatan? Kamu jangan lupa keadaan rumahmu, apa kamu pikir kamu itu masih seorang nyonya?”

Siska Liu menggertakkan giginya, dan memberi hormat pada Michelle Su, lalu bergegas masuk.

Sepuluh menit kemudian, Vero Xu membawa lelaki paruh baya itu dan wanita itu masuk ke The Garden, Siska Liu dan Yogi Chen serta Michelle Su mengikuti mereka dari belakang.

Meskipun Siska Liu tidak berharap kalau Michelle Su membeli rumah, tapi karena mereka dulu teman sekolah, dia merasa tidak bisa meninggalkannya.

Saat melihat rumah, mereka berdua bersama. Vero Xu awalnya tidak senang, tapi akhirnya dia masih menyetujuinya.

“Panggil wanita itu untuk menjelaskannya padaku!” pria paruh baya itu menunjuk Siska Liu sambil berkata.

“Siska, cepat kemari. Kamu di belakang sana bicara apa?” Vero Xu mengerutkan alisnya dan berteriak pada Siska Liu.

Siska Liu ini benar-benar tidak bisa menilai orang, kalau saja Siska Liu ini memiliki kemampuan itu, mungkin dari awal dia sudah mendapatkan kinerja kerja yang baik, dia sangat tidak bisa menggunakan kemampuannya sendiri.

“Michelle, kamu dan Yogi Chen lihat-lihat dulu, aku ke sana dulu.” Siska Liu menunjukkan senyuman bersalahnya, lalu pergi.

Rumah di The Garden ini cukup bagus. Baik dari segi lokasi, kehijauannya, meski tidak sebagus Danau Alley milik Yogi Chen, tapi selisihnya tidak terlalu jauh.

Siska Liu membawa mereka melihat yang rumah yang memiliki tiga kamar dua ruangan tamu, rumah yang memiliki empat kamar dua ruang tamu, lima kamar tiga ruang tamu, enam kamar tiga ruang tamu, dan sampai akhirnya sampai ke rumah yang delapan kamar tiga ruang tamu.

“Tuan, ini adalah rumah yang paling besar kami miliki, delapan kamar tiga ruang tengah, luas totalnya empat ratus tiga puluh meter persegi, dua ruang tidur utama ada kamar mandinya, tiga buah toilet, satu ruang belajar/buku, satu ruangan fitness dan ruangan teater rumah. Terlebih setiap kamar yang ada memiliki jendela, total area yang sebenarnya bisa sampai empat ratus lima puluh meter persegi.” Siska Liu menjelaskan.

“Iya tuan, terlebih rumah ini bagian utara menghadap ke Sungai Xichuan, bagian timur menghadap ke Pearl Tower, di seluruh Kota Xichuan tidak ada rumah yang seperti ini.” kata Vero Xu.

Selain lokasi rumah ini, perlengkapan perabotan rumah ini sudah sangatlah lengkap, bisa langsung membawa tas masuk ke dalam dan langsung tinggal.

“Sayang, beli rumah ini ya?” wanita itu mengaitkan tangannya dan berkata dengan genit manja.

Lelaki paruh baya itu tersenyum, dan bertanya, “Berapa harga rumah ini satu meter perseginya?”

“ini adalah rumah utama dari The Garden kami ini, harganya empat puluh ribu RMB per meter persegi, totalnya 17,2 juta RMB (sekitar 34,4 miliar rupiah)!”

Apa?

17,2 juta RMB?

Sangat mahal!

“Aku lihat di selebaranmu, bukankah yang paling mahal itu dua puluh ribu RMB untuk satu flat-nya?”

“Tuan,yang anda maksud itu adalah rumah berukuran paling kecil.” Vero Xu menjelaskan, “Sekarang aku akan membawa anda ke gedung utama The Garden kami, tentu saja tidak bisa terbandingkan.”

“Sayang, beli yang ini saja, aku sangat menyukai ini! Anak dalam perut ini juga suka.” wanita itu berkata manja.

“Ini…” lelaki paruh baya itu ragu-ragu. Wanita ini adalah kekasihnya, dan karena hamil, maka dia berpikir untuk membelikannya rumah.

Kalau menghabiskan satu atau dua juta RMB tidak masalah. Tapi rumah ini hampir dua puluh juta RMB, bagaimana dia punya uang sebanyak itu.

“Kalau tidak, kita kembali pilih-pilih lagi. Au tidak suka dekorasi gaya rumah ini….” lelaki itu mencari kesalahan pada rumah ini.

Dari lantai yang terlalu tinggi, sampai alasan nantinya jika listrik mati. Dan juga terlalu banyak ruangan, sehingga nanti susah membersihkannya. Kalau rumah yang tiga kamar tidur satu ruang tamu itu akan lebih baik, karena lebih murah dan lebih mudah dibersihkan.

Tapi namanya wanita, tidak suka mencari alasan seperti ini. “Tidak, aku mau beli yang ini!”

Pria paruh baya itu berkerirngat dingin, langsung berkata, “Sayang, kalau begitu begini saja. Kalau anak kita sudah lahir, kita baru beli rumah yang lebih besar. Sekarang kita beli yang apartemen tiga kamar tidur dulu saja yaaa?”

“Tidak!” wanita itu mendengus dan memiringkan kepalanya.

Wajah lelaki itu menjadi tidak enak dilihat, “Aku akan membelikanmu rumah tiga kamar tidur, dan aku akan menggunakan namamu, kalau tidak kita pergi!”

Melihat lelaki itu sepertinya marah, wanita itu langsung meraih tangannya, “Jangan marah, kalau begitu tiga kamar saja, tapi kamu janji padaku, kalau anak sudah lahir, maka kita akan beli yang lebih besar lagi!”

“Baiklah, baiklah!” pria paruh baya itu merangkul pinggang wanitanya, dan berkata pada Vero Xu, “Siapkan kontraknya, kami mau rumah yang tiga kamar tidur yang pertama kali kami lihat tadi.”

Meskipun tidak bisa menjual rumah yang delapan kamar tidur tiga ruang tamu itu, tapi rumah tiga kamar tidur ini sudah lumayan.

“Tuan, aku sudah menjual rumah lama sekali, dan anda adalah pelanggan yang paling murah hati!” Vero Xu memuji, “Tidak seperti orang lain, mereka yang tidak bisa membeli rumah datang melihat rumah dengan wajah kusut.”

Saat mengatakan ini, dia berpura-pura tidak memperhatikan Yogi Chen, “Kamu jangan salah sangka, aku tidak membicarakanmu.”

Yogi Chen tersenyum, tidak mengatakan apapun. Lalu dia berkata pada istrinya, “Istriku, aku lihat rumah ini cukup bagus, kita beli yang ini saja!”

Apa?

Beli yang ini?

Michelle Su panik, dia sekarang hanya punya empat sampai lima ratus ribu RMB saja, tidak cukup untuk membeli ini.

“Suamiku, kalau tidak kita beli apartemen saja. Dengan begitu kita juga tidak akan merasa tertekan saat membayar angsurannya, itu juga cukup baik…”

“Tidak apa-apa, beli saja yang besar sedikit, dengan begitu tinggalnya juga nyaman!” Yogi Chen berkata sambil tersenyum.

Saat selesai mengatakan ini, lelaki paruh baya itu dan wanita itu tertawa. “Sayang, anak ini sangat lucu.”

Saat ini Vero Xu sudah tidak tahan lagi, dan menyinyir berkata “Sangat bisa bicara omong kosong, kalau omong kosong itu ada hukumnya, maka kamu pasti sudah masuk penjara!”

“Siapa bilang kita tidak mampu membelinya?” Yogi Chen tidak memandangnya, langsung berjalan maju berkata, “Siska Liu, yang ini, bawa aku tanda tangan kontrak yang ini!”

“Hehehe…. berpura-pura apa?” Vero Xu berkata pada Siska Liu, “Dua orang ini tidak kamu bawa sengaja untuk menyelesaikan tugas untuk melihat rumah bukan?”

Mereka yang menjadi sales memiliki tugas harian. Tidak perlu deal, tapi setiap hari setidaknya harus ada seorang yang datang untuk melihat-lihat.

Ada beberapa manager penjualan yang licik mencari temannya untuk melihat-lihat rumah, tujuannya hanyalah untuk menyelesaikan tugas harian ini.

“Kamu Siska Liu, aku sudah baik memintamu bekerja di sini, tidak kusangka kamu bermain licik, mencari orang untuk menggenapi angkamu.” Vero Xu merasa kalau Yogi Chen dan Michelle Xu adalah orang yang dipanggil oleh Siska Liu untuk menggenapi angka kebutuhannya.

“Tidak.. Bukan. Kak Vero, aku tidak begitu.” Siska Liu menggigit bibirnya sambil menggelengkan kepalanya.

“Dasar licik!” Vero Xu berkata dengan tajam, “Sebentar lagi kamu ikut denganku, aku akan melaporkanmu ke kepala bagian, kamu siap-siap membereskan barangmu dan pergi.”

“Tidak Kak Vero, aku mohon, jangan….”

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu