My Greget Husband - Bab 189 Meminta uang

Melihat keraguannya, Kevin Wang tahu apa yang sedang dia pikirkan, ia pun menghiburnya dengan berkata: "Jangan khawatir, Jackie Tong. Aku tahu kamu takut jika ada kesalahpahaman antara dirimu dengan Diana Sima. Ada pepatah yang mengatakan, jika kamu ingin memperdalam kesan sang wanita terhadap dirimu, maka kamu harus melakukan sesuatu hal yang tidak terduga. Hari ini kamu minum sampai mabuk, dan setelah dia membantumu membayar uang tagihan tersebut, aku yakin dia pasti mempunyai kesan yang buruk terhadapmu. Besoknya, ketika kamu pergi mencarinya dan meminta maaf kepada dirinya, katakanlah bahwa kemarin kamu sedang berbahagia hingga termabuk-mabuk, setelah menjelaskan semua hal kepadanya, kamu bisa meminta nomor rekening banknya dan mentransferkan kembali uangnya."

Kevin Wang mengucapkan kalimat yang begitu panjang hanya dalam satu tarikan napas, ia pun sedikit kehabisan napas, setelah menarik napas yang cukup dalam, dia melanjutkan perkataannya: "Perbedaan antara sebelum dan sesudah ini pasti akan membuat wanita tersebut menatapmu dengan penuh kekaguman. Kemudian kamu dapat mengambil kesempatan untuk dekat dengannya dengan cara mentransferkan kembali uangnya, serta meminta nomor ponselnya. Dan kemudian, untuk menyatakan rasa terima kasihmu kepadanya karena dia telah lebih dahulu membantumu membayar uang tagihan tersebut, kamu dapat mengundangnya untuk makan malam bersama, bukankah ini......"

Ketika dia belum selesai berbicara, Kevin Wang sudah tertawa sinis.

Mata Jackie Tong bersinar, ia merasa perkataan Kevin Wang cukup masuk akal.

Dia tertawa sambil menepuk bahu Kevin Wang dan memuji: "Wah, ternyata otak kecilmu juga mempunyai pemikiran yang cukup brilian, metode ini bagus, semua akan kulakukan tepat seperti yang telah kamu katakan!"

Dia benar-benar bahagia, karena dia tidak hanya memecahkan masalah mendesak yang ada di hadapannya, dia juga mendapatkan nomor ponsel wanita tersebut.

Selain itu, dia juga bisa memperdalam kesan dirinya di dalam hati sang wanita, ini layaknya pepatah yang mengatakan memperoleh tiga burung hanya dengan satu kali lemparan batu.

Tiga orang itu saling tatap-menatap, semua menunjukkan senyuman pertanda mengerti.

Setelah menyelesaikan masalah besar ini, ketiga orang ini pun kembali berjalan ke ruang makan VIP mereka sambil bercanda tawa.

Mendengar rencana dari tiga orang tersebut, Yogi Chen sendiri tidak bisa menahan tawanya.

Sialan, ternyata anak ini tidak mempunyai cukup uang, dirinya benar-benar penuh dengan trik licik.

Masih ingin membiarkan Diana Sima membayar semua uang tagihannya?

Pergi mimpi sajalah dirimu!

Yogi Chen tersenyum dingin, dan segera setelah dia berbalik badan kembali ke ruang makan VIPnya, wajah Diana Sima pun muncul di hadapannya.

Yogi Chen yang ceroboh tidak sengaja telah menabrak badan Diana Sima!

Oh!

Sungguh wangi!

"Yak!”

Kaki Diana Sima menjadi tidak seimbang, sebelum dia sempat jatuh ke samping, Yogi Chen telah dengan gesit menahan pinggang ramping Diana Sima.

Ketika wanita cantik berada di pelukannya, hati Yogi Chen sedikit tergerak, namun momen di saat dia ingin mengangkat Diana Sima, Yogi Chen langsung meluncurkan jurus maut lainnya, yaitu jurus tangan awan, dan ia pun langsung mencuri ponsel dan dompet Diana Sima!

Jurus tangan kosong ini, selain merupakan seni bela diri dari jurus mengambang, ada juga jurus mencuri, yaitu jurus tangan awan.

Jika jurus tangan kosong ini digunakan dalam sebuah pertarungan, maka dapat digolongkan sebagai teknik pertarungan kelas atas.

Hanya dalam satu malam, Yogi Chen sudah mengetahui dasar-dasar dari jurus mengambang, namun terhadap jurus tangan kosong, ia masih belum terbiasa dengannya.

Ketika dia sedang mengambil sesuatu, dia secara tidak sengaja telah menyentuh pantat Diana Sima yang montok.

Sentuhan yang terjadi pada saat itu membuatnya tergila-gila, Yogi Chen merasa sangat malu dan dengan cepat ia meminta maaf kepada Diana Sima: "Maaf, Nona Sima, aku tidak tahu bahwa kamu sedang berada di belakangku, kamu jadi tertabrak olehku!"

Sambil berbicara, Yogi Chen tidak bisa menahan dirinya untuk tidak menatap Diana Sima.

Wanita ini sungguh cantik.

Dari awal dia memang sudah terlahir untuk menjadi wanita yang cantik. Sekarang, setelah minum anggur, wajahnya memerah, sangat menarik hingga tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.

Secercah cahaya dingin melintas di mata Diana Sima, berani-beraninya orang ini dengan asal menyentuh dirinya.

Sebenarnya, dia ingin marah, akan tetapi melihat tingkah Yogi Chen yang gelisah, ia tahu bahwa dia telah tidak sengaja melakukannya.

Memikirkan hal ini, Diana Sima berkata dengan tenang "Tidak apa-apa" dan kemudian dengan sepatu hak tingginya, ia melangkahkan kakinya ke arah toilet.

Diana Sima sama sekali tidak tahu-menahu bahwa ponsel dan dompet yang dia letakkan di dalam tasnya dari awal sudah diambil oleh Yogi Chen.

Setelah kembali ke dalam ruang makan VIP, Yogi Chen duduk tenang di kursinya, dan melihat Jackie Tong yang secara terus-menerus menuangkan anggur untuk dirinya sendiri. Setelah beberapa saat, dia berbaring di atas meja, dan terlihat sangat mabuk serta telah kehilangan kesadarannya, jika orang memanggilnya, dia tidak menyahut dan juga tidak bergerak sedikit pun.

Pada saat ini, semua orang tercengang.

Sialan, dia mengundang semua orang untuk makan malam bersama, akan tetapi tuan rumahnya sendiri malah tidak bisa bangun karena mabuk, apa yang sedang terjadi di sini?

Siapa yang akan membayar semua tagihan makanan ini nantinya?

Melihat ini, Kevin Wang dan Andi Yan memandang satu sama lain dan tersenyum, telah tiba waktunya bagi mereka berdua untuk bergerak.

Segera, Kevin Wang terhuyung-huyung menyampirinya, ia mengguncangkan Jackie Tong yang sedang terbaring di atas meja dengan tidak sadarkan diri: "Jackie Tong, bangunlah, ayo kita pergi!"

Jackie Tong berbaring di sana seperti orang yang sudah mati, dia tidak bergerak sama sekali, dan bahkan terguncang sampai jatuh ke atas lantai.

Kepalanya jatuh langsung menyentuh sudut meja, yang membuatnya hampir menjerit kesakitan.

Tetapi ketika ia berpikir bahwa dirinya sendiri tidak mempunyai uang yang cukup untuk membayar tagihan tersebut, dia pun menahan dirinya.

"Ah, Jackie Tong benar-benar telah mabuk!" Pada saat ini, Andi Yan berjalan dari samping dan dengan cepat membantu Jackie Tong yang sedang berada di atas lantai: "Lihatlah, Jackie Tong sudah mabuk sampai seperti ini, kepalanya memar dan membengkak sampai dia tidak bisa bangun."

Jackie Tong benar-benar licik, demi bebas dari membayar uang tagihan, ia sungguh kejam terhadap dirinya sendiri.

Melihat benjolan seukuran telur di dahi Jackie Tong, Yogi Chen memberikan acungan jempol di dalam hatinya, ia sungguh menjadi orang yang sangat licik.

Tidak ada seorang pun yang tahu, mereka semua berpikir bahwa Jackie Tong benar-benar telah mabuk.

Bahkan sampai ada orang yang pergi membantu Andi Yan untuk menopang tubuh Jackie Tong.

Pada saat ini, ada seseorang di sampingnya berkata, "Apa yang bisa kita lakukan sekarang? Jackie Tong telah mabuk, siapa yang akan membayar semua tagihan uang tersebut?"

"Jangan khawatir!" Pada saat ini, Windy Xia berdiri dan memanggil pelayan yang ada di luar: "Bawakan total tagihan makanan ini kepadaku!"

Pelayan mengangguk dan berlari kecil keluar, setelah beberapa waktu, dia datang dengan total tagihan makanan dan berkata dengan hormat, "Halo, Nyonya, tagihan makanan kalian hari ini telah menghabiskan 18 juta RMB (sekitar 36 milyar rupiah)."

Apa?

Makanan ini seharga 18 juta RMB?

Setelah mendengar perkataan pelayan, orang-orang di dalam ruangan tersebut hanya bisa menghela napas dingin.

Ini sudah terlalu berlebihan.

Sebenarnya di antara mereka ada lumayan banyak orang yang merupakan anak dari pengusaha yang kaya raya, akan tetapi biasanya makanan yang mereka makan itu hanya sekitar 100.000 RMB (sekitar 200 juta rupiah); bagaimana dengan makanan ini yang seharga 18 juta RMB? jika orang tua mereka mengetahuinya, niscaya kaki mereka akan dipatahkan oleh kedua orang tua mereka.

Melihat ini, matanya Kevin Wang terbelalak dan berseru, "Apa? 18 juta RMB? Ini sudah terlalu banyak, uang sakuku dalam setahun saja baru 2 juta RMB (sekitar 4 milyar rupiah).”

Mendengar perkataan Kevin Wang, semua orang pun terdiam.

Tagihan uang ini sebesar 18 juta RMB, darimana mereka dapatkan uang sebanyak itu!

Tepat ketika suasana ruangan tersebut sangat canggung, Diana Sima berdiri dan berkata, "Baiklah, aku yang akan membayar semua tagihan makanan ini."

Perkataan Diana Sima layaknya suara alam yang amat indah.

Banyak pria memandangi Diana Sima dengan wajah yang penuh kekaguman, pada titik ini pun, mereka harus bergantung kepada sang wanita cantik tersebut.

Dia pantas menjadi putri tertua dari keluarga Sima di ibukota Beijing, kemampuan finansial serta kemurahan hatinya tidak dapat dibandingkan dengan semua orang.

Segera setelah Diana Sima membuka tas tangannya, dalam sekejap, alis matanya pun mulai mengerut.

"Loh!”

Mengapa ponsel dan dompetku hilang?

Apa yang telah terjadi, dia jelas-jelas baru saja menelepon seseorang di lantai bawah, mungkinkah itu hilang?

Jika wanita lain yang kehilangan ponsel dan dompet mereka, mereka pasti akan segera panik.

Namun, Diana Sima terlihat sangat tenang, dia menatap kerumunan dan berkata, "Aku telah kehilangan ponsel dan dompetku, dan sekarang aku tidak bisa membayar tagihan makanannya."

Diana Sima ini benar-benar luar biasa, dia mengatakan semua hal itu secara lantang dan tanpa merasa malu sama sekali.

Namun, semua orang juga tidak menyalahkan Diana Sima, mereka berusaha untuk menenangkan dirinya: "Ah, Nona Sima, jangan khawatir, cobalah berpikir lagi, dimanakah tempat terakhir kali kamu meletakkan barang tersebut."

"Ya, benar sekali, cobalah pikirkan sekali lagi. Jika kamu sudah benar-benar lupa, kita semua bisa membantumu untuk mencarinya bersama-sama."

Mereka yang mengatakan ini adalah para pria yang ingin menyenangkan hati Diana Sima, yang membuat wanita lain mulai cemburu.

Jelas-jelas dirinya sendiri tidak begitu buruk, mengapa terus memandang diri sendiri begitu rendah?

Bukankah itu hanya kehilangan sebuah ponsel? Apakah perlu melibatkan begitu banyak orang untuk mencarinya?

Diana Sima tidak berbicara sama sekali, dalam sekejap, situasi ruangan tersebut menjadi sangat kacau.

Pelayan perempuan yang berada disamping pun bertanya lagi tanpa rasa malu, "Permisi, siapakah yang akan membayar semua tagihan ini?"

Pada saat ini, semua orang terdiam, karena sang wanita tidak bisa membayar tagihan.

Mungkinkah mereka semua akan mengumpulkan uang bersama-sama?

Tapi tagihan makanan yang hampir mencapai 20 juta RMB (sekitar 4 milyar rupiah) ini harusnya dibayar oleh Jackie Tong, darimana mereka dapatkan uang sebanyak itu.

Mendengar perkataan semua orang, masing-masing dari mereka pun mulai berbicara, Jackie Tong yang sedang berpura-pura mabuk dan berbaring di lantai pun tidak tahan lagi.

Sialan, jika terus berpura-pura seperti ini, pandangan orang terhadapku akan menjadi buruk.

Memikirkan hal ini, Jackie Tong merasa tidak berdaya dan tidak punya jalan pilihan lain selain menelepon ayah untuk membantunya.

Kemudian Jackie Tong mulai bergerak, ia menyentuh benjolan besar menyakitkan yang ada di kepalanya sambil membuka matanya dan berkata, "Ck, kepalaku sakit sekali, mengapa bisa begitu sakit!”

Setelah mengatakan itu, ia melihat kerumunan orang yang terdiam dan tidak berbicara, ia pun menatap dirinya sendiri, memaksa untuk tersenyum dan berkata, "Maaf, tadi aku sedang mabuk berat, apakah kalian semua sudah selesai menikmati makanannya? Jika sudah, aku akan segera membayar tagihannya."

Jackie Tong berbicara sambil merogoh ponsel yang ada di kantongnya, dan menelepon ayahnya. Telepon yang belum terhubung membuat Jackie Tong merasa sedikit malu dan kemudian pun berkata, "Maaf, total tagihan dari makanan ini adalah 18 juta RMB, sedangkan semua uang yang aku miliki telah diinvestasikan keluar, dan aku juga belum mendapatkan keuntungannya, maka aku akan menghubungi ayahku terlebih dahulu dan meminta dia untuk mentransferkan sedikit uang tersebut kepadaku!"

Ayahnya Jackie Tong bernama Tuan Kaya Tong. Beliau adalah seorang pengusaha OEM (Original Equipment Manufacturer atau Produsen Peralatan Asli) untuk beberapa jenis merk pakaian ternama, dan dia juga dikenal sebagai raja pakaian lokal.

Dengan cepat, panggilan teleponnya sudah terhubung.

Saat telepon terhubung, Jackie Tong menghadap ponselnya dan berkata dengan lantang, "Ayah, bisakah anda mentransferkan uang sebesar 20 juta RMB kepadaku, ini sangat mendesak!”

"Apa? Kamu meminta uang lagi?"

Dalam seketika, nada bicara Tuan Kaya Tong berubah menjadi tinggi, ia memarahinya dengan berkata, "Dasar anak boros, hanya bisa menghabiskan semua uang keluarga. Beberapa hari yang lalu aku baru saja mentransferkan 10 juta RMB (sekitar 20 milyar rupiah) kepadamu, jangan katakan kepadaku bahwa kamu sudah menghabiskannya semua! Dasar anak sialan, karma apa yang telah kulakukan hingga bisa mendapatkan anak durhaka sepertimu!”

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu