My Greget Husband - Bab 12 The Black Card (American Express Centurion Platinum)

Orang yang memiliki kartu kredit American express centurion Platinum, kekayaannya paling tidak juga harus mencapai 1 juta RMB (sekitar 2 miliar rupiah); Sementara yang memiliki kartu kredit American express centurion Titanium, tabungannya dalam bank juga harus mencapai 5 juta RMB; kartu kredit American express centurion spesial, tabungan dalam rekeningnya harus tidak kurang dari 10 juta RMB!

Seluruh kekayaan Hendri Su, sekitar 30 juta RMB.

Namun, 30 juta RMB ini kebanyakan adalah real estate dan saham.

Demi mendapatkan kartu ini, Hendri Su telah menabung uang empat sampai lima tahun, barulah dia memenuhi syarat untuk mendapatkan kartu ini.

Ini merupakan simbol dari identitas diri dan kekayaan yang ada, jika sekarang tidak dipamerkan, kapan lagi waktunya.

Benar saja, melihat kartu kredit yang ada di tangan Hendri Su, bahkan Carmila Xu juga tidak bisa menahan untuk melihat sebentar.

Keluarga Xu memang kaya, namun dua per tiganya adalah barang antik.

Sisa harta kekayaan keluarga yang lainnya semua ada di tangan ayahnya.

Selain menerima dan membeli barang-barang antik, dana yang bisa dia gunakan, juga tidak sampai 10 juta RMB.

Jika dia ingin membeli “Sky City”, dia terpaksa harus menjual koleksi barang antik yang dia terima dan beli dua tahun ini dan menggantinya dengan uang kontan.

Merasakan tatapan dari Carmila Xu, Hendri Su sangat menikmatinya, senyum bangga juga terlihat di wajahnya.

Dia berkata pada pelayan: “Ambil dan lakukan pembayaran, tapi ada satu meja yang pembayarannya harus dipisah.”

Hendri Su menunjuk meja Yogi Chen, yang duduk di meja itu adalah orang-orang yang tidak berhubungan dengan keluarga Su, meski harus menyinggung mereka semua, Hendri Su juga tidak perduli.

“Tahu tidak kenapa aku tidak membayar tagihan untuk meja ini?” Hendri Su bangkit dan berkata pada mereka: “Jika kalian ingin menyalahkan maka salahkan saja Yogi Chen, dialah yang melibatkan kalian. Jika bukan karena dia yang tidak tahu aturan, tidak memberikan tempat duduknya untuk Manager Xu dan tidak menghormati tamu penting, maka aku juga tidak akan seperti ini. Orang yang tidak tahu faktanya pasti akan menganggap aku ini orang yang jahat, pelit dan perhitungan, tapi hari ini, meski harus merusak nama baikku sendiri, aku tetap harus memberi pelajaran pada makhluk tidak berguna ini, membuatnya mengerti apa yang dimaksud dengan aturan.”

Baru saja selesai dengan perkataannya, sebarisan orang melihat ke arah Yogi Chen, mata mereka penuh dengan amarah.

Yogi Chen juga tidak merasa canggung, wajahnya tampak tidak perduli.

“Huh, dasar tidak berguna.” Hendri Su mendengus dengan dingin, lalu berkata pada Carmila Xu: “Manager Xu, maaf membuatmu menyaksikan lelucon ini.”

Carmila Xu hanya tersenyum, namun tidak berbicara apapun.

Setelah menyerahkan kartunya pada pelayan, Hendri Su lanjut berkata lagi: “Manager Xu, bukankah anda suka dengan ‘Sky City’, aku mengenal banyak teman, nanti aku coba bantu cari informasi tentang itu, seharusnya bisa membantumu untuk mendapatkannya!”

Hendri Su tentu saja tidak akan melewatkan kesempatan untuk mendapatkan kesan baik seperti ini.

Hendri Su terlebih dulu menjanjikan, tidak perduli bisa mendapatkannya atau tidak, Carmila Xu juga harus berhutang budi padanya, inilah yang dimaksud dengan sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui.

“Terima kasih.” Carmila Xu menjawabnya dengan sopan.

“Anda terlalu sungkan, ini sudah seharusnya kulakukan.” Hendri Su tersenyum, saat hendak melanjutkan pujiannya, seorang pelayan menghampiri Hendri Su dengan langkah cepat, lalu membungkukkan badannya dan berkata: “Maaf tuan, silakan pakai kartu lain untuk melakukan pembayaran.”

“Apa?” Hendri Su mengira dia salah dengar, lalu berkata: “Kamu menyuruhku menggunakan kartu lain untuk membayar?”

“Benar tuan, karena kartu anda ini…saldonya tidak mencukupi, tidak cukup untuk melakukan pembayaran…”

Sang pelayan belum selesai berbicara, Hendri Su langsung berteriak keras: “Omong kosong, di dalam kartu ini ada 10.500.000 RMB, bagaimana mungkin saldonya tidak cukup?”

“Ma…Maaf tuan, total tagihan yang harus anda bayar adalah 32 juta RMB.”

Setelah mendengar perkataan pelayan, Yogi Chen hampir saja tertawa dan meyemburkan sesuatu dari mulutnya.

Tadi saat pelayan menghidangkan minuman keras Yogi Chen sudah menyadari, bahwa yang dihidangkan adalah anggur merah tahun 1945 dari Chateau Mouton Rothschild, anggur merek ini mungkin tidak seperti Lafite Rothschild ataupun La Romanee-Conti yang lebih sering terdengar biasanya.

Tapi pada tahun 1997, badan pelelangan Caltex berhasil melelangnya dengan harga selangit yakni seharga 23 ribu dollar Amerika (sekitar 322 juta rupiah), hari ini setelah dua puluh tahun lebih berlalu, harga satu botol anggur seperti ini seharusnya lebih dari 1 juta RMB.

Satu botol untuk setiap meja, itu berarti dua puluh botol lebih.

Terhadap ini, Yogi Chen hanya ingin mengucapkan satu kata mampus, hanya karena dipuji sedikit oleh orang, Hendri Su sudah kehilangan arah.

“Kamu sedang berbohong padaku kan?” Hendri Su tampak panik, dia berdiri dan berkata pada pelayan: “Kami orang-orang keluarga Su ditambah dengan tamu-tamu lainnya total jumlahnya dua ratus orang, jika setiap orang dianggap menghabiskan 10 ribu RMB maka totalnya juga baru mencapai 2 juta RMB saja, bagaimana mungkin menghabiskan 20 jutaan RMB, ini pemerasan, cepat panggilkan manajer kalian, aku mau melaporkan kalian.”

Dengan pasrah, pelayan terpaksa memanggil manajer mereka datang.

Manajer mereka adalah seorang anak muda yang berusia sekitar dua puluh tahunan, dia berjalan ke hadapan Hendri Su lalu berkata: “Apa kabar tuan, apakah anda punya pertanyaan mengenai sesuatu?”

“Apa pertanyaanku katamu?” Hendri Su menunjuk hidung sang manajer sambil berkata: “Katakan padaku, bagaimana mungkin orang sebanyak ini bisa menghabiskan 32 juta RMB? Ini namanya pemerasan, percaya atau tidak aku akan membeberkan ini kepada media massa?”

Manajer tampak tenang, dia masih membungkukkan badannya dan berkata: “Tuan mohon anda tenang dulu, saya akan pergi mengambil setruk tagihan pembayarannya, lalu anda akan jelas.”

Dengan cepat, pelayan mengambilkan setruk, lalu manajer memberikan setruk itu pada Hendri Su dan berkata: “Tuan, ini adalah tagihan untuk konsumsi anda kali ini, total biaya untuk menu makanan dua puluh delapan meja adalah 500 ribu RMB. Sisanya 31.500 RMB itu adalah biaya minuman.”

“Sialan kamu, apa kamu aku mudah dibodohi, anggur apa yang sampai menghabiskan 31.500 RMB?” Api amarah Hendri Su benar-benar tersulut, dalam sekejap dia mencengkram kerah baju sang manajer: “Jika hari ini kamu tidak menjelaskannya, aku tidak akan melepaskanmu.”

“Tuan, pria sejati tidak akan main tangan.” Manajer dengan ekspresi datar mengambil jarak dari Hendri Su dan berkata: “Anggur yang anda pesan adalah produk yang berasal dari kilang anggur Chateau Mouton Rothschild Perancis dan merupakan anggur ‘edisi terbatas’ yang berkelas tinggi, setiap tahunnya anggur ini hanya diproduksi seribu botol saja di seluruh dunia, harga pasarannya adalah 1.200.000 RMB per botol, total pesanan yang anda pesan adalah 28 botol, harga ini sudah termasuk diskon dari kami.”

“Kapan aku memintamu untuk menghidangkan anggur semahal ini?” Hendri Su dengan geram berkata: “Toko kalian melakukan penipuan terhadap pelanggan, aku akan melaporkan kalian.”

Manajer dengan dingin menatap Hendri Su, meski dia masih muda, namun dia juga sering bertemu dengan orang-orang terpandang dan ternama Kota Xichuan. Tapi yang seperti ini sudah tidak punya uang malah berlagak, dia benar-benar baru pertama kali melihatnya.

Meski merasa Hendri Su sangat tidak tahu malu, namun profesionalisme dalam bekerjanya membuat manajer masih mempertahankan senyumnya: “Tuan mohon anda tenang. Pertama-tama, andalah yang meminta pelayan untuk menghidangkan anggur yang paling mahal, kami punya kamera cctv sebagai buktinya. Kedua, semua anggur yang kita sediakan berasal dan diproduksi dari kilang anggur Chateau Mouton Rothschild Perancis, anda tidak perlu khawatir akan hal ini. Ketiga, anda boleh memarahi kami tapi jangan mejelek-jelekkan toko kami, saya harap anda bisa bersikap lebih sopan.”

Manajer baru selesai berbicara, puluhan pria berbadan kekar, langsung menerobos masuk dari luar.

Mereka semua memakai jas berwarna hitam dan kacamata hitam, mereka tampak kekar, tubuh mereka tampak kuat.

Mereka adalah petugas keamanan Hotel Dinasti, sebagai satu-satunya hotel berbintang enam di Kota Xichuan, hampir tidak ada orang tidak tahu diri yang berani berbuat onar di sini.

Siapa yang tidak tahu bahwa bos besar hotel Dinasti adalah orang yang luar biasa, dia adalah orang yang sangat hebat. Jika berani berbuat onar di sini, itu berarti dia memiliki nyali yang sangat besar.

Di belakang pria-pria kekar ini juga berdiri seorang pria yang berusia sekitar tiga puluh tahunan, dia mengenakan setelan cheongsam, tangannya sedang memainkan dua butir mainan yang berbentuk kepala singa。

Orang ini tidak lain adalah bos besar Hotel Dinasti, Martin Zhou.

Saat Martin Zhou muncul membawa petugas keamanan, seluruh anggota keluarga Su pun panik.

Jangan melihat tampangnya yang tidak berbahaya, semua orang yang ada di Kota Xichuan siapa yang tidak tahu bahwa dia sangat kejam, bagi siapa yang telah menyinggung dirinya maka orang tersebut jika tidak mati, maka pasti akan sengsara seperti dikuliti.

Punggung Hendri Su seketika itu juga diselimuti keringat dingin, orang ini memiliki pengaruh yang besar, orang di hadapannya ini adalah salah satu penguasa di Kota Xichuan, Martin Zhou.

Kehadiran bosnya disana, membuat sang manajer mulai bisa berdiri tegak: “Kalian keluarga Su juga merupakan keturunan ternama di kota Xichuan, anggur yang kalian pesan, apa kalian tidak ingin membayarnya?

“Salah paham!” Hendri Su mengangguk dan membungkukkan badannya lalu berkata: “Ini semua hanya salah paham, bagaimana mungkin kami tidak ingin membayar, kami bayar, kami bayar…”

Tapi, semua uang yang dia miliki hanya 10.500.000 RMB, sisa 21.500.000 RMB, walaupun menjual dirinya sendiri pun juga tidak akan ada uang sebanyak itu.

Bagaimana ini, bagaimana ini! Jika tidak membayar uang ini, dirinya yang tadinya masuk dari pintu baik-baik, bisa-bisa dia harus keluar dari sini dengan digotong orang nantinya.

Hendri Su tiba-tiba melihat nenek keluarga Su, dia dengan sedikit ketakutan dan panik datang ke hadapannya sambil merangkak, memohon dan berkata: “Nenek, bantu aku…”

“Aih.” Nenek keluarga Su menghela napas, lalu berdiri dengan bantuan beberapa orang yang memapahnya, kemudian dia berjalan ke hadapan Martin Zhou, dengan gemetar dia membungkukkan badannya: “Presdir Zhou, masalah ini kesalahan dari keluarga kami keluarga Su, cucuku terlalu muda dan tidak sopan, ini adalah kesalahanku sebagai neneknya yang tidak mengajarkan dia dengan baik, saya mewakilinya meminta maaf. Kami akan segera membayarnya sekarang.”

Melihat nenek keluarga Su membungkuk dan meminta maaf kepada seorang yang lebih muda, orang-orang keluarga Su merasa sedih, semua ini adalah salahnya Hendri Su, tidak punya uang masih saja mau berlagak, sudah tahu tidak punya uang masih bersikeras memesan anggur yang paling mahal.

Tadi ada beberapa sanak keluarga Su yang lebih muda sengaja mengeceknya di internet, harganya memang 1 juta RMB lebih untuk satu botol.

Setelah nenek keluarga Su selesai meminta maaf, Hendri Su dan orang-orang keluarga Su juga maju untuk meminta maaf, mereka takut jika Martin Zhou tidak senang akan menahan mereka di sini.

Hanya Yogi Chen saja yang tidak ke sana, dia melihat sebentar dari samping dan merasa sedikit membosankan, lalu dia berdiri dan berjalan pergi ke arah pintu.

Yang di luar dugaan Yogi Chen adalah orang kecil yang dulunya memohon dengan sangat teguh di depan pintu rumah keluarga Chen, dalam sekejap dia menjadi orang besar yang paling berpengaruh di Kota Xichuan, benar- benar nasib sulit untuk ditebak.

Uang 5 ratus ribu RMB yang dulunya dia investasikan tidak sia-sia, dia juga tidak salah menilai orang, Martin Zhou memang bukan orang yang sembarangan.

Dia tidak ingin Martin Zhou mengenalinya dalam situasi seperti ini, jadi dia memutuskan untuk sambil membungkuk, lalu diam-diam berjalan menuju pintu.

Saat itu juga, ada sebuah suara yang memanggilnya: “Anak muda yang di sana, mohon berhenti!”

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu