My Greget Husband - Bab 191 Mencari Masalah Lagi

Ketika pulang, Yogi Chen menaiki mobil Windy Xia lagi karena tidak ada yang mau mengantarnya.

Setelah masuk ke mobil, Windy Xia terus mengajari Yogi Chen tentang pelajaran ideologi.

Dia mengajari Yogi Chen untuk menjadi mandiri dan maskulin, dia juga menekankan apa yang terjadi malam ini.

Yogi Chen mendengarnya sampai berkeringat dingin.

Windy Xia mengendarai mobil sambil mengajari Yogi Chen.

Tiba-tiba, dia merasa tidak nyaman badannya, dadanya sedikit sesak dan detak jantungnya semakin cepat.

Pada saat yang sama, dia mulai berkeringat dingin.

Windy Xia seketika panik, apa yang terjadi padanya?

Kenapa dia berdebar?

Yogi Chen yang melihat Windy Xia sedikit aneh bertanya tanpa sadar, “Guru Xia, ada apa denganmu?”

Windy Xia memegangi dadanya dan menggelengkan kepalanya, “Tidak tahu, mungkin karena minum bir”, jawabnya.

Yogi Chen mengerutkan kening, gejala seperti ini bukan karena minum bir. Mungkinkah itu karena dia telah meminum pil penguat roh?

Pil penguat roh hari itu adalah pil gagal. Obat saja memiliki kandungan racun tiga persepuluh, apalagi jika itu adalah pil gagal.

Setelah kembali ke rumah, Yogi Chen tidak sabar untuk membuka buku Resep Qianjin.

Setelah menemukan pil penguat roh, Yogi Chen melihatnya dengan teliti.

Dalam buku Resep Qianjin tertulis dengan sangat rinci. Jika obat ajaib seperti pil penguat roh itu gagal disempurnakan, maka itu akan menjadi racun. Setelah meminumnya, pembina akan merasa sesak dan jantungnya akan berdebar-debar.

Kemudian kekuatan pembina akan terus menurun hingga menjadi orang awam.

Sssshhh!

Yogi Chen menarik napas dalam-dalam. Ternyata efek samping dari obat gagal ini bisa membuat kekuatan seseorang menurun.

Ponsel Yogi Chen bergetar tepat pada saat dia sedang terkejut.

Siapa yang meneleponnya malam begini?

Yogi Chen menggelengkan kepalanya dan sadar. Dia mengeluarkan ponsel dari sakunya dan seketika terkejut. Sial, ini adalah ponsel Diana Sima.

Yogi Chen menepuk kepalanya, bagaimana dia bisa melupakan masalah ini.

Yogi Chen melihat ke ponsel itu, sial, tidak disangka itu adalah panggilan video.

Apalagi itu adalah panggilan video dari seorang gadis bernama Grace Qin.

Yogi Chen langsung menolaknya tanpa berpikir, tetapi dia terlalu gugup sehingga tangannya gemetar dan menjawab panggilan video itu!

Panggilan video itu langsung terhubung.

Pada saat video terhubung, detak jantung Yogi Chen berhenti sesaat.

Seorang gadis cantik muncul di video itu, gadis itu menelungkup di atas tempat tidur dan mengenakan piyama merah muda. Ternyata dia tidak mengenakan bra, karena dua buah putingnya terlihat menonjol dari piyamanya.

Selain itu, kerah bajunya terbuka dengan sangat lebar, dadanya yang putih itu membuat Yogi Chen tidak bisa mengalihkan pandangannya.

Gluk!

Yogi Chen menelan ludah tanpa sadar.

Dia ingin memalingkan mukanya, tetapi dia sama sekali tidak bisa mengalihkan pandangannya, seolah-olah dia telah disihir dan tidak bisa bergerak.

Setelah melihat selama 3 detik, Yogi Chen merasa seperti kenal dengan gadis ini, seolah-olah…seolah-olah dia pernah bertemu dengannya di suatu tempat!

Tiba-tiba, kilatan cahaya melintas di benak Yogi Chen.

Sial, bukankah ini cucu perempuan dari kakek tua yang menghabiskan 55 miliar RMB (sekitar 12 triliun rupiah) untuk membeli pil penyelamat di pelelangan Tingting sebelumnya?

Aahhh!

Tiba-tiba seruan gadis itu terdengar dari panggilan video itu.

Grace Qin seketika berteriak dan langsung menutup telepon itu ketika melihat orang yang menerima telepon itu adalah seorang pria.

Dia menggigit bibirnya dan memegangi dadanya, ekspresinya terlihat sangat ketakutan.

Ini…apa yang terjadi? Bukankah Kak Diana tidak punya pacar? Kenapa seorang pria yang menjawab teleponnya?

Selain itu, dia merasa pernah bertemu dengan pria itu!

Grace Qin memikirkan hal itu di benaknya, dan tak berapa lama dia pun ingat.

Bukankah dia Yogi Chen yang menyelamatkan kakeknya di Pelelangan Tinting sebelumnya?!

Grace Qin dan Diana Sima memiliki hubungan yang baik.

Selain itu, keluarga Sima sudah bergabung dengan Organisasi Dragon God tiga tahun yang lalu, tetapi dirahasiakan dan hanya sedikit orang yang tahu tentang itu.

Organisasi Dragon God diam-diam merekrut banyak keluarga.

Contohnya pimpinan Zen telah merekrut keluarga Chen.

Pada saat itu, Grace Qin yang bertugas untuk menarik keluarga Sima, dan dua wanita yang saling berhubungan itu akhirnya menjadi teman baik.

Grace Qin tidak menyangka Yogi Chen yang akan menjawab teleponnya. Selain itu, matanya tadi seperti pencuri dan sudah melihat badannya…semua.

Saat memikirkan hal ini, Grace Qin menjadi sedikit marah, dia mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan Wechat kepadanya, “Kamu Yogi Chen, kan?”

Yogi Chen merasa canggung dan tidak tahu harus membalasnya atau tidak.

Ponsel itu berdering lagi tepat ketika dia sedang bingung.

“Kenapa kamu memegang ponsel Kak Diana?” tanya Grace Qin lagi.

Yogi Chen membalasnya tanpa berpikir, “Aku menemukannya di jalan.”

“Kembalikan ponselnya padanya besok, tadi tidak terjadi apapun, jika ada orang lain yang tahu tentang ini, aku tidak akan tinggal diam”, isi pesan Grace Qin memerintah dan mengancam.

Yogi Chen tersenyum, menarik. Jika dia tahu dirinya adalah orang sakti Organisasi Dragon God, apa yang akan dipikirkannya?

……

Yogi Chen tidur dengan nyenyak malam ini, tidur di villa memang sangat nyaman.

Yogi Chen datang ke sekolah lebih awal dengan penuh semangat.

Ketika memasuki ruang kelas, Yogi Chen mengerutkan keningnya.

Entah sejak kapan bertambah lagi seorang kepala botak besar di kelas.

Kepala botak besar itu tidak lain adalah Cesar Di!

Kenapa bocah itu datang ke Perguruan tinggi Harapan juga? Apa Bruce Tan tidak mengganggunya lagi?

Yogi Chen berpikir mungkin Bruce Tan sedang sibuk dengan urusan lain.

Jika tidak, Cesar Di pasti sudah lama mati dengan karakter berhati sempit murid Organisasi Dragon God.

Saat memikirkan hal ini, Yogi Chen melangkah masuk ke dalam kelas.

Cesar Di juga tercengang saat melihat Yogi Chen berjalan masuk ke kelas.

Sialan, kenapa menantu ini juga ada di sini?

Dia dulu pernah dipukulinya karena menggoda Michelle Su di Villa Keluarga Su.

Kemudian saat masuk penjara, dia juga diberi pelajaran berat lainnya olehnya.

Sial sekali, dirinya sudah datang ke Perguruan tinggi Harapan, kenapa bisa bertemu dengannya lagi?!

Cesar Di merasa kesal saat memikirkan ini.

Ketika keduanya saling bertatapan, Cesar Di menundukkan kepalanya karena takut ketahuan.

Yogi Chen tersenyum dan duduk di kursinya. Pada saat ini, sosok yang cantik berjalan masuk dari luar.

Dia adalah Diana Sima!

Diana Sima berjalan ke arah Yogi Chen. Ketika sampai di depannya, Diana Sima menjulurkan tangan cantiknya dan berkata kepada Yogi Chen, “Yogi Chen, kembalikan ponselku.”

Grace Qin menelepon ke rumahnya kemarin malam.

Setelah mendengar kata-kata Grace Qin, Diana Sima baru sadar ponselnya diambil oleh Yogi Chen!

Apa?

Yogi Chen mengambil ponsel Diana Sima?

Ruang kelas langsung tenang, dan satu per satu dari mereka mengalihkan pandangan ke Yogi Chen.

Yogi Chen agak canggung. Dia mengeluarkan ponsel dari sakunya dan berkata sambil tersenyum, “Maaf, aku menemukannya di pintu toilet kemarin malam, aku ingin memberikannya padamu, tapi kamu sudah pergi naik mobil.”

Diana Sima sama sekali tidak percaya dengan kata-kata Yogi Chen, dia melangkah maju dan menatap Yogi Chen dengan sinis, “Aku tanya sekali lagi, kenapa ponselku bisa ada di tempatmu?!” tanyanya sekali lagi.

Dia tidak bisa menahan amarahnya saat memikirkan ponselnya ada di tempat Yogi Chen semalaman.

Ada banyak foto pribadi di dalamnya.

Apa dia…sudah melihat…

Tentu saja Yogi Chen tidak bisa mengatakan bahwa dia yang mengambilnya, “Aku sudah bilang, aku menemukannya di pintu masuk toilet”, katanya sambil menghela napas.

Hehe, apa kamu pikir aku akan percaya?

Diana Sima tertawa dengan sinis, “Omong kosong, bagaimana mungkin aku tidak merasakannya jika ponselku jatuh?”

Yogi Chen tersenyum masam, saat dia baru saja ingin menjelaskan, Kevin Wang mengambil kesempatan dan langsung berdiri, dia menunjuk Yogi Chen dan berkata dengan sinis, “Yogi Chen, kamu masih berani berdalih, kamulah yang mencuri ponsel Diana!”

“Benar, dialah yang mencurinya!” kata Andi Yan.

Begitu Kevin Wang selesai berbicara, Andi Yan langsung berdiri dan berteriak, “Semuanya, hati-hati dan jaga barang kalian masing-masing, ada pencuri di kelas kita!”

“Semuanya cepat periksa, apa ada barang kalian yang hilang?!” teriak Andi Yan lagi.

Semua orang langsung memeriksa saku dan tas mereka masing-masing untuk melihat apakah ada barang yang hilang atau tidak.

Yogi Chen menatap Kevin Wang dan Andi Yan dengan dingin, kenapa mereka berdua selalu ada di mana-mana?

Terlebih lagi, kedua orang ini bekerja sama dan mengatakannya seolah-olah dia memang seperti itu, dan sekarang semua orang menatapnya dengan tatapan curiga dan benci.

Pada saat ini, Cesar Di tersenyum dengan sinis dan berdiri, “Mungkin kalian belum tahu, beberapa waktu yang lalu, Yogi Chen ditahan di penjara karena mencuri pakaian dalam wanita, dan dia berada di sel yang sama denganku!”

Begitu Cesar Di mengatakannya, ruang kelas pun langsung gempar.

Apa?

Menantu keluarga kaya ini pergi ke toko pakaian dalam untuk mencuri pakaian dalam?

Setelah 3 detik hening, seluruh orang di kelas pun tertawa. Mereka memandang Yogi Chen dengan tatapan merendahkan.

Sialan, bocah ini tidak hanya pencuri, tetapi juga cabul!

Banyak gadis di kelas yang menatap Yogi Chen dengan tatapan yang berbeda, masing-masing dari mereka menutupi dada mereka karena takut Yogi Chen akan melakukan sesuatu pada mereka.

Dua kakak beradik Anita Lin dan Tiffany Lin yang melihat situasi itu semakin mengertakkan gigi mereka.

Kenapa bajingan miskin ini bisa berhubungan dengan kakak sepupunya, tunggu saja, dia akan membuat kakak sepupunya mengetahui sifat aslinya itu!

Pada saat ini, Arifin Li belum datang, jadi dia diam-diam mengeluarkan ponselnya dan merekam adegan itu.