My Greget Husband - Bab 246 Bencana Keluarga Chen

“Yogi Chen, aku akan mengambil nyawamu!” Melihat orang di kamar sudah berkurang, Kepala Biara Maria langsung mengerahkan seluruh energinya pada pedang, pedang inilah yang akan membunuh Yogi Chen.

“Aaa...”

Tiba-tiba dari belakang terdengar teriakan seorang wanita.

Yogi Chen langsung membalikkan badannya, dan melihat Nina Mu yang terjatuh ke arahnya.

Takut dia terjatuh, Yogi Chen langsung menopang Nina Mu.

Tapi pedang dari Kepala Biara Maria telah mengarah padanya, dia sama sekali tidak mengira Nina Mu akan datang, karena penah itu telah menerima semua energinya, jadi tidak mungkin untuk menariknya lagi.

“Sllupp”

Pedang itu langsung menembus tubuh Nina Mu!

Seketika Nina Mu melototkan matanya, dan jatuh ke pelukan Yogi Chen.

“Nina!”

Tubuh Yanto Chen langsung bergetar setelah melihat kejadian itu, seperti orang gila dia langsung menuju ke dalam dan mendorong Yogi Chen, lalu memindahkan Nina Mu ke dalam pelukannya.

Saat ini wajah Nina Mu sudah memucat, sekarang setengah tubuhnya telah memerah karena darah segar yang tidak berhenti keluar.

“Yan..Yanto, harus, memper...mepertahankan anak....” Setelah berkata, Nina Mu langsung jatuh pingsan.

“Apa...apa yang terjadi....” Kepala Biara Maria terdiam, dia... awalnya dia hanya berniat untuk membunuh Yogi Chen, dan tidak menyangka jika pedang itu malah menembus Nina Mu.

“Nina...” Yanto Chen berteriak menghadap langit, saat ini dia sudah sangat hancur.

Dan saat ini semua anak keluarga Chen terkejut!

Kenapa bisa seperti itu?

Bukankah Kepala Biara Maria ingin membunuh Yogi Chen? Kenapa bisa menusuk Nina Mu?

Yanto Chen memeluk Nina Mu dengan erat, dengan air mata yang tidak henti-hentinya mengalir: “Nina, kamu harus bertahan, harus bertahan, aku tidak akan membiarkan kamu kenapa-napa...”

Saat ini, Silvi Liang maju dan berkata: “Ayo semua cepat lindungi Yanto Chen dan Nina, Yogi Chen pasti menginginkan Nina mati, bukankah jika Nina mati, tidak akan ada lagi bukti untuk menyalahkannya.”

Wahhh!

Baru saja berkata, mata semua orang keluarga Chen langsung memerah.

Dasar Yogi Chen brengsek, ternyata dia yang menarik Nina Mu untuk terkena pedang tersebut.

Dasar binatang, ternyata ingin membuat Nina mati.

Saat ini, semua anak keluarga Chen masuk kedalam dan mengelilingi Yanto Chen dan Nina Mu.

Melihat itu semua, mulut Silvi Liang sedikit tersenyum licik.

Benar, dialah yang mendorong Nina Mu ke arah Yogi Chen.

Tadi dia sudah dibuat terkejut tentang test DNA, jika Nina Mu tidak mati, dan suatu hari menginginkan dia untuk test DNA, bukankah nanti akan habis?

Asalkan Nina Mu mati, maka tidak akan ada bukti.

Memanfaatkan kesempatan ini, untuk mencurahkan semua kesalahan ini pada Yogi Chen.

“Yogi Chen, kalau kamu hebat kamu lakukan padaku, lakukan padaku....” Dengan wajah yang penuh dengan kebencian Yanto Chen memandangi Yogi Chen, dia sama sekali tidak menyangka, jika kakak dia ini bisa begitu kejam, hingga bisa membunuh Nina.

“Yanto...kamu, bukan aku....”

“Yogi Chen, kamu masih ingin mengelak, disini ada puluhan mata yang melihatnya, dan kamu masih ingin berbohong!” Silvi Liang melototi Yogi Chen: “Dasar binatang, kami tidak akan membiarkan kamu terus menyakiti Nina, jika kamu ingin menyakiti mereka berdua, maka lewati dulu mayat kami semua....”

“Benar...lewati dulu mayat kami....”

Disaat Yogi Chen ingin menjelaskannya, Kepala Biara Maria mengambil pedangnya dan mengarahkannya pada Yogi Chen.

Jianngg!

Duarr!

Kepala Biara Maria terbang langsung terbentur ke dinding, lalu dengan keras terjadi di atas tanah.

Kejadian ini sangatlah cepat, bahkan semua orang tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Arifin Li terkejut, ternyata 2 bodyguard Yogi Chen...ternyata begitu hebat, dengan satu pukulan saja sudah bisa menerbangkan Kepala Biara Maria.

Ini sangatlah hebat.

“Cari mati, berani-beraninya menyerang tuan muda Chen!”

Alasan kenapa Diego Sheng dan Fransen Zhao dari tadi tidak bertidak karena mereka merasa kekuatan Kepala Biara Maria tidak terlalu hebat, dan semua masih di bawah kendali mereka.

Terutama tadi, mereka terus meliha pertarungan saja.

Tapi mereka berdua menjadi takut ketika Kepala Biara Maria menusuk Nina Mu.

Brengsek, jika bukan karena wanita itu menghalangi Yogi Chen, mungkin Yogi Chen telah tertusuk.

Jika Yogi Chen mati, maka mereka juga jangan berharap bisa hidup.

“Uhuk.”

Kepala Biara Maria memuntahkan darah segar, dan dengan wajah terkejut melihat mereka berdua: “Pertapa besar tingkatan return?”

Apa?

Dalam sekejap, semua orang terkejut.

Kenapa orang ini adalah ahli beladiri tingkatan return?

Ini...ini tidak mungkin?

Bagaimana Yogi Chen bisa mengenal orang hebat seperti itu?

Dengan tidak percaya Kepala Biara Maria melihat mereka berdua, dan malah memanggil Yogi Chen dengan tuan muda Chen?

Mereka itu memiliki hubungan apa dengan Yogi Chen?

Apakah bodyguard dia?

Memikirkan hal itu Kepala Biara Maria dengan sedikit bergetar berdiri, ternyata binatang ini mempunyai pertapa besar tingkatan return yang menjaganya, kalau seperti itu bagaimana bisa membunuhnya?

Saat ini wajah Fransen Zhao penuh dengan kemarahan menatap Kepala Biara Maria yang berada di bawah, dengan mata yang kejam: “Jika kamu berani menyentuh tuan muda Chen, hari ini aku akan membunuhmu.”

Di matanya tidak ada perbedaan pria dan wanita.

Setelah berkata, dia mengumpulkan energinya dan bersiap untuk bertindak.

Kepala Biara Maria telah merasakan kekuatan yang jauh lebih besar 10 kali lipat sedang menguncinya, jadi dia juga tidak berniat untuk kabur.

“Matilah....”

Di saat hampir menyentuh Kepala Biara Maria, Yogi Chen membuka mulutnya: “Hentikan.”

Kepala Biara Maria sudah pasrah dan menutup matanya, dia mengira hidupnya akan berakhir, tapi hal yang tidak terduga adalah ternyata Yogi Chen malah menghentikannya.

“Tapi tuan muda Chen...”

Belum sempat Fransen Zhao menyelesaikan perkataannya, Yogi Chen langsung memotongnya: “Tidak ada tapi, lepaskan dia.”

“Baiklah!” Meskipun Yogi Chen tidak membiarkannya membunuh wanita dari gunung Emei ini, tapi hukumannya tidak boleh dibiarkan begitu saja.

Memikirkan hal itu, dengan senyuman dinginnya Fransen Zhao mengumpulkan energi dan langsung memukul Kepala Biara Maria hingga pingsan.

Wajah Yogi Chen juga berubah menjadi buruk ketika melihat Nina Mu yang pingsan.

Awalnya Kepala Biara Maria ingin menggunakan pedang ini untuk menusuk hati Yogi Chen, tapi Nina Mu muncul dan menghalangi Yogi Chen dan pedang ini pun mengubah arahnya lalu langsung menembus paru-paru Nina Mu.

Jika tidak diantar kerumah sakit, mungkin tidak akan sempat lagi.

Meskipun saat ini Yanto Chen sangat dendam padanya, tapi Nina Mu hanyalah korban, dan dia tidak boleh terjadi apa-apa!

“Yanto, cepat, biarkan aku melihatnya....”

“Semuanya cepat kepung, jangan sampai membiarkannya mendekat!” Silvi Liang berteriak: “Yogi Chen, aku tidak akan membiarkanmu melukai Nina.”

Brengsek, dasar wanita jahat, jika Nina Mu tidak segera diobati, jangankan ingin menyelamatkan anaknya, bahkan untuk menyelamatkan Nina bisa jadi tidak bisa.

“Cepat bubar, cepat antar dia ke rumah sakit, jangan ditunda lagi, jika tidak nanti akan terlambat!”

Baru saja kata-katanya keluar, Yanto Chen langsung tersadar dari penderitaannya, dia langsung berdiri dengan memeluk Nina Mu yang bersimbah darah, dengan mata yang penuh dengan amarah melihat Yogi Chen, lalu keluar dari kamar.

Setelah itu, semua anggota keluar Chen juga mengikutinya.

Melihat itu semua, Yogi Chen juga mengikutinya.

Arifin Li, Diego Shen, dan Fransen Zhao mereka bertiga mengikuti dari belakang.

Kakek keluarga Chen hanya melihat semua orang pergi dari atas kasur pasien, tiba-tiba Alvyn Chen berjalan ke arah kasur kakek: “Ayah, aku akan menyuruh Sandy dan Silvi untuk tinggal dan menjagamu, aku pergi dulu ke rumah sakit...”

Kakek hanya menganggukkan kepala, dan berkata pada Alvyn Chen: “Cepat...cepat suruh orang untuk mengantar Kepala Biara Maria kerumah sakit...”

Setelah Kepala Biara Maria dibawa pergi oleh murid Emei. Wajah kakek keluarga Chen langsung berubah, dia telah selihat semua kejadian tadi, jelas sekali jika yang mendorong Nina Mu tadi adalah Silvi Liang.

Dia merasa sangat aneh, kenapa Silvi Liang mau mendorong Nina Mu, setelah itu menumpahkan semua kesalahan pada Yogi Chen.

Tiba-tiba dia memikirkan satu kemungkinan.

“Tidak...tidak mungkin...kenapa bisa seperti itu....”

Kakek keluarga Chen tidak berani terus memikirkannya.

Tiba-tiba, terdengar suara ketukan pintu, Sandy Chen masuk dan berkata: “Kakek, aku dan Silvi akan menjagamu.”

Silvi Liang berusaha menghibur kakek: “Kakek, kejadian tadi pasti telah membuat kamu terkejut, tidak apa, Yogi Chen mereka sudah pergi!”

Kakek menganggukkan kepala dan bertanya: “Nina? Bagaimana keadaannya?”

“Kakek, Nina sudah diantar ke rumah sakit, tenang saja, saat ini rumah sakit sudah maju, dia pasti akan baik-baik saja.” Kata Sandy Chen.

Kakek keluarga Chen menganggukkan kepala, dan melihat Silvi Liang, melihat tatapan kakek terhadapnya Silvi Liang langsung berkata: “Kak...kakek, kenapa kamu melihatku seperti itu, apakah ada sesuatu di wajahku?”

Silvi Liang memegang wajahnya dan mengeluarkan kaca, tapi tidak ada apapun di wajahnya.

“Katakan padaku, apakah kamu yang mendorong Nina tadi?”

Tuuttt!

Baru saja kata-kata kakek keluar, kepala Silvi Liang langsung kosong.

“Kakek, apa yang kamu katakan?” Sandy Chen berkata pada kakek: “Tadi semua orang telah melihatnya, jelas-jelas jika Yogi Chen yang menjadikan Nina sebagai perisai, tidak mungkin Silvi yang melakukannya?”

“Huh... aku masih belum rabun sampai seperti itu.” Kakek keluarga Chen sudah berkelana selama puluhan tahun, dia sudah melihat semua siasat, tadi dia melihat dengan jelas jika Silvi Liang yang mendorong Nina Mu.

Dan saat dia berkata, Silvi Liang terlihat sedikit panik, jika tidak menyembunyikan sesuatu apa namanya?

“Hehe, kakek, kamu pasti sudah salah lihat, tidak...tidak mungkin aku mendorong Nina? Aku telah menganggapnya sebagai adikku sendiri.”

Kakek keluarga Chen tidak memedulikan jawabannya dan kembali bertanya: “Kenapa kamu harus bilang jika Yogi Chen yang mendorongnya? Kenapa? Apakah kamu ingin menfitnahnya?”

Duaaar!

Mendengar perkataan dari kakek, Sandy Chen langsung panik, apakah kakek telah melihat sesuatu?

“Kakek, kamu sepertinya sudah salah sangka, kepalamu tidak menjadi bodoh kan?” Sandy Chen berteriak pada kakek: “Kenapa kami harus menfitnahnya?”

“Benar, kakek, kami melakukan itu untuk kebaikan keluarga!” Tambah Silvi Liang.

Kakek itu orang seperti apa?

Semakin mereka berkata kakek semakin curiga, terutama melihat dengan jelas jika Silvi Liang yang telah mendorong Nina Mu, kecurigaan yang ada dihatinya bertambah menjadi besar.

“Kenapa saat Yogi Chen mengatakan test DNA, kamu malah tidak setuju?”

“Omong kosong, tentu saja tidak boleh membuarkannya melakukan test itu, jika di test maka....”

Plakk!

Belum sempat Sandy Chen menyelesaikan perkataannya, sebuah tamparan mendarat di wajahnya.

Tamparan ini sangatlah kuat, sehingga membuat wajah Sandy Chen langsung membengkak.

Ditambah dengan tamparan Arifin Li tadi, sekarang wajahnya yang membengkak telah membuat dia terlihat seperti babi.

Tapi hasil dari tamparan ini sangatlah jelas, dia pun sadar, dia hampir saja membocorkan rahasia, lalu dengan cepat dia menjelaskan: “Bukan....kakek, maksud aku, waktu untuk test DNA itu terlalu panjang, dalam waktu itu segala sesuatu bisa terjadi.”

Tapi kakek keluarga Chen tidak percaya, saat ini dia telah mengerti, dia memikirkan dia keluar terlalu terburu-buru hingga membuatnya menyesal.

“Dasar penjahat...aku tidak mengira, ternyata semua ini ulahmu.” Kakek keluarga Chen marah hingga terjatuh dari kasur pasien, Yogi Chen itu adalah cucu yang dia didik sendiri, dia sangat menyesal, kenapa dia tidak mempercayai kata-kata Yogi Chen.

Apakah dia tidak tahu bagaimana sifatnya?

“Kakek...” Sandy Chen dan Silvi Liang dengan cepat ingin mengangkat kakek, tapi malah ditepis oleh kakek: “Dasar wanita beracun, seharusnya dari awal aku sudah mengira, keluarga Chen bisa memperistri orang seperti kamu itu adalah bencana bagi keluarga Chen!”

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu