Balas Dendam Malah Cinta - Bab 84 Kebohongan Hendra

Bab 84 Kebohongan Hendra

"Tuan, Dita dan Hendra telah sampai di Amerika, lalu kami kehilangan kontak." Asisten barunya Deo yang berdiri di samping Anthony sambil memberi hormat berkata.

"Teddy tidak menghubungi mereka?" Teddy adalah asistennya yang sebelumnya, yang di utus ke Amerika untuk mengurus masalah Dita.

"Tidak."

Anthony mengangkat cangkir teh yang ada di depannya, tidak terlihat jelas mimik wajahnya: "Suruh Teddy kembali."

Sinar dimatanya pun meredup, "Sudah saatnya menyelidiki identitas Hendra."

Mendengar perintah itu, Deo pun pergi.

Di ruang itu pun hanya tersisa pria yang hangat namun berkelas, dia terlihat sangat tenang dan tersenyum, tidak dapat ditebak apa yang sedang dia pikirkan.

"Hendra, sesuai dugaan adalah orang yang menarik." Setelah itu terdengar suara aneh.

Hendra sangat mengkhawatirkan Cindy, setelah membereskan Dita dia menyadari ada yang mengikutinya, beruntungnya dia sangat paham dengan Amerika, dengan cepat dia bisa menghindari orang itu, setelah mengurus Dita dan menyadari ponsel Cindy sudah tidak bisa dihubungi.

Dia tidak berani memikirkan apa yang terjadi pada Cindy, jika dia tahu akan begini, dia tidak akan membiarkannya sendirian.

Hendra sangat khawatir saat berada di pesawat.

"Tuan mengapa anda duduk begitu tidak tenang?" seorang wanita di sampingnya akhirnya menanyakanya.

Matanya memandang Hendra, memikirkan apakah perjalanan ini begitu membosankan baginya.

Selain terhadap Cindy, Hendra selalu tidak sabaran dengan orang lain, jadi walaupun wanita yang ada didepannya lebih cantik dari Cindy, ia tidak peduli.

"Nona anda sebaiknya tidak perlu ikut campur urusan orang lain." Hendra berkata dengan tenang.

"Walaupun kamu terburu-buru juga tidak bisa langsung turun, saya tebak kamu bukanlah orang biasa." Ucap wanita itu.

Hendra mengerutkan dahi dengan dingin berkata: "Apakah kamu sudah kebanyakan nonton?kamu, saya, hanyalah orang biasa."

"Halo, namaku Jenny." Wanita itu tersenyum menyodorkan tangannya, dia sama sekali tidak peduli dengan ketidaksopanan Hendra.

"Hendra." Bagaimana pun orang di depannya adalah wanita cantik, jadi Hendra pun dengan terpaksa menyalami tangannya.

Terhadap masalahnya sendiri, Jenny juga tidak ingin berkata banyak, hanya saja dari matanya tersirat orang ini susah di hindari.

Mereka sepanjang perjalanan ngobrol satu sama lain.

Hendra sedang berpikir, Jenny bukanlah orang biasa, dia bahkan ingin menyelidiki keluarga Hendra, untungnya dia hanya bisa menyelidiki.

Namun sudah masalah yang begitu lama, masih ada yang mengingatnya.

Hendra tersenyum terpaksa, tidak tahu apa yang akan terjadi.

Mereka berdua saling mewaspadai, namun juga saling menutupi, kelihatannya sangat tenang, namun tersembunyi hal yang mungkin hanya diketahui mereka.

Karena ada wanita ini membuat perjalanan Hendra merasa tidak begitu jauh, namun sangat melelahkan, mereka saling menusuk dan sangat seru.

Jika bukan karena saling memanfaatkan, mereka mungkin bisa menjadi teman baik.

Pesawat dengan cepat sampai di tempat tujuan, mereka saling mengucapkan selamat tinggal.

Begitu turun dari pesawat, Hendra sudah dikerumuni oleh segerombolan orang.

Saat itu Dion muncul, dan orang dari keluarga Anthony juga ikut , banyak hal yang tidak berjalan sesuai rencananya.

Hendra melihat orang yang menghalanginya, seketika dia sudah dapat menebak dari mana orang ini, berani menangkap orang di bandara, benar-benar berani.

Namun tidak bisa dipungkiri, orang ini pasti berhubungan dengan Cindy, jadi Hendra pun tidak melawan.

Jenny yang melihat Hendra dibawa oleh segerombolan orang, setelah kopernya diserahkan pada asistennya, dia pun tersenyum.

"Dion." Hendra berteriak sambil dibawa ke sebuah ruangan.

Dion menggunakan dagunya menunjukkan bangku pada Hendra, menyuruhnya duduk, pelayan pun langsung menuangkan anggur merah dan pergi.

"Hendra, sebenarnya kamu siapa?" Dion menatap Hendra dan berkata.

"Dimana Cindy?" Hendra tidak menjawab pertanyaannya, yang dia khawatirkan hanyalah Cindy.

Dion tersenyum dingin: "Cindy adalah calon istri saya, saya pasti akan menjaganya dengan baik."

Setelah berkata dia pun bersandar pada bangku, mereka berdua saling menatap.

Makanan lezat di depan pun tidak di sentuh, suasana sangat tidak nyaman.

Dion pun menghancurkan ketenangan ini, dia melemparkan berkas di meja, bulatan dimeja pun berputar sendiri, akhirnya berkas ini berhenti didepan Hendra.

"Kenapa, kamu tidak ingin tahu apa yang saya selidiki?"

Hendra pun tidak bergerak dan berkata: "Jika kamu mengetahui apapun tidak ada gunanya, dia tidak akan percaya kan?"

Hanya kata ini membuat wajah Dion berubah, walaupun dia belum mengetahui identitas Hendra, namun dia sudah tahu jika virus di tubuh Dita di suntik oleh Hendra saat semua orang tidak menyadari.

Hanya laporan yang bisa dibuat, Cindy tidak mungkin percaya.

"Hendra, apakah ini adalah cintamu? Dengan menghalalkan segala cara? Cindy begitu percaya denganmu, kamu bahkan membohonginya berkali-kali."

Hendra tersenyum berkata: "Saya sudah membohonginya? Siapa yang tahu jika kamu hanya memanfaatkannya, jangan lupa, setiap kali dia terluka karena kamu, kamu tidak berhak untuk menyalahkan saya."

"Aku tahu apa maumu. Bagaimana kalau kita membuat kesepakatan." Dion menahan emosinya dan menyalakan rokok.

"Oh?"

Asap pun dikeluarkan dari mulut Dion: "Dengar-dengar ada orang yang ingin membereskanmu."

Wajah Hendra pun berubah, mengapa dia bisa tahu.

"Saya akan membantumu membereskan orang itu, kamu bantu aku untuk menjelaskan pada Cindy tentang masalah klub malam, orang yang menangkapnya juga bukan aku."

Hendra menutup mata, tidak tahu sedang memikirkan apa.

Novel Terkait

Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu