Balas Dendam Malah Cinta - Bab 175 Saat Pernikahan Berlangsung (2)

Bab 175 Saat Pernikahan Berlangsung (2)

Elsa yang memakai gaun putih pun menatap Cindy, dia terlihat begitu tidak senang dan marah, kuku yang tajam pun masuk ke tangannya, namun seperti tidak merasakan sakit.

Mengapa Cindy tidak mati, mengapa saat dia bahagia dia harus merusaknya, saat itu seperti ini, kali ini juga.

Dendam pun terlihat di wajah Elsa, sekarang dia sangat ingin merubah wanita di depannya menjadi hancur, wanita seperti Cindy seharusnya mati kan?

"Dion, kamu jangan lupa, sekarang Elsa mengandung anakmu." Ibu Elsa tidak tahan berkata, anaknya sendiri sudah 2 kali dirusak oleh wanita ini, dia benar-benar membencinya.

Dion pun tidak menghiraukan ini, sekarang di matanya hanya adalah wanita ini, saat ini dia tidak akan menganggap hal lain.

Jadi, terhadap calon mertuanya dia juga tidak peduli, tamu di bawah yang bergosip, orang kaya yang mengetahui ini, bahkan pernikahan yang lalu dan pernikahan yang belum terselesaikan ini, tidak dipungkiri, kisah percintaan Dion memang begitu rumit.

Cindy sangat merindukan semua ini, tindakan nya dan bahkan mengerutkan dahi pun membuatnya rindu, melihat ekspresi Dion, Cindy tahu akhirnya dia melakukan sesuatu yang benar, masalah percintaan harus berani.

Walaupun tidak tahu bagaimana akhirnya, namun paling tidak dia sudah berani, seperti Cindy saat ini, dia sangat senang akan keberaniannya sekarang.

"Ada apa ini?" ibu Dion pun terkejut karena kemunculan Cindy, dia dengan jelas ingat saat pertama kali Dion pulang dari Amerika, kehilangan nyawa dan harapan dan wajah dingin, melihat semua barang Cindy yang ada di kamar akan terdiam seharian, walaupun Dion tidak berkata, namun dia seperti kehilangan segalanya, membuat ibu Dion sangat tidak tega.

Itu adalah pertama kali dan hanya kali itu dia berharap Cindy masih hidup, paling tidak Dion tidak akan seperti itu.

Dan sekarang, terjadi semua ini seperti mimpi, ibu Dion juga sudah sadar, jika Cindy masih hidup, apakah dia bisa menerimanya?

Jika Dion bisa bahagia, dia rasa dia bisa menerimanya.

"Anak kita sangat lucu, dia bernama Reza." Dunia seakan seperti milik mereka berdua, mata Cindy terlihat mengalir air mata, melihat Dion, iya, 1 tahun ini, mereka sudah memiliki anak mereka, begitu membahagiakan, anak ini bisa bertahan.

"Be..benarkah?" Dion begitu senang, Cindy sudah sangat tidak masuk akal, harus tahu, jika dia melihat sendiri Cindy melompat ke bawah, saat itu dia begitu sakit dan kehilangan harapan hidup, dan sekarang, Cindy masih hidup dan berdiri di hadapannya, memberitahunya jika anak mereka masih hidup.

Jika begitu, semua kesakitan yang dia rasakan selama 1 tahun ini sangat tidak ada artinya, sedetik yang lalu adalah neraka, dan sekarang adalah surga.

Wanita yang dirinya cintai dan anaknya, semuanya kembali seperti semula, rasa ini, kebahagiaan ini seperti tidak nyata, namun ada nyata.

"Dion, kamu jangan lupa, sekarang saya juga mengandung anakmu." Riasan wajah Elsa pun luntur karena air matanya, membuat wajahnya terlihat buruk, seperti kehilangan diri.

Dan di bandingkan dengan Cindy yang sekarang, seperti langit dan bumi, sebagai seorang pria pasti akan memilih Cindy.

Dion mengerutkan dahi, dia pun kacau: "Cindy, kamu dengar penjelasanku, waktu itu aku mabuk."

Cindy sudah mengetahui hal ini, namun mendengar nya mengatakan langsung masih terasa sakit, namun dia pun tetap tenang berkata: "Dion, saya percaya padamu, jika saya sudah memutuskan kembali, apapun juga tidak boleh memisahkan kita."

Mengenai pertanyaan Dion tidak mencintainya, saat dia melihatnya dia sudah mengalirkan air mata, apakah ini tidak dapat membuktikan?

Seketika Dion merasa terharu, awalnya sebelum Cindy muncul, dia masih merasa anak sangat mengganggu, namun sekarang semuanya berbeda, jika anak ini dan Elsa membuat Cindy sedih, dia akan melakukan segala cara.

Dion tanpa sadar melindungi Cindy dibelakangnya menghadap Elsa berkata: "Apa yang ingin kamu lakukan? Saya akan membayarmu."

"Membayarku?" Elsa merasa dia sangat menderita: "Kamu membayarku dengan apa? Uang, tidak, Dion, aku ingin hatimu, kamu adalah ayah dari anak ini."

Dion menggerakkan bibir, dia tidak seharusnya minum begitu banyak: "Hati ku dari awal sudah pada Cindy, mengenai anak...."

"Mengenai anak, lahirkanlah." Cindy berkata, dia juga seorang ibu, tahu jika anak terhadap seorang ibu sangat penting, walaupun dia membenci Elsa, namun dia adalah seorang ibu.

"Cindy..." Dion tidak mengerti dengan pemikiran Cindy.

"Saya juga seorang ibu, saya hanya kasihan jika anak ini mati sebelum lahir, anak ini tetap lah darah dagingmu." Cindy berkata.

Dion memeluk Cindy, wanita nya sungguh baik hati.

Mendengar semua ini membuat Elsa tidak senang, mengapa, waniat ini berpura-pura menyedihkan, dia adalah Elsa, anak keluarganya yang paling hebat, dia tidak perlu belas kasihan orang.

"Cindy, simpan kepalsuanmu, saya tidak percaya." Elsa berkata.

Cindy menggerakkan alis, tidak ingin berdebat dengan wanita ini.

Dion juga tidak menghiraukan wanita ini lagi.

Dion pun mengeluakan kotak yang berisi cincin, berlutut dihadapan Cindy: "Cindy, apakah kamu ingin menikah denganku?"

Saat ini Cindy yang senang: "Saya tidak mau cincin wanita lain ada di tanganku."

Dion melihat wajah Cindy pun tertawa: "Ini adalah cincin yang aku simpan untukmu, hanya milikmu."

Cindy melihat Dion berkata: "Kalau begitu saya pun hanya bisa berkata iya."

Dion pun memakaikan cincin di tangan Cindy, setelah masalah itu dia selalu membawa cincin ini disisinya, dengan begitu dia merasa Cindy selalu ada disisinya.

Sekarang, dia bahkan memiliki kesempatan untuk memakaikan cincin ini di tangan Cindy, begitu beruntung, bisa menemui orang ini, wanita yang sangat dia cintai.