Balas Dendam Malah Cinta - Bab 39 Cindy Menyerahkan Hak Asuh Anak
Bab 39 Cindy Menyerahkan Hak Asuh Anak
"Siapa yang bilang dia bukan cucuku, saya bilang dia adalah cucuku maka dia adalah cucuku." Ibunya Dion dengan tegas berkata, dia merasa Cindy mengatakan itu karena ingin merebut hak asuh anak, ibunya Dion memang meragukan Tian bukanlah cucunya, namun karena ucapan Cindy membuat ibunya Dion memastikan bahwa Tian adalah cucunya.
"Dia benar-benar bukan, kamu lepaskanlah dia." Cindy berkata, dia sudah mengatakan padanya bahwa Tian bukan cucunya, namun ibunya Dion tidak percaya.
Ibunya Dion berkata: "Berapa harganya?" ibunya Dion melihat Cindy, dengan tatapan tidak suka, dia tahu jika Cindy adalah orang klub malam, jadi merasa uang akan berguna untuknya.
"Uang? Saya tidak perlu." Cindy dengan meremehkan berkata, dia tahu ibunya Dion sangat susah berkomunikasi, namun dia tidak mengira akan seburuk ini, menggunakan uang untuk membeli anak.
"Saya harap kamu mengerti, saya dapat memberikannya kehidupan yang lebih baik, apalagi saya dan ayah Dion juga sangat menyukai Tian, kami pasti akan sangat menyayanginya." Ibunya Dion dengan yakin berkata, omongannya sangat tajam namun ibunya Dion tetap terlihat begitu elegan.
Cindy melihatnya, tidak tahu harus bagaimana menghadapinya, sebenarnya Cindy sedikit tergoyah, karena apa yang dikatakan ibunya Dion memang benar, dia tidak memiliki kemampuan untuk menjaganya, yang bisa juga hanyalah pegawainya, dia juga tidak tahu apakah dirinya akan menggulangi kesalahan seperti ini lagi atau tidak.
"Dimana pun anak itu sama saja." Dion berjalan kearah mereka sambil berkata.
Ibunya Dion tidak menginginkan Cindy, namun dia sangat menyayangi Tian.
"Cindy, saya masih teguh dengan ucapanku tadi." Ibunya Dion berkata.
"Saya juga masih tetap dengan ucapanku, kalau mau biarkan mereka berdua masuk dalam keluarga kita, kalau tidak satu pun jangan masuk." Dion dengan lantang berkata, ibunya berjalan ke arah Dion dan memukulnya, dan berkata pada Cindy: "Saya juga bukan tidak ingin kamu masuk ke keluarga kami, hanya saja pekerjaanmu tidak cocok dengan keluarga kami, jadi jika kamu memberikan hak asuh Tian pada kami, akan kami penuhi semua keinginanmu."
"Tidak perlu, biarkanlah dia memiliki masa kanak-kanak yang bahagia." Cindy tergoyah, kehidupan yang akan Tian dapatkan jika besar di keluarga mereka akan sangat baik, jika berada di sisinya mungkin akan berada dalam bahaya, dibandingkan dengan mengikutinya menderita, lebih baik membiarkannya tumbuh bahagia.
"Sangat bagus jika kamu dapat berpikir begitu, jika kamu ingin merlihat Tian, kamu dapat datang kapanpun juga." Ucap ibunya Dion, dalam masalah ini dia bukanlah orang yang berdarah dingin.
Cindy berjalan ke kamar melihat Tian dan mengelus kepalanya dengan lembut berkata: "Selamat tinggal."
Setelah mengatakan itu, Cindy pun menarik Hendra untuk pergi, Hendra dengan heran mengikutinya, saat itu hanya tersisa Elsa dan Tian di kamar, Elsa melihat Tian dan ingin membunuhnya, walaupun dia adalah anaknya, namun jika identitas dirinya terungkap akan menghancurkan dirinya sendiri.
Ibunya Dion dan Dion dengan senang berjalan ke kamar, ibunya duduk di samping ranjang melihat Tian, matanya terlihat berlinang air mata, melihat keadaan ini Elsa bertanya: "tante, ada apa denganmu?"
"Tidak apa-apa, hanya merasa sedih melihatnya begitu menderita." Ibu Dion berkata, saat itu ada seseorang masuk ke kamar, tidak lain adalah ayah Dion, Bambang.
"Cucuku tidak apa-apakan?" Bambang menepuk pundak Dion sambil berkata, Dion menggeleng kepala dan tidak mengatakan apapun, sebenarnya artinya adalah dia sudah tidak apa-apa, namun ayahnya salah mengerti, di tambah ibunya sedang menangis, dengan terkejut dia mundur dan menjerit dokter berkata: "Tidak peduli berapa biayanya, selamatkan dia."
"Tuan muda kecil tidak apa-apa."Dokter berkata, padahal sudah diobati tadi.
"Ayah, dia tidak apa-apa. Ibuku hanya merasa sedih melihatnya begini makanya menangis." Dion pun membawa dokter keluar.
Ibunya mengangkat kepala dan berjalan ke arah ayah Dion dengan tertawa terbahak-bahak berkata: "Apakah kamu bodoh." Mereka berdua pun tertawa, ayah Dion melihat orang sekitar bertanya: "Dimana ibunya Tian?"
"Saya sudah menyuruhnya pergi, disamping itu dia juga sudah memberikan hak asuh pada kita." Ibunya Dion sambil duduk berkata.
"Begitu mudah?" ayah Dion terkejut, dia merasa seorang perempuan tidak akan dengan mudah menyerahkan anaknya begitu saja.
"Pekerjaannya memang tidak memungkinkan, Tian akan terpengaruh jika dibesarkan di sana." Ibunya Dion menjelaskan: "Dan saya juga tidak akan menerimannya menjadi menantuku."
Tian membuka mata dan mulai menangis, mereka pun langsung mengecek keadaanya, ibunya Dion menggendongnya dan mengayunnya agar dia berhenti menangis, setelah itu mereka pun pulang kerumah.
Elsa duduk dimobil Dion, di mobil mereka berdua pun terdiam, sampai Dion mengatakan sesuatu: "Apakah kamu sudah membaik?"
"Sudah tidak apa-apa." Elsa sangat gembira berkata, perhatian Dion padanya memang terlalu tiba-tiba.
"Kalau begitu pulang dan beristirahatlah, belakangan ini jangan berbuat yang tidak-tidak lagi." Dion berkata. Ucapan ini membuatnya merasa tersindir, sedang mengacamku, apakah dia benar-benar begitu peduli pada Cindy ya.
Elsa berbalik melihat pemandangan di luar jendela dan tidak menjawab Dion, hatinya seperti lagi berdarah, pria yang dicintainya malah memperingatinya demi wanita lain.
"Sudah sampai." Dion berkata pada Elsa, mobilnya terhenti di depan rumah Elsa, Dion melihat Elsa, dia tidak terlihat akan turun dari mobil, Dion menyentuh kepalanya berkata: "Kamu ngapain?"
"Tidak." Elsa melihat Dion, dengan serius berkata: "Bisakah kamu sedikit memperdulikan keberadaanku, saya mencintaimu, tidak apa-apa jika kamu tidak mencintaiku, tapi bisakah kamu tidak mengungkit wanita lain di depanku."
Dion melihat ke kejauhan dan tidak menjawab Elsa, karena tidak bisa menahan sikap Dion yang dingin, dia pun membuka pintu mobil dan turun.
Dia ingat pernah dulu Dion pernah mengantarnya pulang, saat itu mereka sangat bahagia, namun sekarang malah menjadi begitu memilukan.
Elsa pun masuk ke rumahnya, saat dia membuka pintu, tidak ada satupun orang, pelayannya sedang pulang kampung, Jordi juga tidak selalu tinggal dengannya, dia pun dengan memakai heels kembali ke kamar, hanya tersisa ia sendiri.
Elsa masuk ke kamarnya, mengambil baju yang yang sudah di lipat rapi dan meletakkannya di ranjang, itu adalah jaket Dion, dia duduk dilantai mengelus jaket itu dan menangis, dia menyeka wajahnya dengan jaket, seperti sedang merasakan aroma Dion.
"Dion, saya begitu mencintaimu, mengapa kamu tidak mencintaiku." Elsa dengan sakit hatinya menjerit, dari dalam kamar terdengar suara jeritannya.
Dia berdiri, menahan pada dinding dan berjalan keluar kamar, dari lemari dia mengeluarkan bir dan berjalan ke balkon, malam yang gelap membuat orang semakin tertekan, Elsa duduk dikursi melihat bintang sambil meminum anggur merah, dia berpikir dengan begitu akan membuatnya melupakan segalanya.
Novel Terkait
Jalan Kembali Hidupku
Devan HardiBaby, You are so cute
Callie WangAsisten Bos Cantik
Boris DreyUnplanned Marriage
MargeryLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieSi Menantu Dokter
Hendy ZhangMeet By Chance
Lena TanBalas Dendam Malah Cinta×
- Bab 1 Lelaki Yang Tidak Sadarkan Diri
- Bab 2 Anak Yang Ditinggalkan
- Bab 3 Ingin Menikah, Bermimpilah
- Bab 4 Dipaksa Untuk Tinggal
- Bab 5 Ada Dendam Namun Tidak Dibalas Bukannlah Lelaki Sejati
- Bab 6 Kamu Sangat Cocok Menjadi Wanita Simpanan
- Bab 7 Orang Yang Datang Untuk Mengacau
- Bab 8 Terluka Bukanlah Apa-Apa
- Bab 9 Diberikan Obat Oleh Orang Lain
- Bab 10 Di Kencingi Anak Kecil
- Bab 11 Perubahan Sikap Cindy Terhadap Dion
- Bab 12 Nama Bayi
- Bab 13 Elsa Terancam
- Bab 14 Menginap Di Rumah Sakit
- Bab 15 Apa Yang Terjadi Di Rumah Cindy
- Bab 16 Rumah Cindy Diobrak-Abrik
- Bab 17 Orang Yang Dicurigai Muncul
- Bab 18 Ibu Dion Ingin Menemui Calon Menantunya
- Bab 19 Dion Cemburu
- Bab 20 Bertemu Di Apartemen
- Bab 21 Makan Berdua
- Bab 22 Percakapan Dion Dan Cindy Di Malam Yang Indah
- Bab 23 Rencana Pergi Berlibur
- Bab 24 Ibu Dion Memutuskan Untuk Menerima Cindy
- Bab 25 Identitas Cindy Terbongkar
- Bab 26 Wartawan Memenuhi Rumah Cindy
- Bab 27 Cindy Sudah Jatuh Hati Pada Dion
- Bab 28 Elsa Mengeluarkan Senjata Rahasianya
- Bab 29 Dion Hanya Mencintai Cindy
- Bab 30 Dion Memilih Untuk Mengalah
- Bab 31 Belajar Menjaga Anak
- Bab 32 Bukti Foto
- Bab 33 Mencari Masalah Di Klub Malam
- Bab 34 Rencana Elsa
- Bab 35 Berita Mereka Lagi-Lagi Menjadi Hot Topik
- Bab 36 Usb Penting Berisi Aib Cindy
- Bab 37 Tian Masuk Rumah Sakit
- Bab 38 Merebut Hak Anak Dengan Ibunya Dion
- Bab 39 Cindy Menyerahkan Hak Asuh Anak
- Bab 40 Mobil Cindy Sengaja Ditabrak
- Bab 41 Mengobati Luka Cindy
- Bab 42 Senang Maupun Sudah Tetap Bersama
- Bab 43 Tian Dijadikan Alasan Untuk Bertemu Cindy
- Bab 44 Cindy Menusuk Dion Dengan Pisau
- Bab 45 Luka Dion Diketahui Ibunya
- Bab 46 Kekecewaan Cindy Terhadap Dion
- Bab 47 Elsa Pergi Bertemu Ibunya Dion
- Bab 48 Jordi Mengetahui Rahasia Terbesar Elsa
- Bab 49 Dita Melaporkan Hasil Pelacakannya
- Bab 50 Cindy Disekap
- Bab 51 Jordi Mencari Orang Untuk Memperkosa Cindy
- Bab 52 Cindy Dianiyaya Di Gudang
- Bab 53 Dion Mengajak Cindy Makan Bersama
- Bab 54 Dion Menelepon Cindy
- Bab 55 Langkah Awal Elsa
- Bab 56 Elsa Ditolak Mentah-Mentah
- Bab 57 Mempertimbangkan Untuk Menerima Dion
- Bab 58 Elsa Meminta Maaf
- Bab 59 Cindy Menerima Dion
- Bab 60 Cindy Ikut Dion Pulang
- Bab 61 Pergi Berlibur
- Bab 62 Berduaan Di Kolam Air Panas
- Bab 63 Bersiap-Siap Membalas Dendam
- Bab 64 Cindy Masuk Bekerja Di Perusahaan Keluarga Dion
- Bab 65 Orang Dalam Perusahaan Ayah Elsa Berhasil Disogok
- Bab 66 Perusahaan Keluarga Elsa Akan Segera Bangkrut
- Bab 67 Dion Memasakkan Sarapan Untuk Cindy
- Bab 68 Cindy Terlalu Baik
- Bab 69 Elsa Lagi-Lagi Memfitnah Cindy
- Bab 70 Klub Malam Terbakar
- Bab 71 Cindy Salahpaham Dengan Dion
- Bab 72 Dita Dan Hendra Sibuk Melacak Pelaku Sebenarnya
- Bab 73 Dita Dalam Bahaya
- Bab 74 Kesalahpahaman Cindy Terhadap Dion
- Bab 75 Mengungkapkan Unek-Unek
- Bab 76 Memancing Cindy Pergi Ke Pabrik Kosong
- Bab 77 Dion Tak Berdaya
- Bab 78 Ada Yang Sengaja Meracuni Dita
- Bab 79 Topeng Hendra Selama Ini
- Bab 80 Dion Mabuk
- Bab 81 Salah Orang
- Bab 82 Kamu Ingin Membunuhku?
- Bab 83 Memulai Penyelidikan
- Bab 84 Kebohongan Hendra
- Bab 85 Tertangkap Basah
- Bab 86 Tidak Mau Makan
- Bab 87 Menjenguk Tian
- Bab 88 Bertemu Dengan Hendra
- Bab 89 Menjelaskan Kebenaran
- Bab 90 Anthony Muncul
- Bab 91 Memilih Untuk Percaya
- Bab 92 Hendra Di Rumah Sakit
- Bab 93 Kenangan
- Bab 94 Tamparan Cindy
- Bab 95 Bekas Ciuman
- Bab 96 Cemburu
- Bab 97 Keluarga Hendra
- Bab 98 Bersekutu
- Bab 99 Anthony Terluka
- Bab 100 Kedatangan Polisi
- Bab 101 Cindy Tertembak
- Bab 102 Selamat Anda Hamil!
- Bab 103 Hanya Rumah Keluarga Dion Yang Aman
- Bab 104 Pelajaran Untuk Jordi
- Bab 105 Masa Lalu Keluarga Chu
- Bab 106 Menjenguk Cindy
- Bab 107 Elsa Terluka
- Bab 108 Penyuka Sesama Jenis
- Bab 109 Ibu Hendra
- Bab 110 Jalan-Jalan
- Bab 111 Kita Menikah Ya!
- Bab 112 Papa Kandung Hendra
- Bab 113 Perjanjian Rahasia
- Bab 114 Anthony Keluar Dari Penjara
- Bab 115 Menentang
- Bab 116 Elsa Mengancam
- Bab 117 Bunuh Diri
- Bab 118 Ternyata Dia Adalah Orang Seperti Ini
- Bab 119 Hendra Membawa Cindy
- Bab 120 Bertemu Di Bandara
- Bab 121 Pertarungan Memperebutkan Cindy
- Bab 122 Hendra Di Tabrak
- Bab 123 Kemungkinan Selamat Begitu Kecil
- Bab 124 Hendra Di Antara Hidup Dan Mati
- Bab 125 Apa Yang Terjadi Dengan Hendra
- Bab 126 Saya Adalah Pamanmu
- Bab 127 Anak Anthony
- Bab 128 Hendra Dipindahkan Rumah Sakit
- Bab 129 Dimas Diculik
- Bab 130 Perubahan Besar (1)
- Bab 131 Perubahan Besar (2)
- Bab 132 Perubahan Besar (3)
- Bab 133 Hati Yang Hancur
- Bab 134 Aku Tidak Akan Melepaskanmu
- Bab 135 Di Khianati
- Bab 136 Alat Perekam Suara
- Bab 137 Permainan (1)
- Bab 138 Permainan (2)
- Bab 139 Permainan (3)
- Bab 140 Peringatan Ibu Dion
- Bab 141 Ibu Dion Pingsan
- Bab 142 Menemui Jenny
- Bab 143 Pergi Berlibur
- Bab 144 Alasan Pergi Ke Amerika
- Bab 145 Pertemuan Jenny Dan Dion
- Bab 146 Acara Perjamuan
- Bab 147 Jason
- Bab 148 Cinta Yang Telah Berlalu
- Bab 149 Isi Surat
- Bab 150 Tunggu Aku
- Bab 151 Memusnahkan Keluarga Jenny
- Bab 152 Kebetulan Bertemu Dengan Jenny
- Bab 153 Kekacauan Di Meja Makan
- Bab 154 Selamat Tinggal, Dion (1)
- Bab 155 Selamat Tinggal, Dion (2)
- Bab 156 Dion Dan Cindy Melompat Ke Sungai
- Bab 157 Kematian Dion
- Bab 158 Cindy Masih Hidup
- Bab 159 Cindy Bersembunyi
- Bab 160 Di Mana Cindy
- Bab 161 Kebenaran (1)
- Bab 162 Kebenaran (2)
- Bab 163 Kebenaran (3)
- Bab 164 Mayat Cindy?
- Bab 165 Hasil Identifikasi
- Bab 166 Menjelaskan Alasannya
- Bab 167 Apakah Kamu Akan Kembali Mencarinya?
- Bab 168 Kembali Ke Indonesia
- Bab 169 Satu Tahun Kemudian
- Bab 170 Persiapan Acara Pernikahan Dion (1)
- Bab 171 Persiapan Acara Pernikahan Dion (2)
- Bab 172 Cindy Kembali
- Bab 173 Cindy Mengetahui Berita Pernikahan Dion
- Bab 174 Saat Pernikahan Berlangsung (1)
- Bab 175 Saat Pernikahan Berlangsung (2)
- Bab 176 Kebenaran Tentang Kehamilan Elsa
- Bab 177 Identitas Tian (1)
- Bab 178 Identitas Tian (2)
- Bab 179 Identitas Tian (3)
- Bab 180 Identitas Tian (4)
- Bab 181 Rencana Jahat Elsa
- Bab 182 Anak Cindy
- Bab 183 Rencana Jahat
- Bab 184 Perjanjian
- Bab 185 Sebenarnya Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 186 Aku Ingin Mengerti Dunia Dion
- Bab 187 Salah Paham
- Bab 188 Kerabat Dekat Juga Bisa Membunuh
- Bab 189 Hati Yang Kotor
- Bab 190 Rencana Jahat Hendra
- Bab 191 Kita Bekerja Samalah
- Bab 192 Jangan Terlalu Terobsesi
- Bab 193 Menghilang
- Bab 194 Obat Kelahiran Kembali
- Bab 195 Melacak
- Bab 196 Penyelamatan (1)
- Bab 197 Penyelamatan (2)
- Bab 198 Penyelamatan (3)
- Bab 199 Hidup Dalam Takdir (1)
- Bab 200 Hidup Dalam Takdir (2)
- Bab 201 Wanita Misterius
- Bab 202 Racun
- Bab 203 Saat-Saat Terakhir (1)
- Bab 204 Saat-Saat Terakhir (2)
- Bab 205 Saat-Saat Terakhir (3)
- Bab 206 Saat-Saat Terakhir (4)
- Bab 207 Antara Hidup Dan Mati (1)
- Bab 208 Antara Hidup Dan Mati (2)
- Bab 209 Hilang Ingatan (1)
- Bab 210 Hilang Ingatan (2)
- Bab 211 Pilihan (1)
- Bab 212 Pilihan (2)
- Bab 213 Kembali Ke Indonesia
- Bab 214 Cerita Awal Kita Saling Kenal
- Bab 215 Masalah Keluarga Anthony
- Bab 216 Saat Acara Berlangsung (1)
- Bab 217 Saat Acara Berlangsung (2)
- Bab 218 Dokter Jay
- Bab 219 Rencana Jahat?
- Bab 220 Reaksi Obat (1)
- Bab 221 Reaksi Obat (2)
- Bab 222 Mengkhianati
- Bab 223 Bunuh Jay
- Bab 224 Mulai Bereaksi
- Bab 225 Orang Di Balik Semua Ini
- Bab 226 Kecelakaan Mobil (1)
- Bab 227 Kecelakaan Mobil (2)
- Bab 228 Berakting
- Bab 229 Trik Antara Wanita
- Bab 230 Orang Dibalik Kecelakaan Ini
- Bab 231 Aku Sengaja
- Bab 232 Siapa Dion? (1)
- Bab 233 Siapa Dion? (2)
- Bab 234 Rencana (1)
- Bab 235 Rencana (2)
- Bab 236 Rencana (3)
- Bab 237 Perjanjian (1)
- Bab 238 Perjanjian (2)
- Bab 239 Menggoda
- Bab 240 Menemukan Tempat Penelitian (1)
- Bab 241 Menemukan Tempat Penelitian (2)
- Bab 242 Orang Yang Berada Dibawah Tanah
- Bab 243 Datanglah Ke Kediamanku (1)
- Bab 244 Datanglah Ke Kediamanku (2)
- Bab 245 Seluruh Kota Penuh Dengan Masalah (1)
- Bab 246 Seluruh Kota Penuh Dengan Masalah (2)
- Bab 247 Aku Datang Demi Seseorang
- Bab 248 Cindy Menghilang
- Bab 249 Mencari Cindy (1)
- Bab 250 Mencari Cindy (2)
- Bab 251 Mencari Cindy (3)
- Bab 252 Alat GPS
- Bab 253 Menyelamatkan Cindy (1)
- Bab 254 Menyelamatkan Cindy (2)
- Bab 255 Masalah Keluarga Tanusaputra
- Bab 256 Apa Yang Berharga Darimu?
- Bab 257 Cindy Yang Mengganggu
- Bab 258 Bahaya Menghampiri (1)
- Bab 259 Bahaya menghampiri (2)
- Bab 260 Bahaya Menghampiri (3)
- Bab 261 Bebas Dari Bahaya
- Bab 262 Kondisi Berbahaya Di Kota Rao (1)
- Bab 263 Kondisi Berbahaya Di Kota Rao (2)
- Bab 264 Obat Penangkal Sudah Ada Titik Terang (1)
- Bab 265 Obat Penangkal Sudah Ada Titik Terang (2)
- Bab 266 Kematian Dokter Jay
- Bab 267 Anakku Di Tangkap (1)
- Bab 268 Anakku Di Tangkap (2)
- Bab 269 Berhadapan Dengan Masalah (1)
- Bab 270 Obat Penawar Akan Selesai Dalam Seminggu
- Bab 271 Hubungan Yang Sulit Di Mengerti
- Bab 272 Fakta Orang Tua Kandung Tian
- Bab 273 Siapa Yang Berkhianat (1)
- Bab 274 Siapa Yang Berkhianat (2)
- Bab 275 Siapa Yang Berkhianat (3)
- Bab 276 Siapa Yang Berkhianat (4)
- Bab 277 Menyelamatkan Anak-Anak
- Bab 278 Hendra Tiba-Tiba Muncul
- Bab 279 Cindy Sadar (1)
- Bab 280 Cindy Sadar (2)
- Bab 281 Ingatan Yang Hilang
- Bab 282 Rencana Jahat Elsa
- Bab 283 Rencana Yang Kejam
- Bab 284 Menepati Janji
- Bab 285 Syarat
- Bab 286 Kesepakatan
- Bab 287 Godaan
- Bab 288 Perjanjian
- Bab 289 Konfrontasi
- Bab 290 Ending