Balas Dendam Malah Cinta - Bab 34 Rencana Elsa

Bab 34 Rencana Elsa

Urat kepala Dion pun seperti keluar, dengan erat memegang gelas yang ada ditangannya dan berjalan ke arah Elsa serta melempar remote yang ada ditangan Elsa ke lantai hingga berhancuran, Elsa dengan terkejut melihatnya dan menjerit: "Apa yang sedang kamu lakukan?" setelah mengatakan itu Dion melototi Elsa, Elsa sedang membantu Dion, namun Dion malah membuang remotenya.

Dari pagi Dion sudah sampai di klub Foreplay, karena dia ingin tahu apa yang sebenarnya dilakukan Elsa, apa bukti yang ada padanya, bawahannya mengatakan jika Elsa hanya menyuruh pelacak itu untuk pergi ke rumah Cindy untuk merekam sesuatu, mengenai apa yang direkam sudah tidak ada copiannya, karena dia ditahan oleh beberapa orang dan merusak kamera udaranya.

"Tidak jelaskah?" Dion dengan tenang berkata, jika pandangan dapat membunuh orang, sekarang Elsa pasti sudah mati, Cindy hanya boleh menjadi miliknya, segala milik Cindy hanya boleh menjadi miliknya, mana mungkin dia membiarkan orang luar melihat video ini, jika orang di dalam itu bukan Cindy, Dion pasti tidak akan melakukan hal ini, namun orang yang ada di dalam adalah Cindy, dan saat itu dia lah yang menyelamatinya, dia bahkan tidak berani berpikir jika malam itu dia terlambat sampai, apa yang akan terjadi pada Cindy.

"Kamu masih melindunginya?" Elsa dengan sedih bertanya, Elsa tidak mengerti mengapa Dion begitu peduli pada Cindy, mereka baru kenal tidak lama.

Dion tidak menjawabnya, namun merusak proyektor dan menyuruh pelayan klub untuk menghentikan video itu, Cindy yang sedang duduk melihat mereka pun tersenyum.

"Saya masih ada banyak video ini, kali ini kamu dapat menghentikanku, tapi mungkin lain kali kamu tidak akan bisa menghalangiku lagi." Elsa dengan marah berkata, ucapannya berhasil menarik perhatian Dion, Dion menarik pergelangan tangan Elsa dan membawanya keluar, namun Elsa malah menariknya ke arah lain.

"Lihatlah." Elsa menarik Dion ke hadapan Cindy, dengan puas menunjukan pada Cindy jika tangannya dan Dion sedang berpegangan, melihat ini Dion langsung melepaskan tangan Elsa, namun Elsa mana mungkin membiarkannya begitu saja, Elsa dengan erat memegang tangan Dion dan mengancamnya berkata: "Kamu masih menginginkan video itu kan, atau kamu ingin aku memutarnya di hadapan semua orang?" sekarang dia sudah tidak memiliki apapun untuk menahan Dion, dia juga tahu jika Dion sangat benci diancam, namun dia sudah tidak memiliki cara lain.

Dion menunduk melihatnya, dengan nada yang mengerikan berkata: "Kamu berani mengancamku?"

Elsa dengan nada rendah berkata: "Be..benar, kenapa saya tidak berani, bagaimanapun saya lebih hebat dari putri yang dilahirkan oleh wanita jalang itu." Cindy awalnya hanya melihat adegan mereka, namun mendengar nama ibunya dibawa, dia pun menjadi marah.

Dia berjalan dengan heels nya yang tinggi ke depan Elsa dengan dingin bertanya: "Kamu berani mengatakannya sekali lagi?"

Mendengar ucapan Cindy, dengan tertawa puas berkata: "Mengapa saya tidak berani, kamu dengar baik-baik ya, kamu di larihkan oleh wanita jalang." Elsa belum menyelesaikan kata-katanya dan Cindy sudah menamparnya, Elsa terkejut melihatnya, memegang pipinya dan ingin memukul balik Cindy, namun ada tangan yang menahannya.

Elsa dengan marah melihat Dion: "Ngapain kamu menahanku, dia yang memukulku." Dion seperti tidak mendengar ucapan Elsa, namun terus memandang Cindy, Cindy merasakan pandangan Dion namun tidak melakukan apapun dan berkata pada Elsa: "Berhati-hatilah, jika kamu masih berani tidak sopan pada ibuku, maka akhirmu tidak akan segampang tamparan hari ini." Setelah menyelesaikan ucapannya dia pun pergi, namun Dion menahannya, tapi Cindy langsung melepaskannya dengan lantang berkata: "Direktur Dion anda benar-benar hebat, padahal kamu sudah ada satu di pelukanmu dan kamu masih menarik yang lain, maaf saya tidak bisa menemanimu, selamat tinggal."

Melihat tanganya dilepas dan melihat lagi pada Cindy yang sudah berjalan pergi, hatinya sangat tidak enak, "Dion." Elsa dengan marah menjerit. Dion tidak memperdulikannya, dengan cepat mengejar Cindy, dia tidak ingin kehilangan Cindy lagi, dia memutuskan untuk membuat Cindy kembali ke sisinya.

Melihat Dion mengejar Cindy, Elsa hanya bisa terdiam marah, dia tidak mengerti mengapa dirinya tidak sebanding dengan Cindy, dia lalu menelpon ibu Dion dan mengajaknya untuk pergi jalan-jalan, dia pun memberitahu ibu nya jika dia baru saja di sakiti sampai menangis, ibu Dion tidak mungkin membiarkan menantunya di sakiti orang lain dan menyuruh Elsa untuk menunggunya di taman Sari.

Elsa duduk di tempat khusus di taman Sari sambil bercermin melihat bekas tangan di wajahnya, dengan marah berkata: "Butuh berapa hari ini baru akan sembuh, benar-benar sakit." Saat dia sedang berbicara pada dirinya sendiri, ibu Dion pun sampai dan dengan sakit hati mengelus wajahnya, berkata: "Elsa ku sayang, apa yang terjadi padamu."

Elsa berbalik melihat ibu Dion dan langsung meneteskan air mata, melihat keadaannya ibu Dion pun langsung memeluknya.

"Ada apa ini? Siapa yang membuatmu seperti ini." Ibu Dion dengan tegang berkata, melihat bekas di wajahnya dan menghapus air matanya, dengan lembut dia mengelus wajah Elsa, bertanya: "Siapa yang memukulmu?"

"Cindy." Elsa berkata, dia terlihat seperti orang yang sangat terluka, air matanya terus mengalir, ibu Dion dengan tidak percaya bertanya: "Wanita klub malam yang Dion suka itu, Cindy?" Elsa pun menganggukkan kepala.

"Benar dia, hari ini saya datang untuk membantu mu dan Dion, siapa suruh dia menggoda Dion, tapi dia malah memukulku di hadapan Dion." Elsa menangis.

Ibu Dion memukul meja, dengan marah berkata: "Berani-beraninya memukul menantuku." Mendengar ucapan ibu Dion, Elsa pun tersenyum senang.

"Dimana Dion?" Ibunya bertanya.

"Dia pergi mengejar Cindy." Elsa berkata.

"Sudah pergi berapa lama?" ibu Dion bertanya, namun Elsa tiba-tiba pusing, ibu Dion pun gugup berkata: "Anakku, ada apa denganmu?"

Elsa tidak mengatakan apapun dan langsung pingsan.

Ibu Dion dengan gugup memanggil ambulans dan mengantarnya ke rumah sakit, di depan rumah sakit, Jordi memotret mereka, ini adalah perintah Elsa, mengatakan dia akan pingsan dan masuk rumah sakit, dia menyuruh Jordi untuk mengirimkan ke internet dan mengatakan bahwa Dion menemani kekasihnya, disamping itu calon istrinya menemai ibunya dan pingsan, berita ini pasti akan heboh.

Dion mengendarai mobil dan mengikuti Cindy dari belakang, Cindy berusaha untuk menjauhinya namun tidak bisa dan akhirnya dia menelepon Hendra dan menyuruhnya untuk menunggunya di depan klub malam, karena bagaimanapun itu tempat mereka.

Mobil pun berhenti, Hendra pun membukakan pintu mobil untuknya, Cindy keluar dari mobil dan memberikan pelukan padanya, lalu tersenyum mengatakan sesuatu pada Hendra, Dion yang duduk di dalam mobil melihat itu pun langsung dengan marah memegang erat setir mobil dan pergi.

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu