Balas Dendam Malah Cinta - Bab 109 Ibu Hendra

Bab 109 Ibu Hendra

"Dion, aku ingin keluar jalan-jalan."Cindy tiba-tiba berkata.

Setelah dipenjarai oleh Dion, Cindy selalu berada di kamar, sudah lama tidak melihat lingkungan luar, sekarang dia seperti seekor burung yang di kurung didalam kandang, tidak kekurangan apapun, hanya kehilangan kebebasan.

Dion yang mendengar nada suaranya yang kasihan pun melihat matanya dan terpikir memang sudah lama dia tidak keluar jalan-jalan, seseorang jika sudah lama sendiri pasti akan meras bosan, apalagi belakangan ini kota Rao begitu kacau hingga membuatnya begitu sibuk dan melupakan perasaan Cindy.

"Besok kita pergi jalan-jalan ya." Dion mengelus kepala Cindy dengan lembut berkata.

Dengar-dengar, biasanya orang pacaran akan pergi makan dan nonton bioskop, namun mereka sepertinya tidak pernah melakukan ini, sangat disesalkan.

"Kita?" Cindy mengerutkan dahi seketika, sebenarnya, sekarang dia tidak ingin bersama dengan Dion, karena dia belum berpikir bagaimana menghadapinya.

"Ada apa?" Dion sedang meletakkan mangkuk di meja, jadi tidak melihat ekspresi Cindy.

Cindy berpikir jika dia tidak keluar dengannya, mungkin Dion tidak akan setuju, jadi dia pun bertanya: "Bukankah belakangan ini kamu sangat sibuk?"

Dion tersenyum melihat Cindy:"Betapa sibuk pun tidak boleh tidak ada waktu untuk menemani istir kan."

Istri, mendengar kata ini, Cindy tersendak sejenak, jarak diantara hubungan mereka benar-benar sangat banyak, bisakah mereka bersama?

"Aku pergi mandi dulu, biar bisa cepat tidur, kamu juga tidurlah." Cindy bangkit dan berjalan ke toilet.

Nada bicaranya seperti tidak ingin Dion bertanya lagi.

Dion mengerutkan kening, apakah maksud Cindy bahwa mereka tidak boleh tidur bersama? Ingin dia pergi tidur ke tempat lain?

Perasaannya pun tidak enak, namun memikirkan sekarang Cindy sedang hamil, harus menjaga kesehatan dan dia sendiri yang harus menahan nafsu, dia pun tidak mengatakan apapun dan pergi ke kamar lain.

Kekacauan di kota Rao pun segera musnah, dan kekacauan keluarga Chu di kota Sanggitbarulah dimulai.

"Tuan Hendra , silahkan masuk ke mobil." Pagi-pagi, sudah ada orang yang menjemput Hendra ke rumah keluarga Chu.

Hendra melihat wajah yang tidak dia kenal, dengan sangat heran, dimana orang yang bertanggung jawab sebagai penghubung dia dengan keluarga Chu?

Mobil orang yang tidak dia kenal, dia tidak berani untuk masuk.

Hendra melihat mereka dan berhenti sejenak:"Saya lupa membawa sesuatu, tunggu saya sebentar."

Mereka merasa ada yang aneh dan menghalangi Hendra, nada bicara sangat tegas:"Di rumah keluarga Chu, semua barang ada, waktu sudah dekat, mohon tuan untuk naik ke mobil, kalau tidak kami sulit untuk melaporkan pada atasan."

Mata Hendra pun mengecil:"Apakah ini cara kalian berbicara denganku?"

Tidak dipungkiri, bagaimanapun Hendra sudah lama bergelut dibidang ini, asalkan nada suara sedikit lebih cepat, maka akan lebih mengejutkan orang.

Mereka saling menatap sejenak, kelihat terkejut dengan nada bicaranya, namun memikirkan tugas, dia pun bersikeras berkata:"Mohon tuan Chu jangan mempersulit kami."

Hendra mendesah:"Saya tidak mempersulit kalian, jelas-jelas kalian yang mempersulit ku." Sambil berkata dia pun dengan cepat meminggirkan tangan yang menghalanginya, dia pun menghindar ke tempat yang aman dan dengan hati-hati melihat mereka berdua.

Mereka pun saling memandang, dengan jelas mereka tidak tahu harus bagaimana:"Tuan, kami adalah orang suruhan Nyonya, mohon kamu jangan mempersulit kami."

"Saya pergi sendiri ke rumah keluarga Chu."Hendra tidak merubah pemikirannya, "Dan pulang beritahu wanita itu, dia sudah membuangku begitu lama, saya juga tidak ingin mengatakan apapun padanya, rapat grup Chu, saya tidak ada hubungan apapun dengannya."

Jika tidak membenci ibunya, itu adalah hal yang mustahil, dia tidak mengerti mengapa seorang ibu bisa begitu kejam, membiarkannya dipukul oleh orang dari kota Rao, membiarkannya berjuang sendiri.

Mengapa dia memiliki ibu seperti ini. Mereka tahu bahwa sekarang tidak bisa membawa Hendra, dan tahu apa yang dia alami di kota Sanggit, jadi tidak heran jika dia tidak mempercayai mereka.

"Kalau begitu mohon sebelum anda pergi rapat, anda temui nyonya dulu." Sikap mereka pun melembut.

Hendra mendesah:"Tidak perlu, sekarang tujuan saya sangat jelas dan juga tidak perlu kasih sayang buatan dari seorang ibu, saya akan menggunakan kemampuan ku untuk mendapatkan hati keluarga Chu, barang keluarga Chu tidak akan jatuh ke tangan orang lain, katakan padanya untuk tidak perlu khawatir, harta kekayaannya tidak akan berkurang."

Setelah mengatakan itu, Hendra pun memberhentikan taksi dan pergi, dia bisa seperti sekarang ini, semuanya karena usahanya sendiri, jadi dia tidak memerlukan orang lain, keluarga Chu memang seharusnya adalah miliknya,dia akan menjadi penerus keluarga Chu dan merebut Cindy dari Dion, dia akan melindungi Cindy seumur hidup.

Pemandangan diluar jendela pun terlewat, Hendra mengerutkan dahi, dia tahu, setelah ini ada perang yang harus dia hadapi, seperti orang keluarga Chu, semua orang akan mengancamnya.

"Dia menolak untuk bertemu denganku?" ibu Chu yang berada di balik telepon pun mengerutkan dahi, dia tidak memikarkan bahwa sikap Hendra akan begitu tegas.

Bagaimanapun dia adalah ibunya dan dalam masalah penerus keluarga Chu, dia tidak ada alasan untuk menghancurkannya, kelihatannya, anak ini benar-benar membencinya.

Ibu Chu pun mendesah dengan sedih, jika bukan karena dulu, huh, dia mana mungkin tega membiarkan anaknya pergi ke kota Rao? Membuatnya begitu menderita bukanlah keinginannya, dia tidak ingin Hendra kembali meneruskan keluarga Chu, kalau bukan karena ayahnya bersikeras, dia tidak mungkin setujuHendra kembali.

"Kamu suruh pengurus rumah untuk membawanya ke taman." Ibu Chu memerintah.

Sebelum rapat dimulai, dia harus bertemu dengan Hendra, beberapa petua keluarga Chu tidak lah mudah dan perang didalam keluarga Chu bukanlah seperti perang kecil seperti di kota Rao.

Keluarga Chu adalah keluarga besar, melewati semua hambatan, sangat mementingkan keturunan, jika para petua itu tahu bahwa Hendra bukanlah keturunan keluarga Chu, maka Hendra akan berakibat buruk, dia sudahkehilangan seorang anak, dia tidak akan membiarkan kehilangan satu lagi.

Kali ini, dia harus berusaha melindungi anaknya.

Anaknya dengan orang itu, ini adalah alasannya membiarkan Hendra di bawa pergi, jika benar ada yang menyelidiki identitasnya, kalau begitu mereka berdua tidak akan bisa hidup. Keluarga Chu sangatlah sadis.

Dan sekarang Hendra tidak tahu jika dia bukanlah keturunan keluarga Chu, jika keluarga Chu ingin mengecek DNA dan dia tidak bersiap-siap dulu, maka akibatnya akan fatal.

Peperangan keluarga Chu barulah dimulai.

Novel Terkait

Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu