Balas Dendam Malah Cinta - Bab 46 Kekecewaan Cindy Terhadap Dion

Bab 46 Kekecewaan Cindy Terhadap Dion

"Jadi dia adalah nyonya muda?" Pengurus rumah bertanya, ibunya Dion mengerutkan dahi menggelengkan kepala: "Dia bukan, walaupun ada hubungan darah, dia hanyalah ibu Tian, yang lain dia bukanlah apa-apa."

"Jadi, apa hubungannya dengan luka tuan muda." Pengurus rumah dengan heran bertanya.

"Saya menduga dia lah yang melukai Dion." Ibunya melihat foto Cindy dan berkata.

"Tidak mungkin, bagaimanapun dia sudah melahirkan anak untuk tuan muda." Pengurus rumah tidak percaya dan berkata. Bagaimanapun, seorang wanita yang rela melahirkan anak untuk seorang pria pasti sangat mencintainya.

"Semua masalah tidak bisa diprediksi, namun, hari ini Dion tidak pergi, dan terluka, dia juga datang kerumah ini, bukankah ini sangat aneh?" ibunya menebak dan berkata. Didalam hatinya, dia memastikan bahwa luka Dion ada hubungannya dengan Cindy. Lagipula luka itu adalah luka baru.

Pengurus rumah keluar dari kamar, baru saja akan turun dari tangga, dia ditarik Dion, pengurus rumah dengan heran bertanya: "Tuan muda apakah ada masalah?"

Dion dengan ragu bertanya: "Apa yang barusan ibuku tanyakan?"

"Nyonya bertanya apakah kamu keluar rumah hari ini, dan apakah ada orang yang datang?" Pengurus rumah menjawab.

"Jadi kamu menjawab apa." Dion melihat dia dan bertanya.

"Saya berkata jika hari ini ada seorang wanita yang datang menemuimu, lalu nyona menunjukan foto padaku, menanyakanku apakah wanita itu sama seperti wanita di foto, saya mengatakan ia, nyonya lalu mengatakan itu adalah ibu Tian." Pengurus rumah berkata. Pengurus rumah melihat raut wajah Dion sangat serius.

"Baiklah saya sudah tahu, kamu pergi dulu." Dion berkata. Sesuai dugaanya, hal yang dia khawatirkan terjadi, ibunya benar-benar tidak mempercayainya, dia lalu kembali ke kamar. Melihat laporan yang dikirimkan asistennya mengenai kecelakan Cindy hari ini, waktu tempat dan orang yang menabraknya. Dan dari pelacakan memang mobil itu di kendarai dari rumahnya. Namun dia tidak menyuruh orang untuk melakukan itu. Orang pertama yang dia pikirkan adalah ibunya, namun dia merasa ibunya tidak akan melakukan hal seperti itu. Lalu dia terpikir orang lain, tidak lain adalah Elsa.

Dia menelepon asistennya menyuruhnya untuk melacaknya, apakah orang itu sudah dibeli oleh nya? Setelah sesaat, asisten meneleponnya, berkata orang itu sudah di belinya, tapi bukan Elsa, namun Jordi.

Dion mengerutkan dahi dan berpikir, Jordi sepertinya adalah adik Elsa. Sepertinya dia lah yang merusak klub malam dan masalah Cindy di beri obat, saat itu karena dia adalah adik Elsa maka sulit untuk membereskannya.

"Haha! Baguslah, saya tidak mencarimu, tapi kamu yang datang sendiri. Berani menyentuh wanitaku." Dion berkata. Dia ingin menghitung semua hal yang dia lakukan dan membuatnya membayarnya.

Setelah Cindy keluar dari rumah Dion, dia mengendarai mobil dengan cepat di jalanan, saat itu hatinya sangat kacau, dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Dia berkendara hingga ke pantai, melihat pemandangan pantai.

Memikirkan segala sesuatu yang Dion lakukan untuknya, Dia berkata pada dirinya sendiri: "Cindy, lain kali jangan mengatakan jika kamu mengenalnya, orang seperti dia tidak pantas untukmu."

Saat itu ada telepon masuk, dari Hendra, dia bertanya: "Cindy kamu dimana?"

"Saya sedang di pantai, ada apa?" Cindy dengan heran bertanya, dia mendengar nada suara Hendra bertanya: "Terjadi sesuatu ya?"

"Tidak apa-apa, saya pergi mencarimu." Hendra dengan khawatir berkata. Dia merasa mengatakan hal itu padanya akan membuatnya kecewa.

"Saya tidak apa-apa, kamu tidak perlu datang." Cindy berkata, sekarang dia hanya ingin menenangkan diri, tidak ingin di ganggu oranglain termasuk Hendra.

"Tidak, kamu sangat berbahaya jika sendirian. Saya, walaupun saya tidak tahu dia orang seperti apa, tapi melewati hal ini, saya pasti akan berusaha untuk melindungimu. Walaupun kamu akan membenci saya, saya juga tidak peduli, saya hanya ingin melindungimu." Hendra dengan gugup berkata.

"Terimakasih, terimakasih sudah menemaniku, walaupun dalam kesusahan." Cindy dengan serius berkata. Setiap kali saat Cindy dalam kesusahan, dia lah yang selalu membantunya, setiap kali dia di sakiti, Hendra lah orang pertama yang membelanya.

"Tapi sekarang saya benar-benar ingin sendiri." Cindy berkata.

"Baiklah, jika ada masalah kamu harus langsung memberitahuku, saya akan menunggu mu di klub." Hendra berkata.

"Baiklah, jika tidak apa-apa saya tutup dulu ya." Cindy berkata.

Cindy melihat air yang biru, di bawah sinar matahari, terlihat begitu indah! Pantai di siang hari, ada banyak sekali pasangan yang datang ke sini. Mereka terlihat begitu bahagia.

Cindy merasa dirinya yang berdiri dipantai sangat merusak pemandangan, dia pun pergi. Mobil melaju dan dia tidak tahu harus kemana, pulang kerumah, hanya tinggal dirinya sendiri, hanya dirinya sendiri terkurung di kamar, pergi ke klub memang ada banyak teman, namun sangat ribut, sekarang dia hanya ingin menenangkan diri sendiri.

Tidak terasa, dia berkendara hingga sampai ke suatu taman. Di taman ini ada banyak sekali anak kecil yang sedang bermain, ada juga ayunan. Dia berjalan ke samping ayunan dan duduk di atasnya. Dengan perlahan dia mengayunkannya. Ini membuatnya teringat masa kecilnya, saat itu dia dan ibunya bersama-sama pergi ke taman, walaupun ini bukan taman yang sama, namun mebuatnya teringat waktu itu.

"Kakak..kakak.., bolehkan saya bermain sekali?" seorang anak perempuan menarik bajunya dan bertanya.

Cindy berdiri dengan tersenyum berkata: "Oh, boleh. Perlukan saya mendorongmu?" anak itu dengan senang menganggukkan kepala.

Cindy dengan perlahan mengayunkan ayunan itu, anak itu dengan senang tertawa, pikiran Cindy kembali pada masa kecilnya.

Ibu anak perempuan itu datang dan berkata: "maaf, sudah merepotkanmu." Cindy berkata: "Tidak apa-apa, saya juga baru datang, disini mengingatkan masa kecilku, kalau begitu saya pergi dulu, semoga kalian bermain dengan senang." "Baiklah, terimakasih." Ibu anak itu berkata.

Cindy melihat mereka sebentar dan pergi, dia duduk di mobil dan lagi-lagi tidak tahu harus kemana, akhirnya dia mengendarai mobil dan kembali ke klub. Hendra melihat kedatangan Cindy langsung berlari menyambutnya, dia berkata: "Kamu pergi kemana? Kenapa baru kembali sekarang."

"Keluar menenangkan diri," Cindy berkata. Cindy yang tidak terlihat seperti ada masalah, namun di hati Hendra merasakan dia sangat kacau. Karena masalah Dion membuat Cindy menjadi sedih.

Novel Terkait

Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu