Balas Dendam Malah Cinta - Bab 17 Orang Yang Dicurigai Muncul

Bab 17 Orang Yang Dicurigai Muncul

Elsa yang sedang bosen menonton TV di rumahnya, tiba-tiba ada berita yang menariknya, judulnya adalah (Tuan muda Dion yang menghianati calon istrinya terlihat berduaan dengan pacarnya di rumah sakit). Elsa melihat foto di layar pun dengan marah melempar remot TV nya.

"Mengapa kamu harus marah karena hal ini." Jordi berjalan masuk, di tangannya membawa kerupuk, Elsa meliriknya dan kembali melihat TV.

"Kamu tahu apa." Elsa menjawabnya dengan marah, dia melihat foto di TV sudah membuatnya sangat marah, di tambah adik sendiri masih menertawainya.

"Kamu tidak ke sekolah hari ini yah." Elsa membalikan kepala menanyakannya.

Jordi meletakan barang di meja dengan bangga berkata: "Aduh masalah sepele seperti sekolah ini, jika saya mau saya akan pergi kok."

Dia membawa 2 botol bir dihadapan Jingyue, berkata: "Cindy begitu pintar untuk bepura-pura baik, mengapa kamu tidak bisa?" berkata sambil memberikannya bir.

Mereka berdua duduk di sofa dan meminum bir, di dalam hati memikirkan tujuan yang berbeda, ponsel Jordi berbunyi, dia melihat ponselnya dan berkata pada Elsa: "Rumah Cindy itu perbuatanmu?"

Dia bahkan tidak menoleh dan menganggukkan kepalanya dan menunjuk TV berkata: "Dia memberikanku kejutan yang begitu besar, saya tentu harus memberikannya juga, apakah yang aku lakukan salah?" setelah berkata dia menoleh melihat Jordi, Jordi pun dibuat takjub oleh tatapannya, sama sekali tidak salah, tidak salah.

Jordi melihatnya berkata: "Kak, kamu masih terlalu bodoh, dia sudah berusaha merebut yang dia mau, kenapa kamu tidak?"

"Saya? Saya tidak tahu harus bagaimana, Dion sekarang sudah tidak ingin bertemu denganku." Elsa dengan sedih berkata, setelah itu langsung menegukan bir. Memang benar, setelah acara pernikahan dia sudah tidak bertemu Dion, hanya sekali saat dia pergi mencarinya di rumah Dion, dari saat itu mereka sudah tidak pernah bertemu.

Jordi berpikir sejenak dan berkata: "Bukankah dia punya anak?" Elsa mendengar kata "Anak" langsung membuat tubuhnya bergetar ketakutan.

Melihat Elsa yang tiba-tiba berubah, dengan gugup berkata: "Kamu tidak apa-apa kan? Jangan-jangan pernikahan itu membuatmu trauma kan."

Setelah mendengar itu, Elsa berkata: "Mungkinlah, mungkin."

Dia pun merebut bir yang ada di tangan Elsadan berkata padanya: "Kak, tenang saja, saya akan membalas dendam ini untukmu. "Elsa mendengar ini langsung memeluk Jordi.

"Kak, kita pergi jalan-jalan yuk." Jordi dengan senang berkata, dia melihat kakanya sudah sangat jarang keluar setelah acara pernikahan itu, sekarang flu nya juga sudah sembuh, membawanya pergi jalan-jalan akan membantu memperbaiki suasana hatinya.

"Jalan-jalan?" Elsa mendengar itu dan membereskan rambutnya dengan nada rendah berkata: "Iya, saya benar-benar sudah sangat lama tidak jalan-jalan keluar."

"Ayo..ayo..ayo. kamu kembali dulu ke kamar mu untuk ganti baju yah." Jordi pun mendorong Elsa menyuruhnya cepat, karena waktu juga sudah mulai malam.

Elsa perlahan berjalan kembali ke kamarnya, berdiri di depan kaca melihat rambutnya yang berantakan, memakai baju tidur, tidak memakai makeup, dia menepuk ringin wajahnya berkata: "Elsa oh Elsa, kamu tahu kamu begitu buruk? Aku katakan padamu, kamu sama sekali tidak buruk, kamu lah yang terbaik, nanti kamu harus pergi membeli baju yang cantik dan memakainya di depan Dion."

Setelah menyemangati dirinya sendiri, dia langsung mengambil semua baju dari lemarinya dan mencoba satu persatu, dan akhirnya menggunakan makeup.

Membuka pintu dan berjalan di depan Jordi, setelah dia membalikan badan melihat sebuah gaun biru muda dengan model rambut yang indah dan makeup yang sangat menawan membuat Jordi menepuk tangan berkata: "Ini baru kakak ku."

Setelah mendengar kata-katanya membuat Elsa sangat senang, melihat Jordi mebungkukkan badan dan menggulurkan tangan padanya berkata: "Nona yang cantik, hari ini izinkan saya menikamati makan malam dengan mu yah?" lalu mencium tangan Elsa, sungguh sangat gagah.

"Sungguh terhormat pangeranku." Elsa dengan senang meletakkan tangannya pada tangan Jordi, mereka pun pergi jalan-jalan.

Dia tahu Elsa tidak suka tempat yang ramai, jadi saat Elsa ganti baju dia sudah menelepon untuk menggosongkan tempatnya.

Mall yang begitu besar hanya tersisa mereka berdua, Elsa baru mencoba baju itu satu –persatu, semua baju yang cantik pun dibelinya. Jordi masih belum cukup umur namun berbuat sesuatu sangat hebat, dapat dilihat dari apa yang dia lakukan pada Cindy, namun terhadap Elsa dia malah sangat baik.

"Adik yang baik, hari ini saya sangat senang." Elsa lari ke sisi Jordi, saat mereka berdua bersama, lebih terlihat Jordi seperti seorang kakak dan Elsa terlihat seperti seorang kakak yang selamanya tidak akan dewasa.

"Apakah perasaamu sudah baikan?" Jordi dengan lembut bertanya.

Elsa dengan patuh menganggukkan kepala, "Masih ingin ikut denganku?" Jordi dengan penuh rahasia berkata, setelah Elsa mendengarkan itu dengan senang menjawab: "Masih ada?"

Dia menggerakkan alisnya, menunjuk kearah pintu, Elsa memeluk lengan Jordi dan mereka berdua tertawa berjalan ke tempat selanjutnya.

Hendra menyuruh orang-orang untuk membersihkan rumah Cindy, polisi juga masuk keluar rumahnya untuk mencari bukti, namun karena sudah dibuat hancur semuanya membuat mereka tidak menemukan apapun.

Rumah Cindy sangat besar, maka barang yang dihancurkan juga sangat banyak, hanya Hendra sendiri tidak mungkin dapat membersihkannya, jadi dia memanggil banyak orang untuk membantunya. Sampai malam hari masih belum selesai, Hendra melihat atap yang kosong dan hanya tersisa sedikit hiasan, yang lain sudah di buang karena sudah hancur.

Kring...

Hendra mengeluarkan handphone dan setelah melihat asal telepon pun berkata: "Ada apa? Benarkah, siapa? Kirimkan ke email ku."

Dia menutup telepon dan berjalan ke kamar Cindy, baru ingin mengetok pintu seketika merasa ragu, bawahannya baru meneleponnya dan mengatakan bahwa telah menemukan orang yang di curigai di sekitar rumah.

Setelah merasa ragu, dia pun memutuskan untuk tidak memberitahu Cindy terlebih dahulu, jika Cindy mengenal orang itu dia pasti langsung pergi untuk membunuhnya, dia juga memikirkan toh dia sudah berjanji pada Cindy akan membantunya membalas dendam.

Duduk di lantai, karena sofa juga sudah koyak, duduk di lantai dan mengambil laptop, dengan serius mengecek email.

Di CCTV terlihat sekitar 10 orang yang begitu mencurigakan berjalan menuju rumah Cindy, Hnedra menyerahkan rekaman ini pada polisi, ada beberapa tempat yang di lacak mereka.

"Sudah dapat hasilnya?" Cindy dengan suara serak berjalan dari arah belakang, membuat Hendra terkejut hampir menjatuhkan laptop, mengelus dadanya berbalik melihat Cindy, Hendra menghembus nafas, suara tadi tidak mengerikan, berdiri di depan baru mengerikan.

Rambut yang terlihat berantakan, mata yang terlihat merah dan bengkak, suara sangat tidak bertenaga, ini bukanlah Cindy yang dia kenal.

Cindy melihatnya terus menatap dirinya, menggunakan tangan untuk menepuk ringan wajahnya dan berbalik. Dengan cemberut berkata pada Hendra, "Aduh ! jangan lihat lagi."

Novel Terkait

Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu