Balas Dendam Malah Cinta - Bab 128 Hendra Dipindahkan Rumah Sakit

Bab 128 Hendra Dipindahkan Rumah Sakit

Satu kata membangkitkan masalah.

Dion adalah orang pertama yang tidak setuju, sebelum Cindy berkata, Dion duluan berkata:"Cindy adalah istriku, sekarang dia juga adalah ibu dari anakku, mana mungkin dia ikut denganmu."

Ibu Hendra sedang melihat Dion: "Masalah Hendra, saya akan menyelidikinya, kamu juga jangan berpikir untuk menghindar, mengenai Cindy, jika dia menyukaimu, mana mungkin akan pergi dengan Hendra?"

Ibu Hendra tahu jika kekuatan Dion di Rao sangat kuat, jadi jika ingin menyelidiki ini, dia harus kembali ke keluarga Tanusaputra untuk menyelidiki ini, sekarang menghancurkan semuanya bukanlah hal baik.

Dion yang mendengar ini pun merasa sakit hati, sperti mengungkit lukanya.

"Tante, jika kali ini kamu tetap ingin membawa Cindy pergi, maka kamu juga tidak perlu berpikir untuk bisa membawa Hendra pergi, kamu jangan lupa, ini adalah kota Rao, bukan kota keluarga Tanusaputra."

Wajah ibu Hendra pun menjadi serius: "Kalau begitu, kamu sedang mengancamku yah."

Dion dan ibu Hendra sedang dalam emosi.

"Tidak berani, saya hanya berkata apa adanya, demi bersama dengan Cindy, saya tidak akan takut dengan keluarga Tanusaputra." Dion tidak mengalah.

Ibu Hendra tersenyum dingin: "Kenapa kamu tidak menanyakan pada Cindy."

Dion pun tersendak.

Ibu Hendra lalu berkata: "Dan, mengenai hubungan keluarga Tanusaputra dan keluarga Anthony, tunggu saya selidiki dulu baru membuat keputusan."

Bertepatan Anthony sedang berdiri didepan pintu, berjalan ke sisi ibu Hendra, berkata: "Jika Cindy ikut denganmu, keluarga Tanusaputra akan mencari masalah, jangan lupa, Hendra adalah penerus keluarga, sekarang dia seperti itu, keluarga Tanusaputra pasti akan menyelidikinya, apakah kamu merasa mereka akan membiarkan Cindy begitu saja? Bagaimana mungkin seorang pewaris memiliki kelemahan."

Anthony mengatakan kata pewaris, dan setiap kata pun menyentuhnya, membuat hatinya sakit, pria ini selalu memiliki cara membuatnya tersakiti.

Dion berbalik menanyakan Cindy, karena dia ingin mengetahui jawabannya:"Cindy, kamu lihat aku, apakah kamu menyukaiku?"

Cindy melihat Dion, rasa benci dendam dan cinta bercampur. Sekarang dia sangat lelah, tidak ingin berhubungan dengan Dion.

"Itu sudah masa lalu." Cindy mendesah, berkata pada Dion.

Ucapan ini begitu kejam, seketika Dion merasa luka pukulan Hendra tidak sekeras ucapan ini.

Dion tetap tidak rela berkata: "Jadi sekarang?"

Cindy melihat Hendra yang berada diranjang berkata: "Kalau begitu kamu beritahu aku, bagaimana saya bisa menyukaimu lagi? Kita selalu saling membawa luka, Dion, cukup sampai disini saja."

Dokter dan suster merencanakan dengan cepat, walaupun malam hari, namun mengenai kekuasaan keluarga Tanusaputra, pindah rumah sakit bukanlah hal sulit.

"Tante, sekarang saya ingin menyelesaikan masalah dengan tuan Anthony, saya tidak peduli betapa keluarga Tanusaputra membenciku, tapi Hendra bagiku sudah seperti kakak kandung, jadi saya akan menjaganya, kamu tunggu saya disana." Cindy berkata pada ibu Hendra.

Ibu Hendra melihat Anthony dan Cindy, dia bisa menebak apa itu, tapi tidak berkata dan pergi dengan Hendra.

Setelah Cindy melihat Hendra pergi, dia pun tidak melihat lagi.

Melihat Anthony berkata: "Saya tidak ingin paman sepertimu dan juga tidak ingin ada hubungan denganmu, keluargamu begitu hebat saya mengerti, tapi ada hal yang tidak bisa digantikan dengan uang."

Cindy tahu sekarang dia harus kuat, tidak boleh selalu bergantung dengan Hendra.

Anthony hanya berkata: "Terserah kamu." Sekarang dia sangat kacau, dia juga tidak tahu bagaimana menghadapi wanita itu, Hendra adalah anaknya, namun apakah Hendra akan mengakuinya? Bagaimanapun dulunya dia begitu membantu Dion untuk memisahkan mereka.

Namun, jika Hendra adalah anaknya, maka dia dan Cindy adalah keluarga.

Dan keluarga Tanusaputra, dia harus bagaimana menyelesaikannya.

Anthony pun pergi, sekarang ada banyak hal yang harus dia urus.

Di ruangan hanya tersisa Cindy dan Dion, saat Cindy ingin pergi, Dion menahannya:"Kamu ingin kemana?"

Cindy menghindari berkata: "Saya ingin kebebasan." Cindy yang sekarang sangat membenci Dion, keadaan Hendra tidak mungkin tidak berkaitan dengannya, bagaimana dia bisa memaafkannya.

"Kamu adalah istriku." Dion dengan marah menjeriti Cindy.

"Menikah saja belum." Cindy menjerit.

"Jangan lupa kamu sedang mengandung anakku, anak keluarga ku, kamu tidak bisa kemana pun." Dion pun tidak mengizinkan.

Cindy terdiam, menyentuh perutnya, sekarang masih rata, namun dia memang sedang mengandung, ini adalah anaknya.

Cindy bersikeras, jika anak ini ditakdirkan tidak bahagia, maka lebih baik tidak melahirkannya, "Paling tidak saya bisa menggugurkannya."

Dion yang mendengar ini pun sangat marah: "Kamu katakan sekali lagi."

Cindy tidak menghiraukan Dion, sekarang dia tidak tahu apa yang akan dilakukan pria ini.

Dion melihat Cindy yang berusaha kuat, dia tahu jika Cindy sudah berniat, dia semakin marah: "Kamu ingin menggugurkannya, saya katakan padamu, tidak boleh, jangan lupa, dia juga anakku, pulang denganku."

Dion menarik Cindy mengikutinya.

Cindy pun membantah, namun tenaganya kecil, dia hanya bisa masuk ke mobil Dion.

Mobil pun melaju, Cindy melihat Dion, dengan sedih membuatnya meneteskan airmata, mengapa setiap kali seperti ini, mengapa harus memaksanya, mengapa tidak memikirkan perasaannya.

Dion menyembunyikan kemarahannya, dia juga tidak melihat wajah Cindy, hanya melaju kan mobil dengan kecepatan tinggi.

"Kamu hati-hati, perut ku ada anakmu!" mobil melaju dengan sangat cepat, walaupun sudah malam, tapi di kota juga tetap banyak mobil.

"Kamu masih ingat ada anakmu!" Dion yang mendengar ini pun dengan kasar berkata, namun kecepatan mobil pun melambat.

Cindy tidak menjawab, sekarang dia tidak ingin menghiraukan Dion.

Kemarahan Dion sudah hilang setengah, dia pun dengan lembut berkata: "Jaga tubuhmu baik-baik, lalu yang lainnya saya yang akan membereskannya, kamu tidak perlu berpikir, pengobatan sekarang sudah maju, Hendra pasti akan sadar."

Cindy melihat keluar jendela, dia sama sekali tidak ingin menjawabnya.

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu