Balas Dendam Malah Cinta - Bab 1 Lelaki Yang Tidak Sadarkan Diri

Bab 1 Lelaki Yang Tidak Sadarkan Diri

"Letakkan disana!"

Wanita arogan itu memberikan perintah, empat bawahan pun menidurkan lelaki yang tidak sadarkan diri itu diatas ranjang, melihat Cindy tidak memberikan perintah,mereka pun meninggalkan kamar.

Pintu kamar telah terkunci, Cindy merangkapkan tangan dan membalikkan badan melihat kearah ranjang. Cindy mengenakan gaun tanpa lengan berwarna hitam, rambut panjang kecoklatan, paras yang terlahir sempurna, alis mata yang indah, berkulit putih. Berada dibawah sinar lampu dia terlihat begitu cantik dan bersinar.

Perlahan dia berjalan kearah ranjang, dengan elegan dia duduk disudut ranjang dan dia terlihat tersenyum kecil melihat ke arah lelaki yang sedang tidak sadarkan diri itu.

Lelaki ini bernama Dion, orang yang sangat terkenal di kota Pontianak yang berasal dari keluarga kaya dengan tampan yang gagah dan dia merupakan penerus satu-satunya dari PT. Jayawijaya.

Latarbelakang Dion tidaklah penting, yang terpenting adalah dia adalah tunangan Elsa dan mereka akan menikah tiga hari lagi.

Cindy dengan jari tangannya yang putih dan lentik perlahan mengelus wajah Dion, dia tersenyum tipis dan mengatakan: "Tidak heran jika kamu dikabarkan begitu sempurna, uang yang berlimpah dan paras yang tampan, kamu memang berbeda dengan lelaki seumumnya!"

Suara Cindy yang begitu indah namun terdengar begitu dingin seolah Dion adalah musuhnya.

"Elsa, kehidupanmu yang begitu lancar sudah harus berakhir."

Nada akhirnya sangat panjang, perlahan-lahan dia menghempuskan nafas. Bulu matanya yang panjang sedikit terkulai dan perlahan melepaskan kancing baju Dion.

Saat itu ibu Elsa dan anaknya mengalami kesusahan, melihat dia adalah teman baik, ibupun membantunya. Tidak disangka ibu Elsa adalah wanita yang sangat jahat, dan dalam waktu kurang dari satu bulan ibu Elsa pun tidur dengan ayahnya Cindy, Haryanto.

Saat hamil, ibu Elsa jatuh dari tangga dan mengalami keguguran, dia pun memfitnah ibu Cindy lah yang mendorongnya karena cemburu dia telah mengandung anak dari ayah Cindy.

Wanita jahat itu pun menanggis dan mengeluh kepada ayah Cindy sehingga ibu Cindy dan Cindy pun diusir dari rumah, saat itu Cindy baru berumur 7 tahun, dia mengingat dengan jelas Elsa yang saat itu berumur 1 tahun lebih tua darinya demi membalas dendam ibunya, sebelum mereka meninggalkan rumah Elsa pun mendorong kepalanya.

Kesedihan yang ibu Cindy rasakan selama 10 tahun itu membuat dia meninggal dengan kebencian didalam hati. Cindy demi menjalankan hidup dan mengobati Ibu yang sedang sakit harus berkerja di klub malam. Ibu dan anak yang merusak hubungan keluarga mereka, tidak pantas untuk hidup bahagia.

Cindy tergesa-gesa melepaskan baju dan celana Dion dan hanya meninggalkan celana dalamnya.

Dion memiliki bentuk tubuh yang bagus, dengan tinggi 180cm dia tidak terlihat gemuk, tapi tanpa busana dia terlihat begitu kuat. Dia memiliki kulit yang putih, alis, hidung dan bibir yang begitu sempurna, walaupun tertidur lelap tetapi terlihat begitu gagah.

Cindy pun tersenyum kepada pria gagah tersebut dan mengambil handuk yang telah disediakan untuk mengikat kedua tangan pada sudut atas ranjang dan mengikat kedua kaki pada sudut bawah ranjang.

Dikamar Cindy juga telah terpasang camera, dia melirik lampu kilat di sudut ruangan dan berbaring di samping Dion.

Dia menempatkan siku di tempat tidur dan tangan lainnya mengelus lembut dada Dion,membuat Dion yang terlelap pun menggerutkan kening, obat yang Dion makan adalah sejenis narkoba, akan menyebabkan Dion tidak sadarkan diri untuk sementara waktu dan sedikit gangguan akan membuatnya sadar, Dion pun secara alami terbangun.

Namun sebelum Dion benar-benar sadar, Cindy telah mengambil belati yang sudah dia persiapkan dan mengiris dada Dion, darahpun mengalir ke tempat tidur, Dion pun menjerit kesakitan dan mengerutkan kening melihat ke arah Cindy.

"Bos Cindy , kamu... huk..huk..huk...saya mungkin banyak hutang, tetapi saya tidak ingat jika saya ada keterikatan dengan anda, mengapa anda....anda melakukan ini padaku?

Dion melihat dirinya sendiri dan melihat bahwa hanya tertingal celana dalam di tubuhnya. Dia melihat lagi kearah Cindy dengan wajah penuh tanya. Dia berusaha menarik tangannya yang terikat di tempat tidur dan mengerutkan keningnya.

Pisau yang berlumuran darah diiris berulang kali pada perut bagian bawah Dion, Dion pun menahan nafas dan raut wajahnya terlihat semakin tidak baik. Melihat keadaan Dion, Cindy pun tertawa dengan bahagia: "Ketua, bentuk tubuhmu sangatlah indah, jika ditambah dengan bekas sayatan pisau maka akan terlihat lebih menarik lagi."

Cindy dengan nada suara yang lembut dan mata yang tersenyum namun penuh dengan kebencian mengiris perut bagian bawah Dion, Dion pun menjerit kesakitan dan darah langsung mengalir ke ranjang, seprai yang penuh dengan darah terlihat begitu mengerikan.

"Sakit kah?" Cindy melepaskan belati dan menyentuh lembut luka di perut Dion, tiba-tiba dia mengulurkan ujung lidah untuk mejilatnya.

Cindy memiliki sepasang mata yang memikat, ditambah dengan aksi menawannya mengisap darah, lelaki yang melihatnya pasti akan terpikat dengannya.

Dion juga tidak terkecuali, dibawah kendali obat dan nafas yang tidak terkendali dengan mata yang kabur memandang Cindy yang begitu memikat, seperti melupakan rasa sakit di tubuhnya dengan surah serak basah dia berkata: "Permainan bos Cindy sangatlah unik, bagaimana jika anda melepaskan saya dan kita memainkan permainan yang lebih menarik?"

"Siapa yang tidak tahu kelicikan anda yang selalu mempermainkan wanita, saya tidak berani untuk melepaskan tali anda!"

Cindy kembali tersenyum sinis dan Dion pun ikut tertawa dan dengan lembut berkata: "Bukankah betapa liciknya saya juga tidak dapat melarikan diri dari genggamanmu bos Cindy? Obat dan godaan yang anda berikan jika saya terikat bukankah semakin sulit dinikmati?"

"Sangat disayangkan, anda sudah akan menikah." Cindy tahu bahwa Dion tidak dapat dirayu wanita, jadi dia menggunakan cara ini, setelah menggunakan pisau untuk melampiaskan dan memainkan drama yang palsu dengannya yang direkam kamera, dia akan mengirimkan video ini kepada Elsa untuk memprovokasinya.

Ketika Cindy kembali mengambil pisau dan ingin mengiris Dion lagi, tanpa sadar tangan Dion yang terikat telah berhasil lepas.

Menahan pergelangan tangan Cindy yang memegang pisau, dengan cepat membalikkan badan Cindy dibawah tubuhnya dan membuang pisau, terdengar suara denting pisau yang telah terlempar dibawah.

Melihat keadaan ini Cindy dengan sigap mengulurkan tangannya ke leher Dion, namun dari awal Dion telah berjaga-jaga dan kedua tangan Cindy pun dipegang erat olehnya.

Dion pun memegang erat kedua tangan Cindy dan berusaha mengeluarkan kakinya yang masih terikat, namun setelah mencoba berkali-kali dia masih belum dapat mengeluarkan kakinya. Dengan sangat marah dia menjerit ke arah Cindy dan berkata: "Dasar wanita bejat, katakan padaku, saya tidak memiliki dendam dan tidak pernah melakukan hal yang menyakitimu mengapa kau lakukan ini padaku?"

Cindy tanpa rasa takut, mata yang berbinar dengan santainya mengatakan: "Karena saya menyukaimu, tetapi kamu tidak pernah melihatku bahkan hanya sekali, bagaimana saya bisa menyerah begitu saja."

Novel Terkait

The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu