Balas Dendam Malah Cinta - Bab 230 Orang Dibalik Kecelakaan Ini

Bab 230 Orang Dibalik Kecelakaan Ini

"Dasar anak bodoh, masalah ini tidak ada salahnya padamu, kamu tidak perlu merasa bersalah, cepat suruh dokter mengobatimu." Ibu Dion pun menarik Rena kesamping dengan tidak tega.

"Kecelakaan ini ada orang yang sengaja merekayasanya, kamu tidak perlu peduli, obatilah dulu." Dion melihat Elsa sejenak, dengan dingin tidak bisa memikirkan pemikirannya, dan meragukan Elsa.

Rena tahu jika aktingnya ini sangat baik, namun harus di teruskan lagi : "Ketua Dion." Suaranya sangat lembut, sungguh menggoda orang.

Dion pun malas menghiraukannya, Rena berbohong adalah masalahnya, Dion juga tidak ingin bertanya lagi, dia pun menggayunkan tangan berkata: "Saya sangat lelah, ingin istirahat sebentar, saya janjikan satu permintaan padamu, terserah kamu katakan, setelah tahu beritahu aku, kalian pergi istirahatlah dulu."

3 wanita ini akhirnya pergi, Dion pun merasa tenang, sekarang dia hanya mengkhawatirkan keadaan Cindy, jika Cindy terbangun, melihatnya tidak ada disisinya, apakah dia akan sedih. Apakah akan mengamuk dan penyakitnya akan kambuh lagi, apakah akan melukai dirinya sendiri, semua pertanyaan ini tidak berhenti mengganggu pikiran Dion, ponselnya diambil oleh polisi, jadi tidak dapat diambil Dion. Awalnya dia yang lelah pun tidak bisa tidur karena memikirkan Cindy.

Jay seharian ini pun begitu ketakutan, pesan itu sungguh mudah di tebak, Dion tidaklah bodoh, saat itu dia harus bagaimana? Jay pun sangat takut, terutama melihat Winny kembali, dia semakin takut.

Awalnya mengira akan melihat kekacauan, namun Winny hanya dengan pandangan mata yang kacau berkata: "Lanjut bekerja."

HA? Apakah Dion tidak berkata apapun? Kenapa bisa begitu?

"Plak." Ada sesuatu yang jatuh ke lantai, mengeluarkan suara.

"Jay, kamu sedikit tidak fokus." Ini adalah suara Gangster, terdengar senang di atas penderitaannya.

Winny pun mengerutkan dahi, awalnya dia tiba begitu tertarik dengan orang yang pura-pura baik ini, sekarang dia semakin kesal: "Jay, kamu mengira tempat ini adalah tempat para orang medis?"

Ucapan ini sangat berar, menusuknya.

"Kamu, aku, apa maksudmu, jangan terlalu keterlaluan." Jay dengan wajah yang merah, marah.

Winny tersenyum dingin, tatapannya sangat kesal: "Apa yang kamu lakukan kita semua sangat jelas, Dion kekurangan orang hebat, tidak ingin mengusir mu, kita sudah bersama beberapa hari, saya tahu bagaimana kemampuanmu, benar-benar tidak berguna."

Ucapan ini pun seperti menampar Jay, wajahnya pun merah.

"Kamu, sedang mengatakan apa?" Jay ingin membantah, dalam hati sangat kacau.

"Semalam siapa yang menyentuh…." Ucapan Winny diputuskan oleh Gangster.

"Ketua, ponselmu berdering lagi." Gangster pun menerima tatapan Winny yang mengancam, dengan tidak bersalah menggerakkan mulut.

Winny melihat layar, mengangkat, wajah Winny sangat tidak enak: "Saya keluar sebentar."

Gangster melihat wajah Winny, bertanya: "Terjadi masalah apa?"

Winny tidak menghiraukannya, langkahnya sangat cepat dan meninggalkan tempat penelitian.

"Kamu sangat perhatian pada Winny." Jay melihat tatapan Gangster pada Winny, dia pun merasa aneh.

Gangster pun melihat Jay: "Kita teruskan percakapan tadi pagi bagaimana?" tersenyum, membuat Jay terlihat sangat canggung, ingatan Jay tidak berhenti berpikir, namun tidak ada bayangan.

"Percakapan apa?" Jay pun merasa masalah tidak segampang itu.

"Dulu kamu melakukan cara mengganti usia orang yang paling muda agar mendapatkan tempat menjadi murid dokter Ryan kan?" Gangster berbicara dengan perlahan, Jay tidak melihat ekspresinya.

Dokter Jay pun mengecilkan matanya: "Apa yang ingin kamu katakan ?"

"Saya adalah anak yang saat itu digantikan." Gangster mengelap pisau ditangan, cahaya di pisau mengenai matanya. "Mungkin kamu tidak tahu, itu adalah kesempatanku satu-satunya, saat itu kalian demi membuatku menyerah, bahkan ingin membunuhku, jika bukan ada orang yang menyelamatkanku, mungkin saya tidak akan hidup sampai sekarang."

Ingatan Jay kembali ke 10 tahun yang lalu, saat itu, nilainya kurang sedikit, saat itu dengan membereskan 1 orang dia akan mendapatkan kesempatan itu, anak itu tidak berlatar belakang terpandang, awalnya ingin memberikannya uang agar bisa menyerah, namun dia tidak ingin, jadi hanya bisa menggunakan cara, masalah ini sudah sangat lama, dan Jay sudah hampir lupa.

"Saya rasa sebelum mati kamu pasti sangat penasaran dengan sesuatu." Gangster pun berbalik, menghadap Jay, pisau di tangannya sangat tajam, Jay pun mundur.

"Semua ini adalah rencanamu?" detak jantung Jay semakin cepat, "saya sampai sekarang tentu untuk melindunginya, dan masalah kamu di kuasai Hendra, dari awal saya sudah tahu, aku katakan dengan jujur, akulah orang yang paling di percayai Anthony."

"Kalau begitu dengan aku melakukan hal ini akan melepaskan anakku, juga kamu?" Jay pun dengan nafas yang berat.

Gangster tersenyum dingin: "Kamu benar merasa Hendra yang mengusai keluargamu? anakmu memang sudah saya rebut, di telepon kamu juga sudah dengar."

"Dendam dulu adalah masalah kita, tolong lepaskan anakku." Jay pu berlutut di hadapannya.

"Aku akan melepaskannya." Gangster membuang pisau dilantai: "Lihat kamu bagaimana memilih."

Tangan Jay bergetar, dia dengan gemetar mengambil pisau, pisau itu sangat tajam, berpikir tidak akan terlalu menyiksa.

"Bolehkan aku menanyakan pertanyaan terakhir?"

Jay menganggkat alis, dengan sangat tertarik: "Tanyakanlah."

"Kenapa kamu merencanakan kecelakaan ini, Dion terluka tidak ada manfaatnya untukmu." Jay pun bertanya, jika tahu akhir dari kematiannya, dan anaknya hidup, saat ini Jay sudah tidak takut lagi, karena dari awal dia sudah tahu, saat dia menaati Hendra mengkhianati Dion, dia sudah menebak akan ada hari ini.

Gangster pun berkata: "Saya akan membuatmu mati dengan jelas, seumur hidupku hanya ada 2 penolong, satu adalah Winny, dan satu lagi adalah Anthony, Hendra ingin Dion mati, dan saya ingin Dion hidup, namun Dion tidak baik dengan Anthony, saya harus menghukumnya."

Dokter Jay pun menusuk ke jantungnya sendiri, darah pun mengalir, tempat penelitian pun dipenuhi aroma darah.

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu