Balas Dendam Malah Cinta - Bab 179 Identitas Tian (3)

Bab 179 Identitas Tian (3)

Santo pun menyilang kaki, menghidupkan rokok berkata:"Jangan melakukan sesuatu yang merusak keluargaku."

Nichole pun mencium bau rokok pun mengerutkan dahi:"kamu juga jangan melakukan hal yang merusak keluargaku."

Santo mendengar ucapan Nichole pun terkejut, dibenaknya Nichole selalu tenang, sangat jarang marah, dan selalu dingin padanya, masih ingat dimalam pertama wanita ini dengan dingin berkata, dia sedang datang bulan.

Satu kata pun pergi ke kamar lain, Santo pun tidak pernah melihat wanita sehebat ini, lalu dia pun kadang-kadang bermain diluar dan keluar diberita, namun dia tetap dingin dan kadang berkata:"Jangan sampai terkena penyakit dan menyisakan benih diluar, saat itu jangan salahkan aku."

Ucapan seperti ini sangat cocok dengannya.

Hari ini jarang-jarang dia emosi, Santo pun terpancing berkata:"Nichole, kita melahirkan seorang anak yah, kamu tidak akan membiarkan keluargaku tidak ada turunan kan."

Sesuai dugaan, Nichole terdiam, namun ucapannya malah tidak sesuai dugaan:"Baik."

Santo pun menjadi senang, namun ucapan Nichole selanjutnya pun mematikannya.

"Dengar-dengar bayi tabung di Amerika tidak buruk, kita cari waktu dan pergi kesana."Nichole pun dengan dingin dan tidak berekspresi.

"Nichole, jangan lupa, kamu adalah istriku." Didahi Santo pun terlihat urat.

Nichole masih terlihat dingin:"Kita bagaimana menikah kamu juga jelas, jangan berpura-pura." Dia pun terlihat sangat santai.

Namun Nichole sama sekali tidak memperdulikan Santo, dan naik ke atas lalu masuk ke kamar.

Sekarang dia sedang memikirkan hal lain, Jenny muncul di sini, dan menyelidiki tempat tinggalnya, jika Santo mengetahui ini, akibatnya akan diluar pemikirannya.

Sampai saat ini dia tidak lupa akhir dari beberapa pria yang dia temui di club.

Nichole pun merasa kacau, Santo juga, Jenny yang berada dimobil juga.

Malam ini sangat kacau.

Jordi pun melihat mobil disampingnya, didalam mobil ada Jenny, Jenny sudah berhenti lama disana.

Jordi tidak berani bergerak disini, karena iniadalah tempat pemerintahan, selain dia tidak ingin hidup lagi, dan dia juga mungkin akan merusak keluarganya.

Namun Jenny datang kesini ada apa, dan berada disini beberapa jam.

Saat itu bulan sudah muncul, Jenny pun memutuskan untuk turun dari mobil.

Berjalan menuju rumah Santo, memencet bel.

Dilayar muncul wajah Jenny, pengurus melihat 2 orang yang sedang makan berkata:"Ada teman nona Nichole."

Nichole mengangkat kepala, dengan cepat menunduk dan berpura-pura makan, lalu dengan tenang berkata:"Persilahkan dia masuk."

Nichole pun meninggalkan ruang makan, suruh Jenny ke kamar buku.

"Tuan Santo, wanita itu turun dari mobil yang mengikuti nyonya." Pengurus mengatakan ditelinga Santo.

Tian dan Reza pun dalam penglihatan Cindy dan Dion bermain dengan senang, mereka berdua pun berada dalam lingkungan yang senang.

"Dion, apakah kamu merasa rambut Tian ada yang berbeda." Cindy melihat Tian lama dan berkata.

Awalnya diponi Tian ada beberapa, sangat lucu, sekarang sudah tidak ada, pantesan hari ini merasa ada yang aneh.

Dion melihat Tian yang sedang bermain berkata:"Iya sepertinya ada yang kurang."

Mereka berdua pun merasa bingung.

Dan disisilain, ibu Dion tidak ingin menganggu mereka, dia pun membawa rambut Tian dan tidak menunggu lagi, sudah sampai saat ini, dia harus mengetahui apakah Tian adalah anak Dion, dia selalu meragukan, terutama 1 tahun ini, Tian sama sekali tidak menyerupai Dion.

Cindy wanita itu sebelumnya bekerja di club malam, bisa membuat Dion jatuh padanya, memang sangat hebat.

Hasil DNA harus tunggu, dan terhadap ibu Dion hanyalah waktu setengah hari.

"Bibi Rina, bagaimana kamu menjaga Tian, kenapa rambutnya seperti ini." Dion pun dengan nada yang sangat serius, walaupun Tian bukan anak kandungnya, namun dia melihatnya dari kecil, dia pun memiliki perasaan padanya, apakah pelayan tidak menjaganya dengan baik?

Bibi Rina mendengar ucapan Dion pun dengan takut menjawab:"Nyonya yang melakukannya, kami juga tidak tahu mengapa?"

"Ibuku?" Dion tidak yakin bertanya.

Dion mengerutkan dahi dan meyuruh bibi Rina pergi, Cindy melihat Dion teringat:"Apakah..."

Dion terdiam, melihat Cindy berkata:"Mungkin, ibuku dulu meragukan identitas Tian, dan hanya dihalangi olehku dan sekarang dia...."

Cindy pun bersandar dipelukan Dion berkata:"Sekarang kita juga sudah memiliki anak kita sendiri, bagaimana jika mengatakan semuanya pada ibumu, aku rasa dia akan memiliki perasaan pada Reza."

Dion mengerutkan dahi, melihat Reza, iya, sekarang mereka memiliki anak sendiri, walaupun ibu nya tahu Tian tidak memiliki orang tua juga tidak apa-apa.

Mereka berdua pun memutuskan, ibu Dion melihat kertas ditangannya, dia bahkan sudah tertipu begitu lama, dan Dion tahu akan hal ini?

Wanita ini, tidak peduli apakah dia meneruskan turunan atau tidak juga tidak akan membiarkan nya masuk ke keluarganya, tidak peduli Dion betapa mencintainya.

"Dion, Cindy ." Ibu Dion tersenyum dingin melihat mereka, dia pun memberikan kertas itu diwajah Dion:"Lihatlah, Tian bukanlah anakmu."

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu