Balas Dendam Malah Cinta - Bab 75 Mengungkapkan Unek-Unek

Bab 75 Mengungkapkan Unek-Unek

Hendra melihat Cindy yang begitu sedih, merasa hatinya sangat sakit, bukan hanya karena Dita, lebih banyak karena Cindy mungkin sudah jatuh cinta pada Dion.

Selama ini, Cindy selalu begitu tenang, saat bersama Dion dia benar-benar dirugikan, bahkan setiap kali membuat dirinya tersakiti, dan ekspresinya yang begitu sedih terlihat sangat sakit hati.

Hendra merasa sangat terancam, selama ini dia merasa dengan menemani Cindy akan membuatnya merasakan kebaikan dirinya dan mencintainya, namun tiba-tiba Dion muncul, seperti semuanya pun berubah, Cindy juga semakin lama semakin jauh darinya.

Orang mafia juga tahu jika Hendra bisa seperti saat ini karena ada kemampuannya, di tambah dia juga bisa melakukan apapun demi mencapai tujuannya, jadi, Dion tidak pantas merebut orang yang di cintainya selama bertahun-tahun, Dion hanya akan menyakiti Cindy.

Hanya dia lah yang bisa memberikan kebahagian pada Cindy. Melihat air mata Cindy menetes, Hendra terpikir sesuatu.

"Kamu pergi menyelidiki jejak Dita , saya ingin mengetahui jika benar-benar Dion yang melakukan ini." Cindy dengan kesal memukul dinding, membuat dirinya tersadar dari sakit hati yang di rasakan.

Demi dirinya, Dita sudah berada diposisi antara hidup dan mati, namun dirinya masih terbelit dalam masalah percintaan yang kekanak-kanakkan ini, apakah diriku masih seorang manusia?

"Cindy, kamu tenang saja, saya pasti akan menyelamatkan Dita, dan juga akan melindungimu, tidak akan membiarkan mu tersakiti lagi." Hendra memeluk Cindy yang depresi sambil membujuknya.

Cindy menggigit pundak Hendra , tanpa mengeluarkan suara dia sedang melampiaskan kekesalannya,kemeja putih pun terlihat jejak gigi.

"Hendra, terimakasih." Selain terimakasih, saya tidak bisa membalas mu apa-apa lagi.

"Apa perlu seperti ini untuk hubungan antara kita." Hendra tertawa dengan terpaksa, sakit yang di rasakan membuat nya tersadar bahwa wanita dalam pelukannya sedang merasa sakit hati karena orang lain.

"Saya sudah mengutus orang untuk menyelidiki jejak Dita , saya percaya sebentar lagi akan ada hasil."

Hendra dengan lembut memeluk Cindy, memberikannya ketenangan dan sandaran.

Jika orang ini adalah kakakku, maka semuanya akan baik. Cindy berpikir, dia sangat terharu terhadap semua yang dilakukan Hendra, namun dia tidak bisa menganggapnya sebagai seorang pria.

Kali ini sangat akan memutuskan masalahku dengan Dion, kita mencari lagi pembeli klub malam, kita bertiga sama-sama pergi jauh, saya tidak ingin tinggal di tempat seperti ini."

Yang menjawabnya adalah suara dari pintu yang besar, Hendra dan Cindy mengangkat kepala dan melihat Dion berdiri di depan pintu.

"Apa yang kamu katakan tidak ingin tinggal di tempat seperti ini?" Wajah Dion sangat cemberut, raut wajahnya yang serius membuat semua orang merasa takut, ini adalah ancaman yang dia peroleh dari apa yang dia lakukan.

Melihat wajahnya yang sangat marah, Hendra langsung melindungi Cindy di belakangnya, dengan raut wajah yang siap memulai pertengkaran.

Melihat Cindy yang berada di balik Hendra, dahinya pun mengerut, apakah dia akan menyakitinya? Apakah kebaikan dia pada Cindy masih tidak cukup? Dia bahkan bersembunyi dibalik Hendra.

"Cindy, kamu jangan lupa, sekarang kamu adalah pacarku." Dion dengan kesal berkata.

Amarah pun mengelilinginya, dia bahkan tidak mengira dia hanya pergi sebentar, dan setelah dia balik sudah mendengarkan Cindy ingin pergi darinya, apakah berada disisinya seperti berada di tempat yang begitu buruk? Apa berada disisinya membuat Cindy begitu tidak nyaman?

Mata Cindy sedikit memerah, namun tatapannya penuh sinar, dengan sangat marah dia melihat Dion, "Dion, jika kamu sudah mendengar semuanya, maka saya akan langsung mengatakannya, saya Cindy, sudah tidak menginginkanmu, kita putus."

Mendengar ucapan ini membuat Dion tidak dapat percaya, namun dia pun marah dan berjalan kearah Cindy dengan memaksa, bahkan suster yang melihat ini dari luar ruangan pun memilih untuk pergi.

Hendra pun semakin berhati-hati dan menyembunyikan Cindy di belakangnya, dia takut jika Dion akan melakukan sesuatu diluar dugaan.

Dion berjalan ke depan Cindy dari belakang Hendra, saat dia bertatapan dengan Cindy, Cindy pun melototinya "masalah Dita adalah perbuatanmu kan, kamu yang menyuruh orang untuk menghancurkan klub kan, bahkan hampir membunuhku, kamu sudah tidak bisa membantahkan kan, saat itu kamu bersekongkol dengan Elsa, untuk saja Hendra cepat sampai, kalau tidak saya sudah di perkosa, kenapa, apakah tujuanmu tidak terpenuhi jadi kamu ingin membunuhku?"

Tidak menunggu sampai Dion berkata, Cindy pun langsung berkata: "Saya tahu kamu adalah orang yang jika memiliki dendam tetap harus membalasnya, bukankah hanya karena aku menusukmu, mengapa kamu harus menyiksa ku seperti ini?"

Dion ingin menjelaskan, namun tidak tahu harus memulainya darimana: "Cindy, saya akan menjelaskan padamu perlahan, kamu tenang dulu."

Cindy tersenyum dingin: "Tidak usah, lagi pula antar kita hanya saling memanfaatkan."

"Apa maksudmu." Dion melihat senyuman Cindy yang sinis.

Senyuman di wajah Cindy semakin besar, "Jangan berpura-pura, kita sudah cukup dengan permainan ini, kamu jangan berpura-pura tulus padaku lagi."

"Kamu merasa aku berpura-pura?"

"Kalau tidak? Kalau tidak apakah kamu akan melakukan hal yang menyakitiku ini, kamu jangan membohongi ku lagi, kita semua sama, saya menggunakan mu untuk menghancurkan keluarga Elsa, kamu menggunakanku untuk membalas dendam." Berbicara sampai ini, seketika dia merasa sakit hati, namun dengan cepat dia menutupi ekspresinya.

"Kamu hanya ingin memanfaatkanku?" Dion hanya menarik kata yang paling penting, dia melihat mata Cindy, didalamnya dia seperti melihat ada setengah kebohongan.

Namun dia gagal, di dalamnya penuh dendam, membuatnya sangat sedih, hatinya seperti hancur dan sangat sakit.

"Kalau tidak?" Cindy melihat Dion dengan sakit hati, seketika dia tergerak, memikirkan Dion yang memanjakannya, namun malah melakukan hal seperti ini di belakangnya, hati dan pandangannya pun menjadi dingin.

"Dion, kamu dengar baik-baik, saya Cindy dari awal hanya memanfaatkanmu, jangan bilang mencintaimu, melihatmu saja saya merasa jijik." Ucapan Cindy bagaikan pisau yang menusuk hatinya.

"Katakan sekali lagi." Dion menggoyangkan pundak Cindy, seperti sudah kehilangan logikanya.

Melihat Dion yang mulai mengila, Hendra langsung menarik Cindy ke belakangnya.

Cindy yang berada di belakang Hendra berkata: "Dari awal saya hanya memanfaatkanmu."

Dion mengigit bibir dan mengangkat tinjunya, Hendra semakin berjaga ketat, takut jika Cindy terluka.

Dion akhirnya menumbuk pada dinding, tanpa mengatakan apapun dan pergi.

Cindy menghela nafas lega, bersandar pada dinding, perlahan duduk di lantai, hanya tuhan yang tahu betapa beraninya dia tadi sampai mengatakan hal seperti itu.

Novel Terkait

Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu