Balas Dendam Malah Cinta - Bab 21 Makan Berdua
Bab 21 Makan Berdua
"Aaa, ngapain kamu, keluar sana!" Cindy menjerit, melempar seluruh barang di dekatnya ke arah Dion, Dion melepas jaketnya dan diberikan kepada Cindy barulah dia berhenti.
Dion melihatnya dengan tatapan bodoh, Cindy pun pura-pura membenarkan pakaiannya, dengan malu berkata: "Eee, kamu tidak apa-apa kan, hehehe."
Dion menyodorkan badannya kedepan dengan nada mempermainkannya berkata: "Kamu pikir saya akan melakukan apa." Wajah Cindy pun memerah seperti apel karena perkatan Dion.
"Aduh, sudahlah saya tidak akan mempermainkanmu lagi, jika kita tidak pergi sekarang mungkin tempat itu sudah akan tutup." Dion kembali ke tempat duduknya sambil berkata.
Mereka pun membereskan pakaian masing-masing, sesampainya di tujuan, Cindy yang masih merasa malu karena kejadian tadi pun menutup wajahnya dan memikirkan kecanggungan akibat kejadian tadi, semuanya karena dia yang berimajinasi terlalu tinggi.
Mobil terhenti di depan pintu taman Sari, disini adalah tempat pertama kali mereka bertemu, Cindy mengangkat kepala dan melihat sekitarnya, tempat ini terlihat begitu indah pada malam hari.
Dion berjalan kearah pintu mobilnya dan membukakan pintu mobil untuknya, Cindy yang baru turun dari mobil dan ingin berjalan masuk pun di tahan oleh Dion, Cindy dengan terkejut membalik badan dan melihatnya, Dion pun menundukkan badannya dan mempersiapkan lengannya untuk digandeng Cindy.
Cindy pun memandangnya dengan sinis dan berkata: "Benar-benar merasa aneh dengan perlakuanmu seperti ini." Setelah mengatakan itu dia pun masuk kedalam dan meninggalkan Dion dengan begitu menyedihkan.
"Dasar wanita ini." Dion berbicara pada dirinya sendiri, dia pun tidak berhenti komat-kamit sambil melihat tangannya sendiri, merasa dirinya yang begitu sempurna namun mengapa Cindy begitu dingin padanya.
Setelah masuk kedalam dan melihat Cindy sudah duduk sambil memesan makanan, Dion pun tersenyum manis, berjalan ke arahnya menarik kursi dan duduk sambil berkata: "Kamu sudah lapar belum?" Dion menatap Cindy dengan begitu senang, namun Cindy sama sekali tidak memperdulikannya dan hanya terfokus melihat menu.
Sebenarnya Cindy masih memikirkan kejadian tadi, oleh karena itu dia berusaha untuk menghindari Dion, termasuk berbicara dengan Dion. Sepanjang jalan dia terus berpikir, setelah sampai dia harus langsung makan baru mendengarnya bicara, setelah itu dia akan langsung pulang.
Dion pun tidak dihiraukannya lagi, bahkan pelayan pun merasa ada keanehan pada suasana mereka, pelayan pun melihat ke arah Dion, melihat Dion yang menatap Cindy dengan penuh dendam dan Cindy yang terlihat begitu santai sambil melihat menu. Pelayan pun merasa Dion begitu hebat bisa menahan sifat wanita seperti ini.
Menyadari pandangan dari pelayan, Dion pun melihat kearah pelayan, menyadari Dion yang telah sadar akan pandangannya, pelayan pun merasa canggung dan menundukkan kepalanya sambil berpikir "Apakah pria yang mengerikan ini akan mengadukanku pada atasan, tidak mungkin, seharusnya tidak mungkin, lelaki yang bisa membooking tempat ini tidak mungkin akan peduli terhadap hal-hal kecil ini."
"Sebentar lagi baru memesan ya." Dion mengerakkan tangannya sambil berkata. Dion memutuskan untuk membiarkan Cindy kelaparan dulu dan melihat sebenarnya apa yang di inginkan Cindy.
Mendengar perkataan Dion, Cindy terkejut dan mengangkat kepalanya. Melihat reaksi Cindy, Dion menahan tawa dan melihat Cindy yang begitu terkejut.
Cindy pun terbingung dan menanyakan Dion: "Kenapa tidak memesan makanan sekarang?"
"Jika ingin makan katakan padaku apa yang sedang kamu pikirkan." Dion berkata sambil meminum seteguk bir. Dion memutuskan untuk mencari tahu semua pemikiran yang Cindy simpan selama ini.
"Tidak apa-apa, jika bukan kamu bilang ingin mentraktirku makan, saya tidak mungkin setuju untuk keluar bersamamu." Cindy berkata. Cindy sudah benar-benar lapar, perutnya pun sudah berbunyi, dia melihat di atas meja tidak terdapat makanan apapun dan hanya ada bir.
Dia pun langsung mengambil bir di depannya dan meminum habis dan satu tegukan, Dion yang duduk di depannya pun terkejut melihat kelakuannya dan berpikir apakah Cindy benar-benar sudah lapar atau meminum bir agar menjadi berani mengungkapkan kata hatinya.
"Kita makan dulu, kamu ingin mengetahui apapun saya akan mengatakannya nanti." Cindy benar-benar sudah tidak bisa menahan perutnya yang begitu lapar dan berkata pada Dion.
Dion menepuk tangannya dan pelayan pun berjalan ke arahnya sambil membawa makanan yang telah disiapkan, terlihat begitu banyak makanan lezat dan sebagian besar adalah kesukaan Cindy.
Cindy berpikir dalam hati "Jangan-jangan dia tidak membiarkanku memesan makanan karena dia sudah mempersiapkan semua ini." "Aduh, bagaimana kamu tahu jika semua ini adalah kesukaanku." Cindy dengan begitu senang berkata dalam hati.
"Ini sangat mudah, saya hanya perlu mengecekmu." Dion dengan santai berkata, setelah dia berkata, Cindy menghentikan tangannya dan melihatnya, dengan marah berkata: "Kamu menyuruh orang untuk mengecekku ya."
Dengan marah dia melempar pisau di tangannya, sebenarnya dia sedikit menyesal melempar itu karena dia tidak mungkin mengambilnya kembali dan melanjutkan makannya. Jika mengambil lagi akan membuat dirinya kehilangan harga diri di depan Dion, namun dia sangat lapar melihat makanan di depannya dan sekarang dia hanya bisa melihatnya saja.
Saat Cindy sedang berpikir harus melanjutkan makan atau tidak, Dion bangkit dan berjalan ke arahnya sambil menggantikan piring dan pisau baru untuknya, dengan lembut Dion berkata: "Makanlah, mengenai masalah mengecekmu akan saya jelaskan nanti."
Cindy mengangkat kepala melihat Dion berkata: "Karena kamu begitu tulus, saya tidak akan mempermasalahkan masalah itu sekarang, tapi saya berharap kamu akan menjelaskan padaku nanti."
Wanita sedingin apapun pasti akan tergerak hatinya oleh tindakan lembut sekecil apapun, Cindy yang pada awalnya hanya memanfaatkan Dion dan sampai sekarang hubungan mereka yang tidak bisa putus, semuanya karena anak itu.
Dion mengeluarkan ponselnya dan melihat email tanpa nama yang dia terima dan menunjukkannya pada Cindy.
Cindy yang sedang lahap makan setelah melihat gambar itu pun menghentikan makannya dan melihat semua foto yang ada di email tersebut, namun Cindy yang sedang melihat foto itu pun terlihat tersenyum dan membuat Dion terlihat cemberut.
"Apakah foto itu begitu menarik hingga membuatmu tersenyum, benar-benar jelek." Dion dengan nada meremehkan, sambil berkata Dion pun memotong steak seperti Hendra lah yang sedang dipotongnya.
"Fotony sangat bagus, siapa yang fotografernya." Cindy dengan tersenyum berkata, kata-kata nya pun membuat Dion marah, Dion pun bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah Cindy dan menganggkat dagu Cindy dengan lantang berkata: "Apa hubungan kalian?"
Cindy langsung menjauhkan tangan Dion dan berkata: "Masih ada hubungan apa, dia hanya lah asisten saya." Cindy sangat tidak mengerti dengan kelakuan Dion, bukannya hanya foto, perlukah seheboh ini.
Dion mengingat kembali kata asisten yang sepertinya dia kerap mendengarnya, tidak hanya mengingat siang tadi saat dia bertanya pada Cindy bahwa dengan siapa dia sedang jalan-jalan, Cindy juga mengatakan dengan asistennya, Dion mengepalkan tangannya dengan baik-baik bertanya: "Kalian berdua benar-benar hanya hubungan bos dengan asisten?"
Cindy berpikir sejenak, mengangkat kepala dan berkata: "Bos dan asisten, yang lain tidak sepenuhnya iya."
"Apa?" Dion langsung meraih bahu Cindy, melihat Dion yang begitu marah, Cindy langsung berkata: "Kamu jangan marah, selain hubungan bos dan asisten, dia adalah pengawalku."
Novel Terkait
Untouchable Love
Devil BuddyMy Enchanting Guy
Bryan WuCinta Tapi Diam-Diam
RossieCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyBalas Dendam Malah Cinta×
- Bab 1 Lelaki Yang Tidak Sadarkan Diri
- Bab 2 Anak Yang Ditinggalkan
- Bab 3 Ingin Menikah, Bermimpilah
- Bab 4 Dipaksa Untuk Tinggal
- Bab 5 Ada Dendam Namun Tidak Dibalas Bukannlah Lelaki Sejati
- Bab 6 Kamu Sangat Cocok Menjadi Wanita Simpanan
- Bab 7 Orang Yang Datang Untuk Mengacau
- Bab 8 Terluka Bukanlah Apa-Apa
- Bab 9 Diberikan Obat Oleh Orang Lain
- Bab 10 Di Kencingi Anak Kecil
- Bab 11 Perubahan Sikap Cindy Terhadap Dion
- Bab 12 Nama Bayi
- Bab 13 Elsa Terancam
- Bab 14 Menginap Di Rumah Sakit
- Bab 15 Apa Yang Terjadi Di Rumah Cindy
- Bab 16 Rumah Cindy Diobrak-Abrik
- Bab 17 Orang Yang Dicurigai Muncul
- Bab 18 Ibu Dion Ingin Menemui Calon Menantunya
- Bab 19 Dion Cemburu
- Bab 20 Bertemu Di Apartemen
- Bab 21 Makan Berdua
- Bab 22 Percakapan Dion Dan Cindy Di Malam Yang Indah
- Bab 23 Rencana Pergi Berlibur
- Bab 24 Ibu Dion Memutuskan Untuk Menerima Cindy
- Bab 25 Identitas Cindy Terbongkar
- Bab 26 Wartawan Memenuhi Rumah Cindy
- Bab 27 Cindy Sudah Jatuh Hati Pada Dion
- Bab 28 Elsa Mengeluarkan Senjata Rahasianya
- Bab 29 Dion Hanya Mencintai Cindy
- Bab 30 Dion Memilih Untuk Mengalah
- Bab 31 Belajar Menjaga Anak
- Bab 32 Bukti Foto
- Bab 33 Mencari Masalah Di Klub Malam
- Bab 34 Rencana Elsa
- Bab 35 Berita Mereka Lagi-Lagi Menjadi Hot Topik
- Bab 36 Usb Penting Berisi Aib Cindy
- Bab 37 Tian Masuk Rumah Sakit
- Bab 38 Merebut Hak Anak Dengan Ibunya Dion
- Bab 39 Cindy Menyerahkan Hak Asuh Anak
- Bab 40 Mobil Cindy Sengaja Ditabrak
- Bab 41 Mengobati Luka Cindy
- Bab 42 Senang Maupun Sudah Tetap Bersama
- Bab 43 Tian Dijadikan Alasan Untuk Bertemu Cindy
- Bab 44 Cindy Menusuk Dion Dengan Pisau
- Bab 45 Luka Dion Diketahui Ibunya
- Bab 46 Kekecewaan Cindy Terhadap Dion
- Bab 47 Elsa Pergi Bertemu Ibunya Dion
- Bab 48 Jordi Mengetahui Rahasia Terbesar Elsa
- Bab 49 Dita Melaporkan Hasil Pelacakannya
- Bab 50 Cindy Disekap
- Bab 51 Jordi Mencari Orang Untuk Memperkosa Cindy
- Bab 52 Cindy Dianiyaya Di Gudang
- Bab 53 Dion Mengajak Cindy Makan Bersama
- Bab 54 Dion Menelepon Cindy
- Bab 55 Langkah Awal Elsa
- Bab 56 Elsa Ditolak Mentah-Mentah
- Bab 57 Mempertimbangkan Untuk Menerima Dion
- Bab 58 Elsa Meminta Maaf
- Bab 59 Cindy Menerima Dion
- Bab 60 Cindy Ikut Dion Pulang
- Bab 61 Pergi Berlibur
- Bab 62 Berduaan Di Kolam Air Panas
- Bab 63 Bersiap-Siap Membalas Dendam
- Bab 64 Cindy Masuk Bekerja Di Perusahaan Keluarga Dion
- Bab 65 Orang Dalam Perusahaan Ayah Elsa Berhasil Disogok
- Bab 66 Perusahaan Keluarga Elsa Akan Segera Bangkrut
- Bab 67 Dion Memasakkan Sarapan Untuk Cindy
- Bab 68 Cindy Terlalu Baik
- Bab 69 Elsa Lagi-Lagi Memfitnah Cindy
- Bab 70 Klub Malam Terbakar
- Bab 71 Cindy Salahpaham Dengan Dion
- Bab 72 Dita Dan Hendra Sibuk Melacak Pelaku Sebenarnya
- Bab 73 Dita Dalam Bahaya
- Bab 74 Kesalahpahaman Cindy Terhadap Dion
- Bab 75 Mengungkapkan Unek-Unek
- Bab 76 Memancing Cindy Pergi Ke Pabrik Kosong
- Bab 77 Dion Tak Berdaya
- Bab 78 Ada Yang Sengaja Meracuni Dita
- Bab 79 Topeng Hendra Selama Ini
- Bab 80 Dion Mabuk
- Bab 81 Salah Orang
- Bab 82 Kamu Ingin Membunuhku?
- Bab 83 Memulai Penyelidikan
- Bab 84 Kebohongan Hendra
- Bab 85 Tertangkap Basah
- Bab 86 Tidak Mau Makan
- Bab 87 Menjenguk Tian
- Bab 88 Bertemu Dengan Hendra
- Bab 89 Menjelaskan Kebenaran
- Bab 90 Anthony Muncul
- Bab 91 Memilih Untuk Percaya
- Bab 92 Hendra Di Rumah Sakit
- Bab 93 Kenangan
- Bab 94 Tamparan Cindy
- Bab 95 Bekas Ciuman
- Bab 96 Cemburu
- Bab 97 Keluarga Hendra
- Bab 98 Bersekutu
- Bab 99 Anthony Terluka
- Bab 100 Kedatangan Polisi
- Bab 101 Cindy Tertembak
- Bab 102 Selamat Anda Hamil!
- Bab 103 Hanya Rumah Keluarga Dion Yang Aman
- Bab 104 Pelajaran Untuk Jordi
- Bab 105 Masa Lalu Keluarga Chu
- Bab 106 Menjenguk Cindy
- Bab 107 Elsa Terluka
- Bab 108 Penyuka Sesama Jenis
- Bab 109 Ibu Hendra
- Bab 110 Jalan-Jalan
- Bab 111 Kita Menikah Ya!
- Bab 112 Papa Kandung Hendra
- Bab 113 Perjanjian Rahasia
- Bab 114 Anthony Keluar Dari Penjara
- Bab 115 Menentang
- Bab 116 Elsa Mengancam
- Bab 117 Bunuh Diri
- Bab 118 Ternyata Dia Adalah Orang Seperti Ini
- Bab 119 Hendra Membawa Cindy
- Bab 120 Bertemu Di Bandara
- Bab 121 Pertarungan Memperebutkan Cindy
- Bab 122 Hendra Di Tabrak
- Bab 123 Kemungkinan Selamat Begitu Kecil
- Bab 124 Hendra Di Antara Hidup Dan Mati
- Bab 125 Apa Yang Terjadi Dengan Hendra
- Bab 126 Saya Adalah Pamanmu
- Bab 127 Anak Anthony
- Bab 128 Hendra Dipindahkan Rumah Sakit
- Bab 129 Dimas Diculik
- Bab 130 Perubahan Besar (1)
- Bab 131 Perubahan Besar (2)
- Bab 132 Perubahan Besar (3)
- Bab 133 Hati Yang Hancur
- Bab 134 Aku Tidak Akan Melepaskanmu
- Bab 135 Di Khianati
- Bab 136 Alat Perekam Suara
- Bab 137 Permainan (1)
- Bab 138 Permainan (2)
- Bab 139 Permainan (3)
- Bab 140 Peringatan Ibu Dion
- Bab 141 Ibu Dion Pingsan
- Bab 142 Menemui Jenny
- Bab 143 Pergi Berlibur
- Bab 144 Alasan Pergi Ke Amerika
- Bab 145 Pertemuan Jenny Dan Dion
- Bab 146 Acara Perjamuan
- Bab 147 Jason
- Bab 148 Cinta Yang Telah Berlalu
- Bab 149 Isi Surat
- Bab 150 Tunggu Aku
- Bab 151 Memusnahkan Keluarga Jenny
- Bab 152 Kebetulan Bertemu Dengan Jenny
- Bab 153 Kekacauan Di Meja Makan
- Bab 154 Selamat Tinggal, Dion (1)
- Bab 155 Selamat Tinggal, Dion (2)
- Bab 156 Dion Dan Cindy Melompat Ke Sungai
- Bab 157 Kematian Dion
- Bab 158 Cindy Masih Hidup
- Bab 159 Cindy Bersembunyi
- Bab 160 Di Mana Cindy
- Bab 161 Kebenaran (1)
- Bab 162 Kebenaran (2)
- Bab 163 Kebenaran (3)
- Bab 164 Mayat Cindy?
- Bab 165 Hasil Identifikasi
- Bab 166 Menjelaskan Alasannya
- Bab 167 Apakah Kamu Akan Kembali Mencarinya?
- Bab 168 Kembali Ke Indonesia
- Bab 169 Satu Tahun Kemudian
- Bab 170 Persiapan Acara Pernikahan Dion (1)
- Bab 171 Persiapan Acara Pernikahan Dion (2)
- Bab 172 Cindy Kembali
- Bab 173 Cindy Mengetahui Berita Pernikahan Dion
- Bab 174 Saat Pernikahan Berlangsung (1)
- Bab 175 Saat Pernikahan Berlangsung (2)
- Bab 176 Kebenaran Tentang Kehamilan Elsa
- Bab 177 Identitas Tian (1)
- Bab 178 Identitas Tian (2)
- Bab 179 Identitas Tian (3)
- Bab 180 Identitas Tian (4)
- Bab 181 Rencana Jahat Elsa
- Bab 182 Anak Cindy
- Bab 183 Rencana Jahat
- Bab 184 Perjanjian
- Bab 185 Sebenarnya Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 186 Aku Ingin Mengerti Dunia Dion
- Bab 187 Salah Paham
- Bab 188 Kerabat Dekat Juga Bisa Membunuh
- Bab 189 Hati Yang Kotor
- Bab 190 Rencana Jahat Hendra
- Bab 191 Kita Bekerja Samalah
- Bab 192 Jangan Terlalu Terobsesi
- Bab 193 Menghilang
- Bab 194 Obat Kelahiran Kembali
- Bab 195 Melacak
- Bab 196 Penyelamatan (1)
- Bab 197 Penyelamatan (2)
- Bab 198 Penyelamatan (3)
- Bab 199 Hidup Dalam Takdir (1)
- Bab 200 Hidup Dalam Takdir (2)
- Bab 201 Wanita Misterius
- Bab 202 Racun
- Bab 203 Saat-Saat Terakhir (1)
- Bab 204 Saat-Saat Terakhir (2)
- Bab 205 Saat-Saat Terakhir (3)
- Bab 206 Saat-Saat Terakhir (4)
- Bab 207 Antara Hidup Dan Mati (1)
- Bab 208 Antara Hidup Dan Mati (2)
- Bab 209 Hilang Ingatan (1)
- Bab 210 Hilang Ingatan (2)
- Bab 211 Pilihan (1)
- Bab 212 Pilihan (2)
- Bab 213 Kembali Ke Indonesia
- Bab 214 Cerita Awal Kita Saling Kenal
- Bab 215 Masalah Keluarga Anthony
- Bab 216 Saat Acara Berlangsung (1)
- Bab 217 Saat Acara Berlangsung (2)
- Bab 218 Dokter Jay
- Bab 219 Rencana Jahat?
- Bab 220 Reaksi Obat (1)
- Bab 221 Reaksi Obat (2)
- Bab 222 Mengkhianati
- Bab 223 Bunuh Jay
- Bab 224 Mulai Bereaksi
- Bab 225 Orang Di Balik Semua Ini
- Bab 226 Kecelakaan Mobil (1)
- Bab 227 Kecelakaan Mobil (2)
- Bab 228 Berakting
- Bab 229 Trik Antara Wanita
- Bab 230 Orang Dibalik Kecelakaan Ini
- Bab 231 Aku Sengaja
- Bab 232 Siapa Dion? (1)
- Bab 233 Siapa Dion? (2)
- Bab 234 Rencana (1)
- Bab 235 Rencana (2)
- Bab 236 Rencana (3)
- Bab 237 Perjanjian (1)
- Bab 238 Perjanjian (2)
- Bab 239 Menggoda
- Bab 240 Menemukan Tempat Penelitian (1)
- Bab 241 Menemukan Tempat Penelitian (2)
- Bab 242 Orang Yang Berada Dibawah Tanah
- Bab 243 Datanglah Ke Kediamanku (1)
- Bab 244 Datanglah Ke Kediamanku (2)
- Bab 245 Seluruh Kota Penuh Dengan Masalah (1)
- Bab 246 Seluruh Kota Penuh Dengan Masalah (2)
- Bab 247 Aku Datang Demi Seseorang
- Bab 248 Cindy Menghilang
- Bab 249 Mencari Cindy (1)
- Bab 250 Mencari Cindy (2)
- Bab 251 Mencari Cindy (3)
- Bab 252 Alat GPS
- Bab 253 Menyelamatkan Cindy (1)
- Bab 254 Menyelamatkan Cindy (2)
- Bab 255 Masalah Keluarga Tanusaputra
- Bab 256 Apa Yang Berharga Darimu?
- Bab 257 Cindy Yang Mengganggu
- Bab 258 Bahaya Menghampiri (1)
- Bab 259 Bahaya menghampiri (2)
- Bab 260 Bahaya Menghampiri (3)
- Bab 261 Bebas Dari Bahaya
- Bab 262 Kondisi Berbahaya Di Kota Rao (1)
- Bab 263 Kondisi Berbahaya Di Kota Rao (2)
- Bab 264 Obat Penangkal Sudah Ada Titik Terang (1)
- Bab 265 Obat Penangkal Sudah Ada Titik Terang (2)
- Bab 266 Kematian Dokter Jay
- Bab 267 Anakku Di Tangkap (1)
- Bab 268 Anakku Di Tangkap (2)
- Bab 269 Berhadapan Dengan Masalah (1)
- Bab 270 Obat Penawar Akan Selesai Dalam Seminggu
- Bab 271 Hubungan Yang Sulit Di Mengerti
- Bab 272 Fakta Orang Tua Kandung Tian
- Bab 273 Siapa Yang Berkhianat (1)
- Bab 274 Siapa Yang Berkhianat (2)
- Bab 275 Siapa Yang Berkhianat (3)
- Bab 276 Siapa Yang Berkhianat (4)
- Bab 277 Menyelamatkan Anak-Anak
- Bab 278 Hendra Tiba-Tiba Muncul
- Bab 279 Cindy Sadar (1)
- Bab 280 Cindy Sadar (2)
- Bab 281 Ingatan Yang Hilang
- Bab 282 Rencana Jahat Elsa
- Bab 283 Rencana Yang Kejam
- Bab 284 Menepati Janji
- Bab 285 Syarat
- Bab 286 Kesepakatan
- Bab 287 Godaan
- Bab 288 Perjanjian
- Bab 289 Konfrontasi
- Bab 290 Ending