Balas Dendam Malah Cinta - Bab 186 Aku Ingin Mengerti Dunia Dion

Bab 186 Aku Ingin Mengerti Dunia Dion

Nichole menembak ke arah lain.

Terlihat ada sisa peluru disana.

Santo pun dengan terkejut melihat Nichole, saat menembak Nichole memiringkan ujung pistol, membuat peluru mengenai tembok disamping.

"Terimaksih kamu tidak membunuh Jenny, hentikan disini saja." Nichole berbalik, dia pun di papang oleh Cindy.

Dion pun mengikutinya, meninggalkan Santo sendiri terdiam memikirkan ini semua.

Menangkap Jenny karena tanda yang diberikan Elsa, namun mengapa terjadi semua ini? Cindy, Dion, Hendra, ada apa dengan orang ini?

Elsa juga sangat aneh dengan kejadian ini, selalu merasa Cindy tidak mengerti semuanya, tidak terpikirkan dia bisa ikut campur, dan juga Dion, dia kenapa datang?

Elsa tidak mengejar Dion, dia sudah mendengar Cindy di usir dari keluarga Dion, apakah masih belum ada kesempatannya?

Karena Dion dan Cindy masih ada masalah, Cindy yang mengendarai mobil dan pergi,

Luka Nichole tidak begitu parah, Cindy menanyakan pada Hendra rumah sakit apapun lalu menuju kesana.

"Cindy, terimakasih." Nichole terlihat pucat, suaranya tidak bertenaga.

Cindy tersenyum: "Tidak apa-apa, ini hanyalah perjanjian."

Nichole menggerakkan bibir bertanya: "Kamu begitu ingin ikut campur? Seharusnya kamu tahu, Dion akan melindungimu dengan baik."

Cindy membelokkan mobil dan masuk ke jalan yang lebih kecil: "Jika 1 tahun yang lalu saya tahu lebih banyak, mungkin saya tidak akan bunuh diri lagi, saya selalu berusaha untuk masuk ke dunia Dion."

Cindy dari kecil sudah keluar, dia menemui banyak jenis orang di club malam, namun bergelut didunia mafia dia tidak pernah, setelah berhubungan dengan Dion, dan ada dendan dengannya, bahkan setelah setiap kali di tangkap, Dion tidak akan membicarakan masalah ini dengannya, dan masalah diantara mereka semakin besar.

Jadi, jika Tuhan tidak mengambil nyawaku, saya berjanji akan berusaha untuk masuk kedalam dunianya, sedikit demi sedikit.

Nichole menatap Cindy, akhirnya tahu mengapa Dion begitu menyukai Cindy, paling tidak Cindy sekarang sangat menarik orang: "Barusan kamu ada apa dengan Dion?"

Nichole tiba-tiba teringat suasana tadi, dia merasa sangat aneh namun tidak tahu apa.

Cindy pun mengerutkan dahi, ragu sejenak berkata: "Sebenarnya aku juga tidak tahu, pagi ini sikapnya padanku tiba-tiba menjadi dingin, dan membawa seorang wanita pulang makan, bahkan mengusirku keluar."

Cindy bahkan tidak mengerti ini.

Nichole mengerutkan dahi, ini tidak sesuai dengan cara Dion, pasti terjadi sesutau, tidak mungkin tidak ada alasan.

"Kamu jangan karena hal ini marah, kamu harus percaya dengan cinta kalian, kalau begitu kamu selidiki mengapa dia melakukan itu pagi ini."Nichole berkata.

Cindy mengerutkan dahi, jujur, Cindy tidak banyak berpacaran, dan bersama Dion dia selalu tidak agresif, sangat jarang agresif, pertama kali adalah dia pergi mencari Dion, namun menyuruhnya melepaskan harga diri dan memohon kembali, hal ini dia tidak bisa melakukannya.

"Jangan bicarakan hal ini lagi, tunggu luka kalian sembuh pulanglah ke Amerika, bagaimana dengan pernikahanmu dengan Santo?" Cindy mengerutkan dahi bertanya.

Dia pun berhubungan beberapa kali dengan Jenny setelah dia memberikannya undangan itu, Jenny pun mengajukan perjanjian, jika bisa bawa Nichole ke Amerika, dia akan mengatakan satu hal pada Cindy.

Cindy pun setuju.

Dan keluarga Nichole selalu berada di zona yang berbahaya, mengetahui keluarga Santo melakukan sesuatu dibelakang, perusahaan Nichole pun dengan cepat hancur.

"Itu hanya lah sebuah kertas, perusahaan keluargaku sudah bangkrut, saya juga tidak perlu memikirkan apapun lagi." Nichole pun turun dari mobil.

Ini adalah rumah sakit pribadi, Jenny barusan di bawa kesini.

Jenny tidak ada masalah besar, peluru sudah dikeluarkan, setelah dibalut Jenny pun beristirahat melihat langit di luar jendela.

Dan Hendra tidak ada di dalam kamar, tidak tahu kemana.

Nichole pun sedang diurus lukanya oleh dokter, yang duluan pergi adalah Cindy.

"Sekarang kamu sudah bisa mengatakan padaku hal itu kan." Cindy melihat Jenny berkata.

Jenny melihat dirinya terluka berkata: "Walaupun selalu merasa tidak akan begitu mudah untuk kembali ke Amerika bersama Nichole, namun saya akan memberitahumu dulu."

Jenny menyuruh Cindy mendekatinya dan berkata: "Tian itu anak yang kamu angkat kan."

Cindy dengan terkejut melihat Jenny, tidak terpikir dia begitu peduli pada Tian.

"Tian adalah anak Elsa."

Tubuh Cindy pun membeku, masalah ini benar-benar diluar dugaannya, Tian adalah anak Elsa? Bercanda?

Jenny melihat Cindy yang masih terkejut berkata: "Dan juga, Cindy jika kamu masuk ke dunia mafia, ingat, di mafia tidak ada perasaan anak dan ayah."

Hendra pun mendorong pintu.

"Cindy, kamu tidak terlukakan?" Hendra dengan tergesa-gesa menarik Cindy, melihatnya, memastikan tidak ada luka pun merasa tenang.

Cindy pun mendorong tangan Hendra: "Kak Hendra, terima kasih."

Hendra pun meletakkan di tangannya di samping: "Cindy, keluar kita berbicara sebentar."

Saat ini Nichole juga masuk, Cindy dan Hendra pun keluar membiarkan mereka saling kangen-kangenan.

"Kamu tahu sekarang kamu sedang melakukan hal yang berbahaya?" Hendra melihat Cindy, dengan sangat khawatir.

Cindy juga menatap Hendra, rasa khawatir ini membuatnya merasa kenal dengan Hendra, dia berkata: "Saya tahu apa yang sedang aku lakukan saya akan membantu membalas dendam pada keluargamu, jalan ini adalah pilihanku, saya sudah dewasa, akan bertanggung jawab atas diriku sendiri."

Hendra mendengar ini pun menjadi kacau.

2 orang yang saling bersandar pun menjadi seperti ini: "Karena Anthony?"

Cindy tidak mengatakan tidak.

Hendra pun marah, akhirnya memukul dinding dibelakangnya.

"Hati-hati dengan Nichole dan juga Jenny." Setelah berkata, Hendra pun pergi.

Hendra menelepon Anthony, suaranya sangat dingin: "Kakek tua, kamu bermaksud mencari pengganti ya?"

Anthony yang mendengar suara Hendra pun tidak mengatakan apapun, dan tidak tahu setelah berapa lama dia menutup telepon.