Balas Dendam Malah Cinta - Bab 63 Bersiap-Siap Membalas Dendam

Bab 63 Bersiap-Siap Membalas Dendam

Begitu terbangun, Dion langsung melihat sebelahnya dan melihat Cindy yang tertidur pulas, dia pun menghela nafas lega, dia sangat takut jika dirinya sedang bermimpi dan setelah terbangun Cindy sudah tidak ada di sampingnya, untungnya dia tidak bermimpi.

Melihat Cindy membuatnya semakin menyukainya, wanita ini mengapa bisa membuat dirinya begitu tidak berkutik? Terhadap pertanyaan ini Dion juga sangat tidak mengerti, dia tidak bisa berhenti melihat Cindy.

Semalam mereka melakukannya 3 kali, sehingga membuatnya sangat lelah, bagaimanapun memanggilnya tetap tidak bangun. Wajahnya yang kecil, bulu mata yang panjang, tidak berhenti bergetar mengikuti nafasnya, hidung kecil, mulut kecil, bagaimanapun Dion melihatnya tetap merasa dia sangat sempurna.

Dion tersenyum dan meciumnya, bibirnya yang lembut membuat Dion tidak ingin berhenti menciumnya, tanpa sadar Dion menciumnya dengan sedikit keras, dan perlahan membuka mulutnya.

Kali ini Cindy pun terbangun, dengan terbengong melihatnya, dengan belum tersadar berkata: "Apa yang kamu lakukan." Cindy berkata dengan tidak jelas.

Dion tersenyum, kamu sudah sadar ya, kalau begitu ayo lanjutkan, dia teratwa dengan jahil. Berbalik dan menekannya, lalu dengan bergairah terhadap Cindy. Kali ini Cindy sudah benar-benar tersadar, namun dia tidak membalas ciuman Dion dan di dalam hatinya sangat kacau.

Apa pria ini tidak lelah? Lagipula mengapa dia begitu tidak ada batasan, sekali memulai dengannya dan dia sudah tidak bisa berhenti? Cindy tidak dapat mengungkapkan isi hatinya, namun Dion semakin senang, tidak lama berlalu, baju Cindy sudah di lempar di bawah.

Baru saja dia bisa terbebas dari ciuman Dion, Cindy berkata: "Saya lelah."

Dion terbengong dan berhenti, terlihat seperti anak yang bersalah, "Sangat lelah kah?" tapi.... saya merasa, sayang kamu cantik sekali, setiap aku melihatmu membuat ku tidak bisa menahan."

Wajah Cindy yang sudah tidak senang, namun Dion masih naik turun di tubuhnya, setelah menarik nafas Dion menahan dirinya.

"Saya pergi mandi air dingin saja, mungkin akan lebih baik." Setelah berkata, Dion lalu masuk ke kamar mandi.

Mendengar suara air, didalam hati Cindy merasa aneh, dia tidak merasa Dion adalah orang yang mudah menyerah, hal yang dia inginkan tidak mungkin dengan mudah menyerah begitu saja, namun sekarang dia....

Saat ini, Cindy pun mencubit dirinya sendiri, rasa sakit membuatnya tersadar, "Dia hanya berakting, jika dia benar-benar mencintaimu, dia tidak mungkin melalkukan itu kan?"

Cindy bergumam lalu mengeraskan hatinya.

Sampai Dion selesai mandi, Cindy sudah siap berpakaian dan duduk di kursi sambil menunggunya, di meja ada sarapan yang baru di bawa oleh nenek, air tahu dan roti telur, dan ada buah-buahan yang baru di petik, segalanya sangat indah.

Dion sudah sangat lapar, dia langsung duduk dan makan dengan lahap, tiba-tiba dia mendengar suara Cindy tertawa.

"Apa yang kamu tertawakan?" Dion berkata, dimulutnya penuh dengan roti telur.

"Saya hanya tertawa, tidak terpikirkan ketua Dion sudah cocok dengan makanan disini, bahkan hanya roti telur kamu dapat memakannya dengan begitu lahap." Cindy tertawa dengan mata yang juga terlihat seperti sedang tersenyum.

"Sekali-sekali mengubah selera makan bukan hal yang salah kan." Dion berkata.

Tiba-tiba dia berkata: "Oh iya, semalam kamu berkata ingin menghancurkan Agung Sentosa grup, katakanlah, kamu ada rencana apa, lalu kamu memerlukan bantuan apa dariku." Dion berkata.

"Apakah ginseng semalam juga di beli untuk hal ini?" Dion langsung berkata.

Cindy terkagum, benar-benar seseorang yang sudah bergelut bertahun-tahun didunia luar, dia pun tersenyum berkata: "Ketua Dion yang pintar, katakanlah apa yang harus saya lakukan?"

Cindy tidak tahu bagaimana senyumannya saat ini, dengan rambut hitam yang terlambai, dan bajunya yang longgar yang di dalam nya tersembunyi kulit yang putih, membuat Dion tergoda.

"Kalau kamu ingin tahu, cium aku, saya akan memberitahumu." Dion tersenyum dengan puas, seperti seekor rubah.

Cindy terbengong, tidak terpikirkan olehnya bahwa Dion akan berkata seperti itu, lalu Cindy pun berdiri, memegang dagu Dion dan menciumnya.

Lalu dia dengan cepat lari, sama sekali tidak memberikan kesempatan pada Dion.

Dasar cerdik, Dion mengkritiknya.

"Sekarang kamu sudah bisa mengatakannya padaku kan ketua Dion?" Cindy tertawa berkata.

Dion benar-benar tidak dapat melakukakn apa-apa padanya, berkata: "Caraku seharusnya sesuai dengan caramu kan? Tunjukan ginseng itu pada Agung Sentosa grup, dan mereka pasti akan berusaha untuk mendapatkan ini, obat yang tiada harganya ini paling cocok untuk menaikan nama dan kepercayan mereka."

Dion berkata: "Hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah melakukan sesuatu pada jalan menuju gunung, jika saya tidak salaj ingat, asal obat dari Agung Sentosa grup selam ini juga bermasalah, bukan obat liar, namun mereka malah mengatakan barang mereka adalah obat liar. Kita akan menggunakan hal ini dan menrusak nama mereka di pasar. Selanjutnya, mencari celah dari kesalahan penyelidikan mereka, dengan begitu kita dapat menghancurkan Agung Sentosa grup."

Setelah Dion berkata, diam-diam Cindy sedang memikirkan, hal ini tidak semudah berkata, namun bisa mengatakan semuanya dengan jelas seperti Dion juga bukanlah hal yang mudah, pemikiran Cindy seperti ini, namun memang pemikiran Dion lebih baik, dan lebih ada kemungkinan.

"Bisakah kamu memberitahuku mengapa harus menghancurkan Agung Sentosa grup?" Dion tiba-tiba bertanya tentang pertanyaan inti ini.

Cindy terdiam sejenak dan berkata: "Apakah kamu percaya padaku?"

"Saya percaya." Dion menganggukkan kepala, "Tentu saya percaya denganmu."

"Baik, ceritanya adalah seperti ini. Saat itu kami sekeluarga bertiga hidup dengan bahagia, namun karena kebaikan ibuku, dia menjaga Cindye dan ibunya, namun tidak terpikirkan, ibunya malah merebut ayahku. Dan dia bahkan kejadian saat dia hamil juga di salahkan pada ibuku, membuat saya dan ibuku di usir."

"Seorang istri yang terlahir dari keluarga kaya, bagaimana dia membawa seorang anak untuk hidup? Sakit dan kesedihan yang dialami ibuku akan kubalas!" dalam tatapan terlihat ketekadan hatinya, didalam hati Dion malah terasa terkejut dan kasihan.

Dia sama sekali tidak pernah berpikir bahwa di antara Cindy dan Cindye ada masalah seperti ini. Dia hanya tahu jika mereka adalah kakak adik, namun tidak pernah terpikir bahwa hubungan mereka seperti ini.

"Saya akan membantumu." Dion dengan lembut berkata, tatapannya juga terliat ketekadan hatinya.

Karena sudah bertekad untuk mencintainya, dia pasti akan membantunya apapunyang terjadi!

Novel Terkait

Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu