Balas Dendam Malah Cinta - Bab 270 Obat Penawar Akan Selesai Dalam Seminggu
Bab 270 Obat Penawar Akan Selesai Dalam Seminggu
Nichole dengan cepat sampai di rumah sakit, Gary sedang menuju ke ruang gawat darurat.
Mulut Gary pun terbuka, mengucapkan kata yang tidak terdengar jelas.
"Ayah, kamu akan membaik." Nichole melihat Gary yang akan masuk ke ruang gawat darurat, Santo pun menemani di sisi Nichole, mengerutkan dahi dan tidak tahu sedang memikirkan apa.
Desly dan Dion datang ke kantor polisi untuk melakukan interogasi, Polisi hanya menangkap seseorang dan yang lainnya sudah melarikan diri.
Derek masih belum terlihat baik, sesampainya di kantor polisi, wajahnya masih terlihat pucat.
"Tidak ada yang melihatmu keluar kan." Dion pun duduk di kursi kantor polisi, disudut masih tidak ada orang, suara mereka berdua juga sangat pelan.
"Kamu harus percaya polisi yang di bimbing negara bukanlah sampah." Derek pun duduk dimeja, bertepatan menutup pandangan orang disamping, disudut itu pun seperti ada ruang tersendiri.
"Apakah kamu tahu masalah anakku?" Dion melihat sekitar dan tidak ada orang.
Derek pun terbeku: "Kamu sudah tahu ya, masalah ini aku akan bertanggung jawab, ini adalah salahku."
Dion melihat mata Derek: "Memang kamu yang harusnya bertanggung jawab, jika kamu tahu masalah ini, seharusnya juga tahu mereka ingin menggantinya dengan apa."
Derek pun menjadi tenang, mengetahui jika Dion tidak memiliki maksud buruk.
"Aku berhutang budi padamu kali ini, lain kali aku pasti akan membantu, kamu rasa harus bagaimana menyelesaikannya?" Derek menyukai kejujuran antara pria ini, dia bahkan sangat mengagumi pria ini.
Dion bersandar di kursi berkata: "Jangan asal berpikir, aku hanya tidak suka di kuasai oleh orang di sekitar, jika melakukannya sesuai dengan keinginan mereka, maka itu bukan Dion lagi."
Derek pun menyodorkan tangan: "Semoga kerjasama kita berjalan lancar."
"Semoga kerjasama kita berjalan lancar." Dion sedikit senang dengan keputusannya, jika seperti Dion biasa yang begitu dingin, dia pasti tidak akan memilih keputusan ini, Cindy dan anaknya lah yang memberikannya kehangatan, bahkan dia mulai percaya jika didunia ini ada kebaikan dan kebahagiaan.
"Kedepannya aku menginginkan sampel darah Cindy yang mengandung kelahiran kembali, saya rasa ini tidak sulit kan." Derek dengan tidak sungkan berkata.
Senyuman Dion pun menghilang.
Menepuk lengan Derek berkata: "Jika anakku selamat, apakah kamu tidak merasa orang peneliti lebih berguna daripada darahnya?"
"Yang meneliti adalah dokter Ryan, kamu tahu jika ada beberapa tempat penelitian yang tidak menerima orang asing." Derek menjelaskan.
Dion menaikan alis berkata: "Dia adalah orang asli Indonesia, saya rasa setelah beberapa hari lagi dia pasti dengan senang hati melayani negara."
Derek masih ingin menanyakan sesuatu, Dion sudah berjalan jauh, hari ini adalah hari Aron sampai, dia tidak ingin ada kesalahan apapun, jadi dia pun memutuskan untuk pergi menjemput Aron bersama Agung.
Aron adalah pria berumur 40 tahunan, dengan jelas melihat perbedaannya.
"Halo." Agung pun mempersilahkan Aron naik ke mobil, Dion duduk dibelakang, dan melihat gerakan Aron.
"Ketua Winny benar-benar masih hidup yah? Sebelum bertemu dengannya, aku tidak akan membocorkan semua penelitianku." Aron mengerutkan dahi, memikirkan saat melakukan penelitian itu, ingatan itu masih teringat jelas.
Dion tidak peduli betapa sombongnya Aron, dia hanya tahu ada kemungkinan besar Cindy bisa diselamatkan, dan ingatannya akan kembali: "Tentu saja, aku akan membawamu pergi menemuinya."
Aron bukanlah orang yang pendiam, setelah mendapat jawaban yang pasti dari Dion dia pun memejamkan mata beristirahat, terlihat tidak ada lagi kerutan didahinya.
Perjalanan sangat lancar, jam ini tidak macet, jadi sepanjang jalan pun tidak ada halangan, Aron melihat mobil yang berhenti, tidak tahu kenapa dia pun merasa tegang?
Dia tidak tahu dari mana datangnya perasaan ini.
Dion dan Agung pun memimpin jalan, Aron pun ikut dibelakang, Winny yang mendapatkan kabar pun sudah menghentikan penelitian, dapat bertemu dengan tim dulunya, dia pun sangat senang.
"Aron, lama tidak bertemu." Winny pun dengan nada gemetar, ada airmata di matanya, walaupun suasana tempat penelitian sangat tegang, Winny juga sangat dingin.
Dion melambaikan tangan dan Agung juga ikut pergi.
"Kamu perhatikan mereka bertiga, terutama professor Ryan, Aron tidak begitu suka padanya, jangan sampai terjadi sesuatu, ada masalah langsung hubungi aku."Dion setelah memerintah pun pergi.
Tubuh memang bukanlah mainan, dia harus merawat kesehatannya.
Dion memegang perutnya, didahinya bercucuran keringat, dia tidak boleh terlalu memaksa, masih banyak hal yang harus dia urus.
Dion pun berkendara menuju rumahnya.
Cindy sedang bermain sendirian di kamar anaknya, sangat patuh, sekarang ibu Dion tidak tahu sedang melakukan apa diluar, mungkin demi menghindari Cindy, Dion sudah memerintah pelayan memasak sesuatu dan dia pergi bermain dengan Cindy.
Kemampuan berbicara Cindy sudah menurun, ataupun bukan menurun tapi sudah lupa, dia benar-benar sudah kembali kemasa kanak-kanak, hanya bisa merengek mengatakan sesuatu.
Jika Cindy terus menerus seperti anak-anak, apakah dia bisa menjaganya selamanya? Jawabannya pasti, tidak peduli Cindy seperti apa, dia tetap akan mencintainya.
Tapi jika setelah Cindy sadar dan mengetahui dirinya tidak melindungi anaknya dengan baik, apakah dia akan memaafkan dirinya sendiri ? Jika terjadi sesuatu dengan anaknya, apakah Cindy akan membencinya? Dan ibunya, dia sudah berjanji padanya untuk berpisah dengan Cindy setelah Cindy sembuh, apakah Cindy bisa mengerti?
Dion berharap Cindy akan seperti sekarang ini, dengan begitu dia tidak perlu memikirkan semuanya lagi.
"Tian, Reza…" Cindy pun menaruh sebuah bebek didepan Dion, tersenyum dengan polos, sama seperti anak kecil.
Dion terdiam, lalu tersenyum mengelus kepala Cindy.
Kekuatan seorang ibu sungguh tiada taranya, dia berharap Cindy akan selalu bahagia seperti saat ini.
"Kring…." Ponselnya pun bordering.
"Kenapa?" Dion pun berdiri, melihat telepon dari Dion, dia berharap bukan masalah di tempat penelitian.
Agung pun menjawab dengan jelas: "Ketua Dion, nona Winny mengatakan jika obat penangkal hanya perlu waktu 1 minggu untuk menyelesaikannya."
"Apa?" karena kejutan yang datang tidak terduga, suara Dion pun meninggi, bahkan menyentuh lukanya.
"Masih ada 1 minggu, obat penangkal akan selesai diteliti." Suara Agung pun terdengar senang.
Dion pun menutup telepon, melihat ekspresi Cindy dan menjadi kacau: "Masih ada 1 minggu, kamu akan kembali." Dion pun mengelus rambut Cindy dengan lembut berkata.
Dan Cindy pun tidak tahu apa yang sedang dikatakan Dion, melihatnya dengan pandangan yang bingung.
Novel Terkait
My Lifetime
DevinaDon't say goodbye
Dessy PutriTakdir Raja Perang
Brama aditioMy Enchanting Guy
Bryan WuBeautiful Love
Stefen LeePria Misteriusku
LylyMy Lady Boss
GeorgeBalas Dendam Malah Cinta×
- Bab 1 Lelaki Yang Tidak Sadarkan Diri
- Bab 2 Anak Yang Ditinggalkan
- Bab 3 Ingin Menikah, Bermimpilah
- Bab 4 Dipaksa Untuk Tinggal
- Bab 5 Ada Dendam Namun Tidak Dibalas Bukannlah Lelaki Sejati
- Bab 6 Kamu Sangat Cocok Menjadi Wanita Simpanan
- Bab 7 Orang Yang Datang Untuk Mengacau
- Bab 8 Terluka Bukanlah Apa-Apa
- Bab 9 Diberikan Obat Oleh Orang Lain
- Bab 10 Di Kencingi Anak Kecil
- Bab 11 Perubahan Sikap Cindy Terhadap Dion
- Bab 12 Nama Bayi
- Bab 13 Elsa Terancam
- Bab 14 Menginap Di Rumah Sakit
- Bab 15 Apa Yang Terjadi Di Rumah Cindy
- Bab 16 Rumah Cindy Diobrak-Abrik
- Bab 17 Orang Yang Dicurigai Muncul
- Bab 18 Ibu Dion Ingin Menemui Calon Menantunya
- Bab 19 Dion Cemburu
- Bab 20 Bertemu Di Apartemen
- Bab 21 Makan Berdua
- Bab 22 Percakapan Dion Dan Cindy Di Malam Yang Indah
- Bab 23 Rencana Pergi Berlibur
- Bab 24 Ibu Dion Memutuskan Untuk Menerima Cindy
- Bab 25 Identitas Cindy Terbongkar
- Bab 26 Wartawan Memenuhi Rumah Cindy
- Bab 27 Cindy Sudah Jatuh Hati Pada Dion
- Bab 28 Elsa Mengeluarkan Senjata Rahasianya
- Bab 29 Dion Hanya Mencintai Cindy
- Bab 30 Dion Memilih Untuk Mengalah
- Bab 31 Belajar Menjaga Anak
- Bab 32 Bukti Foto
- Bab 33 Mencari Masalah Di Klub Malam
- Bab 34 Rencana Elsa
- Bab 35 Berita Mereka Lagi-Lagi Menjadi Hot Topik
- Bab 36 Usb Penting Berisi Aib Cindy
- Bab 37 Tian Masuk Rumah Sakit
- Bab 38 Merebut Hak Anak Dengan Ibunya Dion
- Bab 39 Cindy Menyerahkan Hak Asuh Anak
- Bab 40 Mobil Cindy Sengaja Ditabrak
- Bab 41 Mengobati Luka Cindy
- Bab 42 Senang Maupun Sudah Tetap Bersama
- Bab 43 Tian Dijadikan Alasan Untuk Bertemu Cindy
- Bab 44 Cindy Menusuk Dion Dengan Pisau
- Bab 45 Luka Dion Diketahui Ibunya
- Bab 46 Kekecewaan Cindy Terhadap Dion
- Bab 47 Elsa Pergi Bertemu Ibunya Dion
- Bab 48 Jordi Mengetahui Rahasia Terbesar Elsa
- Bab 49 Dita Melaporkan Hasil Pelacakannya
- Bab 50 Cindy Disekap
- Bab 51 Jordi Mencari Orang Untuk Memperkosa Cindy
- Bab 52 Cindy Dianiyaya Di Gudang
- Bab 53 Dion Mengajak Cindy Makan Bersama
- Bab 54 Dion Menelepon Cindy
- Bab 55 Langkah Awal Elsa
- Bab 56 Elsa Ditolak Mentah-Mentah
- Bab 57 Mempertimbangkan Untuk Menerima Dion
- Bab 58 Elsa Meminta Maaf
- Bab 59 Cindy Menerima Dion
- Bab 60 Cindy Ikut Dion Pulang
- Bab 61 Pergi Berlibur
- Bab 62 Berduaan Di Kolam Air Panas
- Bab 63 Bersiap-Siap Membalas Dendam
- Bab 64 Cindy Masuk Bekerja Di Perusahaan Keluarga Dion
- Bab 65 Orang Dalam Perusahaan Ayah Elsa Berhasil Disogok
- Bab 66 Perusahaan Keluarga Elsa Akan Segera Bangkrut
- Bab 67 Dion Memasakkan Sarapan Untuk Cindy
- Bab 68 Cindy Terlalu Baik
- Bab 69 Elsa Lagi-Lagi Memfitnah Cindy
- Bab 70 Klub Malam Terbakar
- Bab 71 Cindy Salahpaham Dengan Dion
- Bab 72 Dita Dan Hendra Sibuk Melacak Pelaku Sebenarnya
- Bab 73 Dita Dalam Bahaya
- Bab 74 Kesalahpahaman Cindy Terhadap Dion
- Bab 75 Mengungkapkan Unek-Unek
- Bab 76 Memancing Cindy Pergi Ke Pabrik Kosong
- Bab 77 Dion Tak Berdaya
- Bab 78 Ada Yang Sengaja Meracuni Dita
- Bab 79 Topeng Hendra Selama Ini
- Bab 80 Dion Mabuk
- Bab 81 Salah Orang
- Bab 82 Kamu Ingin Membunuhku?
- Bab 83 Memulai Penyelidikan
- Bab 84 Kebohongan Hendra
- Bab 85 Tertangkap Basah
- Bab 86 Tidak Mau Makan
- Bab 87 Menjenguk Tian
- Bab 88 Bertemu Dengan Hendra
- Bab 89 Menjelaskan Kebenaran
- Bab 90 Anthony Muncul
- Bab 91 Memilih Untuk Percaya
- Bab 92 Hendra Di Rumah Sakit
- Bab 93 Kenangan
- Bab 94 Tamparan Cindy
- Bab 95 Bekas Ciuman
- Bab 96 Cemburu
- Bab 97 Keluarga Hendra
- Bab 98 Bersekutu
- Bab 99 Anthony Terluka
- Bab 100 Kedatangan Polisi
- Bab 101 Cindy Tertembak
- Bab 102 Selamat Anda Hamil!
- Bab 103 Hanya Rumah Keluarga Dion Yang Aman
- Bab 104 Pelajaran Untuk Jordi
- Bab 105 Masa Lalu Keluarga Chu
- Bab 106 Menjenguk Cindy
- Bab 107 Elsa Terluka
- Bab 108 Penyuka Sesama Jenis
- Bab 109 Ibu Hendra
- Bab 110 Jalan-Jalan
- Bab 111 Kita Menikah Ya!
- Bab 112 Papa Kandung Hendra
- Bab 113 Perjanjian Rahasia
- Bab 114 Anthony Keluar Dari Penjara
- Bab 115 Menentang
- Bab 116 Elsa Mengancam
- Bab 117 Bunuh Diri
- Bab 118 Ternyata Dia Adalah Orang Seperti Ini
- Bab 119 Hendra Membawa Cindy
- Bab 120 Bertemu Di Bandara
- Bab 121 Pertarungan Memperebutkan Cindy
- Bab 122 Hendra Di Tabrak
- Bab 123 Kemungkinan Selamat Begitu Kecil
- Bab 124 Hendra Di Antara Hidup Dan Mati
- Bab 125 Apa Yang Terjadi Dengan Hendra
- Bab 126 Saya Adalah Pamanmu
- Bab 127 Anak Anthony
- Bab 128 Hendra Dipindahkan Rumah Sakit
- Bab 129 Dimas Diculik
- Bab 130 Perubahan Besar (1)
- Bab 131 Perubahan Besar (2)
- Bab 132 Perubahan Besar (3)
- Bab 133 Hati Yang Hancur
- Bab 134 Aku Tidak Akan Melepaskanmu
- Bab 135 Di Khianati
- Bab 136 Alat Perekam Suara
- Bab 137 Permainan (1)
- Bab 138 Permainan (2)
- Bab 139 Permainan (3)
- Bab 140 Peringatan Ibu Dion
- Bab 141 Ibu Dion Pingsan
- Bab 142 Menemui Jenny
- Bab 143 Pergi Berlibur
- Bab 144 Alasan Pergi Ke Amerika
- Bab 145 Pertemuan Jenny Dan Dion
- Bab 146 Acara Perjamuan
- Bab 147 Jason
- Bab 148 Cinta Yang Telah Berlalu
- Bab 149 Isi Surat
- Bab 150 Tunggu Aku
- Bab 151 Memusnahkan Keluarga Jenny
- Bab 152 Kebetulan Bertemu Dengan Jenny
- Bab 153 Kekacauan Di Meja Makan
- Bab 154 Selamat Tinggal, Dion (1)
- Bab 155 Selamat Tinggal, Dion (2)
- Bab 156 Dion Dan Cindy Melompat Ke Sungai
- Bab 157 Kematian Dion
- Bab 158 Cindy Masih Hidup
- Bab 159 Cindy Bersembunyi
- Bab 160 Di Mana Cindy
- Bab 161 Kebenaran (1)
- Bab 162 Kebenaran (2)
- Bab 163 Kebenaran (3)
- Bab 164 Mayat Cindy?
- Bab 165 Hasil Identifikasi
- Bab 166 Menjelaskan Alasannya
- Bab 167 Apakah Kamu Akan Kembali Mencarinya?
- Bab 168 Kembali Ke Indonesia
- Bab 169 Satu Tahun Kemudian
- Bab 170 Persiapan Acara Pernikahan Dion (1)
- Bab 171 Persiapan Acara Pernikahan Dion (2)
- Bab 172 Cindy Kembali
- Bab 173 Cindy Mengetahui Berita Pernikahan Dion
- Bab 174 Saat Pernikahan Berlangsung (1)
- Bab 175 Saat Pernikahan Berlangsung (2)
- Bab 176 Kebenaran Tentang Kehamilan Elsa
- Bab 177 Identitas Tian (1)
- Bab 178 Identitas Tian (2)
- Bab 179 Identitas Tian (3)
- Bab 180 Identitas Tian (4)
- Bab 181 Rencana Jahat Elsa
- Bab 182 Anak Cindy
- Bab 183 Rencana Jahat
- Bab 184 Perjanjian
- Bab 185 Sebenarnya Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 186 Aku Ingin Mengerti Dunia Dion
- Bab 187 Salah Paham
- Bab 188 Kerabat Dekat Juga Bisa Membunuh
- Bab 189 Hati Yang Kotor
- Bab 190 Rencana Jahat Hendra
- Bab 191 Kita Bekerja Samalah
- Bab 192 Jangan Terlalu Terobsesi
- Bab 193 Menghilang
- Bab 194 Obat Kelahiran Kembali
- Bab 195 Melacak
- Bab 196 Penyelamatan (1)
- Bab 197 Penyelamatan (2)
- Bab 198 Penyelamatan (3)
- Bab 199 Hidup Dalam Takdir (1)
- Bab 200 Hidup Dalam Takdir (2)
- Bab 201 Wanita Misterius
- Bab 202 Racun
- Bab 203 Saat-Saat Terakhir (1)
- Bab 204 Saat-Saat Terakhir (2)
- Bab 205 Saat-Saat Terakhir (3)
- Bab 206 Saat-Saat Terakhir (4)
- Bab 207 Antara Hidup Dan Mati (1)
- Bab 208 Antara Hidup Dan Mati (2)
- Bab 209 Hilang Ingatan (1)
- Bab 210 Hilang Ingatan (2)
- Bab 211 Pilihan (1)
- Bab 212 Pilihan (2)
- Bab 213 Kembali Ke Indonesia
- Bab 214 Cerita Awal Kita Saling Kenal
- Bab 215 Masalah Keluarga Anthony
- Bab 216 Saat Acara Berlangsung (1)
- Bab 217 Saat Acara Berlangsung (2)
- Bab 218 Dokter Jay
- Bab 219 Rencana Jahat?
- Bab 220 Reaksi Obat (1)
- Bab 221 Reaksi Obat (2)
- Bab 222 Mengkhianati
- Bab 223 Bunuh Jay
- Bab 224 Mulai Bereaksi
- Bab 225 Orang Di Balik Semua Ini
- Bab 226 Kecelakaan Mobil (1)
- Bab 227 Kecelakaan Mobil (2)
- Bab 228 Berakting
- Bab 229 Trik Antara Wanita
- Bab 230 Orang Dibalik Kecelakaan Ini
- Bab 231 Aku Sengaja
- Bab 232 Siapa Dion? (1)
- Bab 233 Siapa Dion? (2)
- Bab 234 Rencana (1)
- Bab 235 Rencana (2)
- Bab 236 Rencana (3)
- Bab 237 Perjanjian (1)
- Bab 238 Perjanjian (2)
- Bab 239 Menggoda
- Bab 240 Menemukan Tempat Penelitian (1)
- Bab 241 Menemukan Tempat Penelitian (2)
- Bab 242 Orang Yang Berada Dibawah Tanah
- Bab 243 Datanglah Ke Kediamanku (1)
- Bab 244 Datanglah Ke Kediamanku (2)
- Bab 245 Seluruh Kota Penuh Dengan Masalah (1)
- Bab 246 Seluruh Kota Penuh Dengan Masalah (2)
- Bab 247 Aku Datang Demi Seseorang
- Bab 248 Cindy Menghilang
- Bab 249 Mencari Cindy (1)
- Bab 250 Mencari Cindy (2)
- Bab 251 Mencari Cindy (3)
- Bab 252 Alat GPS
- Bab 253 Menyelamatkan Cindy (1)
- Bab 254 Menyelamatkan Cindy (2)
- Bab 255 Masalah Keluarga Tanusaputra
- Bab 256 Apa Yang Berharga Darimu?
- Bab 257 Cindy Yang Mengganggu
- Bab 258 Bahaya Menghampiri (1)
- Bab 259 Bahaya menghampiri (2)
- Bab 260 Bahaya Menghampiri (3)
- Bab 261 Bebas Dari Bahaya
- Bab 262 Kondisi Berbahaya Di Kota Rao (1)
- Bab 263 Kondisi Berbahaya Di Kota Rao (2)
- Bab 264 Obat Penangkal Sudah Ada Titik Terang (1)
- Bab 265 Obat Penangkal Sudah Ada Titik Terang (2)
- Bab 266 Kematian Dokter Jay
- Bab 267 Anakku Di Tangkap (1)
- Bab 268 Anakku Di Tangkap (2)
- Bab 269 Berhadapan Dengan Masalah (1)
- Bab 270 Obat Penawar Akan Selesai Dalam Seminggu
- Bab 271 Hubungan Yang Sulit Di Mengerti
- Bab 272 Fakta Orang Tua Kandung Tian
- Bab 273 Siapa Yang Berkhianat (1)
- Bab 274 Siapa Yang Berkhianat (2)
- Bab 275 Siapa Yang Berkhianat (3)
- Bab 276 Siapa Yang Berkhianat (4)
- Bab 277 Menyelamatkan Anak-Anak
- Bab 278 Hendra Tiba-Tiba Muncul
- Bab 279 Cindy Sadar (1)
- Bab 280 Cindy Sadar (2)
- Bab 281 Ingatan Yang Hilang
- Bab 282 Rencana Jahat Elsa
- Bab 283 Rencana Yang Kejam
- Bab 284 Menepati Janji
- Bab 285 Syarat
- Bab 286 Kesepakatan
- Bab 287 Godaan
- Bab 288 Perjanjian
- Bab 289 Konfrontasi
- Bab 290 Ending