Balas Dendam Malah Cinta - Bab 226 Kecelakaan Mobil (1)

Bab 226 Kecelakaan Mobil (1)

Dion terbangun di ruang istirahat.

Di dalam mimpinya, seperti ada orang yang mencekik lehernya, membuatnya susah bernafas, rasa itu seperti akan mati, begitu jelas.

Begitu dia membuka mata, dia pun melihat Cindy yang duduk ditubuhnya, berusaha mencekik lehernya.

Ada sinar bulan yang menyinari, Dion bisa melihat dengan jelas mata itu, dengan tatapan yang membunuh, ini adalah tatapan tadi pagi.

karena kekurangan oksigen, wajah Dion pun memerah, dia merasa pusing, sepasang tangannya dengan cepat menarik tangan Cindy.

"Aku adalah Dion, Cindy." Dion pun batuk dan membangkitkan tubuhnya.

Cindy pun menahannya dan mencekiknya, dan ditahan oleh Dion: "Apakah kamu jatuh cinta pada Elsa, barusan aku mimpi kamu menikahinya."

"Tidak, tidak." Dion pun menggelengkan kepala meyakininya.

"Aku akan membunuhmu, maka selamanya kamu adalah milikku." Cindy masih menggila, otaknya pun terkilas segala sesuatu yang kacau.

"Cindy, patuhlah, saya selalu mencintaimu." Dion memeluk paksa Cindy, menenangkan Cindy.

Rambut Cindy berantakan, matanya pun ada banyak garis merah, itu karena dia terlalu gegabah, malam pun menjadi tenang, hanya ada suara Cindy yang bernafas dengan berat.

"Maaf." Suara Cindy pun disertai dengan tangisan: "Saya tidak bisa mengontrol diriku sendiri, begitu saya memikirkan kamu akan menikah dengan wanita lain, saya pun merasa kacau dan menggila."

Dion pun memeluk Cindy dengan erat: "Semuanya akan membaik, tidak apa-apa, akulah yang tidak melindungimu dengan baik."

"Aku tidak tahu mengapa aku menjadi seperti ini, Dion, apakah kamu akan membenciku." Cindy pun seperti begitu lemah dan tidak merasa tenang, di malam yang tenang ini, otaknya pun semakin tenang.

"Tidak akan, aku akan mencintaimu selamanya." Dion pun menidurkannya, baru menyadari luka diperutnya sedikit mengoyak.

Dion mengelus kepalanya, membawanya tidur di ranjang, mencari perban dan obat, baru membalut perbannya lagi.

"Ishh...."Dion memijat kepalanya, belakangan ini terus merasa pusing, mungkin karena terluka dan tidak istirahat, namun terjadi begitu banyak hal, dia mana mungkin diam saja.

Dion melihat Cindy yang ada diranjang, saat tertidur dia begitu patuh, namun setelah sadar dia tidak bisa menghadapi kenyataan.

"Kring.." ponsel Dion berbunyi, ada pesan dari Winny.

"Tempat penelitian, cepat." Pesan sangat singkat, Dion melihat Cindy sejenak dan memanggil suster untuk datang menjaganya lalu menuju tempat penelitian.

Selamanya kamu tidak mungkin tahu kapan masalah terjadi.

Jay melihat Winny yang ada di tempat penelitian, dia pun menghapus pesan itu, dan meletakkan ponsel ketempat yang tetap.

"Jay, catat angka-angka itu." Winny memerintah, Jay dengan cepat mengambil alat untuk mencatatnya, untuk memudahkan penelitian berikutnya.

Jay selalu menganggap asalkan memberikannya kesempatan, dia akan bisa menjadi kepala di penelitian, namun sekarang kesempatan sudah ada didepannya, dia baru tahu, ternyata semua orang hebat itu tidak bisa dibandingkan, jadi sekarang Jay hanya bisa melakukan pekerjaan mudah, dan belajar.

Winny merenggangkan otot pinggang, dan meremas lehernya.

"Ketua, bagaimana kalau hari ini sampai disini saja." Gangster dengan suara seraknya, Winny sudah begitu lama berada di tempat penelitian, tahu jika tidak tidur juga tidak akan membantu, lebih baik beristirahat sebentar.

"Semuanya hari ini sampai disini saja, pulang dan beristirahatlah, Jay, bereskan angka dan pulanglah." Winny dan Gangster pun keluar dari tempat penelitian.

Hanya tersisa Jay yang mengepalkan tangan, tidak ada yang melihat ekspresinya yang begitu jahat saat melihat mereka berdua.

Padahal dia yang memiliki pendidikan paling tinggi dan usia nya paling tua, kenapa dia malah harus membereskan hal ini, dan membantu orang yang tidak ada apa-apanya itu.

"Kamu tidak takut orang tua itu dendam?" melewati kebersamaan mereka, Gangster pun semakin menyukai Winny.

Winny tidak merasa: "Ditempat penelitian kita melihat kemampuan, jika kemampuan tidak cukup makan umur bukanlah masalah, mengandalkan dia tua adalah karena kemampuannya tidak ada apa-apanya."

Gangster hanya tersenyum.

"Oh iya, apakah kita pernah bertemu sebelumnya?" Gangster sudah membereskan dirinya sebelum bertemu Winny.

Tatapan Gangster bergerak, tersenyum: "Apakah kamu selalu menjawab seperti ini saat melihat pria ganteng."

"Tong…." Ada suara menabrak sesuatu.

Kepala Dion terketok di lantai, dan kaca pun mengenai kepala dan wajahnya, darah pun mengalir, darah nya pun menutup pandangannya, dia pun merasa seluruh nya menjadi hitam.

Ada orang yang membuka mobilnya yang tertabrak, dan mengeluarkannya, safety belt berhasil menahan gerakan itu.

Dion membuka mata dan melihat ada pria yang tinggi, dia membungkukkan badan dan ingin membuka safety belt Dion, tangan Dion sedang meraba disamping, akhirnya menyentuh kaca yang pecah.

Seketika, ponsel Dion bordering.

"A….." disertai dengan jeritan seorang pria, darah mengalir di wajah pria itu.

Pria itu mengeluarkan pisau, mengarahkan pada arah safety belt, akhirnya dia pun berkata: "Anak kecil, kamu tidak bisa berbuat apapun lagi, jika kamu tidak diam, bos hanya mengatakan asalkan kamu hidup sudah tidak apa-apa."

"Ketua Dion?!" suara siapa ini?"

Otak Dion pun tidak begitu sadar, berpikir yang tidak-tidak, Cindy?

Pria itu menarik Dion keluar, sekujur tubuh Dion pun penuh luka, luka dibagian perut pun terkoyak, dia terlihat begitu kacau.

"Kamu lebih baik jangan ikut campur." Pria itu memperingatinya, tidak memandang wanita kurus yang ada didepannya, asal berkata, dia pun ingin membawa Dion masuk ke mobil.

Wanita itu tidak takut, dan melempar sepatu kepada pria itu, pria itu pun diserang, sepatu itu pun terkena diwajahnya.

"Gadis bajingan." Pria itu pun marah, dan melempar Dion kesamping, dan mengambil pisau.

Wanita itu pun dengan posturnya, terlihat pernah berlatih, tetapi saat memukul pria itu, dia tidak merasa sakit dan dengan cepat pria itu pun mencekiknya.

"Matilah." Pria tersenyum dingin.

"Kamu yang pergi mati." Dion pun menusukkan kaca itu ke tubuh pria itu.

Novel Terkait

Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu