Balas Dendam Malah Cinta - Bab 185 Sebenarnya Apa Yang Kamu Inginkan

Bab 185 Sebenarnya Apa Yang Kamu Inginkan

Cindy pun meninggalkan anak-anaknya pada Dita, dan menandakan pada Hendra bahwa dia ingin istirahat, dia pun berhasil membuat Hendra pergi dari rumahnya.

Tidak tahu mengapa, kali ini setelah Hendra sadar, diantara mereka pun tidak seperti biasanya, seperti ada jarak.

Mungkin ini selalu ada hanya saja dia tidak menyadarinya.

Dion pun ke garasi dan mengeluarkan mobil yang sudah lama tidak dikendarainya, dan berjalan di jalan.

Hendra menurunkan kaca mobil, melihat mobil putih yang menghilang didalam hujan, dia pun mengikutinya.

Cindy pun menjadi sebuah tebakan, Hendra tidak tahu apa yang dia pikirkan, biasanya setiap ada masalah akan merahasiakannya dari Cindy, dan sekarang Cindy bukanlah putri kecil yang dilindungi oleh semua orang, seketika menjadi ratu, perubahan ini sungguh besar.

Dion menerima telepon, dan dengan cepat menggunakan mobil hitam dan menghilang di tengah hujan.

Cindy sudah tidak ingin menanyakan mengapa Dion begitu terhadapnya, jika semua orang mati sepertinya bukanlah pilihan yang buruk. Cindy mengedarai mobil dengan cepat, untungnya mobil di jalan sangat sedikit.

Nichole sedang melihat hujan dari dalam rumah, mengelap pistol ditangannya, akhirnya diletakkan dibelakang badannya, mengambil kunci dan pergi keluar.

Jika berdiri di sisi yang Maha Esa, maka bisa melihat dengan jelas semua ini, seluruh kota Rao, mobil yang berbeda, semuanya menuju arah yang sama.

Kamu mengejar saya semakin cepat, seperti sangat mengejar waktu.

Yang duluan sampai adalah Nichole, dia menendang pintu dengan sangat keren, pintu gudang sangat kumuh, di tendang oleh Nichole pun membuat angin dan hujan masuk ke dalam.

Nichole melihat dengan jelas wanita yang terbaring dengan lumuran darah.

Santo melihat Nichole yang tidak tahu harus bagaimana dan Jenny, dia pun tersenyum dingin berkata: "Kamu harusnya tahu, di pertengakaran dulu, keluargamu sudah kalah."

Nichole memeluk Jenny, dengan terburu-buru memeriksa lukanya, luka dikakinya, untuk tidak berbahaya.

"Tenang saja, dia hanya mengeluarkan sedikit darah, saya sudah membatasinya." Santo dengan dingin berkata.

"Santo, sebenarnya apa yang kamu inginkan?" Nichole memeluk Jenny, dan menjerit pada Santo.

Keluarganya sudah hancur, benar, keluarganya sudah hancur, itu juga adalah alasan mengapa Nichole tidak berani melawan Santo, dia takut sekarang dirinya tidak memiliki kekuatan untuk melindungi orang yang ingin dilindunginya, jadi dia hanya bisa menahan.

"Nichole, kamu tidak mengerti maksduku?" jika kamu patuh, mana mungkin akan seperti sekarang ini."

Ada bayangan seseorang yang masuk dari hujan.

Itu juga adalah seorang wanita, itu adalah Cindy, rambut panjangnya sudah basah kuyup, tubuhnya juga, terlihat begitu hancur.

"Cindy, kamu sudah datang." Suara Nichole pun tidak aneh, seperti mengetahui bahwa Cindy akan datang.

"Naik ke mobil, bawa Jenny ke rumah sakit dulu." Cindy pun membiarkan mobil di depan pintu besi.

Hendra pun mengikuti, orang di dalam dia mengenalnya semua, bahkan dia juga tahu mengapa bisa terjadi hal ini, namun dia tidak mengerti mengapa Cindy ikut campur dalam masalah ini.

"Terlalu meremehkanmu." Hendra mendengar suara Cindy.

"Cindy, ayo kita pulang, mandi dulu, jangan sampai flu." Hendra ingin menarik Cindy, dan ditolak.

"Kalian semua sedang melakukan hal besar, mengapa saya tidak boleh, semua orang menutupi nya dariku, 1 tahun lalu saya seperti orang bodoh yang salah paham pada Dion, di bohongi kalian semua, 1 tahun kemudian tidak akan lagi." Mata Cindy pun seperti mengeluarkan sinar.

Ini adalah kebersihan dan keteguhan setelah melewati semua masalah ini.

Pistol Santo pun mengarah pada kaki Nichole, dengan tega menembakkannya, Santo adalah orang yang bisa melakukan apapun, walaupun orang itu adalah Nichole.

Nichole pun merasa sakit, sakit ini pun membuatnya jatuh dilantai, namun demi menjaga agar wanita dalam pelukannya tidak terjatuh, dia pun menahannya.

"Hendra, apakah kamu masih ingat dengan perjanjian kita?" Cindy pun melihat Nichole yang menahan bertanya.

"Ingat." Hendra mendengar suaranya sendiri.

"Bawa Jenny ke rumah sakit untuk diperiksa, jaga dia baik-baik, disini tidak ada masalahmu." Cindy menunjuk Jenny.

Hendra masih ingin mengatakan sesuatu, namun di pelototi oleh Cindy, membuatnya menahan ucapannya."Bagaimana denganmu?"

"Dion sedang di jalan."

Ucapan Hendra terhenti, rasa sedih pun terasa.

Mobil Dion pun melanggar pintu besi itu, dan langsung melanggar dinding.

Dion memakai setelan hitam dan berjalan turun dari mobil, 1 tahun lalu, dia berjanji pada Nichole 2 hal, tidak menyentuh keluarga Jenny dan satu lagi melindungi Nichole.

Mulai dari 1 tahun lalu, keluarga Nichole sudah terlihat mulai hancur, jadi menggunakan pernikahan untuk menyelamatkan semuanya, namun tidak terpikirkan jika keluarga Santo begitu kejam, bahkan menelan keluarga Nichole.

Nichole pun tidak memiliki penahan lagi, mengeluarkan pistol berkata: "Kamu tidak menduga jika hari ini adalah akhir yang dibuat untukmu kan."

Santo tersenyum dingin: "Jenny mengatakan tubuhnya ada chip dan saya sudah merasa aneh, namun saya sangat penasaran, sebenarnya orang mana wanita ini?"

Santo menunjuk Cindy, Cindy tersenyum dingin berkata: "Keluarga Anthony di kota Rao."

Dulu kekuasaan kota Rao di masuki kekuasaaan lain, semuanya bergantung pada Anthony dan keluarga Dion baru bisa melindungi kota Rao.

Dan orang dibalik itu semua adalah keluarga Santo.

"Keluarga Nichole, Anthony dan Dion, adalah satu kelompok?" Santo tersenyum, dia juga tidak terlihat takut.

Mobil Elsa juga masuk, tidak sehebat Cindy, berhenti dengan pasti.

"Dion, sebaiknya kamu sadar, wanita di sampingmu membohongimu, kamu yakin akan membantunya?" ucapan Elsa begitu tajam.

"Apakah kamu tidak membohongiku? Nona Elsa? Anak dikandunganmu itu tidak ada, saya rasa tidak perlu saya katakan kan." Elsa pun terkejut, tidak terpikirkan Dion menyelidikinya dengan begitu cepat." Ini adalah urusan keluarga, tidak ada kaitannya dengan siapapun.

Peluru di kaki Nichole tidak sesakit luka Jenny, namun sangat sakit, dia bisa jatuh kapan saja, namun dia tidak boleh, dia tidak boleh melemah.

Santo mendengar suara hujan diluar: "Jika saya mati, adalah keinginanmu, tembaklah."

Novel Terkait

My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu