Balas Dendam Malah Cinta - Bab 196 Penyelamatan (1)

Bab 196 Penyelamatan (1)

Dion mendengar kata ini pun tetap tenang.

Mengeluarkan ponsel, di dalam layar terlihat Agung yang sedang berada di rumah dokter ini.

"Saya ingin tahu, di dalam hatimu mana yang lebih penting." Dion pun menaikkan alis, tersenyum menghadapi segalanya.

Dokter Jay pun dengan tidak berekspresi terlihat sangat kacau.

"Dion, saya hanya melakukan kesalahan di saat menipumu soal DNA itu, perlukah kamu seperti ini?" Dokter Jay pun sangat marah.

Dion pun tersenyum semakin lebar, menyimpan ponsel, melihat dokter Jay: "Apa obat terbaru yang sedang mereka teliti?"

Dokter Jay pun menatap Dion lama, akhirnya pun berkata: "Obat terbaru bernama kelahiran kembali, akan membuat orang melupakan semua hal di masa lalu."

Tatapan Dion pun berubah.

Dokter Jay berkata: "Ketua Dion, sekarang kamu sudah terlambat." Suaranya pun tidak terdengar senang ataupun sedih, jika Hendra tahu dia memberitahu informasi ini pada Dion, pasti tidak akan membiarkannya begitu saja, dia pernah berhubungan dengan barang di penilitian itu, di dalam itu banyak barang yang membuat orang lebih baik mati dari pada hidup.

Dion pun bangkit, tidak lagi menghiraukan dokter Jay yang ada di belakangnya, dengan buru-buru berlari keluar, bahkan langkah kakinya begitu canggung.

Jika, Cindy melupakannya, jika, Hendra sibajingan itu menyuntik obat itu padanya, Dion tidak ingin berpikir lagi.

"Agung, cepat, siapkan pesawat menuju Amerika, jika dia tidak salah menebak, Hendra seharusnya sudah membawa Cindy ke Amerika.

"Jenny, Nichole sudah menghilang, Anthony tidak sadarkan diri, semua kekuasaan pun di batasi, keluarga Anthony juga kacau, kota Rao juga sangat kacau.

Dan masalah kota Rao, Dion sudah tidak ada waktu untuk mengurusnya.

"Santo, bantu saya selamatkan anakku, setelah aku pulang, kamu tentukan syarat sesuka hatimu." Dion hanya bisa meminta bantuan pada Santo.

Dion sudah tidak ada waktu mengurus semua masalah ini, sekarang Cindy sedang menunggunya di Amerika, itu adalah tempat Cindy hampir mati , tidak boleh membiarkan hal yang sama terjadi 2 kali.

Tidak di perbolehkan.

Sekarang Jenny tidak ada di Amerika, kekuasaan Dion di Amerika juga sudah digantikan pada CIA, dan berarti, sekarang Dion sama sekali tidak ada orang di Amerika, bahkan bisa di bilang, kali ini dia hanya sendiri, berjuang sendiri menghadapi keluarga Tanusaputra.

Jason masih tidak bisa di hubungi, Dion pun menonaktifkan ponsel, dan naik ke pesawat.

Ini adalah perdebatan hidup, hati Dion yang tadinya berdetak begitu cepat, sekarang pun tenang, tidak boleh memperbolehkan siapapun melukai Cindy, walaupun harus mengorbankan hidupnya.

Sesampai di Amerika, masih malam.

Dion pun langsung menaiki taksi dan menuju rumah Jason, orang yang berjaga juga mengenal Dion jadi tidak menghalanginya.

"Jason, cepat bangun."

Dion sangat tidak sungkan, dan menjerit menyuruh Jason bangun.

Jason pun melompat dari ranjang berkata: "Ada apa? OMG, kenapa kamu disini, tunggu, apakah aku bermimpi?"

Dion pun menghentakkan kaki, membuktikan ini bukan mimpi: "Cepat, bantu aku mempersiapkan pistol, aku ingin pergi menyelamatkan istriku."

Jason yang baru bangun dan otaknya masih belum jelas, mendengar ucapan Dion sangat tidak mengerti: "Istri dari mana. Tunggu, apa yang kamu katakan, pistol? Apakah kamu bercanda?"

Dion memukul kepala Jason berkata: "Tidak ada waktu menjelaskan, Hendra si bajingan itu ada di tempat penelitian obat di Amerika, dia menangkap istriku, jika aku tidak salah menebak dia akan menggunakan obat terbarunya, ini sudah lewat 1 hari, aku harus pergi menyelamatkannya."

Jason pun sadar: "Tempat peneltian Hendra itu mereka ada informasinya, dan tidak termasuk rahasia, aku bisa memberikannya padamu, namun pistol..."

Dion menaikan alis berkata: "Sebenarnya sangat mudah, kamu berikan dulu alamatnya padaku."

Jason pun menarik asal mantel, membuka laptop, memberikan alamat itu pada Dion.

Dion melihat peta, memikirkan cara, mencari sesuatu di laptop, tempat penilitian pun dengan cepat muncul di hadapannya.

"Jason, sudah saatnya kamu bergerak, barang di dalam sangat berharga." Dion pun menggoda Jason.

"Jangan, aku tidak perlu, aku tidak ingin dipecat." Jason menundukkan kepala dan langsung menolak.

"Apakah ada pistol di rumahmu ?" Dion pun mengubah pembicaraan.

"Apa yang ingin kamu lakukan? Aku tidak akan memberikannya padamu." Jason pun berkata .

Dion tersenyum berjalan ke arah Jason: "Kalau begitu berarti ada." Dengan cepat dia pun memukul lehernya.

"Kamu..."satu kata pun terhenti di tenggorkannya.

Dion dengan tenang mencari pistol di rumah Jason, anak ini, pistol CIA memang bagus, Dion memegang pistol ditangannya, dengan sangat puas, dia pun mengambil peluru dengan puas menggambil kunci mobil Jason.

Dion pun melangkahi Jason yang pingsan dan pergi,

Jason mendengar langkah kaki yang semakin menjauh baru perlahan membuka mata.

Mengelus lehernya, mengatakan anak itu sungguh keras memukulku.

Masalah seperti ini, Jason sebagai orang pemerintahan tidak boleh ikut campur,jadi hanya bisa berharap pada Dion seorang.

Jason berjalan di depan laptop, adalah gambar yang tadi mereka teliti, Dion begitu terburu-buru, tidak sempat menutupnya, Jason pun tertarik dan melihatnya.

Dan laptopnya langsung memasuki sistem komputer di penelitian itu, dia pun melihat, hanya dapat melihat di sebuah kamar dia pun terdiam.

Orang yang berbaring di ranjang memakai baju putih adalah Nichole.

"Dididi..." komputer terdengar suara warning, ada orang yang menyadarinya Jason masuk dengan cepat menghancurkan komputernya.

Setelah itu pun mati.

Jason dengan cepat mencari baju, dan sambil marah dengan Dion yang mengambil pistolnya, untung saja, dia biasanya selalu menyimpan pistol.

Lalu menyadari mobilnya juga dibawa oleh Dion, dia pun semakin marah, walau sebagai pewaris dari keluarga kaya, Jason tidak banyak membeli mobil.

Dia pun hanya bisa menggunakan motor dan menuju keluar.

Letak tempat penelitian Hendra dia juga tahu, namun apa yang ada di dalamnya sangat rahasia, namun penelitian itu pasti adalah sesuatu yang berbahaya.

Sebenarnya Nichole tidak sadar atau nyawanya dalam ancaman ?

Hendra si bajingan itu menggunakan Nichole sebagai bahan penyelidikannya, Jason sungguh tidak berani berpikir.

"Dion, Nichole dan Jenny ada di ruang B505 lantai 4." Jason menelepon Dion.

"Istriku?" Dion pun bertanya.

"Aku terlanjur ketahuan." Jason berkata. Dion pun sangat kesal, mengapa ada orang begitu tidak berguna.

"Aku benar-benar bingung kenapa kamu bisa masuk ke CIA." Dion pun memarahinya dengan cepat menutup telepon.

Di kota Rao masih pagi hari, Santo pun dengan cepat menjawab telepon: "Aku tahu Nichole di mana, dia di Amerika, di tempat penelitian Hendra, sangat banyak musuh, aku sedang menuju ke sana."

Santo pun mengecilkan mata, terdiam dan dengan cepat menyuruh asistennya memesan tiket pesawat.

"Dan juga, sainganmu juga sedang menuju kesana."

Novel Terkait

Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu