Balas Dendam Malah Cinta - Bab 256 Apa Yang Berharga Darimu?
Bab 256 Apa Yang Berharga Darimu?
"Bisakah kamu membuka speaker?"Derek pun terdiam sejenak, berkata, terdengar suaranya perlahan berubah.
"Baiklah." Dion pun membuka speaker, dan dengan baik hati memanggil Desly: "Telepon dari Derek."
Desly yang mendengar Derek pun semakin bertenaga, dan langsung mulai berkata: "Kak Derek, maaf, aku...."
Derek pun terkejut, dia pun menjauhkan ponsel dari telinganya, dengan wajah yang berubah berkata: "Dion, kamu tidak bisakah menutup mulutnya, begitu takut orang tidak tahu kamu menangkap orang yah?"
Desly yang mendengar ini berkata: "Bajingan kamu Derek, sungguh tidak berkompromi....."belum selesai berkata, mulutnya pun di tutup oleh supir, dan hanya bisa menggeluarkan suara jeritan.
"Desly, Aku menyuruh Dion membuka speaker untuk mengatakan ini, kamu sungguh percuma masuk kepolisian, perang yang kamu ikuti pecuma saja, padahal kamu seorang polisi, namun begitu mudah ditangkap, lain kali jangan pernah mengtakan kamu kenal dengan ku, Aku sudah selesai berkata, tuan Dion, lakukanlah apa yang ingin kamu lakukan padanya, Aku tidak memerlukannya."
"Umumum...." suara orang itu pun sangat kenal dan kadang mengatakan: "Bajingan, Derek."
"Dimana Cindy?" Dion bertanya.
Derek melihat Cindy yang tertidur tenang, ingin mempermainkan Dion perlahan berkata: "Kenapa kamu begitu yakin Cindy di bawa olehku?"
Derek sangat penasaran, karena di kantor polisi, dia yakin jika penjelasannya sangat sempurna, setelah menjawab dengan sempurna mengapa dia ingin menemui Cindy, dia benar-benar tidak tahu darimana rahasia ini bocor.
"Sangat mudah, masalah Jay tidak pantas membuatmu begitu penasaran." Dion pun menutup telepon.
Menghidupkan rokok, walaupun Derek dan Desly saling marah-marahan di telepoon, namun bisa terlihat jika hubungan mereka sangat baik, Dion pun teringat ucapan Derek, supir sudah melepaskan Desly, wajah Desly memerah berkata: "Kamu rasa apakah Derek akan datang menyelamatkanmu?"
Desly dengan dingin melihat Dion, dalam hati masih memarahi Derek, mendengar ucapan Dion, dia pun bersandar di kursi berkata: "Barusan Aku melihat Derek bukan menelepon menggunakan nomor ponselnya kan."
Barusan saat Dion membuka speaker dan mengarahkan ponsel ke arahnya, tidak terpikir pandangan Desly begitu bagus.
Dion menundukkan kepala dan melihat nomor telepon, wajahnya pun berubah, karena begitu melihat adalah nomor dari hotel, dengan jelas terlihat bukan nomor ponsel.
"Agung, periksa hotel ini." Vila sudah sampai, Dion pun melempar ponsel pada Agung, supir pun menarik Desly turun dari mobil.
Vila dipinggiran kota ini sangat jarang penduduknya, supir terluka, sangat mudah bagi Desly untuk kabur darinya, Dion pun menarik dasi Desly dan masuk ke vila.
"Jalan pelan sedikit, Aku sangat tersiksa, wah, kamu jangan melampiaskan kemarahanku padaku, Aku sangatlah berharga." Desly pun berjalan dan sepasang tangannya terikat dengan seimbang dibelakang tubuhny, jadi dia pun dengan susah berjalan masuk.
"Apa yang berharga darimu." Dion pun melemparkan Desly ke lantai.
"Derek pasti tidak akan menyakiti Cindy, kamu tenang saja." Desly pun memegang pantatnya, walaupun ada karpet di lantai, namun jika dilempar begitu pasti akan sangat sakit.
"Kamu bukanlah Derek." Dion melihat Desly dan berkata, membungkukkan badan melihat Desly, ingin mengetahui lebih banyak informasi.
Desly yang dipukul pingsan oleh orang sudah merupakan hal yang memalukan sebagai seorang polisi, melihat ekspresi Dion, dia pun tahu jika dia ingin mengetahui sesuatu darinya, dia pun dengan hati-hati melihat Dion, menutup mulut dan tidak berkata lagi.
Dion melihat Desly yang berhati-hati dan berdiri berkata: "Kamu rasa Derek bisa melakukan apa di kota Rao ini?"
Desly melihat Dion perlahan berkata: "Jika aku adalah kamu, aku pasti tidak akan menghiraukan di mana Derek, namun menunggu besok hari tiba."
Ucapan Desly berada diluar dugaan Dion.
"Maksud mu kamu ada kegunaannya?" Dion menaikan alis bertanya.
Desly melihat Dion sejenak dan berbaring dilantai, menutup mulut dan tidak berkata lagi.
Dion melihat Desly yang tidak ingin berkata lagi dan langsung pergi.
Kecepatan kerja Agung tidak diragukan, hotel yang ditempati Derek adalah hotel bintang 5, sangat menunjukkan identitasnya: "Ketua Dion, di Hilton."
Dion teringat ucapan Desly, tidak tahu kenapa Desly berkata seperti itu, dengan jelas demi kebaikan Derek, namun Desly tidak seharusnya begitu bodoh, bagaimanapun dia pasti akan mencari Cindy.
Derek pun melihat gagang telepon di tangannya dan mendesah, akhirnya meletakkannya kembali.
Paman Dedy seharusnya sudah menyadarinya sekarang, sekarang jika bergegas keluar dari hotel, tidak peduli kekuasaan dari mana dia pun pasti akan ditangkap.
Tapi telepon yang dia lakukan tadi, aduh, semuanya salah Desly, memikirkan itu pun membuatnya marah, apa-apaan, padahal dia adalah polisi, jika Dion adalah mafia, bukannya dia akan dihabisi, dulu saat menjadi preman di kota Sanggit, dia juga tidak terlihat begitu lemah.
Derek dengan cepat mengganti kamar yang lebih kecil, untuknya dia membawa uang yang cukup banyak, uang itu pun memberi rasa tenang padanya, jika suatu hari dia ditangkap, mungkin uang bisa menyelamatkannya, jika Desly pasti akan menggesek kartu dan mengungkapkan identitasnya.
Kenapa dia berteman dengan teman yang begitu bodoh.
Sakit kepala.
Derek sedang memindah kamar, Dion masih tidak bergerak, Derek tidak bodoh, dia sudah mengungkapkan identitasnya, pasti akan segera pindah, jika orangnya menuju kesini, dia pasti sudah kabur, tunggu besok saja, melihat hubungan Derek dan Desly, pasti tidak akan membiarkan Desly begitu saja.
Desly melihat tidak ada orang dikamar, dia pun bangkit dari karpet, dan sangat marah.
"Derek, dasar bajingan, kamu bahkan bisa melakukan ini." Desly dengan suara kecil memarahinya.
Dion dan Agung karena terlalu jauh dari kota, mereka pun beristirahat di vila ini hingga besok.
Agung pun memapang Desly bangkit, dan mendengar Desly sedang marah bertanya: "Apa yang dilakukan Derek?"
Desly melihat Agung sejenak dan mendesah: "Tentunya membiarkanku begitu saja demi seorang wanita, benar-benar teman yang bajingan, kenapa aku berteman dengan orang begitu."
Agung tiba-tiba dengan sedikit menyesal bertanya.
Desly melihat sudah membohonginya, dia pun dengan patuh mengikuti Agung, dalam hati tidak tenang, ponsel Derek tidak mungkin tidak ada baterai, anak itu juga sangat teliti, bisa melakukan hal ini pasti karena terjadi sesuatu.
Sebaiknya jangan melakukan hal bodoh karena seorang wanita.
Novel Terkait
Mendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniCinta Tapi Diam-Diam
RossieDark Love
Angel VeronicaDon't say goodbye
Dessy PutriHusband Deeply Love
NaomiThis Isn't Love
YuyuAnak Sultan Super
Tristan XuDoctor Stranger
Kevin WongBalas Dendam Malah Cinta×
- Bab 1 Lelaki Yang Tidak Sadarkan Diri
- Bab 2 Anak Yang Ditinggalkan
- Bab 3 Ingin Menikah, Bermimpilah
- Bab 4 Dipaksa Untuk Tinggal
- Bab 5 Ada Dendam Namun Tidak Dibalas Bukannlah Lelaki Sejati
- Bab 6 Kamu Sangat Cocok Menjadi Wanita Simpanan
- Bab 7 Orang Yang Datang Untuk Mengacau
- Bab 8 Terluka Bukanlah Apa-Apa
- Bab 9 Diberikan Obat Oleh Orang Lain
- Bab 10 Di Kencingi Anak Kecil
- Bab 11 Perubahan Sikap Cindy Terhadap Dion
- Bab 12 Nama Bayi
- Bab 13 Elsa Terancam
- Bab 14 Menginap Di Rumah Sakit
- Bab 15 Apa Yang Terjadi Di Rumah Cindy
- Bab 16 Rumah Cindy Diobrak-Abrik
- Bab 17 Orang Yang Dicurigai Muncul
- Bab 18 Ibu Dion Ingin Menemui Calon Menantunya
- Bab 19 Dion Cemburu
- Bab 20 Bertemu Di Apartemen
- Bab 21 Makan Berdua
- Bab 22 Percakapan Dion Dan Cindy Di Malam Yang Indah
- Bab 23 Rencana Pergi Berlibur
- Bab 24 Ibu Dion Memutuskan Untuk Menerima Cindy
- Bab 25 Identitas Cindy Terbongkar
- Bab 26 Wartawan Memenuhi Rumah Cindy
- Bab 27 Cindy Sudah Jatuh Hati Pada Dion
- Bab 28 Elsa Mengeluarkan Senjata Rahasianya
- Bab 29 Dion Hanya Mencintai Cindy
- Bab 30 Dion Memilih Untuk Mengalah
- Bab 31 Belajar Menjaga Anak
- Bab 32 Bukti Foto
- Bab 33 Mencari Masalah Di Klub Malam
- Bab 34 Rencana Elsa
- Bab 35 Berita Mereka Lagi-Lagi Menjadi Hot Topik
- Bab 36 Usb Penting Berisi Aib Cindy
- Bab 37 Tian Masuk Rumah Sakit
- Bab 38 Merebut Hak Anak Dengan Ibunya Dion
- Bab 39 Cindy Menyerahkan Hak Asuh Anak
- Bab 40 Mobil Cindy Sengaja Ditabrak
- Bab 41 Mengobati Luka Cindy
- Bab 42 Senang Maupun Sudah Tetap Bersama
- Bab 43 Tian Dijadikan Alasan Untuk Bertemu Cindy
- Bab 44 Cindy Menusuk Dion Dengan Pisau
- Bab 45 Luka Dion Diketahui Ibunya
- Bab 46 Kekecewaan Cindy Terhadap Dion
- Bab 47 Elsa Pergi Bertemu Ibunya Dion
- Bab 48 Jordi Mengetahui Rahasia Terbesar Elsa
- Bab 49 Dita Melaporkan Hasil Pelacakannya
- Bab 50 Cindy Disekap
- Bab 51 Jordi Mencari Orang Untuk Memperkosa Cindy
- Bab 52 Cindy Dianiyaya Di Gudang
- Bab 53 Dion Mengajak Cindy Makan Bersama
- Bab 54 Dion Menelepon Cindy
- Bab 55 Langkah Awal Elsa
- Bab 56 Elsa Ditolak Mentah-Mentah
- Bab 57 Mempertimbangkan Untuk Menerima Dion
- Bab 58 Elsa Meminta Maaf
- Bab 59 Cindy Menerima Dion
- Bab 60 Cindy Ikut Dion Pulang
- Bab 61 Pergi Berlibur
- Bab 62 Berduaan Di Kolam Air Panas
- Bab 63 Bersiap-Siap Membalas Dendam
- Bab 64 Cindy Masuk Bekerja Di Perusahaan Keluarga Dion
- Bab 65 Orang Dalam Perusahaan Ayah Elsa Berhasil Disogok
- Bab 66 Perusahaan Keluarga Elsa Akan Segera Bangkrut
- Bab 67 Dion Memasakkan Sarapan Untuk Cindy
- Bab 68 Cindy Terlalu Baik
- Bab 69 Elsa Lagi-Lagi Memfitnah Cindy
- Bab 70 Klub Malam Terbakar
- Bab 71 Cindy Salahpaham Dengan Dion
- Bab 72 Dita Dan Hendra Sibuk Melacak Pelaku Sebenarnya
- Bab 73 Dita Dalam Bahaya
- Bab 74 Kesalahpahaman Cindy Terhadap Dion
- Bab 75 Mengungkapkan Unek-Unek
- Bab 76 Memancing Cindy Pergi Ke Pabrik Kosong
- Bab 77 Dion Tak Berdaya
- Bab 78 Ada Yang Sengaja Meracuni Dita
- Bab 79 Topeng Hendra Selama Ini
- Bab 80 Dion Mabuk
- Bab 81 Salah Orang
- Bab 82 Kamu Ingin Membunuhku?
- Bab 83 Memulai Penyelidikan
- Bab 84 Kebohongan Hendra
- Bab 85 Tertangkap Basah
- Bab 86 Tidak Mau Makan
- Bab 87 Menjenguk Tian
- Bab 88 Bertemu Dengan Hendra
- Bab 89 Menjelaskan Kebenaran
- Bab 90 Anthony Muncul
- Bab 91 Memilih Untuk Percaya
- Bab 92 Hendra Di Rumah Sakit
- Bab 93 Kenangan
- Bab 94 Tamparan Cindy
- Bab 95 Bekas Ciuman
- Bab 96 Cemburu
- Bab 97 Keluarga Hendra
- Bab 98 Bersekutu
- Bab 99 Anthony Terluka
- Bab 100 Kedatangan Polisi
- Bab 101 Cindy Tertembak
- Bab 102 Selamat Anda Hamil!
- Bab 103 Hanya Rumah Keluarga Dion Yang Aman
- Bab 104 Pelajaran Untuk Jordi
- Bab 105 Masa Lalu Keluarga Chu
- Bab 106 Menjenguk Cindy
- Bab 107 Elsa Terluka
- Bab 108 Penyuka Sesama Jenis
- Bab 109 Ibu Hendra
- Bab 110 Jalan-Jalan
- Bab 111 Kita Menikah Ya!
- Bab 112 Papa Kandung Hendra
- Bab 113 Perjanjian Rahasia
- Bab 114 Anthony Keluar Dari Penjara
- Bab 115 Menentang
- Bab 116 Elsa Mengancam
- Bab 117 Bunuh Diri
- Bab 118 Ternyata Dia Adalah Orang Seperti Ini
- Bab 119 Hendra Membawa Cindy
- Bab 120 Bertemu Di Bandara
- Bab 121 Pertarungan Memperebutkan Cindy
- Bab 122 Hendra Di Tabrak
- Bab 123 Kemungkinan Selamat Begitu Kecil
- Bab 124 Hendra Di Antara Hidup Dan Mati
- Bab 125 Apa Yang Terjadi Dengan Hendra
- Bab 126 Saya Adalah Pamanmu
- Bab 127 Anak Anthony
- Bab 128 Hendra Dipindahkan Rumah Sakit
- Bab 129 Dimas Diculik
- Bab 130 Perubahan Besar (1)
- Bab 131 Perubahan Besar (2)
- Bab 132 Perubahan Besar (3)
- Bab 133 Hati Yang Hancur
- Bab 134 Aku Tidak Akan Melepaskanmu
- Bab 135 Di Khianati
- Bab 136 Alat Perekam Suara
- Bab 137 Permainan (1)
- Bab 138 Permainan (2)
- Bab 139 Permainan (3)
- Bab 140 Peringatan Ibu Dion
- Bab 141 Ibu Dion Pingsan
- Bab 142 Menemui Jenny
- Bab 143 Pergi Berlibur
- Bab 144 Alasan Pergi Ke Amerika
- Bab 145 Pertemuan Jenny Dan Dion
- Bab 146 Acara Perjamuan
- Bab 147 Jason
- Bab 148 Cinta Yang Telah Berlalu
- Bab 149 Isi Surat
- Bab 150 Tunggu Aku
- Bab 151 Memusnahkan Keluarga Jenny
- Bab 152 Kebetulan Bertemu Dengan Jenny
- Bab 153 Kekacauan Di Meja Makan
- Bab 154 Selamat Tinggal, Dion (1)
- Bab 155 Selamat Tinggal, Dion (2)
- Bab 156 Dion Dan Cindy Melompat Ke Sungai
- Bab 157 Kematian Dion
- Bab 158 Cindy Masih Hidup
- Bab 159 Cindy Bersembunyi
- Bab 160 Di Mana Cindy
- Bab 161 Kebenaran (1)
- Bab 162 Kebenaran (2)
- Bab 163 Kebenaran (3)
- Bab 164 Mayat Cindy?
- Bab 165 Hasil Identifikasi
- Bab 166 Menjelaskan Alasannya
- Bab 167 Apakah Kamu Akan Kembali Mencarinya?
- Bab 168 Kembali Ke Indonesia
- Bab 169 Satu Tahun Kemudian
- Bab 170 Persiapan Acara Pernikahan Dion (1)
- Bab 171 Persiapan Acara Pernikahan Dion (2)
- Bab 172 Cindy Kembali
- Bab 173 Cindy Mengetahui Berita Pernikahan Dion
- Bab 174 Saat Pernikahan Berlangsung (1)
- Bab 175 Saat Pernikahan Berlangsung (2)
- Bab 176 Kebenaran Tentang Kehamilan Elsa
- Bab 177 Identitas Tian (1)
- Bab 178 Identitas Tian (2)
- Bab 179 Identitas Tian (3)
- Bab 180 Identitas Tian (4)
- Bab 181 Rencana Jahat Elsa
- Bab 182 Anak Cindy
- Bab 183 Rencana Jahat
- Bab 184 Perjanjian
- Bab 185 Sebenarnya Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 186 Aku Ingin Mengerti Dunia Dion
- Bab 187 Salah Paham
- Bab 188 Kerabat Dekat Juga Bisa Membunuh
- Bab 189 Hati Yang Kotor
- Bab 190 Rencana Jahat Hendra
- Bab 191 Kita Bekerja Samalah
- Bab 192 Jangan Terlalu Terobsesi
- Bab 193 Menghilang
- Bab 194 Obat Kelahiran Kembali
- Bab 195 Melacak
- Bab 196 Penyelamatan (1)
- Bab 197 Penyelamatan (2)
- Bab 198 Penyelamatan (3)
- Bab 199 Hidup Dalam Takdir (1)
- Bab 200 Hidup Dalam Takdir (2)
- Bab 201 Wanita Misterius
- Bab 202 Racun
- Bab 203 Saat-Saat Terakhir (1)
- Bab 204 Saat-Saat Terakhir (2)
- Bab 205 Saat-Saat Terakhir (3)
- Bab 206 Saat-Saat Terakhir (4)
- Bab 207 Antara Hidup Dan Mati (1)
- Bab 208 Antara Hidup Dan Mati (2)
- Bab 209 Hilang Ingatan (1)
- Bab 210 Hilang Ingatan (2)
- Bab 211 Pilihan (1)
- Bab 212 Pilihan (2)
- Bab 213 Kembali Ke Indonesia
- Bab 214 Cerita Awal Kita Saling Kenal
- Bab 215 Masalah Keluarga Anthony
- Bab 216 Saat Acara Berlangsung (1)
- Bab 217 Saat Acara Berlangsung (2)
- Bab 218 Dokter Jay
- Bab 219 Rencana Jahat?
- Bab 220 Reaksi Obat (1)
- Bab 221 Reaksi Obat (2)
- Bab 222 Mengkhianati
- Bab 223 Bunuh Jay
- Bab 224 Mulai Bereaksi
- Bab 225 Orang Di Balik Semua Ini
- Bab 226 Kecelakaan Mobil (1)
- Bab 227 Kecelakaan Mobil (2)
- Bab 228 Berakting
- Bab 229 Trik Antara Wanita
- Bab 230 Orang Dibalik Kecelakaan Ini
- Bab 231 Aku Sengaja
- Bab 232 Siapa Dion? (1)
- Bab 233 Siapa Dion? (2)
- Bab 234 Rencana (1)
- Bab 235 Rencana (2)
- Bab 236 Rencana (3)
- Bab 237 Perjanjian (1)
- Bab 238 Perjanjian (2)
- Bab 239 Menggoda
- Bab 240 Menemukan Tempat Penelitian (1)
- Bab 241 Menemukan Tempat Penelitian (2)
- Bab 242 Orang Yang Berada Dibawah Tanah
- Bab 243 Datanglah Ke Kediamanku (1)
- Bab 244 Datanglah Ke Kediamanku (2)
- Bab 245 Seluruh Kota Penuh Dengan Masalah (1)
- Bab 246 Seluruh Kota Penuh Dengan Masalah (2)
- Bab 247 Aku Datang Demi Seseorang
- Bab 248 Cindy Menghilang
- Bab 249 Mencari Cindy (1)
- Bab 250 Mencari Cindy (2)
- Bab 251 Mencari Cindy (3)
- Bab 252 Alat GPS
- Bab 253 Menyelamatkan Cindy (1)
- Bab 254 Menyelamatkan Cindy (2)
- Bab 255 Masalah Keluarga Tanusaputra
- Bab 256 Apa Yang Berharga Darimu?
- Bab 257 Cindy Yang Mengganggu
- Bab 258 Bahaya Menghampiri (1)
- Bab 259 Bahaya menghampiri (2)
- Bab 260 Bahaya Menghampiri (3)
- Bab 261 Bebas Dari Bahaya
- Bab 262 Kondisi Berbahaya Di Kota Rao (1)
- Bab 263 Kondisi Berbahaya Di Kota Rao (2)
- Bab 264 Obat Penangkal Sudah Ada Titik Terang (1)
- Bab 265 Obat Penangkal Sudah Ada Titik Terang (2)
- Bab 266 Kematian Dokter Jay
- Bab 267 Anakku Di Tangkap (1)
- Bab 268 Anakku Di Tangkap (2)
- Bab 269 Berhadapan Dengan Masalah (1)
- Bab 270 Obat Penawar Akan Selesai Dalam Seminggu
- Bab 271 Hubungan Yang Sulit Di Mengerti
- Bab 272 Fakta Orang Tua Kandung Tian
- Bab 273 Siapa Yang Berkhianat (1)
- Bab 274 Siapa Yang Berkhianat (2)
- Bab 275 Siapa Yang Berkhianat (3)
- Bab 276 Siapa Yang Berkhianat (4)
- Bab 277 Menyelamatkan Anak-Anak
- Bab 278 Hendra Tiba-Tiba Muncul
- Bab 279 Cindy Sadar (1)
- Bab 280 Cindy Sadar (2)
- Bab 281 Ingatan Yang Hilang
- Bab 282 Rencana Jahat Elsa
- Bab 283 Rencana Yang Kejam
- Bab 284 Menepati Janji
- Bab 285 Syarat
- Bab 286 Kesepakatan
- Bab 287 Godaan
- Bab 288 Perjanjian
- Bab 289 Konfrontasi
- Bab 290 Ending