Balas Dendam Malah Cinta - Bab 48 Jordi Mengetahui Rahasia Terbesar Elsa

Bab 48 Jordi Mengetahui Rahasia Terbesar Elsa

"Dion, dengar kabar kalau kamu terluka, apakah lukamu parah?" Elsa dengan tidak tega bertanya.

"Saya tidak apa-apa, tidak perlu mengkhawatirkanku." Dion dengan dingin berkata.

Ibunya mendekati Dion dan memukulnya, berkata: "Kamu ini, mengapa berkata seperti itu."

Ibunya merasa kesal karena anaknya memperlakuan Elsa seperti itu.

"Elsa kamu jangan tersinggung ya." Ibunya Dion dengan tersenyum berkata.

"Saya tidak apa-apa, hari ini saya datang untuk melihat tante dan Tian, dan juga luka Dion." Elsa tersenyum berkata, dia yang seperti ini membuat ibunya Dion merasa dia sangat special dan membuat ibunya Dion semakin memastikan jika dialah calon menantu yang tepat.

"Baiklah, kalau begitu malam ini kamu makan di sini yah." Ibunya Dion tersenyum dan berkata. Setelah berkata dia pun menarik Elsa ke ruang makan.

Elsa menarik tangannya dengan tersenyum berkata: "Tidak apa-apa, saya pulang saja menemani ibuku, lain kali saya akan datang melihat tante lagi, saya pulang dulu ya."

"Baiklah, lain kali kalau mau datang harus lebih awal ya." Ibunya Dion berkata. Elsa berputar dan pergi, sebelum pergi dia dengan tidak tega melihat Dion.

Namun terhadap tatapannya, Dion hanya merasa jijik!

Setelah Elsa pulang, ibunya berjalan ke samping Dion dan memarahinya berkata: "Ada apa denganmu, mengapa berkata seperti itu?"

"Saya berkata seperti apa? Orang seperti dia." Dion berkata: "Anakku, kamu bilang benar atau tidak, tante tadi jahat kan?" dia menggendong Tian dan berkata.

"Diam, jangan mengajarkan yang tidak-tidak pada anakmu." Ibunya memukulnya.

"Mba Tara, bawa Tian kembali ke kamar." Ibunya berkata pada pelayan.

Setelah Dion mencium Tian, dia menyerahkannya pada mba Tara, dan berkata pada ibunya : "Saya sudah lapar, ada makanan apa?"

"Makan..makan, kamu hanya tahu makan, kemari, saya mau menanyakan sesuatu padamu." Ibu nya dengan tidak puas berkata. Ibu Dion berjalan ke sofa, menunjuk sofa di depannya dan menyuruh Dion untuk duduk.

"Ingin bertanya apa, saya sangat lapar." Dion mengerutkan dahi melihatnya, namun tetap duduk.

"Saya ingin bertanya, siapa yang melukaimu." Ibunya dengan serius bertanya. Dari pengecekannya semalam, dia pasti sudah jelas tahu, luka Dion kemungkinan besar karena Cindy.

Dion melihat ibunya berpikir, hal yang dia khawatirkan akhirnya terjadi. Namun dia sudah memiliki rencana, mati pun tidak akan mengakuinya, ibunya juga tidak mampu berbuat apa-apa.

Dion berbaring di sofa, dengan memainkan tangan berkata: "Tidak ada apa-apa harus bilang apa, lagian dia juga tidak mungkin bisa melukaiku?"

"Kamu jangan berpura-pura lagi, ku beritahu, saya sudah mengeceknya, jika kamu tidak memberitahuku semuanya, maka aku tidak akan membiarkannya begitu saja." Ibunya dengan serius berkata, dia benar-benar ingin memberitahu anaknya jika sekarang dia tidak sedang bercanda. Namun dia juga tidak bisa melakukan apa-apa terhadap kelakuan Dion.

Dia dengan serba-salah melihat Dion, berkata: "Bagaimanapun, luka mu pasti ada hubungan dengannya, jika kamu tidak ingin memberitahuku, saya akan menyuruh orang untuk mengeceknya, sampai saat itu aku lihat kamu akan mengatakan apa." Setelah berkata ibunya pun naik ke atas.

Melihat ibunya pergi, Xumo mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan pada asistennya, menyuruhnya untuk membatasi pengecekan ibunya terhadap masalah Cindy.

Seharian Dion duduk di rumah, dia ingin melihat kegiatan ibunya, karena dia tahu cara ibunya.

Elsa kembali ke rumah dan duduk di sofa, Jordi melemparkan suatu laporan padanya, didalamnya ada laporan tetang dia melahirkan anak.

"Katakan." Jordi berkata, jika bukan karena hari ini dia perlu menggunakan komputer mungkin tidak akan membuka komputer Elsa dan menemukan laporan ini.

Elsa melihat laporan di tangannya, marah sampai gemetar, dia berdiri berputar ke arah Jordi dengan marah berkata: "Siapa yang mengizinkanmu masuk ke kamar ku."

"Kamu tidak perlu mengurus itu, aku sedang menanyakanmu tentang laporan ini." Jordi menjeritnya, sebelum Elsa pulang dia selalu memberitahukan dirinya sendiri jika kakaknya bukan orang seperti itu.

Mata Elsa memerah saat melihat laporan, dengan bergetar berkata, "Apa yang perlu di katakan lagi, bukankah semua sudah tertulis di dalam." Setelah berkata dia melempar laporan dan kembali duduk di sofa, dengan padangan kosong menatap sesuatu di depannya.

Jordi berjalan ke sampingnya dan menepuk pundaknya lalu duduk, menarik tubuhnya hingga berhadapan dengannya bertanya: "Dimana anak itu?"

Elsa tertawa berkata: "Kamu pernah melihat anak Dion kah?" Jordi terdiam mendengar ucapannya.

Dia dengan tercengang berkata: "Maksudmu, anak itu adalah anakmu?" Jordi terbengong karena ucapannya. Awalnya dia sudah sangat terkejut karena Elsa melahirkan anak, namun tidak terpikir bahwa anak yang di lahirkannya berada di sisi Dion.

Elsa menganggukkan kepala, Jordi dengan terbengong melihatnya, dia merasa semua ini benar-benar di luar dugaannya. Dia memeluk Elsa dan berkata: "Jangan menangis, saya akan menemanimu, kamu jangan lupa kalau kamu masih memiliki seorang adik yang hebat."

Elsa menangis sambil menganggukkan kepala, Jordi menghapus air mata di pipinya bertanya: "Sekarang katakanlah."

Elsa menundukkan kepala dan menenangkan pikirannya, dia sangat ragu, tidak tahu bagaimana memberitahu Jordi, dia takut Jordi akan salah mengerti, dia hanya merasa masalah ini sulit untuk dibicarakan.

"Katakanlah, saya akan membantumu merahasiakannya sampai saat kamu ingin memberitahukan hal ini pada ayah dan ibu." Jordi berkata dengan serius.

Elsa dengan senang menganggukkan kepala, menarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya, dia menghapus air mata di wajahnya berkata: "Dulu bukannya saya pernah menetap di inggris, saat itu, saya kenal dengan seseorang bernama John, dulunya dia adalah teman baikku, akhirnya dia mengatakan dia menyukai ku dan ingin mengejarku, lalu saya mengatakan padanya jika saya sudah memiliki calon suami bernama Dion, setelah beberapa lama, dia mengatakan jika dia memiliki data tentang Dion yang tidak diketahui oleh orang lain."

"John adalah orang seperti apa?" Jordi bertanya.

"Seorang pangeran palsu, dia terlihat baik padaku, namun sebenarnya dia hanya memanfaatkanku. Awalnya dia mengatakan akan memberitahuku soal Dion, mengatakan jika dia memiliki wanita lain, dia mengatakan akan memberikanku laporan identitas wanita itu, saya pun mengikutinya ke klub, saat di klub saya di buat pingsan dan saat saya di perkosa olehnya, lalu saya bersiap untuk menggugurkan kandunganku, namun dia tidak setuju dan mengatakan jika dia hanya ingin seorang anak, dia berkata jika saya menggugurkan anak itu, dia akan mengatakan semuanya pada Dion dan dia sudah merekam suatu video." Elsa sambil berkata pun mengalirkan air matanya.

Novel Terkait

The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu