Balas Dendam Malah Cinta - Bab 146 Acara Perjamuan

Bab 146 Acara Perjamuan

Dion pun kembali saat malam hari, mereka berdua pun pergi ke restoran mewah, setelah itu pun pulang, terlihat sangat jelas jika Dion sanga lelah, Cindy pun hanya diam sepanjang perjalanan, mendengar Dion memperkenalnya pemandangan kota Newyork.

Setelah makan mereka pun kembali kerumah, Dion pun mandi dan dari jasnya terjatuh sebuah barang berwarna putih.

Cindy pun dengan penasaran melihatnya, adalah sebuah undangan.

Itu adalah undangan acara yang Jenny katakan, waktunya adalah besok.

Ternyata, yang Jenny katakan itu benar, tidak ada masalah besar, hanya untuk menghadiri perjamuan Jenny, jika begitu, mengapa membuatnya datang.

Cindy pun meletakkan undangan itu dan melihat Dion keluar, mengucek hidung berkata: "Bisakah kamu menemaniku keluar bermain besok?"

Dion pun tersenyum, jarang-jarang Cindy begitu agresif, memang keluar jalan-jalan moodnya akan lebih senang.

"Besok pagi saya bawa kamuke sekolahku dulu yah, siang hari saya suruh pelayan antar kamu keluar, ada yang perlu saya urus, lusa kita pergi bermain yah?"

Cindy dengan patuh mengiyakan, namun hatinya malah hancur.

Rasa kehilangan harapan pun semakin meningkat setelah sampai di Amerika.

Pagi hari mereka berdua pun pergi ke sekolah Dion, di bagian murid yang tamat dengan nilai bagus pun terpampang wajah Dion, di sekolahnya Dion adalah orang yang terkenal, iya, orang sepertinya tidak peduli kemanapun akan bersinar.

Dion pun membawanya ketempat yang pernah dia tempati, dia pun terlihat begitu senang.

Tidak berhenti menceritakan hal yang menarik saat dia sekolah, Cindy pun sektika menjadi sangat cemburu, dia tidak pernah melewati masa seperti itu, karena pria itu meninggalkannya.

Setelah ibunya meninggal, dia pun harus membangkitkan keberaniannya untuk balas dendam, dari kecil sudah terjun kedunia, sepertinya membuatnya kehilangan masa indahnya. Dia pun ditakdirkan berbeda dengan anak-anak umumnya.

Cindy pun menyentuh perutnya, jika anak ini lahir, maka masa depannya akan sama dengannya kah? Dion dan Cindy sepertinya benar-benar tidak jelas, jika dirinya hanyalah pengganti, bagaimana.

Setelah anak itu lahir dia juga tidak akan bahagia kan.

Dion melihat wajah Cindy, memikirkan Cindy mungkin sudah lelah berjalan, bagaimanapun sekarang dia adalah wanita hamil, Dion pun mencari bangku membiarkannya duduk, mereka berdua bergandengan tangan duduk dikursi, pria gagah dan wakita cantik pun menarik perhatiaan orang-orang.

Kelihatannya seperti anak kuliah yang sedang jatuh cinta.

Namun hanya ada di antara mereka yang tahu berapa banyak masalah diantara mereka, namun Dion percaya semuanya akan terselesaikan perlahan, asalkan diantara mereka masih saling mencintai.

Suatu hari, mereka pasti akan bisa hidup bahagia bersama.

"Kamu....Dion?" seorang berdiri dihadapan Dion dan Cindy.

Dion pun dengan cepat mengenali gurunya, berdiri.

Guru tua itu adalah orang Indonesia.

"Pak guru, sudah lama tidak bertemu."

Dion pun menyuruh gurunya duduk.

"Tidak usah, saya ada kelas sebentar lagi. Oh, ini pacarmu?"

Dion melihat Cindy, tersenyum berkata: "Benar."

"Bagus, kelihatannya sangat baik, kamu sungguh pintar."Guru itu pun melihat Cindy sejenak, memuji.

"Anda terlalu memuji." Cindy berkata, ini adalah penghormatan untuk guru yang bijaksana, Cindy selalu begitu menghargai orang.

Suasana diantara mereka sangat baik, guru pun memukul kepala berkata:"Saya harus masuk kelas, kali teruskan bermain."

Karena ini, perasaan Cindy pun membaik, benar-benar guru yang lucu.

Setelah mereka berjalan-jalan di sekolah, siang hari juga pergi makan di cafe kecil yang sering Dion kunjungi, walaupun bukan sangat mewah, namun rasanya sangat enak.

Siang hari Dion pergi membereskan masalah, namun Cindy tahu bahwa Dion pergi menghadiri perjamuan, namun Dion tidak berkata apapun, dalam hati, mungkin Jenny lebih penting.

Cindy pun dengan bosan mengecek diinternet tentang Dion yang sedang kuliah, dia mendapatkan banyak penghargaan, mengikuti banyak pertandingan , namun juga ada nama Jenny di sana.

Saat kuliah mereka sudah mengikuti banyak pertandingin bersama, mengikuti komunitas yang sama, begitu banyak waktu bersama, wanita cantik dan pria gagah, sama-sama hebat, tidak mungkin tidak ada perasaan.

Dilihat semakin kebawah semakin membuat Cindy tidak senang, akhirnya dia melempar ponselnya dan tidak melihat lagi, menggunakan selimut untuk menutup kepalanya, ada sesuatu yang ada di matanya.

Cindy, kamu tidak boleh menangis, kamu tidak boleh begitu tidak berguna.

Mengapa sampai sekarang Dion tidak ingin melepaskanku, itu pasti karena anak di kandungannya kan? Jika anak ini sudah lahir, apakah itu berarti dia sudah tidak berguna.

Bagaimanapun serkarang Jenny sudah muncul, apakah saat itu anaknya akan bahagia?

Cindy tidak berani berpikir lagi, Dion Dion, saya harus melakukan apa? Pelayan pun menghampiri Cindy untuk menemaninya keluar bermain, Cindy pun hanya mengatakan dia sangat lelah dan menolaknya, sekarang dirinya tidak memiliki perasaan untuk bermain.

Ponsel Cindy pun berbunyi, ada yang mengirim foto Dion mengenggam cangkir dan berbicara dengan Jenny, tidak terlihat ekspresi wajah Dion, namun bisa terlihat Jenny tersenyum, foto ini pun membuat Cindy begitu sakit hati.

Dia sudah tidak peduli dengan orang yang mengirimkan pesan padanya, Jenny ingin menggunakan cara ini untuk memberitahu hubungannya dengan Dion.

Benar-benar licik, namun dia hanya bisa menerimanya.

Saat Dion sampai di perjamuan, acaranya masih belum mulai.

Jenny naik ke pentas berbicara dan menyatakan acara dimulai.

Dion disini pun mengancam Mike saja, dan juga untuk mengetahui siapa sebenarnya yang menghianatinya, kekuasaanya di Amerika sudah melemah, jika Dion ingin membereskannya, dia harus menyentuh banyak barang dan orang.

"Bolehkah saya menanyakanmu sebuah pertanyaan?" Dion membawa bir dan berjalan ke sisi Jenny.

Jenny dan Dion pun mencari sudut: "Katakan."

"Melihat kita adalah teman sekolah, bagaimana jika kamu membantuku mencari 2 orang."

"Oh? Siapa?"

Dion pun mendekati telinga Jenny berkata: "Mike dan Dita."

Jenny melihat Niko mengambil kamera, dia pun mendekati Dion, wajahnya tersenyum dengan menggoda:"Bukankah Mike adalah orangmu? Saya tidak tahu dia dimana, mengenai Dita? Bukankah kamu menyuruh Mike mengurusnya, saya mana mungkin tahu."

Dion pun mengecilkan mata, menjaga jarak, berkata:"Mengapa kamu tahu saya menyuruh Mike mengurus Dita."

Senyuman Jenny pun terlihat sejenak, "Kakak kelas, bagaimanapun Amerika adalah daerah ku, bukannya begitu?"

"Kelihatannya kamu sangat mengkhawatirkanku."

"Itu tentu saja."

Senyuman mereka yang dibaliknya saling memikirkan sesuatu.

Novel Terkait

I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu