Balas Dendam Malah Cinta - Bab 111 Kita Menikah Ya!

Bab 111 Kita Menikah Ya!

Dion menarik tangan Cindy, memikirkan jika hidup selamanya seperti ini pasti akan sangat baik.

"Ayo kita pergi nonton." Dion menarik tangan Cindy, satu tangan lagi sedang membawa banyak kantong belanjaan, seperti pria biasa yang sedang menemani wanita yang dia cintai membawa belanjaan.

Cindy pun mengikutinya, Dion yang menarik tangannya, dia awalnya sedikit terganggu namun lama kelamaan pun sudah terbiasa.

Cuaca sangat cerah, bagi Dion dan Cindy hari ini adalah hari yang sangat bahagia.

Bioskop sudah di booking dari awal, yang diputar adalah film percintaan yang penuh humor, mereka membeli popcorn besar dan coca cola.

Cindy tidak pernah nonton dengan siapapun, karena kehidupannya sangat sibuk, tidak ada waktu nonton.

Mengenai Dion yang sibuk tentunya juga tidak pernah, tidak karena apa-apa, bahkan film yang terkenal pun dia hanya nonton dirumah, film sekarang ini tidak begitu menarik dan pemainnya juga tidak bagus, setiap hari dia harus mengurus perusahaan jadi sangat sibuk, membuatnya sangat jarang ke bioskop.

Jadi mereka bisa di bilang baru pertama kali ke bioskop.

Karena orang yang dicintai disisinya, jadi film yang buruk pun terasa sangat bermakna.

Layar yang besar, pemeran pria mencium wanita, bioskop yang kosong itu terasa begitu romantis.

Dion perlahan menarik tangan Cindy, meletakkan tangannya didadanya, Cindy dengan jelas merasa detak jantung Dion, berdetak dengan kencang, jantung Cindy pun seperti ingin melompat keluar.

"Cindy, dengar, mulai sekarang, detak jantung ku setiap saat hanya untuk wanita yang bernama Cindy." Lampu yang gelap bersinar pada mata Dion yang lembut.

Cindy menatapnya, merasa dia pun terbelut di dalamnya.

Dion bangkit dan mencium Cindy, tidak seperti biasanya yang lantang dan kasar, kali ini sangat lembut, terhadap Cindy ini adalah obat yang tidak bisa ditolak.

Cindy dapat merasa dirinya sudah terbelut olehnya, Cindy berkata pada dirinya untuk tidak boleh, namun dia tetap tergerak, pria seperti Dion, bukan hanya terhadap Cindy, tapi terhadap semua wanita dia sangatlah menawan.

Dari kantong Dion mengeluarkan cincin dan memakainya di tangan Cindy, Cindy merasa jarinya ada sesuatu yang dingin, seperti memakai sesuatu, belum sadar, dia sudah mendengar Dion berkata lembut: "Tidak boleh dilepas ya."

Itu adalah cincin berlian, seketika Cindy tidak tahu harus bagaimana, melihat Dion menunggunya mengatakan sesuatu.

"Cindy, menikahlah denganku. Aku sudah menunggu ini dalam waktu yang lama, sekarang kita sudah memiliki anak sendiri, jadi jangan meninggalkanku ya?" Dion tidak angkuh seperti biasanya, nada nya sangat berhati-hati, sikapnya yang lantang membuatnya orang susah menolak, namun dia masih takut jika Cindy akan menolaknya.

Cindy menatapnya, hanya merasa kebahagiaan datang sangat tiba-tiba, hal yang dia lakukan dulu dan sekarang, membuat dia sulit untuk memaafkannya.

Ternyata cinta bisa membuat orang melupakan semua kesalahan dan salah paham yang pernah ada.

Cindy melihat Dion saat ini, dia bukanlah robot, bisa merasakan perasaan Dion, jadi dia pun menganggukkan kepala.

Dion pun tersenyum dan menciumnya.

Hanya terlihat kebahagiaan Dion dan Cindy yang malu-malu.

Sebenarnya, kebahagiaan adalah hal yang mudah, asalkan saling mengerti, Cindy berpikir.

Dion dan Cindy dalam kebahagiaan, namun Hendra di kota Sanggit masih berusaha merebut kekuasaan keluarga Chu, menjadi penerus keluarga Chu, dan merebut wanita yang dia cintai.

Setelah Hendra sampai di rumah itu, dia pun dibawa pelayan menemui ibu Chu.

Kelihatannya dia tidak selemah perkataan orang luar, hanya kecantikannya membuatnya masih bisa berdiri di keluarga Chu.

Sudah sampai disini, membuat Hendra tidak bisa menghindar, malah tertarik mengapa wanita ini buru-buru ingin menemuinya, jika bukan karena hubungan mereka, Hendra tidak akan dengan mudah di perintah.

"Nyonya Chu, tidak tahu ada masalah apa yang membuatmu membawaku kesini." Hendra dengan segan berkata, namun ucapannya pun sangat menusuk, menunjukkan jika dirinya tidak ada hubungan dengan ibunya.

Mendengar ucapan ini membuat ibu Chu terdiam, dengan cepat kembali tersenyum: "Hendra, cepat duduk, kita sudah lama tidak bertemu, kamu juga sudah besar."

Hendra melihat wajah itu, saat dia meninggalkan tempat ini, dia baru berumur 8 tahun, ingatan terhadap ibunya juga sudah tidak ada.

"Tidak perlu duduk, saya tidak punya waktu, jika kamu datang untuk membicarakan hubungan kita, saya rasa tidak perlu, anda tenang-tenang saja jadi Nyonya Chu." Hendra melakukan gerakan seperti ingin pergi, walaupun pemandangan disini sangat bagus, namun berada di tempat yang sama dengan wanita ini membuatnya tersiksa, dia harus menahan kebenciannya.

Dia takut akan membuat dirinya mengatakan "Mengapa dulu kamu membuangku" kata seperti ini.

"Hendra, saya ingin menemuimu karena ingin membicarakan masalah penerus." Melihat Hendra yang akan pergi, ibu Chu dengan cepat berkata.

Padahal dia adalah ibunya, tapi berbicara dengan sangat segan, sungguh menusuk.

"Katakanlah." Hendra memasukkan tangannya ke dalam kantong, sekarang menjadi penerus terhadap ibu Chu adalah hal baik, jadi mereka seharusnya adalah sekutu, karena sama-sama mendapatkan keuntungan.

"Duduk." Ibu Chu menunjuk kursi didepan.

Hendra dengan tidak senang pun duduk.

"Kamu harus tahu, bagaimana pun kamu adalah anakku, saya tidak akan membahayakanmu." Ibu Chu berkata, melihat wajah Hendra diapun berkata: "Saya tahu kamu pasti sangat membenciku karena membuang mu pada orang gila itu, selama 10 tahun tidak memperdulikanmu."

Hendra pun mengerutkan dahi dan langsung bangkit: "Saya pikir tidak ada yang perlu dibicarakan, saya tidak ingin mendengarmu menjelaskan, selesai disini, saya masih perlu menghadiri rapat."

Ibu Chu yang melihat Hendra pun berkata: "Masalah ini adalah hambatan terbesar kamu menjadi penerus, bahkan jika tidak diurus dengan baik, kamu dan aku akan membuat keluarga Chu marah."

Hendra mengerutkan dahi, melihat pelayan yang mundur, menyadari pentingnya hal ini, dia pun kembali duduk.

"Katakanlah."

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu