Balas Dendam Malah Cinta - Bab 137 Permainan (1)

Bab 137 Permainan (1)

Dion hanya mendengar orang dibalik telepon itu berbicara, hari ini Cindy pergi menemui Anthony, mereka sepertinya berbicara sangat lama, Dion pun tidak berpikir banyak, bagaimana pun banyak hal yang muncul dipikiran Cindy yang ingin ia tanyakan pada pamannya.

Dion berdiri didalam kantor dan melihat luar, dia tidak membuka lampu, hanya ada ujung rokok yang mengeluarkan sinar, di kegelapan, sekarang ini seperti kekuasaan kota ini, banyak orang yang menggunakan nya untuk naik lebih tinggi.

Keluarga Tanusaputra dan Anthony bekerja sama, Anthony tiba-tiba memihak mereka, sebenarnya apa gunanya ibu Hendra? Dan sebenarnya apa yang diselidiki Anthony disana.

Banyak teka-teki, Dion tidak mengerti, seperti Hendra adalah sebuah inti, membuat semua iblis keluar.

Di meja terlihat banyak bahan bangunan, besok adalah hari pembukaan bangunan.

Ini adalah pabrik yang besar, dan juga baik, bahkan kekuasaannya juga berada dibagian orang kaya, keluarga Dion menanam saham yang besar, bisa dikatakan jika gagal, maka keluarganya akan goyang, jika dia ingin menghancurkan keluarga Dion maka harus mulai dari sini.

Dion mengerutkan dahi, akan ada masalah besar yang terjadi.

Di malam yang gelap, bisa menyembunyikan semua harapan.

Jenny baru siap mandi, dia pun mengambil rokok dan mengisapnya, namun diambil oleh Niko:"Jangan merokok."

Jenny memeluk Niko, dan seperti kucing yang patuh.

"Niko, saya selalu merasa tidak tenang." Jenny berkata, tidak tahu mengapa, selalu merasa semuanya tidak akan berjalan lancar.

Niko menepuk kepalanya berkata:"Semuanya sudah dipersiapkan, kamu tenang saja, sehebat apapun Dion tidak akan bisa menghindarinya."

Jenny berusah memikirkan waktu dia bekerja sama dengan Dion, dia sangat pintar, kekuasaannya di Amerika juga bukanlah hal yang mudah, namun Dion bisa melakukannya, bahkan kekuasaannya sangat hebat, jika bukan karena Dion tidak sering ke Amerika, dan membiarkan semuanya pada Mike, mungkin dia bisa menyogok orang itu.

"Tidak tahu mengapa, dia selalu merasa tidak tenang." Jenny menyentuh dadanya, seperti ada sesuatu yangmenahan nafasnya.

Niko pun menepuknya, diluar sedang hujan gerimis, udara juga sesak.

"Mungkin karena hujan." Niko berkata, walaupun hatinya juga merasa tidak tenang.

Namun dia tetap menenangkannya, berkata, ini tidak mungkin, semuany sudah diurus dengan baik, walapun kekuatan Dion besar, juga tidak mungkin bisa, karena hal ini diluar batasnya.

Keesokan harinya sangat cerah, Dion melihat Cindy yang masih tertidur, dia pun mencium dahinya dan bersiap-siap pergi, hari ini adalah hari penting.

Cindy tidak membuka mata, bekangan ini karena hamil, Cindy tidur sangat lama.

Memikirkan ini adalah karena anak, Dion pun terlihat begitu bahagia, asalkan Cindy berada disisinya, tidak ada masalah lagi, tidak peduli berapa banyak salah paham diantara mereka, dia percaya waktu akan menjawab segalanya.

Dion dengan cepat bersiap-siap dan pergi, dan saat Dion keluar, Cindy pun membuka mata, dia begitu dingin dan tenang.

Pemotongan pita dilakukan sekitar jam 10, dan sekarang belum jam 7.

Dion melihat jamnya dan melihat kaca mobil, menyadari ada yang mengikutinya.

Dion tersenyum berpikir:"Saya ingin melihat apa siapa yang sebenarnya melakukan ini."

Menghadapi ini, Dion sama sekali tidak mundur.

"Jauhkan mereka." Dion berkata pada supir.

Sekarang mereka sedang menuju keperusahaan, masih belum terjadi macet, jadi jalanan masih lancar.

Supir Dion adalah supir yang sudah lama, caranya membawa mobil sangat bagus, dan sangat setia, seluruh keluarganya sudah mendapatkan keuntungan dari keluarga Dion, jadi tidak mungkin menghianatinya.

Supir terus berbelok, akhirnya menjauhi mobil itu.

Orang yang mengikuti mereka sangat tenang, tidak memikirkan supirnya begitu hebat, dia barusan tidak sadar sejenak.

Melihat arahnya, seharusnya tahu jika mereka menuju perusahaan, lagipula bagaimanapun supir berputar namun arahnya tetap tidak berubah.

Orang yang mengikuti itu pun tidak ingin membuat bosnya marah, jadi dia pun menuju ke perusahaan Dion, karena berputar maka memakan sedikit waktu, jadi saat sampai di parkiran, dia pun melihat mobil Dion, orang yang mengikutinya pun merasa senang, dia mengeluarkan ponsel untuk menelepon bos:"Dion sudah masuk ke kantor."

"Kamu yakin?" orang itu berkata.

Orang yang mengikuti terdiam sejenak, melihat mobil itu berkata:"Yakin, saya melihatnya masuk."

Orang itu pun terdengar senang:"Baik, saya tahu, kamu intai terus."

Orang yang mengikutinya berkata:"Baik, bos."

Jenny yang mendengar ini pun menjadi sedikit tenang, namun masih tidak bisa sepenuhnya tenang, merasa ada sesuatu yang tidak beres, namun tidak tahu itu apa.

Memikirkan orang yang dia suruh, Jenny pun memaksa dirinya untuk tidak berpikir lagi.

Dion sedang berada di mobil, mendengar laporan bawahannya: "Orang yang mengikutinya sudah melihat mobilnya, mungkin dia mengatakan pada bosnya jika kamu di perusahaan."

"Bagus." Ada orang yang berlagak pintar.

Dion menutup telepon, mengendarai mobil yang tidak bagus.

Hambatan di pagi ini hanyalah masalah kecil, drama besar barusan dimulai.

Dion mengendarai mobil dan berkelok-kelok, akhirnya sampai di sebuah desa kecil.

Mendorong pintu yang hancur, Dion melihat sepasang suami istri yang sedang makan ditaman.

Mereka berdua melihat Dion, langsung berdiri, terhadap dirinya, mereka pun mengetahuinya.

"Ada masalah apa ketua Dion?" pria itu berkata, menyuruh wanita itu kembali ke rumah.

"Mereka bisa menemuimu, apakah saya tidak bisa?" Dion tersenyum, melihat sekitar rumah, berjalan ke arah pria itu.

Dia pun melempar tas pada pria itu.

Resletingnya mungkin tidak begitu bagus, karena dilempar oleh Dion, pun terbuka, didalam ada uang berwarna merah yang begitu banyak.

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu