Balas Dendam Malah Cinta - Bab 237 Perjanjian (1)

Bab 237 Perjanjian (1)

"Jika aku tidak setuju?" Dion pun dengan kerasa mematikan rokok diranjang.

Hendra pun sangat terkejut dengan jawaban Dion, karena tidak peduli bagaimana melihat, ini adalah pergantian yang baik, Ryan sebagai peneliti kelahiran kembali, terhadap penelitiannya akan sangat membantu, Dion bahkan menginginkan Gangster yang tidak tahu darimana asalnya, bagaimanapun merasa sangat lucu kan?

"Saya ada banyak penelitian hebat yang bisa saya kenalkan padamu." Kedua tangan Hendra merangkap, memberikan sedikit kepercayaan diri pada dirinya, Hendra bisa merasakan perbedaan Hendra, namun tidak bisa mengatakan apa itu.

Dion mengangkat alis: "Apakah kamu tidak berharap Cindy membaik? Atau kamu ingin semua ingatan Cindy menghilang, menjadi seperti bayi, bahkan gila, apakah ini yang kamu inginkan? Sekarang peneliti kelahiran kembali adalah pengganti bagimu?" ucapan Dion semakin cepat, akhirnya bahkan sedikit tegas, akhirnya dia pun memukul meja.

Hendra mendengar nama Cindy pun seperti menusuk hatinya.

Bodoh, bayi, gila, apakah Cindy seperti itu sekarang? Hendra tiba-tiba teringat ucapan Elsa bahwa Cindy sudah melupakan Dion.

Awalnya Hendra yang tidak tahu keadaan Cindy pun terus membohongi dirinya bahwa Cindy hanya hilang ingatan, namun sekarang Dion mengatakannya sendiri, hati Hendra pun merasa sulit.

"Asal, kelahiran kembali yang diteliti dokter Ryan sudah melalui banyak penelitian, mana mungkin bisa gagal." Hendra pun berkata, dengan percaya diri, namun dari belakang muncul ke tidak percayaan diri.

Dion pun melihat Hendra yang tidak tenang, lanjut menekannya: "Oh? Begitu? Akhirnya, karena aku masuk, kamu menyuruh dokter Ryan cepat, akhirnya keberhasilan itu benar-benar sudah melalui proses penelitian? Jangan lupa, setelah Cindy disuntik dia masih baik-baik saja, hanya hilang ingatan, sekarang reaksinya sangat banyak, dan sekarang kamu bahkan menggunakan ini untuk berkompromi denganku, Hendra, apakah ini adalah cintamu?"

Setiap kata Dion pun membuat orang sangat sedih, setiap kata seperti pisau yang menusuk hati Hendra, sakit seperti tidak bisa bernafas, apakah dia benar-benar begitu egois? Namun masalah sampai sekarang, dia sudah tidak bisa berbalik, jika tidak begitu, Redo tidak akan kembali, dia tidak akan bisa mengendalikan keluarga, jika dia tidak melakukan ini, keluarga itu tidak akan mengenalnya, apalagi masih ada keluarga Tanusaputra.

Jika keluarga Tanusaputra mengetahui masalah disini, mungkin tidak akan berakhir seperti yang dia inginkan, sampai saat itu, harus bagaimana baru bisa menghancurkan Dion?

Hendra pun menjadi kacau, Dion melihatnya, terlihat senyuman di wajah Dion, karena, begitu ada satu sisi yang kacau, bahkan emosi nya dengan jelas tertekan, itu berarti, sisi itu sudah kalah, seperti Hendra yang sekarang, dia sudah kalah.

Tangan Hendra menyentuh pisau dikantongnya, pisau itu sangat dingin membuatnya kembali ke akal sehat.

Masalah sudah sampai titik ini, dia tidak boleh mundur, Dion menggunakan kelemahanya untuk menekannya, walaupun membiarkan Cindy, memanfaatkan penyakit Cindy, ke depannya dia akan lebih baik pada Cindy.

"Jadi bagaimana dengan perjanjian ini mau apa tidak." Hendra pun berpikir jelas tentang hal ini, dia pun menjadi tenang, berkata: "Dion, saya tahu kamu tidak mungkin karena pria yang tidak jelas dan menolak hal yang begitu baik."

Dion dengan tersenyum dingin menepuk tangan: "Baik saya setuju dengan ini."

Inti dari perjanjian ini Gangster pun sedang dalam perjalanan menuju kamar Winny ini.

Banyak orang mungkin sudah lupa jika Winny adalah wanita yang sudah pernah mengalami luka tembak.

Winny sedang di infus, secara tidak sadar membuka mata, sekitarnya hitam, cahaya bulan pun meneranginya, Winny mengelus kepalanya sendiri, sedikit demam, lalu dia melihat seseorang yang masuk, barusa bersiap-siap untuk menjerit.

Bayangan hitam pun meletakkan jari telunjuk dimulut: "Sttt, ini aku."

Winny mendengar suara ini berkata: "Kenapa kamu bisa keluar dari tempat penelitian."

"Ikut denganku." Gangster menyodorkan tangan.

Winny pun menyembunyikan tangannya: "Lukaku sedang infeksi, saya masih demam." Winny pun melihat kantong infusnya.

"Kita pernah bertemu 10 tahun yang lalu, saat itu kamu menolongku." Gangster duduk di sisi ranjang, dan melihat Winny.

10 tahun ini Winny berubah, itu adalah perubahan dari kepolosan hingga mengalami banyak hal yang membuatnya tidak senang.

"Sebenarnya aku ingat kamu, saat itu saya memanggilmu Rudy." Winny menutup mata, seperti kembali ke 10 tahun yang lalu, di jalan dia menemui seorang anak muda yang penuh dengan darah: "Tapi...."

Gangster, tidak, Rudy melihat Winny, mendengar Winny masih mengingatnya, dalam hati sangat senang, namun saat melihat tatapan mata Winny, seperti menjadi dingin.

Winny berkata: "karena kamu, keluarga hancur, saat itu orang yang ingin membunuhmu pun membunuh orang tuaku, aku dan kakakku pun tidak ada jalan lain, saat itu aku terus berpikir, jika aku tidak menolongmu, apakah semuanya tidak akan terjadi. Saya bukanlah dewa, walaupun yang membunuh mereka bukanlah dirimu, namun aku tetap membencimu, kenapa kamu harus jujur? Jika kamu adalah orang waktu itu?"

Rudy seketika pun terbeku, ternyata cahaya yang dia harapkan menjadi gelap: "Kamu benar-benar begitu membenciku?"

Winny seketika tidak bisa berkata, dia masih ingat waktu pertama kali melihat pria itu, rasa kasihan itu, seperti dari kejauhan selalu ada orang yang menemaninya, akhirnya, setelah mereka bertemu kembali, dia selalu tidak percaya mereka berdua akan bertemu dengan keadaan seperti ini, apakah itu berarti dia harus membenci orang ini.

Jadi dia memilih diam, namun orang lama tetap akan bertemu kembali, di malam yang tenang ini.

Winny pun berbaring diranjang, menutup mata, perlahan berkata: "Selamat tinggal, Rudy."

Cahaya itu pun seperti jatuh ditubuh Gangster.

"Sebuah akting yang bagus." Suara tepukan, lampu kamar pun terbuka, adalah suara Dion, dia masih duduk di kursi roda, kelihatannya sangat segar.

Gangster melihat jelas orang didalam kamar, kelihatannya tidak sedikit, di jendela belakang Gangster, ada banyak pengawal.

"Kamu begitu yakin aku akan datang menjenggukmu?" Rudy pun tertawa.

"Iya, tentu saja." Winny tersenyum, menyuruh orang di belakang itu menangkap Gangster: "Saya membuat sebuat perjanjian yang bagus, tentu harus bisa menangkapmu."

Novel Terkait

Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu