Balas Dendam Malah Cinta - Bab 23 Rencana Pergi Berlibur

Bab 23 Rencana Pergi Berlibur

"Pulanglah." Cindy bangkit untuk duduk sambil berkata, mungkin karena dia merasa waktu sudah terlalu malam.

"Ayo." Dion setuju dengan perkataan Cindy, Dion turun duluan dan kemudian membantu Cindy untuk turun, tidak bergertar sedikitpun, Cindy berbalik badan dan meloncat kebawah, Dion dengan terkejut berkata: "Apakah kamu masih seorang wanita?"

Cindy menatapnya sinis dan langsung masuk kedalam mobil. Dion dengan canggung menyentuh hidungnya dan kembali ke dalam mobil.

Ibumu tidak tahu apa pekerjaan ku yah?" Cindy dengan ingin tahu bertanya, dia berkerja di club malam dan ibunya bahkan masih ingin bertemu dengannya, ini menyatakan bahwa Dion tidak mengatakan yang sebenarnya pada ibunya.

Jordi dengan terburu-buru pulang ke rumah, sesampainya di rumah, sesuai dengan dugaanya, Elsa lagi-lagi melempar semua barang di lantai, Elsa yang terlihat begitu suram pun masih melihat berita di televisi, terlihat video Dion dan Cindy yang sedang makan bersama, judul beritanya "Tuan Dion dan kekasihnya membooking satu restoran untuk makan malam".

Melihat berita itu Elsa pun tidak bisa menahan kesedihannya dan hanya bisa tidur di sofa dan menangis, sambil menangis dia melihat komentar orang-orang, komentar ada yang baik dan ada yang buruk. Jordi menutup TV dan mengambil ponselnya lalu memeluknya berkata: "Tidak apa-apa, jangan menangis, semua ini pasti hanyalah rekayasa."

"Tapi, tapi mereka, mereka sudah makan bersama." Elsa terbatah-batah berkata, "Tidak, saya harus memisahkan mereka." Elsa dengan yakin berkata.

Elsa kembali mengambil ponsel, dengan fokus melihat setiap isi berita, dengan bingung bertanya: "Mengapa didalamnya tidak tertulis pekerjaanya?" kata ini seakan menyadarkan Jordi, dia langsung menepuk bahunya Elsa, dengan tertawa berkata: "Benar juga, dia berkerja di klub malam, wanita yang kotor, lagipula ibu Dion dia tidak mungkin menyetujui Dion bersama dengan seorang wanita yang berkerja di klub malam."

Mereka berdua duduk di sofa, terlihat begitu senang sedang merencanakan cara membeberkan masalah Cindy, namun mereka tidak tahu jika Cindy sama sekali tidak peduli dengan berita ini.

Mobil dengan cepat berhenti di luar rumah Cindy, setelah mengucapkan selamat tinggal, Cindy pun langsung naik, saat dia membuka pintu, rumahnya sudah kembali seperti semula, dia sangat terkejut dan masuk kedalam, di atas meja makan ada makanan yang sudah tertata rapi, rumah pun terasa begitu nyaman.

Dia pun kembali berjalan kedalam, benar-benar sama sekali tidak ada perbedaan dengan sebelumnya, orang yang pertama kali ada dalam pikiran Cindy adalah Dion, Dion yang begitu hebat, baginya melakukan semua ini pasti sangat mudah.

Tiba-tiba, dari sofa jatuh sebuah bantal, Cindy pun berjalan ke arah sofa dan menyadari ada Hendra yang tertidur dengan pulas, dia sangat terkejut, TV pun masih terbuka dan terputar berita tentang dia dan Dion.

Cindy merasa sangat bersalah padanya, dia tahu bahwa Hendra menyukainya, namun dia juga tidak tahu bagaimana menolaknya.

Mengambil remot yang ada di meja dan menutup TV, Cindy pun berbalik kembali ke kamarnya dan melihat keadaan kamarnya yang sama seperti semula, satu-satunya yang berbeda adalah dia ranjang terlihat bertambah boneka, di wajah boneka itu juga tertempel sebuah pesan yang tertulis "Saya tidak dapat menemukan boneka yang sama seperti pemberian ibumu, jadi saya membelikan yang baru untukmu, sekarang sudah tidak ada model seperti yang ibumu berikan, semoga kamu suka, diakhir surat terlihat emoji tersenyum."

Melihat pesan itu, Cindy terlihat tersenyum dan bolak-balik melihat catatan itu berharap tidak melewatkan kata-kata lain, namun tidak ada lagi. Memukul ringan boneka yang ada di ranjang dan tersenyum.

Berbalik dan berjalan ke arah lemari baju, sebelum membukanya Cindy menarik nafas dalam-dalam, karena dia sangat mengerti Hendra, jika dia melakukan sesuatu pasti akan melakukannya dengan sempurna, mungkin dia sudah membeli semua bajunya. Setelah menarik nafas, dia membuka lemari, benar-benar sesuai dugaannya, semua baju sudah terisi didalam lemari, dan semua model baju itu juga sesuai seleranya, berwarna hitam. Mengambil selimut, Cindy pun keluar dari kamar dan berjalan ke arah Hendra, dengan lembut dia pun menyelimuti Hendra, namun mungkin karena gerakan Cindy terlalu keras, dan mungkin Hendra tidak tidur begitu nyenyak, ia pun terbangun.

Mengucek mata dan bangkit untuk duduk sambil melihat Cindy berkata: "Sudah pulang ya, sudah makan? Saya sudah siapkan......" Hendra belum menyelesaikan ucapannya Cindy sudah memeluknya, Hendra sangat terkejut dengan kelakuan Cindy dan dia pun tidak tahu harus berbuat apa, tangannya pun terlihat terdiam di udara.

"Terima kasih banyak." Cindy menepuk halus pundak Hendra sambil berkata.

Hendra menyetuh hidungnya dengan tersenyum berkata: "Hubungan kita tidak perlu mengatakan terima kasih kan." Meskipun dia tidak mengerti bagaimana perasaan Cindy terhadapnya, namun dia tahu jika dia adalah orang yang paling penting bagi Cindy selain ibu Cindy yang sudah meninggal."

Hendra tiba-tiba teringat untuk membuka TV dan membuka siaran yang berisi berita Cindy, dengan cemberut berkata: "Kamu pergi makan dengan Dion?" Cindy menganggukkan kepala berkata: "Dia mencariku untuk membicarakan masalah anak itu, dan berita ini semua ulah ibu Dion, tidak lama lagi juga akan di hapus, tidak akan berdampak apa-apa."

Jam yang tergatung didingin tedengar sedang berputar, kamar menjadi begitu tenang hingga hanya terdengar suara TV, "Lihatlah, saya terlihat begitu cantik di camera." Cindy dengan bercanda berkata, Cindy hanya ingin mencairkan suasana yang canggung, dia juga tidak tahu mengapa bisa menjadi seperti ini.

Kring......

Mereka berdua mencari ponsel dan berakhir menemukannya di kamar Cindy, Hendra melihat nama Dion terlihat di layar, didalam hatinya dia sangat kesal dan juga benci pada dirinya sendiri karena tidak dapat melakukan apapun, apa yang ia perbuat tidak dapat dibandingkan dengan Dion, apapun tidak dapat membandingi Dion, dia bahkan tidak punya apapun untuk merebut Cindy darinya.

Cindy mengangkat telepon dan berjalan keluar kamar, dia tahu bahwa Hendra sangat tidak menyukai Dion, agar Hendra tidak marah, Cindy pun dengan cepat keluar dari kamar untuk menjawab telepon itu.

"Ada apa?" Cindy bertanya.

"Apakah saya tidak boleh menelepon mu jika tidak ada apa-apa." Dion dengan tidak puas berkata, Cindy yang dingin membuat Dion merasa tidak nyaman.

"Jika tidak ada apa-apa saya tutup yah." Cindy pun memutuskan telepon itu setelah berkata, namun Dion tidak mungkin membiarkannya melakukan itu, dengan terburu-buru berkata: "Jangan, saya ada masalah, ada masalah."

"Katakanlah." Cindy terlihat tidak sabar dan merasa malas dengan pria yang begitu lamban dan kadang baik kadang jahat, benar-benar susah untuk ditebak.

"Masalah liburan, jika berangkat besok apakah kamu bisa?" Dion dengan berhati-hati bertanya, karena hari ini dia sudah menghabiskan waktu yang lama untuk membuat Cindy setuju untuk pergi, dia tidak tahu jika Cindy akan menyetujui dia atau tidak karena dia tiba-tiba merubah jadwal keberangkatannya.

"Ibumu yang menyuruhmu merubah jadwalnya ya?" Cindy bertanya.

"Aku sendiri, bisa kah?" Dion bertanya.

Cindy berpikir sejenak dan tidak mengatakan apapun, Dion mengira Cindy sudah menutup telepon, dan terus mengatakan halo..halo..halo, akhirnya Cindy berkata akan mengabarinya nanti dan langsung menutup telepon.

Melihat layar ponselnya yang menjadi gelap, hatinya merasa marah, dan dengan marah berkata: "Wanita ini seenaknya menutup telepon lagi."

Novel Terkait

Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu