Balas Dendam Malah Cinta - Bab 264 Obat Penangkal Sudah Ada Titik Terang (1)

Bab 264 Obat Penangkal Sudah Ada Titik Terang (1)

Dion melihat pesan dari Agung.

Rudy begitu cepat sudah diketahui ? Dia sangat tidak menduga ini, Derek dan Desly yang sudah mengalami hal semalam dan dengan cepat mengetahuinya, memang sangat hebat.

Dion pun mengeluarkan laptop, dilayar adalah Jay yang sedang bunuh diri, dalam hati berpikir harus membayar jasa Derek atau Rudy.

"Bagaimana dengan penelitian profesor Ryan dan timnya?" Dion tidak lagi memikirkan orang lain, dan menelepon Agung.

"Winny menolak untuk berNicholeng, tidak ingin membeberkan datanya." Agung pun berkata.

Dion pun menutup telepon dan diluar dugaan Dion, apakah Winny tidak ingin semakin cepat menemukan obat penangkal dan menyelamatkan kakaknya dan Cindy? Tidak ingin membeberkan datanya? Para peneliti itu adalah orang yang sudah pernah ikut dengan Ryan.

Apakah?

Tatapan Dion terlihat bersinar, dari sudut matanya melihat orang yang berdiri tegak dilayar. Tiba-tiba teringat perjanjian Rudy dan Hendra, mereka berdua sudah pernah bertemu dulu, dan ada hubungan.

Dion pun menyentuh dagunya, merasa masalah ini semakin menarik.

Ibu Dion sekarang menyuruh orang menjaga Dion selama 24 jam dan tidak membiarkan Dion berlari keluar, namun dokter mengatakan jika tubuhnya memang tidak boleh terlalu berlebihan, bagian perutnya ada luka, memang harus dijaga baik-baik.

Dion melihat memo di ponselnya, di sana tertulis banyak hal, yang paling dekat adalah.

3 hari lagi Roman akan datang ke kota Rao.

Menghitung sejenak adalah hari ini.

Hendra anak itu seharusnya sedang dalam masalah, terkadang ingin menguasai sesuatu yang bukan miliknya sendiri pasti akan mendapatkan balasan, seperti Cindy.

Sekarang umpan harus di simpan.

Nichole melihat rencana penyelamatan yang diberikan Santo, dalam hati pun lega,ada 2 rencana yang jelas dan terperinci, bahkan semua kejadian yang kemungkinan akan terjadi sudah diprediksi.

Kali ini, Nichole pun mulai percaya jika Santo berhubungan dengan Elsa karena dirinya, namun....

Nichole melihat Santo sejenak, jujur, dia tidak ada alasan untuk tidak mempercayainya, terhadap dirinya, dia bahkan bisa mengorbankan nyawanya, namun kenapa dia merasa tidak tenang?

Nichole mengerutkan dahi, tidak tahu darimana datangnya perasaan ini.

"Kamu rasa yang mana lebih baik? Orang ku masih sedang menyelidiki, bisa memastikan jika tuan Gary masih ada didalam." Santo pun melihat Nichole.

Semalaman dia sudah ragu, dan pikirannya sangat kacau bisa terlihat dengan jelas keraguannya.

Lalu, dia teringat kata yang sering dikatakan ayahnya padnya, ingin apapun, harus berusaha mendapatkannya, walaupun harus menggunakan segala cara.

Dia akhirnya mengerti, pemikiran itu selalu ada dalam hatinya.

Dion sangat tidak menduga menerima telepon dari Nichole, beberapa hari lalu mendengar dia pulang, mengira dia pulang karena masalahnya dengan Santo.

"Dion, aku butuh bantuanmu." Nichole dengan tidak sungkan berkata.

Dion kehilangan senyumannya, ingatan Dion seharusnya tidak begitu buruk, walupun akhirnya mereka semua mengalami hal di tempat penelitian, tapi tidak sampai hubungan pertemanan kan.

Walaupun saat kuliah mereka dengan terpaksa adalah teman, namun karena mereka Cindy baru bunuh diri, dia masih ingat masalah ini, tidak mungkin hanya karena wanita cantik lalu membantunya.

"Atas apa kamu menyuruhku membantumu?" Dion bertanya sambil tertawa menusuk: "Jangan katakan dengan pertemanan saat kuliah, saya masih mengingat hal 1 tahun lalu, saya tidak membunuhmu sudah baik."

Nichole pun terdiam sejenak lalu berkata: "Kamu tahu saya sudah lama di Amerika, saya rasa ada orang yang akan sangat membantu untukmu."

Ternyata dia sudah ada persiapan, Dion mengangkat alis: "Siapa?"

"Seorang pria yang bernama Aron, dulu dia adalah bawahan Winny, dulu untung dia tidak dibunuh oleh Hendra, dia terus meneliti obat penangkal kelahiran kembali, dan bahkan membunuh peneliti yang lain, sekarang, dia ada sisa barang dan bahkan bisa membantu pembuatan obat penangkal!

"Kenapa aku harus mempercayaimu." Dion kembali tenang dan dengan cepat bertaya, saat berkompromi harus tenang, namun Dion terus memegang jam, itu artinya dia tidak bisa tenang.

Nichole masih santai berkata: "Saya tidak bisa membohongi Winny."

"Kamu ada masalah apa?" ini berarti, perjanjian Dion dan Nichole berhasil.

"Ayahku di kurung di ruang bawah tanah rumah Elsa, aku ingin mengetahui apakah itu benar atau tidak, dan bantu aku selamatkan orang, terhadapmu ini bukanlah masalah besarkan."

Dion mengerutkan dahi, tidak mengerti mengapa keluarga Elsa ingin menangkap Gary, namun dikota Rao begitu lama, di setiap keluarga pasti ada orangnya, untuk mengetahui ini bukanlah masalah, menyelamatkan orang juga bukan masalah, tapi, masalah ini.....

Bukankah seharusnya Santo yang melakukannya? Kenapa harus dia yang melakukannya, Dion berpikir ini pun dengan tidak ragu bertanya: "Santo tidak ingin menyelamatkan mertuanya?"

"Rencana menyelamatkan orang sudah dia taruh di mejaku, aku hanya tidak bisa mempercayainya." Nichole tidak menyembunyikan, mempercayai orang memang adalah hal yang sulit, namun, saat di tempat penelitian, Santo menggunakan nyawa untuk melindunginya, apakah ini tidak cukup untuk dipercaya?

"Apa yang kamu curigai, menurutku, perasaan Santo padamu bahkan lebih penting dari nyawanya." Dion pun berkata.

Nichole yang mendengar Dion begitu cerewet pun tertawa: "Kamu rasa siapa yang menghianati keluargaku?"

Nichole yang mengatakan ini pun langsung menutup telepon.

Dion pun terdiam, walaupun dia tidak berhubungan dengan politik, namun ucapan Nichole sudah sangat jelas, apakah keluarga Santo? Mana mungkin, keluarga Santo dan Nichole ada hubungan pernikahan.

Tapi, keluarga Nichole bangkrut dengan cepat, Dion pun terdiam, ini bukanlah hal yang harus dia pikirkan.

Dan Aron, Dion sangat tertarik, orang ditempat penelitian pasti akan menolak berhubungan dengan luar, dan Agung pun semakin sibuk kali dia yang terluka.

Terutama masalah perusahaan, banyak file yang harus ketua setujui, kelihatannya masalah ini harus dia yang lakukan, apakah harus membimbing orang baru untuk meringankan beban Agung?

Dion pun berpikir.

"Malam jam 6, Roman mengajak mu makan di hotel Hilton." Agung mengirim pesan padanya.

Dion melihat sejenak, saat ingin menuju tempat penelitian bertepatan melewati hotel Hilton, namun untuk membereskan masalah ibunya benar-benar sulit.

Novel Terkait

Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu