Balas Dendam Malah Cinta - Bab 49 Dita Melaporkan Hasil Pelacakannya

Bab 49 Dita Melaporkan Hasil Pelacakannya

"Dimana video itu? Masih ada kah?" Jordi dengan gugup bertanya, dia tahu jika hal ini menyangkut nama baik kakaknya, jika Elsa bersedia, dia ingin menghancurkan video itu.

Elsa menundukkan kepala berkata: "Saya juga tidak tahu, video itu ada di tempatnya. Hanya saja belakangan ini ada yang mengirimkan email padaku."

"Email tanpa nama? Apa isinya?" Jordi dengan penasaran bertanya.

"Didalamnya." Elsa menutup mata dan menarik nafas berkata: "Didalamnya berisi fotoku yang memalukan dan ada video malam itu."

"Bajingan itu ada dimana?" Jordi dengan marah berkata.

Elsa hanya menggelengkan kepala dan tidak mengatakan apapun. Jordi melihat keadaannya pun tidak tahu harus bagaimana. Dia berdiri dan membuang laporan itu ke tempat sampah. Menarik Elsa dan berkata: "Itu semua sudah berlalu, kamu jangan terlalu sedih."

Elsa pun memeluk Jordi. Dia ingin merasakan kenyamanan dari pelukan Jordi untuk menenangkan hatinya.

Di klub malam, Cindy sedang sibuk mengurus sesuatu. Tentunya, dia masih sering teringat dengan Dion. Dia berpikir tentang dirinya yang menusuk Dion dan tidak tahu bagaimana kondisi lukanya.

Cindy menggelengkan kepala membuat dirinya untuk tidak memikirkannya, dia merasa dirinya mengkhawatirkan hal yang tidak perlu. Tiba-tiba, sebuah tangan disodorkan di depannya. Dia memukul tangan itu dan baru menyadari itu adalah Dita, dengan tersenyum ia bertanya: "Kamu sedang sibuk?"

"Ada bos saya masih perlu melakukan apa, lagipula, kita berdua begitu dekat, kamu tega membuat ku berkerja? Lihatlah tanganku, sudah memerah." Dita berkata.

Cindy pun langsung memukul tangannya, dengan tertawa berkata: "Jangan berpura-pura lagi, saya bukan tidak tahu kamu, setiap hari tahunya malas-malasan saja."

"Huh, saya tidak begitu." Dita berkata.

Cindy tersenyum dan tidak memperdulikannya. Dia berpikir tentang masalah semalam.

"Aduh..aduh..aduh." Dita berusaha mendorong Cindy dan berkata: "Kamu tidak mendengarkan ucapanku ya."

"Tidak." Cindy berkata dengan lantang.

"Huh, kalau begitu, saya tidak akan memberitahumu tentang masalah yang kamu suruh aku untuk menyelidikinya, saya akan pergi sibuk dulu." Dita dengan sombong berkata. Mendengar itu, Cindy langsung menariknya berkata: "Sini..sini, cepat beritahu padaku, jika gaji tidak cukup katakan saja." Cindy pun tertawa setelah mengatakan itu!

"Kamu hanya tahu mengancamku dengan gaji, kamu sudah memotong gajiku sampai habis, saya tidak akan pergi lagi dari sini." Dita berkata. Cindy mencubit dahinya dengan memanjakan berkata: "Walaupun kamu tidak memiiki uang, saya akan menjagamu."

Mendengar ucapan Cindy, dia langsung memeluknya, lalu menciumnya berkata: "Teman baik, dengan ucapan mu ini saya sudah tenang, kalau begitu lain kali saya tidak akan bekerja lagi." Setelah berkata dia pun tertawa.

"Dasar tulang kecil." Cindy tertawa dan menolak Dita.

"Sudahlah, tidak bermain lagi, saya akan mengatakan masalah Elsa padamu." Dita mengeluarkan komputer dan berkata pada Cindy.

Cindy yang berada di samping sudah siap mendengarkan.

"Dari CCTV saya melihat beberapa hari ini Elsa masuk rumah sakit, dan Jordi yang mengantarnya. Namun beberapa hari ini mereka masih belum kembali, jadi mereka tidak terlihat seperti ingin mencelakaimu, namun, ada kemungkinan juga mereka merencanakan semuanya di rumah sakit." Dita mengambil komputer berkata pada Cindy.

Cindy menganggukkan kepala bertanya: "Kecelakaanku ada hubungannya dengan Elsa dan Jordi, kemungkinan besar mereka menggunakan Dion untuk melarikan diri dari kesalahan? kalau begitu saya harus menemukan bukti agar mereka tidak bisa berbuat apa-apa."

"Baiklah, saya akan membantu." Dita tersenyum berkata. Hubungan mereka sangat erat, seperti kata Cindy, saat Dita tidak memiliki uang pun dia tetap akan menjaganya. Karena dia benar-benar tulus pada Dita.

"Oh iya, semalam kamu pergi melakukan apa?" Dita dengan penasaran bertanya.

Cindy mendengar pertanyaan Dita dan dengan ragu, tidak tahu harus mengatakan apa pada Dita, dia takut jika dia mengatakan pada Dita, Hendra juga akan tahu.

"Tidak apa-apa, saya hanya pergi menyelesaikan sesuatu." Cindy menjelaskan, tatapan matanya pun tidak berani melihat Dita.

"Benarkah? Semalam saya mengikuti mobilmu." Dita berkata.

Cindy terkejut karena ucapannya, bertanya: "Kamu mengikutiku?"

"Belakangan ini ada yang ingin mencelakai mu, saya takut kamu dalam bahaya. Karena mengikuti mu, saya sangat minta maaf. Makanya hari ini saya datang memberitahumu, namun saya ingin kamu memberitahuku, mengapa kamu kerumah Dion." Dita menjelasakan, dia ingin Cindy memberitahunya semua masalah, dia tidak ingin Cindy berbohong padanya.

"Saya....saya pergi melihat Tian, dia mengatakan jika Tian kangen padaku, ditambah dia mengancamku, jadi saya pergi." Cindy menarik nafas panjang berkata, dia mengerti, dengan begitu artinya Hendra sudah tahu semuanya.

"Saya melihat Dion hanya mencari kesempatan untuk mendekatimu, katakanlah, apakah dia berbuat sesuatu padamu semalam." Dita bertanya, karena masalah yang lalu, dia tidak begitu suka pada Dion. Kebalikannya, dia sangat membencinya, dia merasa Dion hanya akan membuat Cindy sedih.

Lagipula, Dita juga tahu jika Elsa menyukai Dion. Awalnya Elsa sudah sangat susah untuk di hadapi, ditambah karena masalah percintaan, akan membuat hubungan mereka semakin parah.

"Bagaimanapun, tenanglah, saya tidak akan jatuh ke lubangnya, semalam saya menusuknya." Cindy dengan nada rendah berkata, dia berkata seperti itu karena tidak tega. Dia menusuknya karena gegabah. Namun setelah dia memikirkan kepribadian Dion, dia tidak mungkin melakukan semua ini.

Dita dengan terkejut melihat Cindy. Dengan gagap berkata: "Kamu, kamu menusuknya? Dia? Di..Dion?" Dita masi tidak percaya dengan ucapan Cindy, bagaimanapun, itu adalah rumah Dion, dia mana mungkin bisa melukainya disana?

Cindy menganggukkan kepala berkata: "kemarin saat bersiap ke rumah Dion, Hendra meneleponku berkata dia melacak bahwa mobil itu keluar dari rumah Dion, jadi saat saya ingin pergi menemuinya dan membawa pisau, saat dia tidak sadar, saya pun menusuknya." Cindy menjelaskan, Cindy melihat kejauhan dan memikirkan hal yang terjadi, tentunya tidak menyebabkan Dion mati, karena luka itu tidak membuatnya kehilangan banyak darah.

Novel Terkait

Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu