Balas Dendam Malah Cinta - Bab 182 Anak Cindy

Bab 182 Anak Cindy

"Jenny, sarapan sudah dipersiapkan, kamu siap-siap dan keluar sarapan yah." Nichole pun membawa alat bersih-bersih dan membereskan baju nya dan keluar, dia takut jika dia kelamaan di dalam, mungkin akan dalam masalah, takut dirinya akan menginginkan rasa itu, pelukan yang lembut dan akan melakukan sesuatu yang berdampak besar.

Santo sudah berada di meja makan, dia terlihat seperti biasa, pria itu sepertinya begitu dingin, namun karena ada Jenny, perasaan Nichole sangat baik, jadi dia pun tidak peduli.

Nichole dengan terbiasa menyeduhkan susu untuk Jenny, mengambil makanan yang disukainya ke piringnya, untungnya malam itu dia sudah menyuruh dapur untuk mempersiapkan semua ini, kalau tidak makanan biasanya pasti Jenny akan tidak terbiasa.

"Tidak dipikirkan kamu begitu teliti?" Santo pun emosi, dia sebagai suaminya juga tidak diperdulikan apa makanan kesukaannya, Jenny begitu datang, Nichole bahkan berubah.

Jenny dengan cepat pun keluar, melihat piringnya sudah dipenuhi dengan makanan, dengan sangat senang tersenyum pada Nichole.

Santo melihat mereka berdua, semakin marah, terutama karena Jenny memakai baju Nichole, padahal mereka berdua adalah wanita, mengapa dirinya begitu cemburu, dia takut jika dirinya berimajinasi.

"Tuan Santo, semalam aku tidak sempat berterimakasih karena kamu membiarkanku tidur di sini, dan juga membiarkan Nichole menemaniku." Jenny walaupun sangat tidak ingin, namun dia tetap harus tersenyum dan mengucapkan terimakasih.

"Teman Nichole datang, saya sebagai suami pasti juga sangat senang."

Mereka pun berbicara, pria dan wanita bahkan terlihat suasana yang aneh.

Jenny dengan cepat mengucapkan selamat tinggal, walaupun tidak rela, namun jika sudah mengetahui Nichole ada disana, dia tidak percaya dia tidak bisa bersama dengan Nichole.

Jenny pun pergi begitu saja, karena dia sudah ada pemikiran, membuat Nichole selamanya terbebas dari keluarganya dan Santo.

Jordi dengan cepat menerima kabar Jenny sudah pergi dari rumah itu , semalam dia terlalu ngantuk dan menyuruh bawahannya untuk mengikutinya.

Elsa dengan cepat menerima kabar dari Jordi.

Di dalam kamar itu sekarang ada Santo dan istrinya, Elsa dengan cepat teringat saat menghadiri pernikahan Santo ada wanita yang lewat dan wanita itu sangat tidak asing, namun berpikir sepertinya dirinya pernah melihatnya.

Adalah pasangan Jenny, atau bisa di bilang pacar.

Mata Elsa pun mengecil.

Saat itu selalu ada wanita yang hebat yang berada disisi Jenny, hubungannya dan Tian dan juga pria itu, Jenny pernah mengancamnya, sekarang sampai saat ini, Santo adalah pria yang kejam, kelihatannya tidak perlu dirinya yang menghabisi Jenny, dia hanya perlu melihat saja.

"Baiklah, pulanglah, aku sudah ada cara yang lebih baik menghadapi Jenny." Elsa pun menutup telepon.

Dion sedang menunggu di luar ruang lab, kali ini dia harus mengambil bukti untuk membela Cindy, walaupun dulu Cindy adalah orang club malam, namun dia bersih, berbeda dengan orang lain, sisi ini, Dion pun percaya dengan dirinya sendiri.

"Tuan Dion, hasil sudah keluar." Dokter Jay berjalan keluar dan membuka masker berkata.

"Test semalam sudah salah kan." Dion berkata, terlihat kepercayaannya dengan Cindy.

"Tidak, ini hasilnya." Dokter Jay pun memberikan laporan ditangannya pada Dion.

Dion pun berubah, melihat angka 99%. Dia pun terkejut.

"Mana mungkin." Dion mengerutkan dahi, seketika ada sesuatu yang menusuk hatinya, sangat sakit.

Dokter Jay tidak berkata, hanya melihat Dion, dia takut jika mengatakan sesuatu akan membocorkan sesuatu.

Dion pun seperti terjatuh di dunianya sendiri, Dion pun masih belum sadar, dia tidak pernah berpikir jika Tian adalah anak Cindy, namun bukti sangat jelas.

Dokter Jay bukanlah orang yang bisa di sogok oleh Elsa, itu berarti, hasil itu mungkin benar.

Apakah dirinya sudah terbodohi karena cinta, membuatnya di bohongi oleh Cindy, jika benar begitu, maka Cindy sungguh jahat.

Dion mengerutkan dahi, mengambil laporan itu dengan tangan bergetar.

Jika benar seperti itu, dia harus bagaimana, dia sangat mencintai Cindy, namun Cindy malah membohonginya, menggunakan perasaannya, jika bukan karena ibunya ingin menyelidiki, apakah itu berarti dia selamanya akan dibohongi.

Padahal awal dia mengenal Cindy adalah wanita yang baik hati, tidak terpikirkan itu adalah bohongan.

Dan dia yang selama ini pintar pun terbohongi olehnya.

"Agung, pernikahan 1 bulan lagi dibatalkan." Dion memaksa dirinya untuk tenang, menelepon pada asistennya.

Orang sepertinya, tidak mungkin bisa menahan orang membohonginya, orang yang semakin dia cintai, semakin tidak boleh membohonginya.

Hendra yang mendapat telepon dari dokter Jay mengetahui sudah mendapatkan apa yang dia inginkan, dia pun sangat puas, walaupun mungkin akan menyakiti Cindy, namun Hendra berjanji, kali ini, adalah terakhir kalinya, ke depannya dia akan baik pada Cindy, akan lebih baik 10 ribu kali dari Dion.

Di bandingkan dengan kesedihan Dion sekarang, Elsa dan Hendra sangat senang, terutama Elsa.

"Tuan Santo, saya rasa ada sesuatu yang mungkin anda akan tertarik." Santo turun dari mobil dan di tahan oleh seorang wanita.

Tidak dipungkiri, Santo sangat sulit ditemui, Elsa pun hanya bisa menggunakan cara yang tidak benar.

"Maaf, saya sangat sibuk, tidak ada waktu mendengar omong kosongmu." Pengawal di sisi Santo pun mendorong Elsa, membuka jalan untuk Santo.

"Ini mengenai Jenny dan Nichole."

Santo pun terhenti namun tidak berbalik.

"Saya rasa kamu tidak ingin aku mengataknnya di tempat umum seperti ini kan." Elsa berkata.

Pengawal Santo pun membawa Elsa ke kantornya, Santo pun duduk di sofa: "Katakanlah."

"Kamu rasa apakah mereka terlihat seperti pasangan?"

"Mohon nona jangan asal membicarakan istriku." Santo dengan dingin dan tidak merubah ekspresi.

"Masalah ini diketahui oleh banyak orang di Amerika, kamu bisa pergi memeriksanya, dan juga, jika kamu ingin memiliki Nichole, sebaiknya menghabisi Jenny." Elsa pun pergi setelah berkata.

Meninggalkan Santo di ruangan.