Balas Dendam Malah Cinta - Bab 71 Cindy Salahpaham Dengan Dion

Bab 71 Cindy Salahpaham Dengan Dion

Cindy barusan membuka mata langsung melihat wajah Dion yang khawatir, dia pun bergerak.

Saat melihat api mulai berkobar, tidak tahu dari mana kekuatan tangannya yang terluka hingga bisa menarik Hendra hingga ke depan pintu, sampai ambulans datang, orang ini begitu kejam ingin membunuh mereka, Cindy benar-benar tidak terpikir jika dendamnya dengan keluarga Elsa sudah sampai antara hidup dan mati.

"Cindy, maaf, saya tidak melindungimu dengan baik."Dion dengan begitu tulus melihat Cindy, mulai saat ini, saya tidak akan membiarkan orang lain menyakitimu."

Hati Dion yang dingin perlahan melembut, dendam dan cinta bersatu menjadi satu, membuat Cindy sangat galau, dia tidak tahu harus bagaimana, saat itu dia hampir di perkosa, bagaimana mungkin dia bisa memaafkan orang yang menyakitinya, dia tidak mungkin mencintainya kan?

"Saya pergi melihat Hendra."Cindy yang tidak tahu harus menjawab apapun hanya bisa mengubah topik pembicaraan.

Mendengar pemikiran yang pertama kali muncul di pikiran Cindy, dia yang memberikan ungakapannya yang tulus, namun wanita ini malah memikirkan pria lain.

"Saya tidak mengizinkanmu memikirkannya." Suara Dion sangat besar, menunujukan dia sangat marah.

Cindy tidak menyukai ke lantangannya, namun tidak melemah:"Dia terluka karena aku, apakah salah jika saya mengkhawatirkannya!"

Walaupun Dion mengetahui dirinya salah, dia tetap merasa tidak nyaman, hanya bisa dengan terpaksa menenangkan dirinya, berkata:"Saya tidak mengizinkanmu untuk pergi melihatnya, dia sudah tidak ada masalah, kamu tenang saja, hanya karena dia terluka, maka waktu dia pingsan akan lebih lama."

"Tidak, saya akan tenang jika melihatnya." Memikirkan Hendra yang sudah pernah mengalami geger otak, darah yang mengalir dari kepalanya semalam, dia melihatnya dengan jelas, membuat nya tidak bisa tenang.

Melihat Cindy yang begitu sadar langsung memikirkan Hendra, membuat Dion merasa Cindy tidak peduli pada dirinya yang semalaman menjaganya dan sangat mengkhawatirkannya, setelah sadar dia malah langsung ingin melihat Hendra.

Dion langsung menahan tangan Cindy, tidak boleh pergi.

Namun dia menyentuh luka Cindy .

Cindy pun tidak bisa menahan kesakitannya dan menjerit kesakitan.

Melihat kain kasa Cindy yang berdarah lagi, hatinya pun sakit, semua karena dirinya.

"Suster, lukanya terbuka."Dion menekan tombol pemanggil.

Melihat Dion yang begitu merasa bersalah, Cindy melembutkan nada suaranya, "Dion, saya hanya pergi melihatnya, saya sangat mengkhawatirkannya, bagiku dia sudah seperti seorang kakak."

"Hanya karena dia seperti seorang kakak maka mengkhawatirkannya?"

"Iya."Cindy melihat tatapan Dion yang sudah semakin terang, moodnya pun membaik.

Ada di ruangan VIP, pengawasan suster sangat baik, luka Cindy pun dengan cepat di bungkus.

Saat inginmelihat Hendra, begitu dia mengangkat kepala, ia sudah melihat Hendra di luar ruangan.

"Apakah kamu baik-baik saja? Kamu sudah terluka, mengapa masih datang kesini."Cindy pun mengerutkan dahi.

Saat ini ponsel Dion pun berbunyi, mereka berdua berada di satu ruangan membuatnya tidak bisa tenang, namun Cindy mengatakan hanya menganggapnya seperti kakak, dia tidak boleh terlalu melarangnya, Cindy akan tidak senang.

"Saya pergi mengangkat telepon dulu."Dion pun meninggalkan ruangan, hanya tersisa Hendra dan Cindy .

"Halo?"Dion mengangkat telepon dari bawahannya, pelaku sudah diketahui, hasilnya diluar dugaannya, itu adalah orang suruhan keluarga anda pak.

Ini diluar dugaan Cindy, dia benar-benar tidak mengerti mengapa ibunya begitu tidak menyukai Cindy, namun mengapa sampai tega menyakitinya?

Namun ini adalah kebenarannya.

"Ibu, ada apa, sebetapa buruknya Cindy, dia juga adalah manusia, dia juga adalah ibunya Tian, bagaiamana bisa kamu melakukan ini padanya?" setelah menutup telepon asistennya dia pun langsung menelepon ibunya.

"Huh, ada apa, saya hanya merusak klub malamnya, agar dia tahu grup keluarga kita bukanlah tandingannya, bukan sesuatu yang bisa dia inginkan, bagaimana denganmu, jangan bodoh, jangan di bodohi oleh wanita itu." Nada bicara Ibunya Dion tidak begitu baik, apalagi anaknya meneleponnya untuk menyalahkannya, hanya karena seorang wanita.

Bukankah hanya merusak klubnya, bukan masalah besar.

Di dalam telepon pun terdiam sejenak, ibunya tidak seharusnya membohonginya, cuma merusak klub, kalau begitu api itu adalah kecelakaan, bagaimana pun di dalam klub malam banyak barang yang bisa memacu api, dengan api kecil juga sudah bisa memicu kebakaran.

Hal ini tidak boleh membiarkan Cindy mengetahuinya, kalau tidak dia akan berpikir lagi, hal yang dilakukan ibunya memang tidak pantas, namun memang demi dia, apalagi api ini adalah kecelakaan, mereka berdua juga tidak apa-apa, lain kali dia akan lebih baik padanya.

Cindy dan Hendra juga tidak tenang dengan hal ini, tiba-tiba seperti ada kekuatan misterius yang ikut campur, membuat hal ini menjadi seperti ini, siapa sebenarnya yang menginginkan nyawa Cindy?

"Kamu tenang saja, saya pasti akan berusaha untuk melacaknya."

Dion baru saja berjalan ke depan pintu, mendengar ucapan ini, Hendra sudah bergelut lama di dunia hitam ini, kekuasaannya juga tidak kecil, masalah ibunya Dion ini tidak mungkin bisa di tutupi, melukai orang adalah kecelakaan, dia tidak ingin Cindy mengetahui jika hal ini adalah perbuatan ibunya, kalau tidak jika sudah menjadi keluarga pasti akan ada batasan yang tidak ingin Dion lihat, jadi Dion pun mengirim pesan pada asistennya, lalu masuk ke ruangan.

Karena keinginanDion yang begitu keras, Cindy pun harus tetap berada di rumah sakit untuk di periksa, kelakuan Dion sedikit demi sedikit pun meluluhkan Cindy, cintanya sudah hampir melebihi kebenciannya.

Saat Cindy mulai ingin menerima Dion, suatu berita pun di ketahuinya.

Hendra mendapatkan kabar:"Orang itu adalah dari keluarganya Dion, tapi tidak pasti, ada orang yang terus mengganggu pelacakannya, namun orang yang mengganggunya itu adalah Dion!"

Semua ini semakin jelas, mengapa Dion terus menganggu pelacakan Hendra, jika Dion benar-benar mencintainya, dengan kekuasaannya, mana mungkin dia tidak dapat mengetahuinya, sudah begitu lama tetap tidak ada hasil.

Cindy tidak dapat menerima kenyataan ini, mengangkat kepala dan menahan air matanya, Cindy, kamu tidak boleh menangis.

Pria itu hanya ingin membalas dendam padamu, dia hanya ingin mempermainkan perasaanmu.

"Hendra, kamu periksa bagus-bagus dulu, jika benar-benar seperti ini, maka jangan salahkan aku."

Air mata kesedihan yang ada di mata Cindy, kelembutan Dion selama ini hanyalah pura-pura, Cindy pun merasa sangat sakit hati.

Ibu, ternyata pria di bumi ini tidak ada yang bisa di percaya.

Saya benar-benar pantas menerima ini, saya tidak ingat, pelajaran yang di berikan keluarga ayah masih tidak cukup kah, mengapa membuat saya mencintai Dion, lalu berharap agar semuanya hancur, lelaki, benar-benar bajingan.

Kebencian yang ada di hati Cindy, kelembutan yang Dion berikan hanyalah pura-pura, dia pun menertawai dirinya sendiri karena sudah dibohongi.

Dion, semua ini sudah seharusnya berakhir, jika malam itu saya pergi dengan Hendra, mungkin hari ini tidak akan sampai pada saat ini, mulai sekarang, tidak akan lagi.

Dion, saya membencimu, sangat membencimu.

Luka di telapaknya pun terbuka lagi karena kekuatannya, namun kesakitan ini tidak bisa dengan sakit di hatinya.

Novel Terkait

Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu